Anda di halaman 1dari 3

Ramadhan terkandung kemuliaan dan keistimewaan kami persiapkan untukmu tempat yang luas agar

yang amat besar, yang tak bisa dijumpai pada engkau bebas melakukan apa saja, yang berkaitan
bulan-bulan lainnya. Nilai ibadah dilipatgandakan, dengan upaya mengasah dan mengasuh jiwa kami."
doa-doa dikabulkan, dosa diampuni, pintu surga
dibuka, sementara pintu neraka ditutup. Ramadhan Orang Arab biasanya menamai bulan sesuai dengan
adalah tamu agung yang dinanti-nanti keadaan di mana bulan itu berlangsung. Karena
kedatangannya. Rugilah orang yang tidak dapat pada masa turunnya perintah puasa adalah musim
bertemu dengannya. Namun akan lebih rugi lagi panas yang terik, maka bulan itu dinamai
bagi mereka yang menjumpainya tapi tidak "Ramadhan" yang akar katanya dari "Ramidha" (
mengambil manfaat darinya, yakni dengan ‫ )َرِمَض‬yang berarti "sangat panas, membakar"
menggunakannya sebagai momen meningkatkan disebabkan panas matahari yang luar biasa
kualitas ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah menyinari pasir-pasir gurun. Ada juga pengertian
SWT. lain yaitu "batu (karang) yang membakar.

Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri Pengertian di atas sesuai dengan makna filosofis
dengan sebaik-baiknya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, yaitu membakar dosa-dosa yang
bulan yang penuh berkah tersebut, sehingga kita pernah dilakukan dengan menahan makan dan
dapat memanfaatkannya secara maksimal. Dengan minum dan apa-apa yang membatalkannya. Juga
demikian, apa yang menjadi tujuan akhir dari puasa dapat dianalogikan, untuk membuat sesuatu lebih
yakni derajat ketakwaan dapat kita raih. Untuk itu, terbakar adalah dengan menghimpitnya di antara
Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya ketika dua batu (karang) lembut, lalu memukul-mukul sifat
bulan Ramadhan datang - sebagaimana hadits yang (buruk)-nya sendiri di antara dua batu (karang),
diriwayatkan an-Nasa'i dari Abu Hurairah: yakni lapar dan haus.

‫ َأَتاُك ْم‬: ‫َعْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬ Rasulullah bersabda, "dinamakan bulan Ramadhan
‫َر َم َض اُن َشْهٌر ُم َباَر ٌك َفَر َض ُهَّللا َع َّز َو َج َّل َع َلْيُك ْم ِصَياَم ُه ُتْفَتُح ِفيِه‬ karena ia cenderung membakar dosa-dosa."
‫َأْبَو اُب الَّس َم اِء َو ُتْغَلُق ِفيِه َأْبَو اُب اْلَج ِح يِم َو ُتَغُّل ِفيِه َم ْر َد ُة الَّش َياِط يِن‬
.‫ ص‬7 ‫ (سنن النسائي الجزأ‬...... ‫ ِفيِه َلْيَلٌة َخ ْيٌر ِم ْن َأْلِف َشْه ٍر‬.‫ِهَّلِل‬ Berikut ini adalah beberapa sikap terpuji yang
)2079 :256 dilakukan para ulama shaleh terdahulu dalam
menyambut bulan suci Ramadhan :
Dari sahabat Abu Hurairah beliau berkata, bahwa
Rasulullah telah bersabda : "Sungguh telah datang pada Pertama, kita harus menyambut Ramadhan dengan
kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang kegembiraan dan kebahagiaan.
mana pada bulan tersebut Allah SWT mewajibkan kalian Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-
untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit
orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:
dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta
syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat
‫َالَّلُهَّم َباِر ْك َلَنا ِفى َر َجَب َو َشْع َباَن َو َبِلْغ َنا َر َم َض اَن‬
sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.(HR. "Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban,
An-Nasa'i) dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan."
Seolah mereka juga memohon, "Ya Allah
Oleh karena itu, marilah kita sambut kedatangan sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan,
bulan Ramadhan dengan penuh suka cita selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku
"Marhaban Ya Ramadhan (selamat datang bulan hingga selesai Ramadhan."
Ramadhan), kami sambut kedatanganmu dengan
penuh suka cita "marhaban" terambil dari akar kata Sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang
"rahb" ( ‫ )َر ْح ٌب‬yang berarti ( ‫ َر ِح ْيٌب‬,‫" )َو اِس ٌع‬luas atau luar biasa bagi mereka, karena pada bulan itu
lapang", sehingga marhaban menggambarkan mereka bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah
bahwa tamu yang datang disambut dan diterima yang tidak terkira.Tidak mengherankan jika
dengan lapang dada, penuh kegembiraan, serta kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut
dipersiapkan baginya tempat yang luas untuk Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan melepas
melakukan apa saja yang dia inginkan. kepergian Ramadhan dengan tangis.

