Status Hukum Tanah Dan Hak Masyarakat Pesisir Pantai Atas Kebijakan Reklamasi Pantai Dan Laut
ABSTRACT
Secara teknis Reklamasi memiliki sifat yang memperbaharui kawasan perairan dan laut. Aktifitas ini
secara ekologis dapat mengancam sifat naturalis biota di dalamnya yang mengganggu sifat fisik, aktivitas
dan interaksi organisme lingkungan fisik kawasan laut. Hadirnya kawasan baru berupa daratan dari hasil
reklamasi tersebut yang dapat menimbulkan konflik antara kebijakan pemerintah dengan kepentingan
publik. Bentuk konflik tersebut diantaranya terkait status hukum tanah hasil reklamasi pantai di indonesia.
Secra administratif tanah hasil reklamasi dikuasai langsung oleh negara yang selanjutnya distrubusikan
kempublik baik mitu masyarakat, korporasi atau badan pemerintah untuk selanjutnya diberikan hak guna
bangunan dan hak milik. Dalam kebijakan reklamasi masyarakat memiliki posisi tawar yang lemah dan
rentan diabaikannya hak-haknya, diantaranya adalah kurangnya partisipasi publik yang melibatkan
masyarakat pesisir dalam pengambilan keputusan, tidak sepadannya biaya ganti yang diberikan untuk
dilakukannya relokasi pemukiman. dan hilangnya sumber mata pencaharian masyarakat karena rusaknya
biota laut dari kegiatan reklamasi. Dari latar belakang tersebut adapun rumusan masalah dari penelitian ini
adalah: Bagaimana status hak tanah masyarakat pesisir dalam kaitannya dengan kebijakan restorasi pesisir
dan laut? Dan bagaimanakah perlindungan hukum bagi pemilik hak terhadap hak guna lahan di wilayah
pesisir dan lepas pantai? Dalam melakukan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah Metode
penelitian yang digunakan adalah Yuridis Normatif karena bertujuan untuk untuk mendeskriptifkan
fenomena reklamasi yang bersinggungan dengan hak masyarakat dan tanggung jawab pemerintah terhadap
perlindungan hukum. Adapun sifat dari penelitian ini adalah preskriptif sehingga dapat dihadirkan sebuah
solusi dari permasalah ini yang bermanfaat bagi praktisi dan akademisi. Adapun bahan hukum penelitian
ini adalah berupa bahan hukum primer bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier akan
dianalisis secara deskriptif analisis, dengan penalaran silogisme deduktif.
Keywords: Reklamasi Pesisir pantai1, Hak atas tanah2, Dampak Reklamasi3, perlindungan masyarakat pesisir4.
4
3 Irwansyah I. Penelitian Hukum: Pilihan Metode
Dahuri, R, A. 1996, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah
& Praktik Penulisan Artikel. Yogyakarta: Mirra Buana
Perkotaan Pantai dan Lautan Secara Terpadu, Pradnya Paramita,
Media. 2020;
Jakarta. 5
Mahmud Marzuki P. Penelitian Hukum Edisi
Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2013;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 hak atas tanah hasil reklamasi. Melihat dari
tentang Penataan Ruang, tidak disebukan terkait beberapa daerah di Indonesia yang sangat
tanah hasil reklamasi. Konsep reklamasi terdapat berpotensi sebagai tempat wisata apalagi daerah
di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 pantai, disukabumi pun pernah terjadi akan
tentang Penataan Ruang yang telah digantikan dilaksanakannya proyeksi reklamasi tetapi untuk
dengan UU No. 26 Tahun 2007 berkenaan sebuah perusahaan bukan karyawisata,
dengan tata ruang, tetapi tidak disebutkan tidak pemberdayaan keberlangsungan masyarakat
secara jelas kemelikan dari kawasan hasil pesisir pantai sangat dilindungi sama seperti
reklama.7 Kekosongan hukum ini menghadirkan relokasi jalan umum atau kepentingan umum
permasalahan hukum baik antara pemerintah, lainnya, reklamasi pesisir pantai dan laut pun
penegak hukum masyarakat dan investor. tujuannya haruslah untuk kepentingan umum dan
Rujukan utama tentunya pada perolehan tanah biasanya dilandaskan atas Prakarsa Pemerintahan
yang diatur oleh UUPA. daerah setempat untuk kemajuan wisata daerah
Permen-KP No.25 Tahun 2019 tentang tersebut.
Izin Pelaksanaan Reklamasi Di Wilayah Pesisir Manfaat Reklamasi :
Dan Pulau-Pulau Kecil dijelaskan bahwa - Lahan hasil reklamasi dapat mengurai
pelaksanaan reklamasi di kawasan pesisi/laut masalah kepadatan penduduk atau
memperhatikan Hak akses dan jaminan terhadap memanfaatkan lahan untuk bidang
masyarakat pesisir seperti relokasi pemukiman ekonomi lainnya.
dan ganti rugi terhadap masyarakat pesisir - Alih fungsi lahan yang rusak akibat
tersebut. kegiatan pertambangan.
Mengenai permohonan dan Pemberian - Mengurangi akibat merusakdari erosi
Hak atas Tanah Reklamasi Pantai dan Laut di karena konstruksi pengaman sudah
lndonesia mempunyai karakteristik hukum yang disiapkan sekuat mungkin untuk menaha
sangat spesifik. Program Pembaruan Agraria ombak laut.
(Landreform) dimaksud bukan hanya
perombakan terhadap struktur penguasaan - Mencegah terjadinya banjir laut bagi
pertanahan, melainkan perombakan terhadap kawasan yang berada di ketinggian di
hubungan manusia dengan tanah, hubungan bawah permukaan laut.
manusia dengan manusia. Untuk menata kembali - Menata kembali ke ruang hijau di sekitar
struktur pemilikan, penguasaan, penggunaan dan pantai dan pariwisata
pemanfaatan tanah sesuai dengan prinsip tanah
untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.8
1.2. Perlindungan Hukum Bagi Pemilik
Berdasarkan hasil penelitian normatif Hak Atas Tanah Reklamasi Pantai Dan Laut
yang dilakukan oleh penulis ditemukan Hak asasi manusia yang diakui secara
keragaman bentuk permohonan dan pemberian universal oleh negara-negara seluruh dunia
menghadirkan sebuah konsekuensi untuk tiap
7 negara wajib memberikan perlindungan bagi
https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/260-regulasi setiap individu atas hak hak alamiahnya atau
8
Abdul Alim Salam. 2006. Kata pengantar Ketua Tim disebut juga hak asasi manusia. Konsekuensi ini
Penyusun/Sekretais Bidang Wilayah Dalam Laporan Akhir sebagai pertanggung jawaban negara terhadap
Perumusan Kebijakan Tata Pemeintahan di Laut. DKPSekretariat
perjanjian internasional yang telah disepati
Jendral. Jakarta.
sevara bersama atau disebut juga dengan prinsi memilih suatu konstitusi dan undang-undang
facta sunt servanda. Implementasinya adalah untuk menegakkan hukurn, kesemuanya sesuai
konsep hukum disebuah negara haruslah dengan prinsip keadilan yang sebelumnya
mencakup perlindungan terhadap hak-hak disepakati, dan ketika tujuan hukum
alamiah manusia tersebut untuk memberikan dipersepsikan sebagai cita hukum, maka hukum
kepastian hukum keadialan dan kemanfaatn. adalah keadilan yang termanifestasikan dalam
Konsep ini disebut juga dengan konsep negara doktrin alam dan agama dan keadilan adalah
hukum yang disampaikan oleh friederich julius tujuan hukum yang berlaku mutlak
stahl seorang ahli hukum berkebangsaan jerman ditengah-tengah masyarakat yang terus
dengan konsepnya yang terkenal bernama berkembang bersama dengan perkembangan
Rechtstaats peradaban manusia”.10
Adapun kandungan yan hak asasi Indonesia yang terkenal sebagai negara
manusia terhadap masyarakat pesisir atau maritim karena luas daratan lebih kecil
nelayan adalah berdasarkan perjanjian hak asasi dibanding luas lautan. Hal ini tidak sejalan
manusia di dalam kovenan lnternasional tentang dengan perkembangan bangsa Indonesia yang
Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang semakin bertumbuh dari sisi jumla penduduk.
menegaskan memberikan kewajiban bagi Sebagaimana diketahui juga lautan bukanlah
pemerintah untuk menjamin agar masyarakatnya media alamiah manusia dalam beraktifitas, hal
memiliki kesempatan untuk menikmati ini menyebabkan terjadinya penumpukan
keuntungan dari hak-hak ekonomi, sosial dan aktifitas di daratan Indonesian sehingga semakin
budaya tersebut. berada pada titik jenuh kepadatan
Konsep keadilan ini dapat dilihat dalam
pemikiran seorang aristoteles "kita harus Adanya wilayah laut yang luas tersebut
memikirkan bukan saja bentuk pemerintahan apa dijadikan sebagai sarana untuk mengurai
yang terbaik namun juga apa yang mungkin dan kejenuhan wilayah daratan untuk mengurai
paling mudah dicapai oleh semua" Lebih khusus, kepadatan dari kawasan daratan. Sehingga dapat
dalam Nicomachean Ethics, Aristoteles kita saksikan bahwa pemanfaatan wilayah laut
menekankan bahwa keadilan adalah inti dari lebih sekedar perluasan pembangunan daratan
filsafat hukum, karena hukum hanya bisa yang sudah tidak mempunyai ruang lagi.
ditempatkan dalam tatanan keadilan. 9 Akibatnya terjadi rekayasa fungsi laut secara
Pemeikiran Aristoteles tersbut anorganik melalui proes reklamasi. Perluasan ini
dilanjutkan oleh Jhon Rawls, bahwa “keadilan menyebabkan tidak maksimalnya pengelolaan
sebagai fairness dimulai dengan salah satu sumber daya alam laut yang secara organik
pilihan yang paling umum yang bisa dibuat sangat melimpah. Perlu diingatkanlagi bahwa
orang bersama-sama, yakni dengan pilihan rekayasa buatan tersebut akan mengakibatkan
prinsip pertama dari konsepsi keadilan yang perilaku yang baru bagi alam sehingga manusia
mengatur kritik lebih lanjut serta reformasi harus lebih tanggap menghadapi perubahan lam
institusi. Maka, setelah memilih konsepsi yang akan terjadi. Tentu yang sangat dirugikan
keadilan, kita dapat menganggap bahwa mereka
10
Carl Joachim Friedrich. 2008. The Philosophy of law
9
Bryan A. Garner (ed.), 1999. Black's Law Dictionary, in Historical Perpective. The University of Chicago Press.
West Publishing Co, eighth edition, St. Paul, Min, hlm. 1 196: Diterjemahkan Raisul Muttagien Filsafat Hukum, Perspektif
"the general pinciples by which a govemment is guided in its Historis. Penerbit Nusamedia, Bandung.
management of public affairs".
secara langsung adalah masyarakat diwilayah pihak dan dengan syarat pelaksanaan reklamasi
garis pantai atau nelayan. haru memenuhi izin pelaksanaannya yang
Hal ini bisa terlihat pada hak masyarakat mengacu pada peraturan tertentu yang telah
atas lingkungan di wilayah reklamasi pantai, mengaturnya.
disini hak untuk menikmati kekayaan pesisir dan
laut mulai berkurang karena rusaknya terumbu 2. CONCLUSION/CONCLUDING
karang dan hilangnya ikan yang sebelumnya REMARKS
mendiami wilayah tersebut. Hasil tangkapan
nelayan jah lebih menurun yang merugikan Dari hasil penelitian ini diperoleh
pendapat bagi nelayan tradisional. ksimpulan Status hukum tanah hasil reklamasi
pantai di lndonesia merupakan kepemilkan dari
Seharusnya kebijakan yang dibuat dapat
bangsa Indonesia yag secara administratif
bermanfaat bagi masyarakat banyak. Bentham dikelola oleh negara. Kewenangan distribusi
dengan prinsip-prinsip umum dari pendekatan yang dimiliki oleh negara menjadikan negara
utilitarian ke dalam kawasan hukum, memiliki hak menetukan siapa saja yang
mengatakan “bahwa manusia itu akan berbuat diperbolehkan mengelola tanah reklamasi
dengan cara sedemikian rupa sehingga ia tersebut. Penyerahan kepada pihak tertentu
mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya tersebut diserahkan dengan hak tertentu dengan
dan menekan serendah-rendahnya penderitaan”. memberikan hak pengelolaan, selanjutnya
Standar penilaian etis yang dipakai disini adalah diberikan hak guna bangunan dan hak milik.
