Anda di halaman 1dari 23

[panduan sku]

[PONDOK PESANTREN AZ ZIKRA DARUD DA’WAH WAL IRSYAD KERSIK PUTIH]

FEBRUARY 13, 2023


BATULICIN KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN
[Jl. Raya Batulicin, Kersik Putih, Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan]

PENGGALANG RAMU
5. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi
dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

7. Manfaat penghijauan yang hendaknya diketahui oleh para pramuka dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, yaitu:

1. Manfaat secara hidrologis;


Pohon yang ditanam dalam penghijauan mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air. Dengan semakin banyaknya pohon
yang ditanam akan semakin banyak pula air yang tersimpan dalam tanah baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup (termasuk
manusia), cadangan air di musim kemarau, maupun mencegah terjadinya banjir.

2. Manfaat secara orologis;


Adalah kemampuan akar pohon dalam mencegah erosi atau pengikisan tanah baik oleh air maupun angin.

3. Manfaat secara ekologis;


Secara ekologis (keseimbangan lingkungan), pepohonan hasil penghijauan menjadi salah satu komponen biotik yang tidak terpisahkan
dalam lingkungan. komponen biotik bersama abiotik inilah yang saling bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan
selaras.

4. Manfaat secara klimatologis;


Secara klimatologis penghijauan akan menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) lewat fotosintesis yang dilakukan
tumbuhan. Proses ini akan meningkatkan kualitas udara sekaligus mencegah dampak pemanasan global.

5. Manfaat secara edaphis;


Secara edaphis pohon-pohon yang ditanam akan menjadi tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan mencari makan bagi
berbagai spesies hewan.

6. Manfaat secara estetis;


Secara estetis (keindahan) penghijauan dapat mempercantik suatu kawasan atau tempat. Bahkan kerap kali pepohonan memiliki daya tarik
keindahan tersendiri.

7. Manfaat secara protektif;


Secara protektif penghijauan dapat memberikan perlindungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia. Secara
langsung melindungi dari terik matahari, angin kencang, penahan debu, dan peredam suara. Secara tidak langsung melindungi dari bencana
banjir dan kekeringan (terkait dengan manfaat hidrologis).

8. Manfaat secara higienis;


Secara higienis penghijauan menjadi penyaring udara dimana pepohonan akan menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen.
Pepohonan pun mempunyai kemampuan untuk menyerap berbagai jenis racun yang ada di udara. Selain itu akar-akar peppohonan mampu
menyerap dan menyaring air dalam tanah tanah sehingga menjadi layak dikonsumsi.

9. Manfaat secara edukatif;


Secara edukatif, pohon hasil penghijauan mampu menjadi laboratorium alam yang dapat dimanfaatkan sebagai media belajar dan
penelitian.

10. Manfaat secara rekreatif;


Secara rekreatif, kawasan yang telah dilakukan penghijauan mempunyai daya tarik estetis tersediri yang dapat digunakan sebagai tempat
rekreasi dan hiburan.

11. Manfaat secara ekonomis;


Secara ekonomis pohon-pohon hasil reboisasi akan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Baik pada bunga, buah, batang, akar, dan
berbagai bagian pohon lainnya.

10. Tanda Satuan

 Tanda Barung bagi Siaga.

 Tanda Regu bagi Penggalang.

 Tanda Sangga bagi Penegak.

 Tanda Reka bagi Pandega.

 Tanda Krida bagi Satuan Karya Pramuka.

14. Salam Pramuka

Salam Pramuka ada tiga macam yaitu Salam Biasa, Salam Hormat dan Salam Janji.

- Salam Biasa

Salam Biasa dipergunakan apabila seorang pramuka berjumpa dengan pramuka lain, untuk pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa
yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat
diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.
1
Cara memberikan salam adalah dengan mengayunkan tangan kanan ke arah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan ke bawah.
Telapak tangan menghadap ke bawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuata siku-siku pada ketiak. Siku kita agak ke
depan sedikit. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu diangkat lurus ke atas kira-kira sepuluh cm. Tangan kiri letakkan merata ke
depan dada dengan telapak tangan menghadap bawah. Jika tangan kanan membawa atau memegang sesuatu, kita boleh hanya kepala saja atau
mengucapkan salam ataupun melambaikan tangan kiri.

- - Salam Hormat

Salam Hormat ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu dengan seorang yang wajib dihormati, seperti melihat bendera merah putih yang
sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang mengerjakan sesuatu, lalu mendengar tanda sang merah putih dikibarkan atau
diturunkan, maka dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, segera berdiri tegak di tempat menghadap bendera dan memberi salam hormat
mengikuti naik dan turunnya Sang Merah Putih. Mendengar lagu Indonesia Raya, kalau ikut menyanyi tidak perlu, memberi salam bertemu jenazah,
memberi salam ketika berjumpa dengan Presiden, Menteri, Pejabat Pemerintah, Pembina, Guru, Orang Tua, Tokoh Agama dan lain-lain sekiranya
orang tersebut memang harus dihormati.

Cara memberikan salam sama dengan salam biasa tetapi badan harus tegak dengan sikap sempurna.

- - Salam Janji

Salam Janji dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan "demi
kehormatanku aku berjanji......" maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.

Cara memberi salam sama dengan salam hormat. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipegang tangan kiri dan dimiringkan
bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji, sesudah selesai kembali memegang tongkat kembali.

b. Motto Gerakan Pramuka

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti
kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN“.

Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka yaitu :

- Menanamkam rasa percaya diri.

- Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.

- Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.

- Rasa bangga sebagai Pramuka.

- Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.

Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka
dalam kehidupan sehari hari. Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), di samping wajib
menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.

b. Arti Lambang Gerakan Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota
Gerakan Pramuka yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka.

Lambang tersebut diciptakan oleh almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro. Beliau seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai
tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961. Pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan
Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.

Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouelte) tunas kelapa.

Di bawah ini adalah gambar dari bentuk lambang Gerakan Pramuka Indonesia :

Adapun arti dari kiasan lambang Gerakan Pramuka itu yaitu

- Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal-Bakal di Indonesia berarti : "Penduduk asli yang pertama yang
menurunkan generasi baru". Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup
bangsa Indonesia.

- Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi
kepada tanah air dan bangsa Indonesia.

- Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi
mengkiaskan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

2
- Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka
mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

- Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan
landasan-landasan yang baik, benar kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-
citanya.

- Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna
dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

- Padi dan kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dan sandang.

- Bintang melambangkan 5 sila dari Dasar Negara kita yaitu Pancasila

- Lambang 10 api yang berkobar melambangkan Dasa Darma.

15. Sejarah dan Kiasan warna serta tata cara menggunakan bendera Merah Putih :

 Sejarah bendera merah putih dibuat atau dijahit oleh ibu Fatmawati, serta dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan.

 Merah berarti keberanian dan putih berarti kemurnian. Selanjutnya dikatakan bahwa warna merah melambangkan tubuh manusia dan
warna putih melambangkan jiwa manusia. Kedua warna tersebut dianggap saling melengkapi dan cocok untuk Indonesia.

 Tata cara Penggunaan bendara Merah putih :

1. Bendera digantungkan pada tiang yang tingginya sebanding dengan ukuran bendera.

2. Saat mengibarkan bendera, bendera yang diikatkan pada tali diikat ke samping.

3. Bendera dipasang di dinding dan dipasang rata secara vertikal.

4. Bendera perlahan bergerak naik turun di tiang menggunakan servis tanpa menyentuh tanah.

5. Saat menurunkan atau menurunkan bendera, semua hadirin memberi hormat dengan berdiri tegak dan melayani ke arah bendera.

6. Pengibaran dan penurunan bendera dapat disertai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pembahasan :

Bendera sebagai identitas nasional. Bendera Indonesia terdiri dari warna merah dan putih, warna merah melambangkan tubuh manusia, dan
warna putih melambangkan jiwa manusia.

Penggunaan bendera negara dapat berupa pengibaran dan pemasangan bendera negara dengan berbagai aturan tersendiri, hingga perlu
dilakukan antara matahari terbit dan terbenam. Bendera juga dapat dikibarkan dan dikibarkan pada malam hari.

Warga negara yang berhak menggunakan rumah, gedung atau kantor, lembaga pendidikan, angkutan umum dan pribadi di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia akan mengibarkan bendera negara untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus. Dan di kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.

Pemerintah daerah juga memberikan bendera negara kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu, yang dilompati untuk memperingati
hari libur nasional dan acara lainnya.

22. teknik penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:

1. Penyaringan
2. Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas,
pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik.
3. Perebusan
Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan
mensterilkan air.
4. Disinfeksi kimia
Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki
kemampuan membunuh mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada genangan air, air dalam
sumur, dll.
5. Bubuk pemutih
Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur gamping.
6. Tablet klorin
Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
7. Filter
Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran
adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
8. Desalinasi
Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.

3
23. 1. Simpul Mati

Simpul mati gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan tidak licin.

Adapun tatacara membuat simpul mati ini yaitu dapat dilihat pada gambar :

2. Simpul Hidup

Simpul hidup berguna untuk mengikat dan dapat dilepaskan dengan cepat. Berikut gambar dari cara
membuat simpul hidup :

3. Simpul Anyam

Simpul anyam berguna untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dan dalam keadaan
kering. Adapun tatacara membuat simpul anyam dapat dilihat pada gambar :

4. Simpul Tiang

Simpul tiang berfungsi untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat


masih dapat bergerak dengan leluasa, misalnya untuk mengikat leher
binatang agar tidak tercekik. Berikut adalah gambar tatacara
membuat simpul tiang :

5. Simpul Pangkal

Fungsi dari simpul pangkal yaitu untuk mengikat tali pada tiang
melalui suatu ikatan. Berikut ini adalah gambar tatacara
membuat simpul pangkal :

4
Penggalang Rakit

10. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat menunjukkan identitas
seorang Pramuka. Baik identitas diri, satuan, kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda penghargaan
yang dimilikinya.
Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan
kecakapannya. Sedangkan fungsi penggunaanya adalah sebagai:

 Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan,
karya, pribadi dan kehormatannya.
 Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.
 Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada
seorang anggota Gerakan Pramuka.
 Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan memelihara nama
baik pribadi dan organisasinya.

Macam, Contoh dan Penggolongan Tanda Pengenal

Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok


tanda dengan macam dan contoh tanda sebagai berikut:

Tanda Umum;

Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua
anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik. Tanda Pengenal yang
termasuk Tanda Umum diantaranya adalah:

1. Tanda Tutup Kepala


2. Setangan Leher (Hasduk)
3. Tanda Pelantikan
4. Tanda Harian
5. Tanda Kepramukaan Sedunia

 Tanda Satuan

Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal pemakainya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan
diantaranya adalah:

1. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.
2. Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.
3. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.
4. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.
5. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.

 Tanda Jabatan

Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang dalam lingkup Gerakan Pramuka. Tanda Pengenal yang
termasuk Tanda Jabatan diantaranya adalah:

1. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain.
2. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya.
3. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
4. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan.
5. Tanda Pelatih Pembina Pramuka
6. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan

 Tanda Kecakapan

Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam
bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan diantaranya adalah:

1. Tanda Kecakapan Umum, meliputi:

 Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata


 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.

2. Tanda Kecakapan Khusus, meliputi:

5
 Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan
 Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
 Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa
 Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.

3. Tanda Pramuka Garuda, meliputi:

 Untuk Pramuka Siaga


 Untuk Pramuka Penggalang
 Untuk Pramuka Penegak
 Untuk Pramuka Pandega

 Tanda Kehormatan

Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya,
yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.

 Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu :

 Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya).
 Bintang Tahunan
 Lencana Wiratama
 Lencana Teladan

 Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu :

 Bintang Tahunan
 Lencana Pancawarsa
 Lencana Wiratama

 Lencana Jasa :

 Dharma Bakti
 Melati
 Tunas Kencana

 Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari :

 Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia
yang berlaku.
 Pemerintah Negara Lain
 Pemerintah Republik Indonesia.

12. Kode Kehormatan Pramuka merupakan serangkaian ketentuan dasar (janji, nilai, dan norma) yang harus dilaksanakan oleh seorang pramuka
dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi ukuran atau standar tingkah laku pramuka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kode kehormatan merupakan
kode etik anggota Gerakan Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun di dalam masyarakat. Kode kehormatan pramuka ini telah diatur dalam
Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pasal 6. Pun tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka pasal 12
dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka pasal 14.

