Skripsi
Oleh:
PENDAHULUAN
pembangunan dapat dilihat sebagai salah satu keharusan dan senantiasa dianggap
sebagai hal yang positif.2 Untuk itu manusia melakukan berbagai aktivitas
daya alam.
setiap manusia yang tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan sumber daya alam,
dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 200 juta jiwa dapat membawa
Ruang wilayah negara kesatuan republik Indonesia, baik menjadi kesatuan wadah
yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. Segala yang termasuk
ruang di dalam bumi juga yang menjadi sumber daya adalah karunia Tuhan Yang
1
UU No. 25/ 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2
Huggan.G and Tiffin.H, Postcolonial Ecocriticsm, Literature, Environment, (New York,
Routledge, 2010) h.8
Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola
pada umumnya terus bertambah yang terjadi dari tahun ke tahun, yang disebabkan
menjadi sangat serius di kota-kota besar yang mengalami laju pertumbuhan yang
sangat pesat. Ini terjadi karena tanah sebagai penunjang utama kegiatan
wilayah pemukiman, industri, dan tempat komersial lain tidak terbatas. Untuk
terus dilakukan dengan luas tanah yang tersedia dan kebutuhan penggunaan yang
3
Urip Santoso, Hukum penata Ruang, Airlangga University Press, Surabaya, 2012. h. 1
4
Pengembangan wilayah merupakan rangkaian upaya untuk mencapai suatu
perkembangan sesuai dengan rencana yang diinginkan melalui Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota. Namun permasalahan dalam melakukan pengembangan wilayah adalah
sumberdaya terbatas, tetapi kebutuhan tidak terbatas. Oleh karena itu harus merencanakan ruang
untuk mempertemukan kebutuhan dan keterbatasan http://bappeda.grobogan.go.id/beritaartikel/42-
rencana-tata-ruang-pacu-pengembangan-wilayah.html. diunduh tanggal 14 Desember
2012. disampaikan Sesditjen Penataan Ruang Ruchyat Deni pada penutupan Pelatihan Kajian
Lingkungan Untuk Pengembangan Wilayah di Bogor (2011).
semakin meningkat sehingga mengakibatkan tanah menjadi yang sangat penting
bagi rakyat Indonesia. Bagi kota-kota yang disekitar wilayah pesisir, salah satu
jalan keluar yang dipilih untuk perkembangan kota adalah dengan melakukan
reklamasi perairan pantai.5 Campur tangan pemerintah adalah salah satu hal yang
mutlak, pemerintah sendiri telah mendapatkan salah satu solusi alternatif dari
reklamasi.
Reklamasi adalah salah satu upaya penyediaan lahan untuk berbagai keperluan
bahari dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan meningkatnya populasi manusia
kebutuhan manusia akan ruang yang semakin tinggi, demi memenuhi kebutuhan
ruang, manusia berfikir untuk mencari lahan baru guna menunjang aktivitas.
Dengan banyaknya pihak yang ikut terkait pada proses reklamasi berarti banyak
Dalam hukum islam, terdapat ada banyak ayat yang membahas tentang
5
UU No. 27/ 2007, tentang Pengelolahan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
6
Sutaryono dan Sarjita, 2008, Alternatif Model Reklamasi Pantai dan Kebijakan Pertanahan,
Jurnal Bhumi, Nomor 24, Desember Tahun 2008. Yogyakarta : STPN Press, Hlm 104
lingkungan dengan baik adalah suatu hal yang penting, dan membuat kerusakan
َو ِاَذ ا ِقۡي َل َلُهۡم اَل ُتۡف ِس ُدۡو ا ِفۡى اَاۡلۡر ِۙض َقاُلۡو ۤا ِاَّنَم ا َنۡح ُن ُم ۡص ِلُح ۡو َن
Terjemahannya:
perbaikan”.
Dan apabila seseorang yang telah diberi petunjuk oleh Allah berkata kepada
memicu api peperangan,” mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari
melakukan perbaikan.” Itu semua adalah akibat dari rasa bangga diri mereka yang
berlebihan.7
7
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-11#tafsir-quraish-shihab (13 Juli 2023)
beberapa macam pro dan kontra, maupun dampak positif dan dampak negatif dari
beberapa aspek yang disebabkan karena adanya reklamasi tersebut. Sumber daya
alam menjadi salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, sebab itu
melihat kelestarian hidup sekitar.8 beberapa manfaat dari reklamasi itu yaitu untuk
penduduk yang sangat tinggi yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai lahan
aspek ekonoomi yaitu dapat menjadi Kawasan perindustrian serta Kawasan bisnis
sehingga dapat membuka lapangan kerja baru yang lebih banyak. Dengan adanya
tambahan daratan buatan ini berbagai macam kebutuhan yang di khususkan pada
untuk menghindari perluasan daerah kumuh yang semakin tidak tertata dari
negatif yaitu pencemaran laut akibat kegiatan di area reklamasi yang dapat
8
Erwin, Hukum Lingkungan, Refika Aditama, Bandung, 2008, h. 47
9
Antik Bintari dan Talolo Muara, Op, Cit., h. 139
menjadi penyebab menurunnya keanekaragaman hayati perairan hingga
pendapatan para nelayan yang turun dan tercemarnya air laut di area reklamasi.
besar seperti contohnya pada provinsi Sulawesi selatan yang tepatnya di pulau lae-
lae kota makassar. Proyek reklamasi pulau Lae-lae yang akhir-akhir ini menjadi
sorotan media karena pembangunannya yang sampai saat ini masih menjadi
perdebatan. Awal mula adanya reklamasi ini pada tahun 2014 yang dimana
Indonesia (CPI) kepada KSO PT Ciputra dengan PT Yasmin Bumi Asri dengan
luas reklamasi 157,23 Hektar. Hasil reklamasi tersebut rencananya dibagi dua
pulau Lae-lae.10
Bumi Asri ini sama sekali tidak pernah dikonsultasikan kepada masyarakat pulau
lae-lae yang kenyataannya menjadi pihak yang paling terdampak atas segala
10
https://makassar.antarnews.com/berita/481398/warga-pulau-lae-lae-gelar-aksi-tolak-
reklamasi-di-makassar, di akses pada tanggal (10 juli 2023).
kegiatan dipembangunan tersebut. Selain mereka menolak kesepakatan ini karena
tidak pernah dikonsultasikan kepada masyarakat nelayan pulau lae-lae namun juga
tersebut.
Sejauh ini berbagai upaya penolakan yang telah dilkakukan warga pulau
lae-lae, seperti aksi tanpa kekerasan yang tergabung dalam Koalisi Lawan
Reklamasi (KAWAL) pesisir yang terdiri dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Anging Mammiri, Jurnal Celebes, FMN, Walhi Sulsel, LAPAR, PPSS dan PBH
pesisir juga mangadakan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi dan depan kantor
Gubernur Sulawesi Selatan. Dalam aksi yang dilakukan oleh warga pulau Lae-lae
tangkap nelayan, cabut pergub wisata bahari, Revisi Perda RT/RW Provinsi
dan laksanakan Reforma Agraria sejati diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 11
11
https://lbhmakassar.org/press-release/aksi-warga-pulau-dan-koalisi-lawan-reklamasi-
pesisir-tolak-reklamasi-pulau-lae-lae/ diakses pada tanggal (10 Juli 2023)
Penelitian ini penting dilakukan karena proyek reklamasi tersebut sangat
kontroversial, oleh karena itu berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk
Aktivis Koalisi Dalam Kasus anti Reklamasi Pulau Lae-lae kota Makassar”.
1. Fokus Penelitian
gerakan sosial aktivis koalisi dalam menolak pembangunan reklamasi pulau Lae-
2. Deskripsi Fokus
kasus anti reklamasi pulau Lae-lae. Penelitian ini akan lebih fokus di pulau Lae-
C. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
penulis sebagai bahan referensi dan acuan saat melakukan penelitian yang
diharapkan mampu memperkaya teori yang penulis gunakan saat penulis
yakni skripsi dan jurnal yang berkaitan dengan judul yang peneliti teliti.
