Khutbah Pertama
Khutbah Pertama
KHUTBAH PERTAMA:
َو َأْش َه ُد َأَّن ُمَح َّم دًا َعْبُدُه، َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل اُهلل َو ْحَدُه َال َش ِر يَك َلُه،اْلَحْم ُد ِللِه َحْم دًا َك ِثيرًا َطِّيبًا ُمَباَر كًا ِفْيِه َك َم ا ُيِح ُّب َر ُّبَنا َو َيْر َض ى
َص َلَو اُت َر ِّبي َو َس َالُمُه َعَلْيِه َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإ ْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّديِن،َو َرُس وُلُه
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memerintahkan hamba-
bagi siapa saja yang menjalankannya. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada yang
diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan saya bersaksi
bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-
Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, serta seluruh kaum muslimin yang
Hadirin rahimakumullah,
mendatangkan kesulitan dan bencana. Oleh karena itu, kita semuanya dan
Ta’ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan senantiasa dijaga,
2
serta dijalankan oleh setiap muslim. Bukan sekadar kalimat yang selalu didengar
Para ulama telah menjelaskan definisi takwa dengan berbagai ungkapan yang
berbeda-beda, namun semuanya kembali pada maksud yang sama. Yaitu agar
terkena kemarahan dan azab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesuatu yang akan
kandungannya. Sehingga, siapa saja yang telah bersaksi dengan dua kalimat
syahadat ini, dia harus meninggalkan dan berlepas diri, serta meyakini batilnya
Ta’ala saja. Begitu pula dia harus mengimani bahwa Muhammad bin ‘Abdillah
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan utusan-Nya. Yaitu dia meyakini bahwa beliau
adalah seorang hamba yang tidak boleh diibadahi, sekaligus beliau seorang
Rasul yang tidak boleh didustai. Di samping itu, dia juga harus meyakini bahwa
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para nabi yang
3
diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk seluruh manusia dan jin. Sehingga,
tidak ada satu pun yang hidup setelah diutusnya beliau shallallahu ‘alaihi wa
ُثَّم َيُم وُت َو َلْم ُيْؤ ِم ْن ِباَّلِذ ي ُأْر ِس ْلُت ِبِه ِإَّال َك اَن ِم ْن َأْصَح اِب، َيُه وِد ٌّي َو َال َنْص اِنٌّي، َال َيْسَمُع ِبي َأَح ٌد ِم ْن َه ِذِه اُأْلَّمِة،َو اَّلِذ ي َنْف ُمَح َّم ٍد ِبَيِدِه
َر ُس
الَّناِر
“Demi yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya –yakni demi Allah– tidaklah satu
pun yang telah mendengar tentang aku dari umat ini baik dari kalangan Yahudi dan
tidak pula dari kalangan Nasrani, kemudian dia meninggal dalam keadaan tidak
beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali (dia) termasuk dari
Hadirin rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya lebih dari cintanya kepada selain
“Tidaklah sempurna iman salah seseorang di antara kalian hingga aku lebih dia
cintai daripada (cintanya kepada) anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya.”