"Marhaban Ya Syahra Ramadhan" berarti, "kami Kedua, dengan pengetahuan yang dalam.
menyambutmu dengan penuh kegembiraan dan
Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan aturan pada bulan Sya'ban sebagai latihan sekaligus tanda
yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan.
Sesuatu yang menjadi prasyarat suatu ibadah wajib, Anas bin Malik r.a. berkata, "ketika kaum muslimin
maka wajib memenuhinya dan wajib memasuki bulan Sya'ban, mereka sibuk membaca
mempelajarinya. Ilmu tentang ketentuan puasa atau Alquran dan mengeluarkan zakat mal untuk
yang sering disebut dengan fikih puasa merupakan membantu fakir miskin yang berpuasa."
hal yang wajib dipelajari oleh setiap Muslim,
minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan Dengan mengondisikan diri pada bulan Sya'ban
tidaknya puasa. untuk berpuasa, bersedekah dan memperbanyak
ibadah, kondisi ruhiyah akan meningkat, dan tubuh
Persepsi dan pengetahuan yang utuh tentang bulan akan terlatih berpuasa Dengan kondisi seperti ini,
Ramadhan akan menghindarkan diri dari kesalahan- maka ketika memasuki bulan Ramadhan, kondisi
kesalahan yang bisa merusak ibadah Ramadhan ruh dan iman telah membaik, yang selanjutnya
disebabkan oleh ketidaktahuan kita. Persepsi yang dapat langsung menyambut bulan Ramadhan yang
utuh tentang keutamaan Ramadhan akan mulia ini dengan amal dan kegiatan yang
mendorong tumbuhnya motivasi dari dalam diri dianjurkan.
untuk menjalani ibadah dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, pada bagian ini, persiapan- Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan
persiapan yang bisa dilakukan adalah dengan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan
banyak bertanya, belajar dan membaca. Orang akan oleh orang-orang yang pertama kali berpuasa,
mampu mengerjakan sesuatu dengan sempurna dan seperti lemas, demam dan sebagainya. Rasulullah
riang gembira jika ia tahu dengan pasti apa alasan, SAW senantiasa melakukan puasa sunnah bulan
tujuan dan manfaat di balik sesuatu yang ia Sya'ban, bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan
kerjakan. beliau kadang melakukannya sebulan penuh. Dalam
sebuah hadits disebutkan:
Ketiga, dengan doa. Bulan Ramadhan merupakan
bulan tantangan. Tantangan menahan nafsu untuk ‫َأْخ َرَج الَّنَس اِئُّي َو َأُبو َداُو َد َو َصَّح َح ُه ِاْبن ُخ َز ْيَم َة َعْن ُأَس اَم ة ْبن َز ْيٍد‬
perbuatan jahat, tantangan untuk menggapai ‫َقاَل " ُقْلت َيا َر ُس ول هَّللا َلْم َأَر ك َتُص وُم ِم ْن َشْه ر ِم ْن الُّش ُهور َم ا‬
kemuliaan malam Lailatul Qadar dan tantangan- ‫ َذ ِلَك َشْهٌر َيْغُفُل الَّناس َع ْنُه َبْيَن َر َج ٍب‬: ‫ َقاَل‬، ‫َتُص وم ِم ْن َش ْعَبان‬
tantangan lainnya. Keterbatasan manusia ‫ َو ُهَو َشْه ر ُتْر َفُع ِفيِه اَأْلْع َم ال ِإَلى َر ّب اْلَعاَلِم يَن َفُأِح ُّب ْن‬، ‫َو َر َم َض ان‬
‫َأ‬
mengharuskannya untuk selalu berdoa agar optimis ‫ُيْر َفَع َع َم ِلي َو َأَنا َص اِئٌم " (فتح الباري البن حجر (باب صوم‬
melalui bulan Ramadhan. )238 : ‫ ص‬,‫ الجزأ السادس‬,)‫شعبان‬

Keempat, dengan tekad dan planning yang matang Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada
untuk mengisi Ramadhan. Niat dan azam adalah Rasulullah saw. Katanya: "Ya Rasulullah, saya
bahasa lain dari planning atau perencanaan. Orang- tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan
orang soleh terdahulu selalu merencanakan yang lain sebanyak puasa di bulan Sya'ban ini?
pengisian bulan Ramadhan dengan cermat dan Beliau saw menjawab: "Itulah bulan yang dilupakan
optimis. Berapa kali dia akan mengkhatamkan orang, antara Rajab dan Ramadhan, bulan
membaca Al-Quran, berapa kali shalat malam, ditingkatkannya amal perbuatan kepada Allah
berapa akan bersedekah dan memberi makan orang Rabbul 'Alamin. Dan aku ingin amalku diangkat
berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan sedang aku dalam keadaan berpuasa." (HR An-
membaca buku agama. Itulah planning yang benar Nasa-i).
mengisi Ramadhan, bukan hanya sekadar mem-
planing atau merencanakan menu makan dan Keenam, persiapan materi.
pakaian kita untuk Ramadhan, tapi lebih diarahkan Persiapan materi/finansial yang diperuntukkan
ke perencanaan yang matang untuk meningkatkan untuk menopang ibadah sedekah dan infak kita.
kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah
(bulan santunan, pelipur lara). Sangat dianjurkan
Kelima, Persiapan Ruh. Rasulullah SAW dan memberi santunan kepada orang lain, betapapun
orang-orang shalih tidak pernah menyia-nyiakan kecilnya. Pahala yang sangat besar akan didapat
keutamaan Ramadhan sedikitpun. Rasulullah dan manakala ia memberi kepada orang lain yang
para sahabat memperbanyak puasa dan bersedekah berpuasa, sekalipun sekedar sebiji kurma dan
seteguk air. Kedermawanan Rasulullah pada bulan
Ramadhan sangat besar. Digambarkan dalam
beberapa riwayat bahwa sentuhan kebaikan dan
santunan Rasulullah saw kepada masyarakat sampai
merata, lebih merata ketimbang sentuhan angin
terhadap benda-benda di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai