Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 4, No. 11, November 2020, hlm. 4096-4102 http://j-ptiik.ub.ac.id

Penerapan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor Pada Klasifikasi


Penyakit Menular Seksual Pria
Nadia Siburian1, Imam Cholissodin2, Putra Pandu Adikara3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1nadiasiburian17@gmail.com, 2imamcs@ub.ac.id, 3adikara.putra@ub.ac.id

Abstrak
Infeksi menular seksual merupakan salah satu penyakit berbahaya yang penyebarannya semakin
meluas setiap tahun terkhusus di kota Malang. Salah satu kota pendidikan ini memiliki populasi
manusia yang terus bertambah setiap tahunnya sehingga dapat menjadi pemicu menularnya virus
penyakit infeksi menular seksual terutama bagi orang yang melakukan hubungan seksual. Berdasarkan
informasi Dinas kesehatan Malang, sebagian besar orang terkena penyakit menular seksual tanpa
menyadari gejala yang timbul dalam diri mereka. Dibandingkan dengan wanita, pria lebih banyak
yang mengidap infeksi menular seksual. Penyakit menular seksual pada pria seperti Sifilis, HIV,
Gonore, Herpes dan Kutil memiliki gejala yang mempunyai kemiripan pada masing-masing penyakit
sehingga sulit untuk membedakannya. Untuk mengetahui dan mengurangi kesalahan dalam
memprediksi suatu penyakit, digunakan metode Fuzzy k-Nearest Neighbor pada penelitian ini untuk
membantu mengklasifikasikan penyakit menular seksual. Proses klasifikasi memiliki tiga tahapan
yaitu proses inisialisasi fuzzy. Proses algoritme kNN dan proses fuzzy kNN. Pada pengujian penelitian
digunakan pengujian pengaruh terhadap nilai K, pengujian K-Fold Cross Validation dengan
menggunakan 60 data yang terbagi menjadi 10-fold dan didapatkan hasil akurasi tertinggi sebesar
91,67% dengan K = 5 kemudian pengujian performa antar kelas menggunakan confusion matrix untuk
menentukan nilai Precision dan Recall pada 30 data uji.
Kata kunci: infeksi menular seksual, fuzzy k-nearest neighbor, k-fold cross validation , confusion matrix
Abstract
sexually transmitted diseases is one of the dangerous diseases that spreads every year, especially in
the city of Malang. One of these educational cities has a growing human population each year so that
it can be a trigger for the spread of the sexually transmitted diseases, especially for people who have
sex. Based on information from the Malang Health Service, most people are exposed to sexually
transmitted diseases without being aware of the symptoms that arise in them. Compared with women,
more men who have a sexually transmitted infection. Sexually transmitted diseases in men such as
Syphilis, HIV, Gonorrhea, Herpes and Warts have symptoms that have similarities in each disease so
it is difficult to distinguish. To find out and reduce errors in predicting a disease, the Fuzzy k-Nearest
Neighbor method is used in this study to help classify sexually transmitted diseases. The classification
process consists of three processes are the fuzzy initialization process. The kNN algorithm process and
the kNN fuzzy algorithm process. In the research test used the influence of K value testing, K-Fold
Cross Validation test using 60 data divided into 10-fold and obtained the highest accuracy results of
91.67% with K = 5 then inter-class performance testing using confusion matrix to determine Precision
and Recall values on 30 test data.
Keywords: sexually transmitted diseases, fuzzy k-nearest neighbor, k-fold cross validation , confusion matrix

diri serta memiliki naluri yang besar terhadap


1. PENDAHULUAN keingintahuan dan lebih condong senang
Usia remaja, adalah usia di mana mereka berkelompok pada usia yang sama untuk
mempunyai fase yang kritis dalam mencari jati mencoba suatu hal baru bagi mereka yang
belum pernah dilakukan tanpa berpikir dampak

