Pada saat Indonesia baru merdeka, pemerintah Indonesia saat itu masih belum mengatur
sistem pemerintahan secara sempurna. Para founding fathers kita alias para pendiri Indonesia
masih terus berusaha mencari sistem pemerintahan yang tepat untuk Indonesia. Dalam catatan
sejarah politik Indonesia disebutkan Soekarno-Hatta dilantik menjadi presiden dan wakil
presiden pada tanggal 18 Agustus 1945. Saat itu sistem pemerintahan yang diterapkan untuk
Indonesia adalah sistem presidensial. Presiden Soekarno kemudian membentuk Kabinet
Presidensial untuk memenuhi alat kelengkapan negara.
1. Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945, yang berisi ketetapan KNIP
yang diubah menjadi lembaga legislatif.
2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, yang berisi mengenai pembentukan
partai-partai politik di Indonesia.
3. Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945, yang berisi mengenai perubahan
sistem pemerintahan Indonesia dari sistem presidensial ke sistem demokrasi
parlementer.
MASA RIS
Perjanjian KMB pada saat itu dilakukan di Den Haag, Belanda, pada tanggal 23 Agustus sampai
tanggal 2 November 1949. Hasil perjanjian KMB ini sangat penting bagi Indonesia. Salah
satunya adalah kembalinya kedaulatan Indonesia seutuhnya setelah Belanda berusaha untuk
menguasai Indonesia lagi. KMB juga menjadi babak baru sistem pemerintahan Indonesia.
Saat itu Indonesia menjadi salah satu negara federasi yang secara langsung memiliki hubungan
dengan Kerajaan Belanda. Makanya, Indonesia juga menggunakan nama baru, yaitu Republik
Indonesia Serikat (RIS). Sistem kepemimpinan dan pemerintahannya juga jadi berubah.
Indonesia terbagi menjadi beberapa negara bagian.
Sistem ini sebenarnya malah akan membuat posisi Indonesia jadi lemah, tapi pada saat itu
pemerintah Indonesia tidak memiliki cara lain. Hanya inilah satu-satunya cara yang bisa
dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengusir Belanda dari bumi Indonesia. Coba, deh, kamu
bayangin. Wilayah Indonesia yang sangat besar dipecah-pecah menjadi beberapa negara bagian
seperti Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa
Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara Sumatera Selatan. Setiap negara
bagian tersebut memiliki pimpinannya masing-masing.
RIS ini akhirnya tidak berlangsung lama, hanya sanggup bertahan selama satu tahun saja.
Banyak negara bagian yang merasa tidak puas dengan sistem negara bagian. Mereka kemudian
mengusulkan agar pemerintahan dikembalikan menjadi republik lagi, bukan RIS. Akhirnya pada
tanggal 15 Agustus 1950, usulan mereka ini diterima oleh Presiden RIS Soekarno. Indonesia
akhirnya kembali menjadi negara kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950 dengan
penandatanganan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 (UUDS 1950)
sebagai pengganti UUD RIS.
Bayangin aja, selama hampir sembilan tahun, Indonesia pada saat itu mengalami tujuh kali
pergantian kabinet. Makanya, UUDS 1950 dan sistem demokrasi liberal tidak cocok dan tidak
sesuai dengan kehidupan politik bangsa Indonesia yang majemuk. Akhirnya pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden mengenai pembubaran Dewan
Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945, serta tidak berlakunya UUDS 1950 karena
dianggap tidak cocok dengan ketatanegaraan Indonesia.
Penerapan Demokrasi terpimpin ini intinya adalah musyawarah untuk mufakat yang
diselenggarakan secara gotong royong. Namun, pada saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI)
semakin berkembang melalui ajaran Nasakom. Sampai akhirnya muncul peristiwa Gerakan 30
September 1965 atau yang sering kita sebut G30S PKI.
Nah, itulah beberapa sistem politik yang pernah diterapkan di negara kita tercinta, Pahamifren.
Kalau kamu pengen mempelajari materi pelajaran ini lebih dalam, kamu bisa mempelajarinya
lebih lanjut di aplikasi Pahamify. Pahamify juga masih ada promo diskon berlangganan paket
belajar selama tiga dan enam bulan hingga 80%, loh! Jadi, tunggu apalagi? Buruan unduh
aplikasi Pahamify sekarang juga!