Kode kehormatan pramuka terdiri atas terdiri atas janji yang disebut ‘Satya Pramuka’ dan ketentuan moral yang disebut ‘Darma Pramuka’. Satya
Pramuka sebagaimana tersebut dalam ART Gerakan Pramuka dinyatakan sebagai:

 diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota atau calon pengurus Gerakan Pramuka pada saat pelantikan menjadi anggota atau
pengurus;
 dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi demi kehormatannya untuk diamalkan; dan
 dipakai sebagai dasar pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.

Sedangkan Darma Pramuka, sebagaimana tercantum dalam ART Gerakan Pramuka, merupakan:

 nilai dasar untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia;


 sistem nilai yang harus dihayati, dimiliki, dan diamalkan dalam kehidupan anggota Gerakan Pramuka di masyarakat;

6
 landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang diwujudkan dalam kegiatan untuk mendorong
peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
dan
 kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.

 Kode kehormatan bagi pramuka penggalang yang meliputi Trisatya (janji dan komitmen diri) dan Dasadarma (ketentuan moral).

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
 menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
 menepati Dasadarma.

Dasadarma

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

17. Penggunaan Lambang Negara


Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109 dan TLN 5035. Sebelumnya lambang negara diatur dalam
Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Untuk UU No. 24 Tahun 2009 selengkapnya dapat dibaca dan didownload di halaman Undang-undang.

Dalam Bab IV Bagian Kedua Pasal 51-54 Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 dijelaskan tentang penggunaan Lambang Negara Republik
Indonesia berupa Garuda Pancasila. Dalam pasal-pasal dijelaskan menjelaskan tentang tempat atau barang yang wajib dipasangi Lambang
Negara, tempat atau barang yang boleh dipasangi Lambang Negara berikut penjelasannya. Adapun penggunaan lambang negara adalah sebagai
berikut:

 Lambang Negara wajib digunakan di:


 dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
Yang meliputi kantor atau gedung presiden dan wakil presiden, lembaga negara, instansi pemerintah dan kantor lainnya.
 luar gedung atau kantor;
Yang meliputi istana presiden dan wakil presiden, rumah jabatan presiden dan wakil presiden, gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, serta di rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat.
 lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
 paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
 uang logam dan uang kertas;
 materai

 Lambang Negara dapat digunakan:


 sebagai cap atau kop surat jabatan;
Yaitu sebagai cap atau kop surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat
menteri, kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa
usaha tetap, konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang
ditentukan undang-undang.
 sebagai cap dinas untuk kantor;
Yaitu sebagai cap dinas untuk kantor Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat menteri, kepala
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa usaha tetap,
konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang ditentukan
undang-undang.
 pada kertas bermaterai;
 pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
 sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara Indonesia yang sedang mengemban tugas negara di luar
negeri;
 dalam penyelenggaraan peristiwa resmi;

7
 dalam buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
 dalam buku kumpulan undang-undang; dan/atau
 di rumah warga negara Indonesia.
 Larangan penggunaan Lambang Negara:
 Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan
kehormatan lambang negara;
 Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
 Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai lambang
negara; dan
 Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.

24. Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan
arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah
dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.

Jenis-Jenis Kompas

Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.
Kompas Analog
Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas
analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:

 Kompas Lensa
Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang
akurat.
 Kompas Bidik (Kompas Prisma)
Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan
(bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk
dalam kepramukaan.
 Kompas Orientering (Kompas Silva)
Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung),
Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.
 Kompas Digital
Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau
dalam gadget-gadget elektronik.

Kompas Analog Kompas Lensa Kompas Bidik Kompas Silva Kompas Digital

Bagian-bagian Kompas

Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang
paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.

bagian-bagian kompas bidik

Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan
derajat mulai dari 0° 360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S
(south).
2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat
membidik).

8
Cara Menggunakan Kompas BidikCara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan
sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50°
dengan kaca dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah
dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°.
Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-
kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat
kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
 Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
 Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60

25. Smaphore & Morse

24. Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan yang wajib diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat melakukan
kegiatan di alam terbuka. Pun di samping itu, materi menaksir termasuk salah satu materi yang diujikan dalam SKU Pramuka Penggalang. Dalam
Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011, ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah satu
syarat kecakapan yang diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:

 Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu; kecakapan nomor ke-24)

 Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang
Terap; kecakapan nomor ke-24)

Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka terutama bagi pramuka penggalang.

Menaksir sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga
menaksir tinggi dapat diartikan sebagai menentukan ukuran tinggi sebuah obyek dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira” maka menaksir
jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut untuk mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan
menggunakan alat seadanya.

Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga

Dalam menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode menaksir
tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga siku-siku (45
derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari menaksir
tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Metode ini
memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan menggunakan metode

9
menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali (termasuk penilaian)
karena menggunakan rumus yang sistematis.

Namun menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang
ditaksir dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat.

Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

 Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran


160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran
terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini
seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau
8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.

 Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.

 Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir


tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.

 Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).

 Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB
adalah 190 cm.

Setelah semua langkah pengukuran dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan penghitungan dengan menggunakan
rumus perbandingan segitiga sebagai berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas dilengkapi dengan sketsa penaksiran.
Lebih jelasnya seperti ini:

Diketahui : BE = 160 cm (tongkat pramuka)


AB = 190 cm
BC 640 cm
=

Ditanya : CD = Tinggi Pohon?

Dari hasil penaksiran tersebut kita dapatkan hasil kira-kira tinggi pohon adalah 699 cm atau 6,9 meter (1 meter = 100 cm, berarti 699 dibagi 100 =
Jawab : CD = BE X (AB + BC) : AB
160 X (190 + 640) : 190
160 X 830 : 190
6,99). Yang perlu
132.800 : 190
diperhatikan agar dalam
698,9474 cm
melakukan penaksiran
dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter tinggi mendapatkan
Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter hasil yang paling akurat
adalah:


Saat
melakukan
pengintaian, posisi mata harus sedekat mungkin dengan tanah. Untuk itu sentuhkan kepala ke tanah dan pejamkan mata yang sebelah atas
sehingga pengintaian (pembidikan) menggunakan satu mata yang terdekat dengan tanah.

 Posisi tongkat (BE) saat pembidikan harus benar-benar tegak lurus dengan tanah jangan miring.

Pada langkah-langkah di atas posisi titik BE tidak berubah. Jika pengintaian belum menghasilkan garis “AED” yang lurus, lokasi pengintaian (titik
A) yang diubah maju atau mundur. Bagi beberapa pramuka ada yang memilih titik A (lokasi pengintaian) sebagai titik statis statis yang tidak
berubah-rubah lokasinya sebaliknya titik “BE” (tongkat) berubah maju mundur hingga pengintaian menghasilkan garis “AED” yang lurus. Jika
memilih langkah yang demikian pengukuran titik AB dan BC dilakukan setelah pengintaian selesai.

Itulah langkah-langkah dan rumus menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Di samping membutuhkan ketelitian juga
dibutuhkan kerja sama antar anggota regu agar proses penaksiran berjalan lancar dan hasilnya akurat.

Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mengasyikkan. Apalagi banyak cara dan metode yang bisa
digunakan untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), 1/4
lingkaran, gelombang parabola, dan metode lainnya. Dan kali ini Blog Pramuka akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode
perbandingan segitiga.

10
Menaksir sendiri merupakan aktifitas “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Dari pengertian
itu menaksir lebar dapat diartikan sebagai mengira-ngira lebar suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak jenis ketrampilan menaksir seperti menaksir
tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir kedalaman, menaksir berat, dan lain-lain.

Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah satu materi
dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011.

Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga

Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode
menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain
hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.

Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan
yang digunakan bersifat fleksibel.

Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:

Langkah-langkah menaksir lebar sungai:

 Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal


terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna
saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai
titik itu sebagai titik "A".

 Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B"
dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan
obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.

 Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan


langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara
titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus
membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik
"B".

 Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".

 Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8
meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.

 Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-
siku di titik "D".

 Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika
telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".

 Ukur jarak antara titik "D" dan "E"

 Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai
adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.

Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut:

Perbandingan Fleksibel

Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode


perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel sehingga dapat
menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus metode ini memang fleksibel
tidak harus "AB = 2 x DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:

 "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC
tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4
meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur
agak semepit.

 "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah
BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2
meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur
sangat lebar.

 Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa
menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE"; bahkan "AB = 10 x
DE";

11
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan
perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain.

PENGGALANG TERAP

7. Mengajak Penghijauan

8. Mengenal Hak Perlindungan Anak


Hak perlindungan anak di Indonesia telah diatur dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, secara umum
juga telah termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Sebelum mengenal lebih lanjut tentang hak perlindungan anak, perlu kita pahami dulu pengertian dari hak, anak, dan perlindungan anak. Hak
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang salah satunya adalah "kewenangan"; dan "kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb)".

Sedangkan anak menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki arti sebagai "seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan". Pengertian anak dalam UU ini sesuai dengan yang termuat dalam Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Perlindungan anak, menurut UU No 23 Tahun 2002, adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Secara sederhana, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh setiap anak
(usia 18 tahun ke bawah) untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan
martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Bermain, berekreasi, dan berkreasi termasuk hak-hak anak yang harus dilindungi

Perlindungan anak memiliki tujuan (sebagaimana pasal 3 UU No. 23 Tahun 2002) untuk menjamin
terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi
terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Macam-Macam Hak Perlindungan Anak

Hak-hak anak menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dimuat dalam pasal 4 hingga pasal 18. Hak-hak tersebut
antara lain :

1. hak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. hak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.
3. hak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang
tua.
4. hak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri.
5. hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
6. hak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya. khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
7. hak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya
demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
8. hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan
minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
9. hak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial (bagi setiap anak yang menyandang cacat).
10. selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.

12
1. hak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu
adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.

2. hak untuk memperoleh perlindungan dari :

a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;

b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;

c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;

d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan

e. pelibatan dalam peperangan.

3. hak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.

4. hak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.

5. setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :

a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;

b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku;

c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk
umum.

6. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

7. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.

Dari uraian pasal-pasal dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 tersebut di atas, secara garis besar setiap anak mempunyai hak untuk:

 Hak Hidup Lebih Layak; seperti berhak atas kasih sayang orangtua, mendapatkan ASI ekslusif, memiliki akte kelahiran, dll.
 Hak Tumbuh dan Berkembang; seperti hak atas pendidikan yang layak, memiliki waktu istirahat, bermain, dan belajar, makan makanan
yang bergizi, dll.
 Hak Perlindungan; seperti dilindungi dari kekerasan dalam rumah tangga, dari pelecehan seksual, tindak kriminal, dari pekerjaan
layaknya orang dewasa, dll.
 Hak Partisipasi; seperti hak untuk menyampaikan pendapat, memiliki suara dalam musyawarah keluarga, punya hak berkeluh kesah atau
curhat, memilih pendidikan sesuai minat dan bakat, dll.

Selain memiliki hak, dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 juga memuat tentang kewajiban anak. Kewajiban anak yang termuat dalam
pasal 19 tersebut antara lain:

 menghormati orang tua, wali, dan guru;


 mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;
 mencintai tanah air, bangsa, dan negara;
 menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan
 melaksanakan etika dan akhlak yang mulia

Semua pihak, baik negara dan pemerintah, orang tua, dan masyarakat, berkewajiban melakukan perlindungan terhadap hak-hak anak.

Dalam rangka memantau, mengawasi, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan anak, negara membentuk Komisi Perlindungan
Anak. Komisi ini bersifat independen dengan masa jabatan selama 3 tahun. Diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Kepala Desa

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa mempunyai wewenang :

1. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD;
2. mengajukan rancangan peraturan desa;
3. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD;
4. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
5. membina kehidupan masyarakat desa;
6. membina perekonomian desa;
7. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
8. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
9. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

13
Camat
Dalam Melaksanakan Tugasnya Camat menyelengarakan Fungsi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan dan Pengoordinasian di Bidang Pemerintahan;
2. Pelaksanaan dan Pengoordinasian di Ketentraman dan Ketertiban Umum;
3. Pelaksanaan dan Pengoordinasian di Bidang ekonomi dan pembangunan;
4. Pelaksanaan dan Pengoordinasian di Bidang pemberdayaan Masyarakat;
5. Pelaksanaan dan Pengoordinasian di Bidang Kesejahteraan sosial.