apakah suatu tindakan itu menghasilkan
kebahagiaan. Bentham menyebutnya dengan The Pemerintah sebagai pemilik kewenangan
Greatest Happiness For The Greatest Number, administratif dari bumi air dan tanah sudah
merupakan tujuan dari sebuah hukum yang seharusnya memperhatikan Perlindungan
merupakan aplikasi dari nilai-nilai kemanfaatan hak-hak bagi masyarakat pesisir yang dalam
atau utilatarian. Artinya kemanfaatn dilihat dari kasus ini masih dirasa masih minim terhadap
kebahagian yang dirasakan oleh masyarakat pertimbangan kesejahteraan dan perlindungan
banyak pemerintah harusnya juga hukum masyarakat nelayan setempat atau
memperhatikan kepentingan masyarkat pesisir, masyarakat nelayan adat. Penataan kawasan
bukan hanya kepentingan investor.11 pesisir sudah seharusnya mempertimbangkan
prinsip keberlanjutan dan berwawasan
Menurut penulis, setelah melihat dari lingkungan. Merujuk kembali pada konsep
beberapa peraturan mengenai raklamasi dan hak ‘membanngun tanpa merusak’ seharusnya
atas tanah yang ada di Indonesia, ternyata menjadi sebuah agenda utama yang mengacu
kebijakan terhadap hak atas tanah yang pada pemintakatan (boundary) pada kawasan
terdampak reklamasi sama halnya dengan sekitar pantai. Terkait dengan esensi kebijakan,
kebijakan untuk pelebaran jalan maupun reklamasi pantai tidak terlepas dari intervensi
kepentingan umum lainnya, sehingga masyarakat manusia terhadap keseimbangan lingkungan
nantinya akan diberikan ganti rugi maupun alam yang dinamis namun serasi, asri dan
relokasi pemukiman dengan lahan baru yang seimbang. Sehingga akibat yang mungkin di
disiapkan oleh pelaku atau pelaksana reklamasi timbulkan seperti:
tersebut, tentunya dengan kesepakatan antar para
1. Banjir karena Peninggian muka air laut
11
Konferensi nasional Pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan Manado karena area yang sebelumnya berfungsi
sebagai kolam telah berubah menjadi Azdan, Donny, 2009. Kaidah Reklamasi Dalam
daratan. Keterpaduan Perencanaan Pembangunan.
2. Potensi tenggelamnya daratan lain Kumpulan Makalah Seminar CENS UI
3. Daerah alir air hujan yang bermuara dihujan Tahun 2009. Jakarta
telah berubah mengakibatkan penggenangan Dahuri, R, A. 1996, Pengelolaan Sumber Daya
air dan banjir Wilayah Perkotaan Pantai dan Lautan
4. Rusaknya ekosistem hayati laut dan Secara Terpadu, Pradnya Paramita,
sekitarnya Jakarta.
Reklamasi pantai seharusnya dapat Juniarso, R. dan Sodik, A.,2008, Hukum Tata
dilakukan secara selektif dengan Ruang dalam Konsep Kebijakan Otonomi
mempertimbangkan faktor-faktor pertimbangan Daerah. Penerbit Nuansa, Bandung.
kepadatan kota yang membutuhkan
pengembangan wilayah daratan baru. Agenda Kepmen DKP. No. 34 Tahun 2002. Pedoman
pelaksanaan reklamasi pantai tersebut haruslah Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau
secara signifikan mengacu pada Rencana Detail – Pulau Kecil. Jakarta.
Tata Ruang Kawasan (RDTRK). Penyusunan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 8 tahun 1995
RDTRK ini dilakukan apabila telah memenuhi tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan
persyaratan seperti memiliki RTRW yang telah Rencana Tata Ruang Kawasan Pantura.
ditetapkan oleh Perda dalam agenda delineasi Jakarta.
kawasan reklamasi pantai, penetapan lokasi
Abdul Alim Salam. 2006. Kata pengantar Ketua
reklamasi pantai sesuai SK Bupati / Walikota,
Tim Penyusun/Sekretais Bidang Wilayah
dan studi kelayakan investasi properti dan studi
Dalam Laporan Akhir Perumusan
kelayakan AMDAL.
Kebijakan Tata Pemeintahan di Laut.
DKPSekretariat Jendral. Jakarta.
ACKNOWLEDGMENTS Bryan A. Garner (ed.), 1999. Black's Law
Penulis ingin memberikan ucapan Dictionary, West Publishing Co, eighth
terimakasih kepada semua pihak yang telah edition, St. Paul, Min, hlm. 1 196: "the
mendukung penulis dalam penulisan jurnal yang general pinciples by which a govemment
jauh dari kesempurnaan ini, penulisan jurnal ini is guided in its management of public
tidak luput dari berbagai referensi buku dan affairs".
jurnal yang sangat bermanfaat untuk terbitnya Carl Joachim Friedrich. 2008. The Philosophy of
jurnal ini, besar terimakasih saya ucapkan untuk law in Historical Perpective. The
prodi Hukum Universitas Nusa Putra dan Jurnal University of Chicago Press.
Rechten yang akan menerbitkan jurnal penulis, Diterjemahkan Raisul Muttagien Filsafat
penulis sangat berharap tulisan atau jurnal ini Hukum, Perspektif Historis. Penerbit
bermanfaat baik untuk sector kecil maupun besar Nusamedia, Bandung.
sampai dengan pada rekomendasi peraturan
Danusaputro M., 1980. Hukum Lingkungan
mengenai reklamasi pantai ini, urgensi yang
Binacipta, Jakarta.
sangat penting kiranya harus terus digali untuk
kepentingan siapakah reklamasi ini dilakukan. Edwin M. Schur, Law and Society, A
Sociological View, New York Random
REFERENCES House, 1968, dalam Prof. Dr. Satj;pto