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4096
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4097

buruk yang akan terjadi kepada mereka. tersebut. Algoritme ini juga diimplementasikan
Menurut Dirjen PMPTK tahun 2011 yaitu siswa agar pada tetangga yang terdapat ambigu tidak
SMP dan SMA merupakan 50% dari 10 ribu memiliki peran penting dan tidak
penderita HIV atau AIDS. mempengaruhi klasifikasi. Sebuah instance
Berdasarkan informasi Dinas Kesehatan pada algoritme FkNN terdapat derajat
khususnya kota Malang, sebagian besar orang keanggotaan di setiap kelas. Derajat
terkena penyakit infeksi menular seksual tanpa keanggotaan sendiri berfungsi untuk
menyadari gejala yang muncul pada diri menguatkan dan memberikan kepercayaan
mereka. Rata-rata pasien yang tertular penyakit berupa nilai suatu instance yang terdapat di
infeksi menular seksual berusia 20-49 tahun suatu kelas (Y. C. M. Putri, Atastina, & Yulita,
(Dinas Kesehatan Kota Malang, 2018). 2012).
Pengetahuan oleh remaja bahkan orang dewasa Terdapat penelitian pada klasifikasi
di Indonesia perihal organ reproduksi yang penyakit menular seksual yaitu pada pria dan
tidak sehat dan bermasalah serta menularnya dilakukan dengan menerapkan salah satu dari
penyakit IMS masih sangat minim. Banyak dari metode klasifikasi yaitu gabungan antara Naive
mereka yang tidak acuh dan menyepelekan Bayes dan certainty factor. Perhitungan tingkat
serta ada juga yang tidak tahu dampak yang akurasi dilakukan dalam perhitungan nilai
terjadi dari adanya aktivitas seksual terutama kepastian prediksi berdasarkan hasil diagnosis
terkait dengan penularan IMS. penyakit. Terdapat tahan pertama yang dimulai
IMS adalah satu dari penyakit merugikan dari memasukkan gejala oleh pengguna dan
dan berinfeksi menyerang bagian alat melakukan perhitungan pada nilai prior,
reproduksi atau organ kelamin. Beberapa perhitungan pada nilai likelihood, dan
penyebab terjadinya IMS bisa terinfeksi lewat perhitungan pada nilai posterior untuk hasil
kuman seperti virus, jamur atau parasit yang diagnosis sementara untuk mengetahui nilai
berkembang di sekitar saluran organ reproduksi. kepastian dari penyakit berdasarkan
Infeksi juga dapat menular lewat hubungan perhitungan pada Naive Bayes dilakukan
seksual (Kumalasari & Andhyantoro, 2012). dengan metode certainty factor. Hasil akurasi
Beberapa jenis infeksi menular seksual yaitu sebesar 85% dari pengujian dengan
Herpes Genitalis, Chlamydiasis, Cervicitis menggunakan 35 data uji (Bayu, Ammal, &
Gonorhea, Syphilis, HIV dan lain sebagainya. Hidayat, 2018).
Untuk mengetahui seseorang terdiagnosa Penelitian lain dilakukan terhadap penyakit
suatu penyakit IMS dibutuhkan pengumpulan menular seksual dengan menggunakan
data berupa gejala yang dialami oleh penderita. algoritme logika fuzzy untuk menyaring
Gejala yang timbul dari sebagian penyakit IMS berbagai gejala dan memberikan hasil
tentunya mempunyai kemiripan yang sulit pengujian yang akurat. Sistem ini dibuat dengan
untuk dibedakan sehingga sering kali terdapat bantuan pakar venereologi untuk membantu
kesalahan manusia dalam membedakan gejala pengguna dalam mengetahui gejala awal dari
pada penyakit IMS serta dikarenakan minimnya penyakit menular seksual. Hasil akurasi pada
pengetahuan dapat membuat penyakit menjadi sistem ini didapat sebesar 82% (Caliwag et al.,
semakin parah serta dapat memperluas 2018).
terjadinya penularan pada pasangan yang Berdasarkan permasalahan yang diuraikan
melakukan kontak seksual terhadap si terkait penelitian sebelumnya, maka peneliti
penderita. Penanganan yang dapat dilakukan memutuskan yaitu menerapkan metode Fuzzy
untuk mengurangi kesalahan dalam k-Nearest Neighbor dalam pengklasifikasian
menentukan prediksi dibutuhkan metode yang infeksi menular seksual.
dapat sesuai serta membantu dalam
pengklasifikasian penyakit menular seksual 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
terutama pada pria dengan diterapkannya
metode Fuzzy k-Nearest Neighbor (FkNN). 2.1. Infeksi Menular Seksual
Kelebihan menggunakan metode gabungan Penyakit yang merupakan Infeksi Menular
Fuzzy dengan kNN tersebut dibandingkan Seksual adalah penyakit yang menyerang
dengan metode kNN yaitu jika didapatkan sifat bagian kelamin atau alat untuk reproduksi.
ambigu (tidak jelas) pada data kelas yang Beberapa penyebab terjadinya IMS berasal dari
diolah, algoritme ini mampu menganalisis sifat mikroorganisme seperti jamur dan virus yang
keambiguan dari klasifikasi ketetanggaan kelas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4098