(H.R. Muslim)
wa sallam bersabda,
َو َأْن َيْك َر َه َأْن، َو َأْن ُيِح َّب اْلَمْر َء َال ُيِح ُّبُه ِإَّال ِللِه، َمْن َك اَن اُهلل َو َرُس وُلُه َأَح َّب ِإَلْيِه ِم َّم ا ِس َو اُه َم ا، َثَالٌث َمْن ُكَّن ِفيِه َو َج َد ِبِه َّن َح َالَو َة اِإْل ْيَم اِن
َيُعوَد ِفي اْلُكْف ِر َبْع َد َأْن َأْنَقَذ ُه اُهلل ِم ْنُه َك َم ا َيْك َر ُه َأْن ُيْقَذَف ِفي الَّناِر
“Tiga perkara, yang apabila seseorang itu memilikinya, maka dia dengan sebab tiga
menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya; dan dia
mencintai saudaranya yang tidaklah dia mencintainya kecuali karena Allah; serta
Muslim)
Ta’ala dan Rasul-Nya, maka hal itu menunjukkan kelemahan imannya dan
Hadirin rahimakumullah,
Di samping itu, ketakwaan seseorang juga tidak akan terwujud kecuali dia harus
syahadat yaitu menegakkan shalat lima waktu. Amalan ini merupakan tiang
Islam, dan merupakan barometer untuk menimbang baik atau tidaknya amalan
ِف
َفِإ ن َتاُبوا َو َأَقاُموا الَّص َالَة َو َءاَتْو ا الَّز َك اَة َفِإ ْخ َو اُنُك ْم ي الِّديَن
“Dan jika mereka mau bertobat dan menegakkan shalat, serta menunaikan zakat,
Ayat ini menunjukkan, bahwa orang yang tidak mau menjalankan kewajiban
Hadirin rahimakumullah,
Namun, perlu diketahui pula bahwasanya wajib bagi kaum laki-laki untuk
menjalankan kewajiban shalat lima waktu ini secara berjamaah. Yaitu dengan
sebagian kaum muslimin, bahwa apabila di rumahnya ada satu orang laki-laki
masjid ini merupakan paling besarnya syiar Islam yang harus nampak. Oleh
karena itu, marilah kita senantiasa menjaga kewajiban yang sangat besar ini
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Marilah kita senantiasa berhati-hati dari segala hal
yang akan menghalangi atau melalaikan kita dari shalat berjamaah, seperti
menyaksikannya melalui layar televisi, serta berbicara atau ngobrol yang tidak
Oleh karena itu, seseorang tidak bisa disebut sebagai orang yang bertakwa
menjalankan shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Maka untuk mewujudkan takwa,
menegakkan shalat lima waktu yang akan menjadi tiang dari ketakwaannya.
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas diri kita dengan tidak melakukan
keluarga kita dengan menjalankan tanggung jawab kepada mereka dan tidak
bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap dakwah kita yaitu dengan
Hadirin rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kewajiban menuntut ilmu ini sangat erat kaitannya
larangan-larangan-Nya. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menuntut ilmu
dan bertanya kepada ahli ilmu tentang agama kita, agar kita bisa benar-benar
KHUTBAH KEDUA:
َأَّما َبْع ُد، َنِبِّيَنا ُمَح َّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َأْصَح اِبِه َأْج َم ِعيَن، َو الَّص اَل ُة َو الَّساَل ُم َعَلى َخ اِتِم اَأْلْنِبَياِء َو اْلُمْر َس ِليَن، اْلَحْم ُد ِللِه َر ِّب اْلَعاَلِم يَن:
Marilah kita senantiasa mewujudkan takwa di dalam kehidupan kita dan marilah
kebahagiaan, serta bekal yang sangat berguna untuk kehidupan dunia dan
َو َتَز َّو ُدوا َفِإ َّن َخ ْي الَّز اِد الَّتْق َو ى َو اَّتُقوِن َياُأْو ِلي ْاَألْلَباِب
َر
“Maka berbekallah kalian dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
Hadirin rahimakumullah,
keutamaan atau buah yang akan dipetik oleh orang yang bertakwa. Di antaranya
adalah bahwa orang-orang yang bertakwa akan dicintai oleh Allah Subhanahu
ِق ِح
ِإَّن اَهلل ُي ُّب اْلُم َّت يَن
Di samping itu, orang yang bertakwa juga akan dikaruniai rasa aman dan
} َل اْل ْش ى ِفي اْل اِة الُّد ا ِفي ْاَألِخ ِة63{ } اَّلِذ ي ا ُنوا َك اُنوا َّتُقوَن62{ ُنوَن ِل ِهلل
َر َحَي ْنَي َو ُه ُم ُب َر َي َن َء َم َو َأآل ِإَّن َأْو َيآَء ا َالَخ ْو ٌف َعَلْيِه ْم َو َالُه ْم َيْحَز
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Mereka adalah) orang-orang yang
beriman dan bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia
Termasuk buah dari bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bahwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala baik berupa ilmu atau yang lainnya, sehingga
dengannya seseorang akan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
9
serta mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya bagi dirinya. Disamping
diberi taufiq untuk senantiasa beristighfar dan bertobat dari dosa yang
dilakukannya.