2. Yusuf Saepul Zamil, Yulinda Adharani, Siti Sarah Afifah dalam jurnalnya
12
Hikmah, “Reklamasi Di Teluk Jak arta Dan Perubahan Sosial Pada Masyarakat
Nelayan di Cilincing Jakarta Utara”, Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan,
(2018), h. 1
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dalam pembaruan agraria, yakni
ternate.14
4. Dalam jurnal yang ditulis oleh Muhammad Haykal Abdul Ghanie Djamil,
13
Yusuf Saepul Zamil, “Pembangunan Pulau Hasil Reklamasi Teluk Jakarta Dalam
Perspektif Pembaruan Agraria, Jurnal Bina Mulia Hukum. (2020), h. 255
14
Herry Djainal, “Reklamasi pantai dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan Fisik di
Wilayah Kepesisiran Kota Ternate.
15
Abdul Ghanie Djamil, “Dampak Reklamasi Terhadap Lingkungan dan Perekonomian
Warga Pesisir di Jakarta Utara”, Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, (2022), h. 296
Pengelolahan Lingkungan Hidup Juncto Undang-Undang Nomor 26
yang akan peneliti lakukan adalah meneliti terkait Reklamasi. Adapun yang
1. Tujuan Penelitian
16
Sandra Andika, “Penerbitan Izin Reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta (Ditinjau dari
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan
Hidup Juncto Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang)”, Skripsi,
University of Surabaya, (2020), h. 1
b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk gerakan sosial para aktivis koalisi dalam
2. Kegunaan Penelitian
reklamasi dan pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi dan
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Landasan Teori
pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau Lae-lae kota
makassar, peneliti menggunakan dua teori yang menurut penelliti tepat digunakan
untuk menganalisis fenomena terkait proyek reklamasi pulau Lae-lae. Yang
menjadi dasar peneliti menganggap tepat dua teori ini yaitu berdasarkan dampak
dari proyek reklamasi terhadap kesejahteraan masyarakat pulau lae-lae dan bentuk
pulau Lae-lae.
1. Teori Pembangunan
konsep yang statis. Pembangunan juga memiliki orientasi dan kegiatan yang
tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan di indonesia. Dalam era
17
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 3-4
mengembangkan kapasitas yang fleksibel dan cepat merespon setiap perubahan.
diperdebatkan. Mungkin tidak ada satu disiplin yang paling tepat mengartikan
kata pembangunan. Namun dari berbagai pandangan yang ada, dapat disimpulkan
tema-tema pokok yang pertama, pembangunan dapat diartikan sebagai salah satu
upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah
kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang
paling manusiawi. Kedua, yaitu terciptanya alternatif yang lebih banyak secara
secara efisien, transparan, dan adil. Ketiga, mencapai aspirasi yang paling
18
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 4-5
19
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 5
pembangunan adalah adanya kemajuan atau perbaikan (progress), pertumbuhan,
dan diversifikasi.20
a. Konsep Pembanguan
berbagai aspek, pemikiran tentang pemikiran modernisasi pun tidak lagi hanya
masyarakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya,
dan sebagainya.
Oleh karena dalam poses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan
perubahan dari kehidupan tradisional menjadi kehidupan modern, yang pada awal
tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat
akibat dengan ada nya pembangunan. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa
20
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 9
21
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 10
pengembangan atau perluasan (expansion) atau peningkatan (improvement) dari
Gerakan sosial dapat diartikan sebagai suatu bentuk aksi bersama yang
bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial baik yang diorganisir secara rapi
maupun secara cair dan informal. Paham-paham gerakan sosial ini nampaknya
membela hak-haknya. Oleh Karena itu, peneliti menggunakan teori gerakan sosial
sebagai pisau analisis dalam proyek reklamasi pulau lae-lae kota Makassar.
22
Kumba, “Teori Pembangunan” (Jakarta Selatan: Lembaga Penarbitan Universitas
Nasional: 2019), h. 11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pendampingan Aktivis Koalisi Dalam Kasus Anti Reklamasi Pulau Lae-Lae Kota
masyarakat dan bagaimana bentuk gerakan sosial aktivis koalisi dalam menolak
B. Sumber Data
Untuk menemukan sumber data pada penelitian ini, peneliti akan memulai
dengan melihat proyek reklamasi pulau lae-lae yang sekiranya sejalan dengan
syarat ketetapan sehingga data yang akan diperoleh betul-betul alamiah dan sesuai
dengan fakta lapangan yang kongkrit. Penelitian ini akan menggunakan dua
1. Data primer.
Data primer adalah informasi yang didapatkan oleh peneliti secara
langsung atau dari tangan pertama baik berupa kuesioner ataupun wawancara,
kelompok fokus dan panel.23 Dalam penelitian ini data primer akan dihasilkan dari
hasil wawancara bersama informan secara langsung yang sudah ditentukan oleh
penliti.
2. Data sekunder.
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh oleh peneliti dari sumber
atau data yang sudah ada, seperti laporan pemerintah, catatan perusahaan ataupun
data yang diperoleh dari literatur lainnya. 24 Data sekunder yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitiaan ini adalah jurnal, buku, website yang berkaitan dengan
1. Wawancara
jawab secara lisan yang dilakukan langsung antara dua individu ataupun lebih.
ini antara lain: pihak yang bersangkutan atau pihak yang mengetahui proyek
23
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi penelitian sosial. (Surabaya: Media Sahabat
Cendekia, 2019), h. 172.
24
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial, h. 172
25
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. (Yogyakarta: CV. Pustaka
Ilmu, 2020), h. 123.
reklamasi, Lembaga yang tergabung dalam Koalisi Lawan Reklamasi (KAWAL)
Mammiri, Jurnal Celebes, FMN, Walhi Sulsel, LAPAR, PPSS dan PBH Peradi.
2. Dokumentasi
Menurut Hardani, dkk, akar kata dari dokumentasi adalah berasal dari kata
mengumpulkan data dengan cara mencatat data-data yang telah ada. Data-data
bentuk data ataupun dokumen dari perusahaan, jurnal, website yang berkaitan.
D. Instrument Penelitian
ataupun alat bantu dalam melakukan penelitian yakni peneliti sendiri. Menurut
kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan dari
temuannya.27 Adapun alat bantu yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
ini yaitu camera handphone sebagai alat bantu dokumntasi berupa gambar dalam
26
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, h. 149-150.
27
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, h. 117.
setiap wawancara, perekam handphone yang berfungsi untuk mendokumentasikan
wawancara Bersama informan dalam bentuk rekaman atau audio, alat tulis seperti
yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan mengenai proyek reklamasi dan
pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti reklamasi pulau lae-lae kota
mennggunakan model analisis dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data
tentang proyek reklamasi dan pendampingan aktivis koalisi dalam kasus anti
reklamasi pulau lae-lae kota makassar. Adapun analisis yang dikemukakan Miles
dan Huberman yaitu pertama reduksi data. Kedua, penyajian data. Ketiga,
penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data.
memfokuskan pada data yang dianggap penting, sehingga data yang didapatkan
merupakan data yang valid. Reduksi data dalam penelitian ini yaitu memilah-
milah jawaban hasil wawancara dari informan agar mendapatkan jawaban yang
2. Penyajian Data.
Penyajian data adalah proses penyusunan sekumpulan informasi setelah
tahap reduksi data. Penyajian data ini dilakukan dengan tujuan untuk
3. Penarikan Kesimpulan.
verifikasi. Tujuan dari penarikan kesimpulan adalah untuk mencari makna data.
Kesimpulan yang didapat yakni temuan baru yang belum pernah ditemukan
sebelumnya.