merugikan yang berkembang di sekitar area 2.2. Fuzzy k-Nearest Neighbor


organ reproduksi. Infeksi menular seksual juga
Fuzzy kNN adalah metode klasifikasi yang
dapat berkembang lewat aktivitas seksual
merupakan gabungan dari fuzzy dengan kNN.
(Kumalasari & Andhyantoro, 2012). Beberapa
Algoritme pada metode ini berfungsi untuk
jenis infeksi menular seksual yaitu Herpes
menghasilkan prediksi data uji dengan
Genital, Chlamydiasis, Cervicitis Gonorhea,
melibatkan nilai derajat keanggotaan yang ada
Syphilis, HIV dan lain sebagainya.
dan didapat dari hasil yang paling besar
Klamidia, merupakan salah satu dari infeksi
berdasarkan semua data uji setiap kelas sebagai
menular seksual dan yag menjadi penyebabnya
penentu hasil prediksi. Kelebihan menggunakan
adalah bakteri Chlamydia Trachomatis. Gejala
fuzzy kNN dibanding hanya menggunakan kNN
klamidia yang terdapat pada pria yaitu cairan
dengan adanya derajat nilai keanggotaan yang
keruh yang keluar dari ujung penis, terasa perih
terdapat pada setiap masing-masing kelas tentu
saat buang air kecil dan gatal di sekitar lubang
akan membuat kuat suatu instance yang
penis, serta pembengkakan pada sekitar testis.
terdapat pada kelas tersebut dan apabila ada
Herpes genital merupakan infeksi yang sering
sifat tidak jelas (ambigu) dari data kelas yang
terjadi dan menular menjadi tersebar ketika
diolah, algoritme FkNN dapat memperkirakan
melakukan kontak seksual diakibatkan terdapat
sifat ambigu berdasarkan klasifikasi
virus herpes yang menimbulkan adanya luka
ketetanggaan kelas tersebut. Algoritme ini juga
yang dingin. Gonore merupakan penyakit
dirancang agar sifat ambigu dari tetangga tidak
menular seksual yang mengakibatkan adanya
mempunyai kegunaan yang penting dalam
rasa nyeri atau sakit pada saluran reproduksi
klasifikasi tersebut (Y. C. M. Putri et al., 2012).
serta adanya gejala lain yang muncul pada
Adapun tahap-tahap perhitungan Fuzzy
saluran reproduksi, dan bisa mengakibatkan
kNN sebagai berikut (Asri, 2016):
terjadi masalah pada anus, tenggorokan, mata
1. Melakukan proses menghitung jarak dari
serta bagian sendi. Sifilis merupakan penyakit
kedekatan tiap data latih dengan
menular seksual yang disebabkan adanya
menggunakan Persamaan 1
kegiatan seksual seperti seks oral dan seks anal.
Terkadang, penyakit Sifilis menular ke
𝑑(𝑥1 , 𝑥2 ) = √∑𝑛𝑟=1(𝑎𝑟 (𝑥1 ) − 𝑎𝑟 (𝑥2 ))2 (1)
pasangan dari adanya aktivitas seperti
berciuman begitu lama atau kontak fisik yang
begitu dekat. Sifilis dapat menyebabkan luka Keterangan:
yang tidak diketahui sehingga orang yang
terpapar dan terinfeksi tidak menyadari 𝑥1 , 𝑥2 = dua record dengan n atribut
munculnya penyakit ini dan secara tidak sadar n = banyaknya data
telah menularkan pada pasangan yang
beraktivitas dengan orang tersebut. HIV//AIDS 𝑑(𝑥1 , 𝑥2) = jarak euclidean
merupakan penyakit kelamin yang mematikan
𝑎𝑟 = nilai atribut ke-r pada record
disebabkan oleh rusaknyacimunitas tubuh,
sehingga tubuh menjadi lebih sering terkena
segala macam penyakit. Penyakit ini dapat 2. Melakukan pengurutan jarak dari kedekatan
menular lewat hubungan seksual serta jarum antara data latih dari terkecil hingga
suntik yang digunakan secara bersamaan dan terbesar
dapat tertular apabila terpapar darah penderita. 3. Mengubah id data latih sesuai dengan data
Kutil kelamin merupakan penyakit dengan latih
munculnya kutil yang disebabkan oleh Human 4. Mengubah kelas data latih sesuai dengan
papillomavirus (HPV). Kutil ini bermunculan data latih
tidak hanya satu saja dan berbentuk benjolan 5. Melakukan proses menentukan jumlah
ketika sudah sampai sebulan setelah terjadinya tetangga terdekat sebanyak k
hubungan intim dengan si penderita yang 6. Mengambil data jarak kedekatan antara data
terdiagnosa penyakit IMS. Beberapa tanda latih yang telah diubah menjadi kelas data
gejala yang terlihat yaitu seperti bentuk sebanyak k
kembang kol atau jengger ayam pada kelamin 7. Melakukan proses menghitung jarak
maupun anus. kedekatan antara data uji dengan data latih
dengan menggunakan Persamaan 1
8. Melakukan pengurutan jarak kedekatan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4099

antara data uji dengan data latih dari 1


terkecil hingga terbesar Tabel 1. Tabel Kontingensi Atribut Biner
9. Melakukan proses inisialisasi fuzzy pada
data latih dengan menggunakan Persamaan Obyek j
2 1 0 jumlah
𝑛
0,51 + (( 𝐾𝑗 ) ∗ 0,49) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 = 1
𝑢(𝑥𝑗 ,𝑐𝑖 ) ={ (2) Obyek i 1 q r q+r
𝑛
( 𝐾𝑗 ) ∗ 0,49, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗 ≠ 1
0 S t s+t
Jumlah q+s r+t p
Keterangan: Pada Tabel 1 untuk menghitung
𝑢(𝑥𝑗 ,𝑐𝑖 ) : nilai keanggotaan data latih ketidakmiripan atribut tidak digunakan nilai t
pada Perhitungan asymmetric binary
𝑛𝑗 : jumlah anggota kelas j pada ditunjukkan pada Persamaan 4
himpunan K-tetanggaterdekat data latih 𝑟+𝑠
𝑑𝑖𝑗 = 𝑞+𝑟+𝑠 (4)
K : jumlah tetangga terdekat
Keterangan:
i : kelas data latih
𝑑𝑖𝑗 : Asymmetric binary
j : kelas target
𝑖 : titik data latih
10. Melakukan proses menghitung nilai
keanggotaan data latih menggunakan 𝑗 : titik data uji
Persamaan 3
𝑟 : jika kondisi i = 1 dan j = 0
1
∑𝑘
𝑗=1 𝜇𝑖𝑗 ( 2⁄(𝑚−1) )
‖𝑥−𝑥𝑗‖ 𝑠 : jika kondisi i = 0 dan j = 1
𝜇𝑖 (𝑥) = 1 (3)
∑𝑘
𝑗=1( 2⁄(𝑚−1) )
‖𝑥−𝑥𝑗‖
𝑞 : jika kondisi i = 1 dan j = 1

