Anda di halaman 1dari 5

NAMA:RIZAL FADLI

NPM: 65201021023

MATA KULIAH:DASAR-DASAR ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS/PRODI:ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK/ILMU


PEMERINTAHAN

 SEJARAH ILMU PEMERINTAHAN


Perkembangan ilmu pemerintahan di Indonesia, sampai saat ini sudah masuk pada generasi
keempat. Generasi pertama, yakni sejak dari jaman kerajaan kuno sampai kerajaan semi-
modern hingga datangnya penjajahan Belanda. Ilmu pemerintahan pada masa itu bersifat local,
serta belum memiliki cirri-ciri universal. Generasi kedua, mulai dari penjajahan Belanda sampai
tahun 1950-an, dimana ilmu pemerintahan dipelajari sebagai bagian dari ilmu hukum.
Kemudian generasi ketiga, mulai dari tahun 1950 sampai dengan sekarang, dimana ilmu
pemerintahan merupakan bagian dari ilmu politik. Sedangkan generasi keempat, sekarang ini
dimana ilmu pemerintahan dipelajari sebagai ilmu yang mandiri terlepas dari ilmu hukum
maupun ilmu politik..

 Perkembangan Sistem Pemerintahan Indonesia


Sebagai sebuah negara yang baru terbentuk dan didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945
tentunya banyak hal yang harus dibenahi demi kelancaran sebuah pemerintahan. Untuk
meenyelanggarakan sebuah pemerintahan yang baik maka perlu menentukan sistem
pemerintahan yang cocok bagi sebuah negara dan kehidupan budaya masyarakat. 
Sistem pemerintahan merupakan sebuah aturan untuk menjalankan sebuah pemerintahan yang
berlaku bagi setiap lembaga-lembaga didalam pemerintahan. Seiring perkembangan zaman
sebuah sistem pemerintahan juga harus mengalami perkembangan agar penyelenggaraan
pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Demikian juga hal dengan negara Indonesia sejak
tahun 1945-1998 pemerintahan Indonesia telah beberapa kali melakukan perubahan sistem
pemerintahan, ada beberapa sistem pemerintahan yang pernah dijalankan didalam pemerintahan
Indonesia yaitu:

1. Sistem Pemerintahan Presidensial 1945-1949


Sistem presidensial adalah sebuah sistem pemerintahan didalam sebuah negara yang
kekuasaan tertingginya berada ditangan Presiden. Sistem pemerintahan Presidensial
diberlakukan di Indonesia pada awal kemerdekaan Indonesia yang berlangsung selama lima
tahun yaitu dari tahun 1945-1949. 
Sistem pemerintahan Presidensial akhirnya  berakhir dan diganti dengan sistem pemerintahan
Parlementer. Dikeluarkannya maklumat wakil presiden NO. X Tahun 1945 pada tanggal 16
Oktober 1945 merupakan menandakan berakhirnya sistem pemerintahan presidensial di
Indonesia. Isi maklumat wakil presiden tersebut yaitu membagi kekuasaan pemerintahan
Indonesia menjadi dua badan kekuasaan. Kekuasaan legislatif diserahkan kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan lainnya masih dijalankan oleh Presiden. 

2. Sistem Pemerintahan Parlementer 1949-1950


Setelah Indonesia memproklamamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945
Belanda belum mengakui kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh. Kedaulatan Indonesia baru
akan diakui oleh Belanda jika pemerintahan Indonesia berbentuk pemerintahan Federal.
Tuntutan Belanda yang mengharuskan Indonesia berbentuk Federasi terlihat dari keputusan
dalam perjanjian Roem-Royen pada 14 April 1949 - 7 Mei 1949. Menanggapi hal tersebut maka
Republik Indonesia (RI) dan Badan Permusyawaratan Federal (BFO) mengadakan pertemuan 
yang dikenal dengan Konferensi Inter-Indonesia 19 - 22 Juli 1949 yang berhasil mencapai
kesepakatan membentuk sebuah negara yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Setelah dibentuk
RIS akhirnya kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)
pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949.
Setelah Konferensi Meja Bundar dilaksanakan dan Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan
sepenuhnya dari Belanda maka sistem pemerintahan Indonesia beralih menjadi sistem
pemerintahan Parlementer. Sistem pemerintahan Parlementer merupakan sebuah sistem
pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada ditangan Parlemen. Dalam periode 1949 -
1950 pelaksanaan sistem pemerintahan Parlementer belum dapat dilaksanakan dengan baik
dalam pemerintahan Indonesia sehingga sistem pemerintahan yang digunakan disebut dengan
sistem pemerintahan parlementer semu.

3. Sistem Pemerintahan Parlementer 1950 - 1959 


Memasuki tahun 1950 sistem pemerintahan parlementer mulai berkembang dan dijalankan
dengan baik dalam pemerintahan Indonesia. Konstitusi yang berlaku pada masa sistem
pemerintah parlementer menggunakan UUDS 1950. Pada tahun 1955 Indonesia berhasil
mengadakan Pemilu pertama pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap untuk memilih anggota
DPR dan Dewan Konstituante.
Dewan Konstituante yang berhasil terpilih dalam pemilu pertama ternyata tidak mampu
melaksanakan tugasnya dalam menyususn konstitusi negara. Kondisi ini kemudian membuat
Presiden Soekarno mengambil keputusan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5
Juli 1959 yang isinya membubarkan Dewan Konstituante, Mengembalikan UUD 1945 menjadi
Konstitusi Negara Indonesia, dan Membentuk MPRS dan DPAS. Dekrit Presiden menandakan
berakhirnya sistem pemerintahan Parlemeter di Indonesia.