َياَأُّيَه ا اَّلِذ يَن َءاَم ُنوا ِإن َتَّتُقوا اَهلل َيْجَعل َّلُك ْم ُفْر َقاًنا َو ُيَك ِّف ْر َعنُك ْم َس ِّيَئاِتُك ْم َو ِيْغِفْر َلُك ْم َو اُهلل ُذو اْلَف ْض ِل اْلَعِظ يِم
“Wahai orang-orang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, maka Allah akan
memberikan kepada kalian furqan dan Allah akan menghilangkan diri-diri kalian
Ta’ala dari berbagai bahaya dan akan diberi jalan keluar dari setiap kesempitan
serta diberi rezeki di luar dugaannya dari arah yang dia tidak sangka-sangka.
ِم
} َو َيْر ُز ْقُه ْن َحْيُث َالَيْحَتِس ُبَو َمن َيَتَو َّك ْل َعَلى اِهلل َفُه َو َحْسُبُه2{ َو َمن َيَّتِق اَهلل َيْجَعل َّلُه َمْخ َر ًج ا
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya
jalan keluar dan akan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka dan
10
barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya
Hadirin rahimakumullah,
Dari ayat-ayat tersebut, kita mengetahui betapa butuhnya kita akan takwa.
akhiratnya, karena masalah ini akan berkaitan dengan selamat dan tidaknya
seseorang dari siksa kubur serta kejadian berikutnya saat berada di padang
mahsyar sampai kemudian berujung pada selamat dan tidaknya dirinya dari
terkena pedihnya siksa api neraka. Maka, setiap orang tentu membutuhkan ilmu
untuk mengetahui mana yang haq dan mana yang batil, serta mana yang baik
akibatnya dan mana yang berbahaya. Begitu pula yang berkaitan dengan urusan
dunia, setiap orang tentu membutuhkan rezeki dan kemudahan dalam urusan-
urusan yang dihadapinya. Baik yang berkaitan dengan istri, anak, dan keluarga
maupun dengan masyarakat di sekitarnya. Semua ini akan bisa diselesaikan dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita semua menjadi orang yang bertakwa
dengan sebenar-benarnya.
َك َم ا َباَر ْك َت َعَلى ِإْبَر اِه يَم َو َعَلى آِل ِإْبَر اِه يَم ِفي اْلَعاَلِم يَن ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد
الَّلُه َّم اْجَعْل َه َذ ا اْلَبَلَد آِم ًنا ُمْطَم ِئًّنا. الَّلُه َّم َأْص ِلْح َأْح َو اَل اْلُمْس ِلميَن ِفي ُك ِّل َم َك اٍن. الَّلُه َّم َأِع َّز اِإْل ْس َالَم َو اْلُمْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو اْلُم ْش ِر ِكْيَن
َو اْجَعْل ِو َالَيَتَنا ِفْي َمْن َخ اَفَك َو اَّتَق اَك، َو َأْص ِلْح َأِئَّم َتَنا َو ُو َالَة ُأُمْو ِر َنا، الَّلُه َّم آِم َّنا ِفْي َأْو َطاِنَنا. َيا َر َّب اْلَعاَلِم ْيَن،َو َس اِئَر ِبَالِد اْلُمْس ِلِم ْيَن َعاَّمًة
ُسْبَح اَن َر ِّبَك َر ِّب اْلِعَّز ِة َعَّم ا َيِص ُفوَن َو َس اَل ٌم َعَلى اْلُمْر َس ِليَن َو اْلَحْم ُد ِللِه َر ِّب. َو اَّتَبَع ِر َض اَك َيا َر َّب اْلَعاَلِم ْيَن
11