205130016
PR 13
Contoh kasus
Tn . WD berumur 70 tahun tinggal di Panti Werdha . TN WD hidup sendiri karna istri nya sudah meninggal dan mempunyai anak
sudah menikah . Tn wd mengatakan tidak berguna dan merasa bersalah kepada anaknya karena semenjak ia bangkrut anaknya yang
menanggung semua kebutuhannya selain itu ia juga merasa bersalah kepada almarhum istrinya karena dulu sering menghamburkan
uang untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut telah dirasakan klien dari 5 tahun yang lalu
Pengkajian
A. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah :-
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya : Pemborong
Alat tranportasi : Mobil
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Tn.WD mengatakan sumber pendapatannya dari anaknya yang
terkadang datang ke panti memberikan uang
D. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi : Klien mengatakan apabila sakit langsung dicarikan dokter oleh pengurus panti
Jarak dari rumah :-
Pelayanan kesehatan di rumah : Pengurus Panti
Makanan yang dihantarkan : Klien mengatakan sehari-hari makan nasi dengan lauk pauk yang tidak menentu tiap harinya,
terkadang dengan lauk tahu tempe dengan sayur maupun ikan dan kacang-kacangan.
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Klien mengatakan anaknya jarang datang ke panti dikarenakan kesibukan
anaknya bila merasakan sakit langsung dibantu oleh pengurus panti
Kondisi lingkungan rumah : Lingkungan panti terlihat bersih dan rapi, rumah klien terdiri dari 2 bangunan permanen.
Tn.WD berada pada bangunan dengan 5 kamar. Satu kamar digunakan oleh Tn. WD dengan
lansia lainnya. Terdapat 10 buah kamar mandi dan sebuah dapur serta.Sumber air pasien
diperoleh dari air PDAM.
E. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
- Hipertensi . Tn. WD mengatakan sudah menderita penyakit hipertensi selama 2 Tahun.
Keluhan utama : Klien mengatakan tidak berguna dan merasa bersalah kepada anaknya karena semenjak ia bangkrut anaknya
yang menanggung semua kebutuhannya selain itu ia juga merasa bersalah kepada almarhum istrinya karena dulu sering
menghamburkan uang untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut telah dirasakan klien dari 5 tahun yang lalu
Obat-obatan
NO NAMA OBAT DOSIS
1 Amlodipine Besylate Diminum saat sakit kepala.
Score Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih /tidak bahagia dimana saya takdapatmenghada
pinya.
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapatkeluar d
arinya.
1 Saya merasa sedih atau galau.
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia
dansesuatu tidak dapat membaik.
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa
untukmemandang kedepan.
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai sebagai orang tua.
(suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan.
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya tidak merasa gagal.
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya.
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya tidak merasa tidak puas.
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah.
1 Saya merasa buruk / tak berharga sebagai bagian dari waktuyang
baik.
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah.
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untukmelak
ukan sesuatu.
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulaimelakuka
n sesuatu.
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya.
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai napsu makan sama sekali.
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Penilaian
0–4 Depresi tidak ada atau minimal.
5–7 Depresi ringan
8 – 15 Depresi sedang.
16 + Depresi berat.
F. Analisa Data
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS: Klien mengatakan tidak berguna Koping Individu Harga Diri Rendah
dan merasa bersalah kepada tidak efektif Kronis
anaknya karena semenjak ia
bangkrut anaknya yang
menanggung semua kebutuhannya
selain itu ia juga merasa bersalah
kepada almarhum istrinya karena
dulu sering menghamburkan uang
untuk kepentingan pribadinya. Hal
tersebut telah dirasakan klien dari
5 tahun yang lalu
DO: Skala Depresi pasien 20 (Depresi
Berat)
2. DS: Klien hanya dapat tidur 3-4 jam Faktor Psikologis Gangguan Pola Tidur
karena susah memejamkan mata (Depresi)
dan terkadang teringat dengan
anaknya yang menderita akibat
dirinya.
DO: Klien tampak lesu dan tampak
adanya kantung mata
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu ditandai dengan Klien
mengatakan tidak berguna dan merasa bersalah kepada anaknya karena semenjak ia bangkrut anaknya yang menanggung semua
kebutuhannya selain itu ia juga merasa bersalah kepada almarhum istrinya karena dulu sering menghamburkan uang untuk
kepentingan pribadinya. Hal tersebut telah dirasakan klien dari 5 tahun yang lalu dan skala depresi klien : 20 (Depresi Berat)
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan factor psikologis (Depresi) ditandai dengan Klien hanya dapat tidur 3-4 jam karena
susah memejamkan mata dan terkadang teringat dengan anaknya yang menderita akibat dirinya, klien tampak lesu dan tampak
adanya kantung mata.
RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan
No. Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Harga Diri Tujuan: a. Pasien dapat membina a. Bina hubungan saling percaya
Rendah Kronis hubungan saling percaya dengan pasien
Setelah diberi
dapat b. Dorong pasien untuk
asuhan keperawatan b. Pasien
mengungkapkan perasaan
selama 3x 45 menit mengidentifikasi aspek
c. Diskusikan kemampuan dan
jam diharapkan , positif yang dimilikinya
aspek positif yang dimiliki
harga diri
pasien c. Pasien mengungkapkan
pasien, bantu pasien menilai
meningkat dengan perasaan yang berkaitan
kemampuan yang masih dapat
dengan harga diri
digunakan, bantu pasien memilih
d. Pasien mengungkapkan atau menetapkan kemampuan
perasaan aman di yang akan dilatih, latih
lingkungan kemampuan yang sudah dipilih
dan susun jadwal pelaksanaan
e. Pasien bekerja sama dalam
kemampuan yang telah dilatih
perawatan diri dan proses
dalam rencana harian.
pengambilan keputusan
d. Dengarkan pasien, berikan
secara bertahap
respon dengan penerimaan yang
f. Pasien meningkatkan
tidak menghakimi, perhatian
interaksi sosial dengan
yang sungguh-sungguh dan
orang lain
ketulusan
g. Pasien menunjukkan e. Kaji status mental pasien melalui
penurunan perasaan observasi dan wawancara
negatif tentang dirinya minimal sekali sehari
f. Kaji risiko bunuh diri dan
kemungkinan perilaku
mematikan pada pasien
g. Libatkan pasien secara bertahap
dalam pengambilan keputusan
h. Atur situasi untuk mendorong
interaksi sosial atau profesional
antara pasien dan orang lain
i. Berikan umpan balik positif
kepada pasien ketika pasien
menunjukkan peningkatan harga
diri
2 Gangguan Pola NOC: Jumlah jam tidur Sleep Enhancement
Tidur dalam batas normal
Anxiety Control a. Kaji pola tidur pasien
Pola tidur,kualitas b. Jelaskan pentingnya tidur yang
Comfort Level
dalam batas normal adekuat
Pain Level
Perasaan fresh sesudah c. Fasilitasi untuk
Rest : Extent and
tidur/istirahat mempertahankan aktivitas
Pattern
Mampu sebelum tidur (membaca)
Sleep : Extent
mengidentifikasi hal- d. Ciptakan lingkungan yang
ang Pattern
hal yang meningkatkan nyaman
Setelah dilakukan
tidur
tindakan
keperawatan selama
3x 45 menit
gangguan pola tidur
pasien teratasi
II. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/ jam No.
Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Dx
Jumat,2 Maret 1,2 Membina hubungan saling Tn. WD tampak sedikit membuka diri dan menunduk saat
2018 percaya melihat perawat baru
Pukul 09.00 Wita
Pukul 09.05 Wita 1 Mendorong pasien untuk Tn WD mulai menceritakan perasaannya dan rasa tidak
mengungkapkan perasaan berguna serta merasa jadi beban bagi anaknya
Pukul 09.10 Wita 1 Mengkaji status mental Tn. WD masuk dalam kategori kerusakan intelektual ringan
pasien melalui observasi dan system kognitifnya normal
dan wawancara minimal
sekali sehari
Pukul 09.15 wita Mendengarkan pasien, Tn WD tampak serius bercerita dan sesekali menangis
berikan respon dengan
penerimaan yang tidak
menghakimi, perhatian
yang sungguh-sungguh dan
ketulusan
Pukul 09.20 wita 2 Mengkaji pola tidur klien Tn WD mengatakan hanya bisa tidur 3-4 jam karena tidak
bisa memejamkan mata akibat teringat akan penderitaan
anaknya
Pukul 09.25 wita 2 Jelaskan pentingnya tidur Tn. WD mengatakan mengerti dengan penjelasan yang
yang adekuat diberikan
Pukul 09.35 wita 1 Mengkaji risiko bunuh diri Tn. WD mengatakan belum pernah berfikir sampai kesitu
dan kemungkinan perilaku
mematikan pada pasien
Pukul 09.10 wita 1 - Melatih kemampuan - Tn. WD mencoba melukis pemandangan dengan alat-
yang sudah dipilih dan alat yang telah dibawa perawat
susun jadwal - Tn. WD ingin melukis saat memiliki waktu senggang
pelaksanaan
kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana
harian.
- Melibatkan pasien
secara bertahap dalam
pengambilan keputusan
Pukul 09.30 wita 1 Atur situasi untuk - Tn. WD mengatakan dekat dengan lansia yang satu
mendorong interaksi sosial kamar dengannya.
atau profesional antara - Tn WD tampak berkenalan dengan lansia yang baru
pasien dan orang lain datang ke panti wredha
Pukul 09.45 wita 2 - Memfasilitasi untuk - Tn. WD tampak senang diberikan buku
mempertahankan - Klien mengatakan akan membaca saat klien akan tidur
aktivitas sebelum tidur - Tn. WD tampak senang karena spraynya diganti dengan
(membaca) yang baru dan perawat memberikan aroma terapi
- Ciptakan suasana lavender yang nanti akan dinyalakan saat tidur
nyaman untuk tidur
Minggu, 4 Maret 1 Mendorong pasien untuk Tn. WD tampak terbuka dengan kehadiran perawat kembali.
2018 mengungkapkan
Pukul 09.00 Wita perasaannya.
Pukul 09.15 wita 2 Mengkaji pola tidur klien - Tn. WD mengatakan tidur 4-5 jam.
- Tn. WD mengatakan lebih tenang saat mencium bau
lavender yang diberikan perawat
Pukul 09.20 wita 1 Mengkaji status mental Klien mengatakan tidurnya sudah sampai 4-5 jam
pasien melalui observasi Klien masih merasa tidak berguna dan merasa jadi beban
dan wawancara minimal anaknya
sekali sehari
Pukul 09.45 Wita 1 Memberikan umpan balik Tn. WD tampak malu saat dipuji perawat
positif kepada pasien
ketika pasien menunjukkan
peningkatan harga diri.
III. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal/ No. Evaluasi Paraf
jam Dx
Minggu, 4 Maret 1 S : “Tn. WD mengatakan masih merasa bersalah
2018 kepada anaknya karena menjadi beban untuk
Pukul 09.45 wita anaknya”.
O : Ny. NS tampak kooperatif dan mau terbuka serta
menerima kehadiran perawat.
A : Tujuan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi keperawatan (membina
hubungan saling percaya, menggali aspek positif
yang dimiliki).
Minggu, 4 Maret 2 S : “Tn. WD mengatakan sudah dapat tidur 4-5 jam
2018 berkat terapi lavender serta membaca buku di
Pukul 09.45 wita malam hari”.
O : Kantung mata Tn. WD tampak berkurang
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi keperawatan (Memberiakn
terapi lavender setiap pasien tidur)
Tabel Standar Prosedur Operasional
1 Harga diri rendah Manajemen Prilaku 1.Identifikasi pasien 1.Identifikasi pasien menggunakan 1. Identifikasi pasien
kronis menggunakan minimal dua minimal dua identitas (nama lengk menggunakan minimal dua
Promosi harga diri identitas (nama lengkap, tang ap, tangg identitas (nama lengkap, tar
lahir, dan/atau nomor rekam lahir, dan/atau nomor rekam medi lahir, dan/atau nomor rekam
medis) s) medis)
2. Jelaskan tujuan dan
2Jelaskan tujuan dan langkah- 2. Jelaskan tujuan dan langkah-lan langkah-langkah prosedur
langkah prosedur gkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan
6 langkah
3. Lakukan kebersihan tangan 6 3. Lakukan kebersihan tangan 6 la 4. Identifikasi harapan citra
langkah ngkah tubuh berdasarkan tahap
perkembangan
4. Catat pemikiran atau ide yang 4. Identifikasi fungsi marah, frusta 5. Identifikasi budaya agama,
muncul dalam diskusi 5. Atur si dan amuk bagi pasien jenis kelamin dan umur terkait
ruangan dengan suasana citra tubuh
5. Identifikasi hal yang telah mem 6. Identifikasi perubahan citra
nyaman, rancang posisi tempat icu emosi 6. Fasilitasi mengungka tubuh yang mengakibatkan
duduk 6. Persiapkan alat (seperti pkan perasaan cemas, marah atau isolasi sosial
sistem audio, perekam, media sedih 7. Monitor frekuensi
tulis) pernyataan kritik terhadap diri
7. Buat pernyataan suportif atau e sendiri
7. Lakukan orientasi kelompok mpati selama fase berduka 8. Monitor apakah pasien
(meliputi salam, peserta diminta dapat melihat bagian tubuh
menyebu nama dan informasi yang berubah
data diri) 9. Diskusikan perubahan
tubuh dan fungsinya
8. Lakukan kontrak waktu 10. Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap
9. Sampaikan diskusi akan harga diri
direkam 11. Diskusikan perubahan
akibat pubertas, kehamilan
10. Arahkan pertanyaan sesuai dan penuaan
tujuan dan hindari pertanyaan
yang tidak relev 12. Diskusikan kondisi stres
yang mempengaruhi citra
11. Berikan kesempatan semua tubuh (seperti luka, pe
peserta untuk berpartisipasi pembedahan)
selama diskusi
13. Anjurkan mengungkapkan
12. Motivasi interaksi peserta gambaran diri terhadap citra
untuk berbicara satu sama lain, tubuh
tidak haru fasilitator
14. Anjurkan menggunakan
13. Motivasi peserta yang alat bantu (seperti pakaian,
enggan berbicara wig, kosmetik)