Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan fisik remaja

Perkembangan fisik ialah perubahan yang terjadi pada tubuh, otak, kapsitas sensoris, dan
keterampilan motorik (Jahja, 2011). Perubahan pada tubuh dapat dikenali dengan adanya
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual
dan fungsi reproduksi.
Factor factor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja:
a. System endoktrin. Apabila system endoktrin berfungsi normal, maka remaja akan
memperlihatkan ukuran tubuh yang normal.
b. Factor keluarga (keturunan). Factor ini merupakan gen yang mempengaruhi tinggi badan,
berat badan, warna kulit, warna mata san warna rambut.
c. Factor lingkungan
d. Factor perubahan fisik remaja yang terjadi pada saat pubertas merupakan suatu pengaruh
antara factor genetic dan lingkungan.
Perubahan fisik pada masa remaja:
a. Perubahan eksternal
1) Tinggi badan
2) Berat badan
3) Proporsi tubuh
4) Organ seks
5) Ciri ciri seks sekunder
b. Perubahan internal
1) System pencernaan
2) System peredaran darah
3) System pernapasan
4) System endoktrin
5) Jaringan tubuh
Dampak perubahan fisik pada remaja:
a. Dampak terhadap keadaan fisik, dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan nafsu
makan kurang baik sehingga mudah merasa lesu dan Lelah. Selain itu, terdapat penelitian
yang menyatakan bahwa remaja cenderung lebih lama karena mereka membutuhkan energi
yang lebih lama untuk melakukan pekerjaan internal yang diperlukan untuk pertumbuhan
yang begitu cepat ().
b. Dampak terhadap sikap dan perilaku
Menurut Ridwan (Ridwan, 2004. dalam sabariah, 2017) pengaruh perubahan fisik terhadap
sikap dan perilaku meliputi:
1) Rasa ingin menyendiri, remaja mulai untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya dan
sering bertengkar dengan teman ataupun anggota keluarganya.
2) Bosan, remaja mulai merasa bosan terhadap aktivitas yang sangat ia gemari, bosan
dengan tugas dari sekolah, dan juga bosan terhadap segala aktivitas sosial sehingga hal
ini dapat membuat prestasi belajar mereka menurun.
3) Inkoordinasi, pertumbuhan pesat dan tidak seimbang yang dapat mempengaruhi pada
koordinasi Gerakan.
4) Antagonisme sosial, remaja seringkali tidak ingin bekerja sama, selalu membantah dan
menantang, bermusuhan antara dua jenis kelamin diungkapkan dalam kritik yang
bersifat merendahkan
5) Emosi yang sering meninggi yaitu kemarahan, merajuk, ledakan amarah, dan
kecenderungan utnuk menangis.
6) Hilangnya rasa percaya diri, hal ini dapat terjadi karena adanya kritik yang bersifat
merendahkan ditujukan kepadanya secara berulang ulang.
c. Dampak terhadap jiwa, perubahan fisik yang terjadi membuat remaja merasakan adanya
gangguan dan kecanggungan pada jiwanya karena ia harus mulai menyesuaikan diri
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya.

Dapus
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: kencana.
Marawoko, G. (2019). Psikologi perkembangan masa remaja. Tasyri’: Jurnal Tarbiyah Syariah
Islamiyah. vol 26, no 1. Diakses melalui
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/tasyri/article/view/3401
Morgan, E. (2019). Adolescent Growth and Development. Virginia Cooperative Extention, Virginia
Tech. diakses melalui https://www.pubs.ext.vt.edu/content/dam/pubs_ext_vt_edu/350/350-
850/350-850%20.pdf
Sabariah. (2017). Perkembangan fisik remaja. Ihya Al-Arabiyah: jurnal Pendidikan Bahasa dan sastra
arab. Vol. 3, no. 2. Diakses melalui
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/1329/1084

Anda mungkin juga menyukai