4. Sistem Pemerintahan Presidensial 1959 – 1966


Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan awal kembalinya sistem pemerintahan presidensial di
Indonesia. UUDS 1950 juga dihapus dan diganti dengan UUD 1945. Periode Sistem
Pemerintahan Presidensial 1959 - 1966 dikenal dengan masa Orde Lama dengan Presiden
terpilih Soekarno.

5. Sistem Pemerintahan Presidensial 1966 – 1998


Setelah Soekarno mengundurkan diri menjadi presiden Indonesia pada tanggal 12 maret 1967,
Soeharto kemudian dilantik menjadi Presiden Indonesia. Masa kepemimpinan Soeharto dikenal
dengan Masa Orde Baru dengan menggunakan sistem pemerintahan presidensial.

6. Sistem Pemerintahan Presidensial 1998 – Sekarang


Masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto akhirnya harus berakhir dengan beragam
masalah yang cukup rumit dan hampir merambah semua bidang. Krisis besar melanda Indonesia
dari sisi Ekonomi, Sosial, Hukum, dan Pemerintahan sehingga disebut dengan istilah krisis
multidimensi. Melihat kondisi negara yang semakin buruk akhirnya Soeharto mengundurkan diri
sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998. Berakhirnya masa Orde Baru ditandai dengan
ttimbulnya gerakan Reformasi diberbagai bidang. Sistem Pemerintahan Presidensial pada masa
Orde Lama hingga masa Orde Baru kekuasaan Presiden sangat besar namun sejak memasuki
Masa Reformasi hingga sekarang sistem pemerintahan presidensial di Indonesia dibatasi dengan
Konstitus, dengan kata lain Presiden menjalankan tugasnya harus sesuai dengan konstitusi
negara yaitu UUD 1945.
Dari awal kemerdekaan hingga sekarang Indonesia sudah mengenal dua sistem pemerintahan
yaitu sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Sistem
pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada
ditangan parlementer sedangkan Sistem Pemerintahan Presidensial kekuasaan tertinggi berada
ditangan Presiden.

https://www.yousosial.com/2017/10/perkembangan-sistem-pemerintahan-indonesia.html?m=1
 PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Pada tahun 1602 Belanda membentuk Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang bagi
rakyat Indonesia terutama di Pulau Jawa lebih dikenal dengan Kompeni. VOC sebagai bentuk
pemerintahan swasta di Indonesia, dibentuk terutama untuk berdagang rempah-rempah yang
dicarinya dari Indonesia terutama di kepulauan Maluku, yang kemudian dijualnya di Negeri
Belanda dan negara-negara lain di daratan Eropa. Ini adalah suatu organisasi dagang yang diberi
hak monopoli oleh pemerintah Belanda guna menghindari persaingan dagang antar pedagang
Belanda. Pada tahun 1619 VOC memperluas perdagangannya melalui penjajahan teritorial
dengan dalih memegang monopoli perdagangan di wilayah Indonesia. Setelah menduduki
Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia atau Jakarta sekarang ini, VOC mengangkat
seorang gubernur jenderal yang bergerak di bidang perusahaan dengan sasaran laba sebesar
mungkin, dan itu adalah awal dari adanya pemerintahan VOC sebagai suatu badan usaha
partikelir/swasta. Di sini kita lihat adanya suatu pemerintahan swasta yaitu VOC. Namun upaya
VOC untuk memperoleh laba yang besar tidak berhasil malahan dirundung utang-piutang yang
besar karena VOC harus mengeluarkan biaya besar bagi berbagai aktivitas di Indonesia
terutama dalam menghadapi perlawanan dari masyarakat setempat. Pada tahun 1795 VOC
dibubarkan dan seluruh milik maupun wilayah diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda
dan lahirlah wilayah jajahan Belanda di Nusantara ini yang bernama Nederlands-Oost Indie atau
Hindia Belanda sebagai bentuk pemerintahan negara. Dan Gubernur Jenderal yang pertama
diangkat adalah Marsekal Herman Willem Daendels yang dikenal sangat kejam, bengis;
misalnya pada pembangunan jalan dari Anyer ke Panarukan dan pelaksanaan tanam paksa.
Pemerintah Hindia Belanda berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 melalui Proklamasi
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun sebelum itu, pemerintah Jepang
pada tahun 1942 telah menduduki wilayah Indonesia hingga Agustus 1945 setelah pada tanggal
14 dan 15 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima
(Jepang) sehingga Jepang dipaksa menyerah pada Sekutu. Setelah proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia, pada tahun 1949 hingga 1950 dibentuklah Negara Indonesia Serikat dengan
adanya pengakuan kedaulatan oleh pemerintahan Kerajaan Belanda. Indonesia kembali
menjadi Negara Kesatuan dengan diberlakukannya Undang-undang Dasar Sementara 1950 dari
tahun 1950 hingga Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, untuk kembali memberlakukan Undang-
Undang Dasar 1945. Namun dalam perjalanan sejarah pemerintahan di Indonesia, Indonesia
mengalami suatu masa traumatis yaitu dengan meletusnya pemberontakan G30S/PKI pada
tahun 1965. Selanjutnya pemberontakan tersebut dapat dipadamkan dan pada tahun 1966
pemerintahan ditata kembali dalam era pemerintahan Orde Baru hingga tahun 1999.

Drs. J.R.G. Djopari. Ratnia Solihah, S.IP., M.Si. Sejarah Pertumbuhan Pemerintahan dan Ilmu Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai