Anda di halaman 1dari 5

Ruang Lingkup

2. Lingkup Pekerjaan 1. Operasional SPPT-TI


Operasional aplikasi melibatkan serangkaian tindakan yang dilakukan
untuk menjaga aplikasi tetap berjalan dengan baik dan memastikan
ketersediaan serta kinerjanya yang optimal. Berikut adalah beberapa
hal yang dilakukan dalam operasional aplikasi:
a. Pemantauan: Aplikasi secara teratur dipantau untuk memastikan
ketersediaan dan kinerjanya. Ini melibatkan memeriksa
parameter kunci seperti penggunaan sumber daya (CPU, memori,
penyimpanan), waktu respon, tingkat kesalahan, dan lalu lintas
aplikasi.
b. Manajemen Kapasitas: Operasional aplikasi melibatkan
manajemen kapasitas untuk memastikan aplikasi dapat
menangani lalu lintas dan beban kerja yang ada. Ini melibatkan
pemantauan penggunaan sumber daya dan melakukan
peningkatan kapasitas jika diperlukan, seperti menambahkan
server tambahan, meningkatkan kapasitas penyimpanan, atau
melakukan tuning konfigurasi.
c. Pemulihan Aplikasi: Untuk menjaga keberlanjutan operasional
aplikasi, tindakan pemulihan bencana dan cadangan (backup)
dilakukan. Cadangan reguler dari data dan konfigurasi aplikasi
dibuat untuk memastikan pemulihan yang cepat dan minimal
kerugian data jika terjadi kegagalan sistem atau bencana.
d. Penerapan Pembaruan dan Perbaikan: Aplikasi memerlukan
pembaruan reguler untuk meningkatkan fitur, keamanan, dan
stabilitas. Operasional aplikasi melibatkan penerapan pembaruan
perangkat lunak, patch keamanan, dan perbaikan bug.
e. Penanganan Insiden: Jika terjadi masalah atau insiden, seperti
downtime layanan, kesalahan kritis, atau serangan keamanan,
operasional aplikasi melibatkan tim respon insiden untuk
mengidentifikasi, mengisolasi, dan memperbaiki masalah
tersebut. Penanganan insiden biasanya melibatkan pemantauan
proaktif, pemecahan masalah, dan pemulihan layanan secepat
mungkin.
f. Pemantauan Keamanan: Keamanan aplikasi merupakan aspek
krusial dalam operasional aplikasi. Pemantauan keamanan
dilakukan untuk mendeteksi ancaman potensial, serangan, atau
aktivitas mencurigakan. Sistem keamanan seperti firewall, sistem
deteksi intrusi, dan mekanisme otentikasi diterapkan dan
dipantau untuk menjaga integritas dan kerahasiaan data.
g. Pembaharuan dokumentasi, operasional aplikasi juga melibatkan
manajemen pengguna, manajemen lisensi, manajemen versi,
dokumentasi, pelaporan, dan dukungan pengguna untuk
memastikan pengguna aplikasi mendapatkan pengalaman yang
baik dan aplikasi berjalan secara efektif.

2. Pemeliharaan SPPT-TI
Pemeliharaan aplikasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
untuk memastikan aplikasi tetap berfungsi dengan baik, diperbarui,
dan penyesuaian kebutuhan, yang terdiri dari:
a. Pemeliharaan Preventif: Pemeliharaan preventif dilakukan
sebelum terjadinya masalah pada aplikasi. Tujuannya adalah
mencegah kemungkinan kerusakan atau gangguan pada sistem.
Tindakan yang dilakukan meliputi pemeriksaan rutin, peningkatan
keamanan, identifikasi dan perbaikan potensi kegagalan, serta
penerapan praktik terbaik untuk menjaga kinerja aplikasi secara
umum.
b. Pemeliharaan Adaptif: Pemeliharaan adaptif adalah tindakan
yang dilakukan untuk mengadaptasi aplikasi terhadap perubahan
lingkungan yang ada. Ini melibatkan modifikasi aplikasi agar dapat
berfungsi dengan baik di lingkungan baru, seperti perubahan pada
platform, perangkat keras, sistem operasi, atau perubahan
kebijakan eksternal. Pemeliharaan adaptif juga diperlukan ketika
ada perubahan pada kebutuhan pengguna atau perubahan dalam
proses bisnis yang terkait dengan aplikasi.
c. Pemeliharaan Korektif: Pemeliharaan korektif adalah tindakan
perbaikan yang dilakukan setelah terjadi kesalahan, kerusakan,
atau bug dalam aplikasi. Tujuannya adalah memperbaiki masalah
yang ditemukan agar aplikasi dapat berjalan dengan benar.
Pemeliharaan korektif melibatkan identifikasi penyebab masalah,
debugging, patching, atau pengembalian aplikasi ke versi
sebelumnya jika diperlukan.
d. Pemeliharaan Perfektif: Pemeliharaan perfektif melibatkan
perbaikan atau peningkatan fungsionalitas aplikasi yang sudah
ada. Tujuannya adalah meningkatkan kinerja, efisiensi,
mengoptimalkan performa, atau meningkatkan skalabilitas
aplikasi.

3. Melaksanakan pengujian aplikasi, yaitu :


1. Modifikasi, pengembangan dan pembangunan baru aplikasi dapat
berjalan dengan baik (andal, aman, dan bertanggung jawab)
dibuktikan dengan User Acceptance Test (UAT) Final yang
diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika;
2. Pelaksanaan uji kelaikan (Uji Fungsi, Uji Integrasi, Uji Beban, dan
Uji Keamanan).

4. Melakukan Pendampingan Implementasi SPPT-TI yaitu melakukan


pengenalan serta alih pengetahuan terhadap tata cara penggunaan
aplikasi.

5. Pekerjaan OM (Operasional dan Maintenance) dilakukan terhadap


beberapa komponen/aplikasi yang digunakan pada SPPT-TI
diantaranya :
a. Puskarda
b. Layanan Puskarda
c. Pelacakan Perkara
d. Klasifikasi Perkara
e. Dashboard SPPT-TI
f. Simpul
Pekerjaan OM ini juga meliputi seluruh aplikasi tambahan yang akan
di kembangkan pada jangka waktu pekerjaan

6. Pemberian layanan bantuan kepada seluruh stakeholder SPPT-TI


dengan:
a. Membentuk tim Pusat Bantuan SPPT-TI;
b. Menyusun SOP Penanganan Pengaduan yang harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pihak Kominfo;
c. Menyusun jadwal kerja tim Pusat Bantuan SPPT-TI;

7. Melakukan layanan helpdesk untuk aplikasi yang sudah ada, yaitu


pemberian bantuan kepada pengguna aplikasi melalui layanan
helpdesk dengan :
a. Membentuk tim Help Desk layanan Aplikasi SPBE yang bersifat
dedicated dan berkantor di Kantor Penyedia;
b. Menyusun atau memutakhirkan Mekanisme Kerja Penanganan
Pengaduan oleh Tim Helpdesk yang harus disetujui terlebih
dahulu oleh Pihak Kominfo;
c. Menyusun jadwal kerja tim Helpdesk sehingga dapat memberikan
layanan selama 1 x 24 jam x 7 hari dalam seminggu;
d. Dalam melaksanakan pekerjaannya, tim Helpdesk bisa
menggunakan aplikasi Helpdesk (servicedesk.layanan.go.id)
dan/atau kanal komunikasi lainnya yang telah ada di Direktorat
LAIP.
e. Batas waktu respon membuat laporan penyelesaian (status
selesai atau diteruskan ke Tim Pendukung Teknis) terhadap
pengaduan atau tiket pada servicedesk. layanan.go.id atau
informasi dari Alat Operasional TI yang tersedia di Pusat Data
Nasional tentang bantuan, gangguan dan atau tindakan yang
perlu dilakukan pada suatu aplikasi adalah 5 (lima) menit.
f. Batas waktu respon (SLA) oleh Tim Pendukung Teknis terhadap
laporan yang diterima dengan status terselesaikan atau rencana
tindakan penyelesaian adalah 15 (lima belas) menit.

8. Memberikan garansi terhadap aplikasi berupa pemeliharaan,


pendampingan, pengawasan, perbaikan dan alih pengetahuan
terhadap aplikasi minimal selama 3 (tiga) bulan sejak Berita Acara
Serah Terima (BAST) ditandatangani. Apabila telah ditetapkan
penyedia baru pada tahun anggaran 2024 sebelum masa garansi
berakhir, jika dibutuhkan, penyedia berkewajiban memberikan alih
pengetahuan kepada penyedia baru sampai dengan masa garansi
berakhir.

9. Memberikan jaminan selama masa garansi sebesar 5% dari nilai


kontrak saat BAST dengan masa berlaku 3 (tiga) bulan.

Anda mungkin juga menyukai