Bupati
Wewenang Bupati
1. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
2. Mengajukan rancangan Perda;
3. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah;
6. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hakim untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban Bupati
1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi;
5. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
6. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Mengajukan dan mengembangkan daya saing Daerah;
8. Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan yang bersih dan baik;
9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Daerah;
10. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan semua perangkat Daerah;
11. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dihadapan Rapat Paripurna DPRD;
12. Memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban
kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

24. Peta Pita (Teknik Pembuatan & Kegunaanya)


Pengertian
 Peta pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dilewati
dalam suatu perjalanan/penjelajahan yang digambar pada gulungan
kertas berbentuk pita.
 Disebut peta pita karena kertas yang akan digambar/digarap,
digulung seperti pita mesin tik (lihat gambar dibawah).
 Peta pita & Peta perjalanan merupakan materi latihan kepramukaan
yang sangat penting untuk mengembangkan rasa cinta alam &
penguasaan lingkungan, penerapan pengetahuan tentang peta (skala,
jarak, tanda-tanda alam, arah & sudut kompas, dsb), serta
ketrampilan bekerja secara kelompok dengan teliti, kompak dan
kebersamaan.

Kegunaan
Kegunaan peta pita sangat erat hubungannya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri. Tujuan pembuatan peta pita antara lain :

Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan


Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Kalau hal ini terjadi maka
dengan bantuan peta pita yang dibuat dengan mudah kembali menuju posisi semula. Dalam hal ini peta pita digunakan terbalik
(berlawanan arah dengan proses pembuatannya).

Sebagai dokumentasi perjalanan


Apabila suatu saat akan mengulangi kembali perjalanan melalui daerah yang sama dengan bantuan peta pita hal ini dengan mudah
dilakukan.

Sebagai pedoman membuat peta wilayah


Dengan berpedoman peta pita dengan mudah dapat membuat peta daerah/wilayah tertentu. Tinggal penyesuaian dengan skala
yangndiperlukan.

Perlengkapan
 Kertas berupa gulungan.
 Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet penghapus, busur derajat.

14
 Kompas dan jam tangan
 Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk jarak dekat. Untuk jarak jauh biasanya menggunakan langkah.
 Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta pita

Menggambar peta ini dimulai dari bawah.


Bagian yang sudah digambar digulung kearah roda pita A.

Bentuk Peta Pita


Sebelum dimulai pembuatan peta pita, terlebih dahulu disiapkan kolom-kolom pada kertas untuk pembuatan peta pita. Kolom-kolom
tersebut bentuknya bermacam-macam tergantung selera si pembuat peta pita. Yang terpenting harus ada kolom untuk nomor, arah, jarak,
dan gambar. Keterangan Gambar :
 Kolom nomor : untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang dilalui sesuai dengan arah jalannya. Dengan kata lain nomor
urut dibuat setiap berganti arah.
 Kolom waktu : untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali berganti arah.
 Kolom arah : untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol panah (arah panah selalu menunjuk arah utara).
 Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau kilometer. Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau
langkah.
 Kolom kiri kanan peta-pita : untuk menggambar keadaan daerah di sebelah kiri dan kanan jalan yang dilalui dengan tanda peta yang
berlaku pada peta topografi.
 Kolom keterangan : untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada kolom gambar/peta pita.

Pengukuran Jarak

Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak merupakan hal yangmutlak harus dilakukan. Pengukuran jarak biasanya menggunakan
langkahatau bisa juga menggunakan tali, namun ini jarang digunakan karena inikurang praktis. Apabila menggunakan langkah sebagai alat
ukur, tentu sajaharus mengetahui dulu ukuran setiap langkah (satu langkah =.... Cm).
Caranya adalah sebagai berikut :
 Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10 langkah.
 Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal langkah pertama sampai langkah ke-10 (misalnya x cm). Jadi ukuran 1 langkah = x :
10 = .... cm

Contoh Peta Pita

15
Peta Pita yang telah selesai dapat dijadikan data untuk membuat peta/rute perjalanan. Dari data peta pita di atas, jika diujudkan dalam peta
perjalanan akan tampak seperti gambar di bawah ini :

16
PENEGAK BANTARA

11. AD dan ART didalam Pramuka merupakan sebuah dasar, dan aturan baku bagi pelaksanaan organisasi pramuka dimana
mencerminkan bagian-bagian dari visi, misi, aspirasi dan gerakan pramuka yang ada di Indonesia.

Penjelasan:

Pada tahun 1908, seorang pensiunan tentara Inggris bernama Baden Powell membuat buku berjudul Scouting for Boys pada tahun 1908 yang
berisi pengalamannya selama menjadi tentara. Buku itu dibuat sebagai panduan dalam kegiatan perkemahan yang diprakarsainya. Buku itu
kemudian populer dan laris tidak hanya di Inggris namun hingga ke negara-negara lain, yang memicu munculnya organisasi pramuka untuk
anak laki-laki yang dinamakan dengan Boys Scout.

Tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden Powell mendirikan organisasi pramuka untuk wanita. Organisasi
tersebut dinamakan Girl Guides. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan oleh istri Baden Powel yang bernama Olave Soames atau yang dikenal
sebagai Olave St Clair Baden-Powell.

Tahun 1916, didirikanlah organisasi Pramuka untuk anak dengan usia pramuka siaga, yaitu usia 7 hingga 10 tahun. Organisasi Pramuka
tersebut kemudian diberi nama sebagai CUB (anak serigala). Di tahun 1918, dibentuklah organisasi kepramukaan untuk
kelompok remaja berusia 17 tahun yang diberi nama Rover Scout.

Di Indonesia pramuka pertama kali dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu
Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda. Lalu muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu
jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java
Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.

9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden
mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.

30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang
menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Ikrar
Gerakan Pramuka.

Isi AD dan ART pramuka secara struktur, antara lain:

 IsI Anggaran Dasar

- Bab I. Nama, Status, Tempat, Waktu, dan Hari Pramuka.

- Bab II. Asas, Tujuan, Tugas Pokok, dan Fungsi.

- Bab III. Sifat.

- Bab IV. Pendidikan Kepramukaan.