Keterangan: 𝑡 : jika kondisi i = 0 dan j = 0

𝜇𝑖 (𝑥) = nilai keanggotaan data x ke 2.4. K-Fold Cross Validation


kelas 𝑐𝑖
K-Fold Cross Validation adalah suatu
𝑥 − 𝑥𝑗 = selisih jarak data 𝑥 ke data 𝑥𝑗 pengujian dengan membagi data sejumlah K-
dalam k tetangga terdekat Fold dan menjadikan data tersebut berupa sub
set sebanyak K-Fold. Sub set terdiri dari dua
K = jumlah tetangga terdekat sub set yaitu satu untuk sub set data uji dan
yang digunakan sisanya merupakan sub set data latih. Sebanyak
K-Fold yang nantinya dilakukan untuk
m = bobot pangkat (weight
pengujian dengan melakukan pengulangan pada
exponent) yang besarnya m>1
sub set data secara bergantian (Hastie,
11. Menentukan hasil klasifikasi dilihat dari Tibshirani, & Friedman, 2009).
nilai terbesar pada nilai keanggotaan yang
didapatkan 2.5. Precision dan Recall
Perhitungan confusion matrix dapat
2.3. Asymmetric Binary
digunakan untuk menghitung nilai evaluasi
Asymmetric binary atau atribut biner Accuracy, Precision, dan Recall. Namun, esensi
asimetrik merupakan kebalikan dari atribut dari confusion matrix adalah untuk mengetahui
biner simetrik dan memiliki peran yang berbeda performasi antar kelas dengan melakukan
untuk setiap atribut. pengukuran yang analisis yang menjadikan perbandingan antara
dilakukan atribut biner asimetrik apabila atribut hasil klasifikasi pada sistem dengan hasil
datanya mempunyai nilai yang tidak sama klasifikasi yang seharusnya (Shridhar, 2018).
penting. Terdapat dua kondisi yang berbeda Terdapat empat representasi pada confusion
terhadap gejala penyakit adalah positif (1) dan matrix yaitu nilai TN yang adalah nilai dari data
negatif (0). Diberikan tabel kontingensi untuk negatif yang terdeteksi benar dan nilai FP
atribut biner yang akan ditunjukkan pada Tabel adalah data negatif yang terdeteksi sebagai data

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4100

positif. Nilai TP adalah data positif benar yang 4.1. Pengujian Pengaruh Terhadap Nilai K
terprediksi benar sementara nilai FN adalah
Pengujian terhadap pengaruh nilai K
lawan dari TP yang berarti data positif
dilakukan untuk melihat adanya pengaruh nilai
terdeteksi sebagai data negatif.
akurasi dari nilai K yang bermacam-macam.
Tabel 2. Tabel Confusion Matrix Pada pengujian terhadap pengaruh nilai K, akan
digunakan masing-masing nilai K = 1 sampai K
Aktual Aktual = 20.
Positif (1) Negatif (0)

Prediksi
TP FP
Positif (1)

Prediksi
FN TN
Negatif (0)

3. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Grafik Pengujian Pengaruh Nilai K


