Anda di halaman 1dari 2

Sistem Demokrasi

- Demokrasi Liberal / Parlementer


Tahun 1949, setelah Konfrensi Meja Bundar, Indonesia resmi menjadi negara RIS. Konsitusi
yang digunakan adalah Konstitusi atau UUD RIS. Setahun kemudian, dengan penuh tekad
pembubaran RIS dilaksanakan dan kembali ke NKRI. Namun, dirasakan UUD 1945 tidak
relevan lagi digunakan. Oleh sebab itu, diberlakukan Undang-Undang Dasar Sementara
mulai 17 Agustus 1950. UUDS diberlakukan dengan waktu yang tidak tentu sampai Dewan
Konstituante yang dibentuk presiden berhasil merumuskan konstitusi baru. Dari sinilah
Indonesia menganut demokrasi liberal atau demokrasi parlementer. Menurut Kamus
Oxford, demokrasi liberal adalag demokrasi yang representatif pada perwakilan rakyat
dalam penyelenggaraan pemerintahan, namun mengakui hak individu dan kebebasannya.
Sedangkan menurut kamus Cambridge, demokrasi liberal adalah demokrasi yang
berdasarkan prinsip liberalisme atau paham kebebasan pada pemerintahannya. Ciri-ciri
demokrasi liberal di Indonesia adalah :

1. Menganut paham demokrasi, Sejak pertama kali Indonesia memproklamasikan


kemerdekaannya, dipastikan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Dibuktikan
dengan adanya konstitusi yang memberikan kebebasan berpendapat, berserikat, dan
berkumpul kepada warga negaranya.
2. Memiliki lembaga perwakilan rakyat, Sejak diberlakukannya UUDS 1950, Indonesia
memiliki DPR meskipun baru sementara.
3. Kekuasaan tidak berpusat pada satu titik- Kekuasaan pemerintah tidak berpusat kepada
presiden atau lembaga tertentu. Semua mempunyai hak dan kebebasan yang sama dalam
menentukan kebijakan pemerintah.
4. Tidak menganut sistem presidensial- Kabinet yang berlaku adalah kabinet parlementer. Di
mana kepala pemerintahan dipegang perdana menteri, sedangkan presiden hanya sebagai
kepala negara.
5. Keputusan berdasarkan suara mayoritas- Apapaun kebijakan pemerintah, diputuskan
berdasarkan suara terbanyak atau suara mayoritas dalam parlemen atau voting.
6. Adanya pemilu- Ciri bahwa Indonesia menganut demokrasi salah satunya diadakannya
pemilu. Pemilu pada akhirnya diselenggarakan pada tahun 1945 dengan banyak peserta
pemilu sehingga tidak menghasilkan suara mayoritas.
7. Banyak partai politik- Banyaknya partai politik termasuk ciri dominan demokrasi liberal
yang memang memegang teguh kebebasan individu. Saat itu siapa saja berhak menyalurkan
aspirasinya melalui partai politik dan mendirikannya dengan persyaratan mudah.
Kabinet yang pernah memimpin dalam masa demokrasi liberal di Indonesia, yaitu:

1. Kabinet Natsir, bekerja dalam parlemen mulai 7 September 1950 sampai 21 Maret 1951
2. Kabinet Soekiman, bekerja dalam kabinet 27 April 1951 sampai 3 Febuari 1952
3. Kabinet Wilopo, bekerja dalam kabinet mulai 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953
4. Kabinet Ali Sastroamidojoyo dan Wongso, mulai bekerja dalam cabinet 1 Agustus 1953
sampai 24 Juli 1955
5. Kabinet Burhanudin Harahap, yang bekerja dalam parlemen mulai 1955 sampai 1957
6. Kabinet Ali Satroamidjoyo, yang bekerja dalam parlemen mulai 24 Maret 1957
7. Kabinet Dijuanda, merupakan kabinet terakhir dalam parlemen yang bekerja mulai 9 April
1957 sampai 10 Juli 1959.
Demokrasi liberal berakhir di Indonesia dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Dekrit yang salah satu isinya menyatakan kembali kepada UUD 1945 itu, otomatis
menyatakan bahwa demokrasi liberal berakhir. Di dalam UUD 1945 Indonesia tidak
menganut sistem kabinet parlementer. Penyebab berakhirnya demokrasi liberal di
Indonesia, yaitu :

 Pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia karena ketidakpuasan dengan


penyelenggaraan pemerintahan. Contoh pemberontakan-pemberontakan tersebut yaitu
Pemberontakan PRRI, Permesta di Sulawesi, Pemberontakan PKi di Madiun, Pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat, dan sebagainya.
 Pembangunan tidak berjalan stabil karena tidak ada kabinet yang benar-benar bekerja
efektif. Ini akibat dari kabinet yang sering berganti.
 Dewan Konstituante gagal membentuk konstitusi baru.
 Secara politik, ekonomi, dan persatuan bangsa terancam karena setiap kelompok bebas
mementingkan kelompoknya sendiri.
 Penyimpangan demokrasi liberal, tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.

Nama : Atha Maulidan Zuhdi


Kelas : XI – RPL
No.Absen : 07

Anda mungkin juga menyukai