- Bab V. Organisasi.

- Bab VI. Musyawarah.

- Bab VII. Atribut.

 Isi Anggaran Rumah Tangga

Lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa, berisikan tentang pembahasan Bendera Gerakan Pramuka, Panji Gerakan Pramuka,
Gerakan, Pakaian Pramuka.

14. Bendera merah putih merupakan lambang bendera dari negara Indonesia. Setiap bendera mempunyai sejarah, arti dan tata cara
penggunaannya di masing-masing negara.

Bendera merah putih dijahit pertama kali oleh istri Ir. Soekarno yang bernama Fatmawati dengan menggunakan kain katun Jepang yang setara
dengan kain primissima (digunakan pada batik halus).

Sejarah sang merah putih diawali ketika Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan untuk Indonesia pada tanggal 7 September 1944.
Warna merah putih sudah dipakai sejak jaman kerajaan sebelum kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 12 September, Ir. Soekarno menggelar sidang tidak resmi dan menetapkan pembentukan panitia bendera kebangsaan merah putih
dan lagu Indonesia Raya. Penetapan ukuran bendera merah putih sama dengan bendera Nippon Jepang yaitu dengan perbandingan 3:2.

Bendera merah putih dikibarkan pertama kali di Jalan Pagangsaan Timur 56, Jakarta, pada tangga 17 Agustus 1945 oleh Latief Hendradiningrat
dan Suhud. Pada tanggal 4 Januari 1946, merah putih dipindahkan sementara ke Yogyakarta dan dikibarkan di Gedung Agung.

Tanggal 19 Desember 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda sehingga merah putih harus dibawa oleh ajudan Ir. Soekarno yang bernama
Husein Mutahar. Sang merah putih kemudian diberikan kepada Ir. Soekarno pada tanggal 6 Juli 1949.

17
Pada saat Presiden Soeharto mempimpin Indonesia, bendera merah putih terakhir dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1968 sebelum akhirnya
disimpan di Ruang Bendera Pusaka di Istana Negara.

Sebelum pengibaran terakhir, merah putih sempat berkibar kembali di Gedung Agung pada tanggal 17 Agustus 1949.

Kerajaan yang memakai bendera merah putih:

 Kerajaan Majapahit
 Kerajaan Kediri
 Kerajaan Sisingamaraja IX
 Perang Aceh
 Kerajaan Bugis Bone
 Perang Jawa

Bendera merah putih memiliki arti yang sangat penting untuk negara Indonesia. Seperti kita tahu bahwa merah memiliki arti berani dan putih
artinya suci.

Tata cara penggunaan merah putih adalah sebagai berikut:

 Bendera merah putih dikibarkan pada tiang yang besar dan tingginya setara ukuran bendera merah putih tersebut.
 Bendera merah putih yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran Bendera merah putih.
 Bendera merah putih yang dikibarkan pada dinding, dipasang membujur rata.
 Bendera merah putih dinaikkan pada saat mataahri terbit dan diturunkan saat matahari terbenam.
 Pada waktu penarikan atau penurunan Bendera merah putih, semua orang yang hadir harus memberi hormat dan berdiri tegak.
 Penaikan dan penurunan Bendera merah putih boleh diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
 Bendera merah putih dapat dikibarkan setengah tiang untuk memperingati hari-hari tertentu pada saat berduka.
 Sebagai penutup jenazah, warna merah diletakkan pada samping kanan jenazah.

Kiasan bendera merah putih berdasarkan artinya menjelaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, gagah dan berani juga mempunyai
jiwa yang tulus,suci dan jujur.

13. Cara Menggunakan Kompas Bidik

Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas
bidik adalah sebagai berikut:

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50°
dengan kaca dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah
dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°.
Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-
kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat
kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
 Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
 Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60

14. Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa maka tingkah laku warga negara harus bertitik tolak pada semangat untuk melakukan hal yang
benar, adil, dan baik sebagai intisari nilai Ketuhanan. Berikut contoh pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari:

 Beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dengan sepenuh hati


 Membina kerukunan antarumat beragama. Tidak saling mengejak dan menghina satu sama lain.
 Saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
 Tidak mengganggu teman ketika sedang beribadah.
 Tidak memaksa orang lain dalam menganut agama atau kepercayaan tertentu. Hal itu karena setiap orang pasti menganggap agama
atau kepercayaanya yang diyakini itu benar.
 Tidak mendiskriminasi agama atau kepercayaan tertentu. Menghina agama atau kepercayaan orang lain maka dapat menimbulkan
disintegrasi nasional.

Berdasarkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab maka tingkah laku manusia harus didasarkan atas kemanusiaan, keadilan, dan beradab.
Berikut contoh pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari:

 Menolong teman, tetangga atau orang lain yang sedang terkena musibah dengan ikhlas.
 Memberikan bantuan baik dana, pakaian, atau makanan kepada korban bencana alam.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain. Tidak merasa dirinya paling unggul daripada orang lain. Saling menghormati dan mencintai
sesama manusia dengan tidak membenci satu sama lain.

18
 Mengakui bahwa semua orang sama kedudukannya, sama-sama memiliki hak sebagai warga negara. Menghindari dan menolak
adanya bullying di sekolah maupun media sosial.

Bedasarkan sila Persatuan Indonesia maka tingkah laku warga negara harus didasarkan pada nilai integrasi nasional. Berikut contoh
pengamalan sikap sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:

 Mengembangkan sikap cinta tanah air. Bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia, seperti mengenalkan budaya Indonesia kepada
bangsa lain.
 Rela berkorban untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih, seperti menolong orang lain yang terkena musibah tanpa mengharapkan
imbalan.
 Tidak mendahulukan kepentingan pribadi. Menggunakan posisi, jabatan atau kedudukannya untuk kepentingan orang banyak.
 Tidak menyebarkan berita yang membuat permusuhan dan memecah belah persatuan bangsa. Menghindari dan melaporkan berita
yang masuk dalam definisi hoax kepada pihak yang berwajib.
 Tidak curang dalam mendukung pilihan pejabat publik.

Pada sila keempat, tingkah laku warga negara harus didasarkan pada kerakyatan dan demokrasi yang berhikmat dan bijaksana. Berikut contoh
pengamalan sila keempat dalam kehidupan sehari-hari:

 Tidak memaksakan kehendak atau pendapatnya kepada orang lain.


 Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan.
 Harus menerima hasil dari musyawarah dengan ikhlas dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
 Ikut memberikan suara dalam pemilu bagi yang sudah terdaftar dalam calon pemilih. Bagi yang dipilih, harus dapat amanah dalam
menjalankan tugasnya sebagai wakil pemilih.
 Berani memberikan kritik dan saran kepada pimpinan jika ada kesalahan. Bukan hanya secara langsung seperti demonstrasi, tetapi juga
menggunakan media cetak maupun media sosial resmi milik pemerintah.

Pada sila kelima, tingkah laku manusia harus didasarkan pada keadilan dalam menjaga hubungan bermasyarakat. Berikut contoh pengamalan sila
kelima dalam kehidupan sehari-hari:

 Tidak menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban.


 Berlaku adil terhadap teman, misalnya tidak memilih-milih teman berdasarkan kekayaan atau gaya hidupnya.
 Memberikan pertolongan kepada semua orang tanpa pilih kasih.
 Tidak menutupi kesalahan yang dilakukan temannya.
 Bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan dan tidak melemparkannya kepada orang lain.

15. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara)[9][10] atau lebih populer dengan sebutan ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan Ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan
di Bangkok, Thailand pada Tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-
negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di
antara anggotanya dengan cara yang damai.

Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) adalah organisasi internasional yang
didirikan pada 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa, dan didirikan
setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193
anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen
yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.[2] Palestina dan Vatikan adalah negara
bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina
mempunyai kantor permanen di PBB)[3]

16. kewirausahaan.

Pengertian Kewirausahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira
dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud.

Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika
kakek ini tidak bekerja, mungkin kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi. Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang
melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu. Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang
menjadi kewirausahaan, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Sebelum dialihbahasakan
ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang,
pencipta, dan pengelola usaha. Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian
menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

22. Penyakit infeksi = TBC, tetanus, dan sifilis, cara pencegahan, menghindari pemakaian alat2 bersama dengan penderita, apabila terluka harus
segera dibersihkan, dan hindari seks sebelum nikah

19
 Degeneratif = diabetes, osteoporosis, cara pencegahan : kurangi konsumsi makanan dengan kadar glukosa tinggi, perbanyak asupan
kalsium dan vit. D
 Perilaku tidak sehat = kolesterol, kanker paru2. cara pencegahan : Perbanyak olahraga, hindari merokok

PENEGAK LAKSANA

11. AD dan ART didalam Pramuka merupakan sebuah dasar, dan aturan baku bagi pelaksanaan organisasi pramuka dimana
mencerminkan bagian-bagian dari visi, misi, aspirasi dan gerakan pramuka yang ada di Indonesia.
Penjelasan:
Pada tahun 1908, seorang pensiunan tentara Inggris bernama Baden Powell membuat buku berjudul Scouting for Boys pada tahun 1908
yang berisi pengalamannya selama menjadi tentara. Buku itu dibuat sebagai panduan dalam kegiatan perkemahan yang diprakarsainya.
Buku itu kemudian populer dan laris tidak hanya di Inggris namun hingga ke negara-negara lain, yang memicu munculnya organisasi
pramuka untuk anak laki-laki yang dinamakan dengan Boys Scout.
Tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden Powell mendirikan organisasi pramuka untuk wanita. Organisasi
tersebut dinamakan Girl Guides. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan oleh istri Baden Powel yang bernama Olave Soames atau yang dikenal
sebagai Olave St Clair Baden-Powell.
Tahun 1916, didirikanlah organisasi Pramuka untuk anak dengan usia pramuka siaga, yaitu usia 7 hingga 10 tahun. Organisasi Pramuka
tersebut kemudian diberi nama sebagai CUB (anak serigala). Di tahun 1918, dibentuklah organisasi kepramukaan untuk
kelompok remaja berusia 17 tahun yang diberi nama Rover Scout.
Di Indonesia pramuka pertama kali dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu
Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda. Lalu muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu
jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java
Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden
mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang
menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Ikrar
Gerakan Pramuka.
Isi AD dan ART pramuka secara struktur, antara lain:
 IsI Anggaran Dasar
- Bab I. Nama, Status, Tempat, Waktu, dan Hari Pramuka.
- Bab II. Asas, Tujuan, Tugas Pokok, dan Fungsi.
- Bab III. Sifat.
- Bab IV. Pendidikan Kepramukaan.
- Bab V. Organisasi.
- Bab VI. Musyawarah.
- Bab VII. Atribut.
 Isi Anggaran Rumah Tangga
Lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa, berisikan tentang pembahasan Bendera Gerakan Pramuka, Panji Gerakan Pramuka,
Gerakan, Pakaian Pramuka.
14. Bendera merah putih merupakan lambang bendera dari negara Indonesia. Setiap bendera mempunyai sejarah, arti dan tata cara
penggunaannya di masing-masing negara.
Bendera merah putih dijahit pertama kali oleh istri Ir. Soekarno yang bernama Fatmawati dengan menggunakan kain katun Jepang yang
setara dengan kain primissima (digunakan pada batik halus).
Sejarah sang merah putih diawali ketika Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan untuk Indonesia pada tanggal 7 September
1944. Warna merah putih sudah dipakai sejak jaman kerajaan sebelum kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 12 September, Ir. Soekarno menggelar sidang tidak resmi dan menetapkan pembentukan panitia bendera kebangsaan merah
putih dan lagu Indonesia Raya. Penetapan ukuran bendera merah putih sama dengan bendera Nippon Jepang yaitu dengan perbandingan
3:2. Bendera merah putih dikibarkan pertama kali di Jalan Pagangsaan Timur 56, Jakarta, pada tangga 17 Agustus 1945 oleh Latief
Hendradiningrat dan Suhud. Pada tanggal 4 Januari 1946, merah putih dipindahkan sementara ke Yogyakarta dan dikibarkan di Gedung
Agung. Tanggal 19 Desember 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda sehingga merah putih harus dibawa oleh ajudan Ir. Soekarno
yang bernama Husein Mutahar. Sang merah putih kemudian diberikan kepada Ir. Soekarno pada tanggal 6 Juli 1949.
Pada saat Presiden Soeharto mempimpin Indonesia, bendera merah putih terakhir dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1968 sebelum
akhirnya disimpan di Ruang Bendera Pusaka di Istana Negara.
Sebelum pengibaran terakhir, merah putih sempat berkibar kembali di Gedung Agung pada tanggal 17 Agustus 1949.
Kerajaan yang memakai bendera merah putih:
 Kerajaan Majapahit
 Kerajaan Kediri
 Kerajaan Sisingamaraja IX
 Perang Aceh
 Kerajaan Bugis Bone
 Perang Jawa
Bendera merah putih memiliki arti yang sangat penting untuk negara Indonesia. Seperti kita tahu bahwa merah memiliki arti berani dan
putih artinya suci.
Tata cara penggunaan merah putih adalah sebagai berikut:
 Bendera merah putih dikibarkan pada tiang yang besar dan tingginya setara ukuran bendera merah putih tersebut.
 Bendera merah putih yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran Bendera merah putih.
 Bendera merah putih yang dikibarkan pada dinding, dipasang membujur rata.
20
 Bendera merah putih dinaikkan pada saat mataahri terbit dan diturunkan saat matahari terbenam.
 Pada waktu penarikan atau penurunan Bendera merah putih, semua orang yang hadir harus memberi hormat dan berdiri tegak.
 Penaikan dan penurunan Bendera merah putih boleh diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
 Bendera merah putih dapat dikibarkan setengah tiang untuk memperingati hari-hari tertentu pada saat berduka.
 Sebagai penutup jenazah, warna merah diletakkan pada samping kanan jenazah.
Kiasan bendera merah putih berdasarkan artinya menjelaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, gagah dan berani juga
mempunyai jiwa yang tulus,suci dan jujur.

15. Peran Indonesia dalam ASEAN

1. Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT) pertama

Selain sebagai salah satu penggagas, Indonesia juga dipercaya untuk menyelenggarakan KTT ASEAN pertama. Saat itu, KTT ASEAN pertama
sukses diselenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Maka tak heran jika Indonesia juga dikenal sebagai penyelenggara KTT ASEAN
pertama.

2. Turut menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara

Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia yang mengacu politik bebas-aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia
tidak memihak blok manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan perdamaian dunia.

Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian
konflik di Kamboja dan Vietnam. Kala itu, Indonesia ditunjuk oleh ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut.

Pada kasus lainnya, yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNFL) berkonflik. Kedua pihak tersebut akhirnya
menyetujui perjanjian damai yang kala itu dipertemukan di Indonesia.

3. Membentuk komunitas keamanan bagi ASEAN

Peran Indonesia selanjutnya juga tampak dari pembentukan komunitas keamanan ASEAN. Gagasan ini bertujuan dalam menanggulangi tindak
kejahatan atau kriminal, serta kekerasan yang terjadi di kawasan ASEAN.

Tidak hanya mencakup lingkup militer, isu keamanan lain seperti terorisme, separatisme, perampokan, dan kejahatan lintas negara yang
bertentangan dengan hukum internasional juga masuk pantauan dalam komunitas keamanan ini.

Permasalahan narkotika yang juga menjadi isu serius di kawasan ASEAN juga tidak luput dari pantauan. Kasus narkotika yang terus meningkat
membuat Indonesia menjadi inisiator dari pembentukan ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF).

Indonesia memiliki peran untuk menjadikan pelabuhannya sebagai daerah perbatasan dalam pengawasan narkotika dan prekursor narkotika.

4. Mendorong penguatan dan kerjasama keamanan di sektor maritim

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, tentu memiliki fokus tersendiri pada isu di sekitar sektor maritim. Untuk itu,
Indonesia pun turut mendorong berbagai kerjasama keamanan di sektor tersebut. Isu yang menjadi fokus kala itu memang meliputi beberapa
kasus yang marak terjadi, seperti penanggulangan Isu Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).

Pada 2015, Indonesia juga sukses menjadi pemrakarsa East Asia Summit (EAS) Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation yang
juga disepakati pada tahun yang sama.

5. Memastikan sentralitas ASEAN

Selain sebagai penggagas, Indonesia juga berperan dalam memastikan sentralitas atau kesatuan ASEAN itu sendiri. Wujud dan peran tersebut
terlihat saat Indonesia ikut memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States on the
Maintenance of Peace, Security, and Stability in the Region pada Juli 2016 lalu.

6. Turut serta pada isu pekerja migran di ASEAN

Ketika isu pekerja migran mencuat, Indonesia pun tutur menyakinkan tersepakatinya Vientiane Declaration on Transition from Informal
Employment to Formal Employment Toward Decent Work Promotions. Secara khusus, deklarasi ini menggaris besarkan pada bentuk dan
upaya untuk menghapuskan diskriminasi di lingkungan kerja, serta memberikan jaminan perlindungan. Khususnya, bagi para pekerja yang
berbasis di sektor informal. Peran Indonesia dalam ASEAN tentu diwujudkan tidak hanya sebatas karena peran Indonesia sebagai salah satu
pemrakarsanya saja. Tapi juga karena sikap politik Indonesia yang bebas-aktif dan ingin berkontribusi mendorong kawasan Asia Tenggara yang
memiliki stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan yang kuat. Tidak hanya itu saja, peran Indonesia dalam ASEAN juga pernah mendapatkan
apresiasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena peran Indonesia bagi wilayah Asia Tenggara.

Kala itu, selama menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia sukses menjembatani upaya perdamaian dunia. Apresiasi ini juga diberikan
secara khusus oleh PBB dalam KTT ke-10 ASEAN PBB yang dilakukan Bangkok, Thailand pada 3 November 2019 lalu.

22.
 Penyakit infeksi = TBC, tetanus, dan sifilis, cara pencegahan, menghindari pemakaian alat2 bersama dengan penderita, apabila terluka
harus segera dibersihkan, dan hindari seks sebelum nikah

21
 Degeneratif = diabetes, osteoporosis, cara pencegahan : kurangi konsumsi makanan dengan kadar glukosa tinggi, perbanyak asupan
kalsium dan vit. D
 Perilaku tidak sehat = kolesterol, kanker paru2. cara pencegahan : Perbanyak olahraga, hindari merokok

22

Anda mungkin juga menyukai