Pada Gambar 1 pengujian terhadap
3.1. Strategi Penelitian pengaruh nilai K, nilai K terbaik didapat
Pada strategi penelitian untuk implementasi terakhir oleh nilai K = 11. Nilai K lebih dari 11
metode fuzzy kNN untuk klasifikasi penyakit mendapatkan hasil akurasi yang semakin
menular seksual pada pria. Metode klasifikasi menurun dibandingkan dengan nilai K yang
yang dapat digunakan adalah metode fuzzy berjumlah kurang dari K=1.
kNN. Metode fuzzy kNN merupakan gabungan
dari metode fuzzy dan metode kNN. Peran 4.2. Pengujian Data Latih dan Data Uji
utama yang dimiliki metode kNN yaitu mampu dengan K-Fold Cross Validation
mempertimbangkan sifat tetangga yang terdekat Dari hasil pengujian yang dilakukan
dalam proses klasifikasi pada data yang baru dengan K-Fold cross validation menunjukkan
dilihat dari fitur dan data latih. Terdapat bahwa nilai K terbaik berada pada fold ke-5
kelebihan pada penggunaan metode FkNN yaitu sebesar 91,67. Nilai terendah didapatkan
dibandingkan dengan metode kNN yaitu jika pada fold ke-10 yaitu sebesar 85.
terdapat sifat ambigu (tidak jelas) pada data
kelas yang diolah, algoritme FkNN dapat
menganalisa kembali sifat ambiguitas pada
klasifikasi ketetanggaan kelas tersebut.
Algoritme ini juga diimplementasikan untuk
mengantisipasi tetangga yang bersifat tidak
jelas dan tidak memiliki peran utama pada
klasifikasi.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data bersumber dari rumah
sakit Kota Malang. Terdapat dua bagian data
Gambar 2. Grafik Pengujian K-Fold Cross
yang terbagi untuk dikumpulkan yaitu data Validation
utama yang bersumber dari tim rekam medik Hasil pengujian pada K-Fold = 10
rumah sakit dan data pelengkap bersumber dari menghasilkan nilai rata-rata akurasi K yang
pihak ketiga tetapi tidak disajikan dan dapat beragam. Terjadi naik dan turun pada rata-rata
menjadi informasi untuk kepentingan penelitian akurasi yang cukup jauh dikarenakan data yang
ini. digunakan mempunyai banyak kesamaan pola
pada setiap kelas. Berdasarkan hasil dari
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pengujian, nilai K yang bervariasi dapat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4101

mempengaruhi hasil akurasi pada pengujian K- di mana kelas yang bukan sebenarnya namun
Fold. Hasil terbaik didapatkan pada K = 5 diprediksi benar sehingga mempengaruhi hasil
iterasi fold ke-5. Precision. Pada Recall, terdapat beberapa kelas
yang memiliki nilai False Negative namun
4.3. Pengujian Performa Antar Kelas tidak kurang dari hasil True Positive. Apabila
Berikut total hasil dari klasifikasi kelas pada setiap kelas yang memiliki nilai False
aktual dan prediksi ditunjukkan pada Tabel 2. negative lebih tinggi daripada nilai False
Positive, maka akan mempengaruhi Recall dan
Tabel 3. Tabel Jumlah Kelas dari Klasifikasi Data hasil klasifikasi dari algoritme yang digunakan
Uji mendapatkan hasil yang membahayakan
Kelas misalnya kesalahan dalam memprediksi pasien
Aktual yang sebenarnya terdiagnosa penyakit namun
Herpes Gonore Kutil Sifilis HIV ketika diprediksi tidak benar.
Kelas
Prediksi
5. KESIMPULAN
Herpes 6 2 0 1 0
Kesimpulan yang didapat dari penelitian
Gonore 0 3 0 0 0 penerapan metode fuzzy k-Nearest Neighbor
Kutil 0 2 6 0 0 pada penyakit menular seksual pria sebagai
berikut.
Sifilis 1 0 0 4 0
HIV 0 0 0 0 5
1. Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor bisa
diterapkan untuk klasifikasi penyakit
Total 7 7 6 5 5 menular seksual pada pria. algoritme
FkNN memiliki tiga tahapan yaitu
hasil perhitungan untuk kelas data penyakit inisialisasi fuzzy untuk menentukan nilai
Herpes mempunyai nilai Precision yaitu 0,66 fuzzy pada data latih, proses kNN dalam
dan Recall sebesar 0,86, hasil perhitungan menentukan K tetangga terdekat dan
untuk kelas data penyakit Gonore mempunyai proses FkNN untuk hasil akhir dari
nilai Precision yaitu 1 dan Recall bernilai 0,42. klasifikasi yaitu menentukan nilai
Penyakit Kutil mempunyai nilai Precision yaitu keanggotaan terbesar yang dijadikan
0,75 dan nilai Recall yaitu 1, dan hasil sebagai penentu kelas data uji.
perhitungan untuk kelas data penyakit Sifilis 2. Pada pengujian dari penelitian
memiliki nilai Precision 0,8 dan untuk nilai menggunakan metode Fuzzy K-Nearest
Recall sebesar 0,8 sedangkan penyakit HIV Neighbor untuk klasifikasi penyakit
menghasilkan nilai Precision dan Recall yang menular seksual pada pria, didapatkan
sama yaitu 1. hasil akurasi berdasarkan 3 pengujian
yaitu pengujian terhadap pengaruh nilai K
menggunakan 90% sebagai data latih dan
10% data uji yaitu 54 data latih dan 6 data
uji. Didapatkan hasil akurasi tertinggi
dengan K = 11 yaitu 100. Pengujian K-
Fold Cross Validation dengan K-Fold =
10 menggunakan komposisi data yang
bervariasi sebanyak 10 fold dan iterasi
sebanyak 10 kali. Didapatkan hasil rata-
rata akurasi dengan menentukan tetangga
terdekat K = 1 sampai K = 10 dan hasil
tertinggi berada pada K = 5 yaitu 91,67.
Pengujian performa antar kelas dengan
menentukan Precision dan Recall oleh
Gambar 3. Grafik Pengujian Performa Antar Kelas confusion matrix yaitu menghasilkan nilai
Pada pengujian performa antar kelas Precision pada setiap kelas penyakit yaitu
menggunakan confusion matrix berdasarkan Herpes sebesar 0,66, Gonore sebesar 1,
pada penggunaan algoritme FkNN, beberapa Kutil sebesar 0,75, Sifilis sebesar 0,8 dan
hasil prediksi kelas terdapat data False Positive
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4102

HIV sebesar 1. Nilai Recall pada kelas Retrieved from


penyakit Herpes sebesar 0,86, Gonore https://dinkes.malangkota.go.id/dokumen/
sebesar 0,43, Kutil sebesar 1, Sifilis profil-kesehatan-kota-malang/
sebesar 0,8 dan terakhir HIV sebesar 1.
Hastie, T., Tibshirani, R., & Friedman, J.
(2009). Springer Series in Statistics. The
6. DAFTAR REFERENSI
Elements of Statistical Learning, 27(2),
Asri, R., Hidayat, N., & Fauzi, M. (2016). 83–85. https://doi.org/10.1007/b94608
PEMODELAN SISTEM PAKAR UNTUK
Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012).
IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA
Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa
TANAMAN KEDELAI MENGGUNAKAN
Kebidanan dan Keperawatan. Salemba
METODE FUZZY K-NEAREST
Medika.
NEIGHBOR.
Putri, Y. C. M., Atastina, I., & Yulita, I. N.
Bayu, Ammal, P., & Hidayat, N. (2018).
(2012). Analisis dan Implementasi Teknik
Implementasi Metode Naïve Bayes-
Fuzzy K-Nearest Neighbor pada Kasus
Certainty Factor Untuk Diagnosis. 2(12),
Imbalance Class.
6219–6226.
Shridhar, K. (2018). Esensi penggunaan
Caliwag, J. A., Reyes Jr., F. C., Castro, P. J. M.,
Confusion Matrix. Retrieved June 16,
& Castillo, R. E. (2018). A Mobile Expert
2020, from
System Utilizing Fuzzy Logic for
https://medium.com/neuralspace/kaggle-1-
Venereal and Sexually Transmitted
winning-approach-for-image-
Diseases. Journal of Advances in
classification-challenge-9c1188157a86
Information Technology, 9(3), 57–61.
https://doi.org/10.12720/jait.9.3.57-61
Dinas Kesehatan Kota Malang. (2018). Profil
Kesehatan Kota Malang Tahun 2018.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai