Anda di halaman 1dari 12

GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33

GONG DAN ALAT-ALAT


MUSIK LAIN DALAM
ENSAMBEL

VCD 1:
VIDEO CD
track 2 Ensambel dengan gong Nusantara;
track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara;
track 13 Gamelan, Jawa Tengah;
track 18 Gong Kebyar, Bali;
track 40 Gong Waning, Flores
VCD 2:
track 25 Gondang Sabangunan, Batak Toba;
track 29 Gendang Beleq, Lombok;
track 30 Upacara Ngaben, Bali

ensambel dengan gong


Suatu “ensambel gong” tentu harus melibatkan gong di
dalamnya, tetapi biasanya gong bukan satu-satunya jenis alat musik
yang dilibatkan. Di Indonesia, ada alat lain yang sering muncul bersama
gong, misalnya gendang atau (kadang) serunai. Di daerah tertentu
(terutama Jawa dan Bali) alat bilahan logam (metalofon) sering dimain-
kan bersama gong.
Dalam banyak ensambel yang melibatkan gong di Indonesia,
mayoritas alat-alatnya adalah dari “keluarga” alat perkusi (alat musik
yang dipukul)—pada umumnya, alat dari golongan membranofon dan
idiofon. Tetapi, tidak berarti semua ensambel yang melibatkan gong
harus demikian. Ada beberapa ensambel lainnya yang melibatkan alat
berbeda, seperti alat gesek, alat tiup, dan vokal. (Vokal atau peyanyi
kita anggap sebagai salah satu alat musik atau instrumen dalam
ensambel.)
34
GONG

Gbr. 3.1: Sketsa susunan alat-alat musik dalam gamelan gong kebyar, Bali
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL
35

Gbr. 3.2: Sketsa susunan alat-alat musik dalam “perangkat standar” gamelan ageng, Jawa Tengah
36
GONG

Gbr. 3.3: Sketsa susunan alat-alat musik dan tangga nada instrumen dalam gamelan degung, Sunda
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 37

3.1. Alat-alat Perkusi


Dalam ensambel yang melibatkan gong, bunyi alat perkusi seringkali
terasa dominan. Bahkan istilah gamelan sendiri merujuk ke golongan
alat ini (gamel dalam bahasa Jawa berarti pukul; magamel berarti me-
mukul.) Alat perkusi yang sering muncul dalam sebuah ensambel
dengan gong, antara lain:
1. Gong merupakan alat musik yang terbuat dari logam dengan
permukaan yang bundar (dengan atau tanpa pencu). Alat musik
itu bisa digantung pada sebuah bingkai atau gawang; atau juga
diletakkan di atas bentangan tali dalam sebuah rak, atau ditempat-
kan di atas alas yang relatif lunak, seperti tikar. Jika gong ditempat-
kan di dalam rak horisontal (memanjang), letak pencu mengarah
ke atas. Beberapa gong dengan nada berbeda sering diletakkan
dalam suatu rangkaian, atau diikat di pohon. Di samping itu, ada
pula gong yang digenggam langsung oleh salah satu tangan pemu-
sik, sementara tangan yang satunya lagi mengayunkan pemukul
untuk memukul pencunya. Gong genggam bisa dimainkan sambil
berjalan, bergerak, ataupun menari. Gong yang memiliki suara
rendah biasanya ditabuh dengan alat pemukul kayu. Ujung alat
itu dibalut dengan bahan empuk yang terbuat dari karet, katun,
atau benang. Namun, terkadang gong juga dipukul dengan ke-
palan tangan. Gong kecil yang tersusun dalam rangkaian, lazimnya
ditabuh dengan pemukul kayu. Pemukul itu tidak dibalut tebal,
atau seringkali justru tidak dibalut. Serangkaian gong kecil sering
berperan untuk membawakan melodi.

Gbr. 3.4: Tarian Kebyar Trompong, Bali


38 GONG

ALAT-ALAT PEMUKUL GONG

Gbr. 3.5: Gong dan alat Gbr. 3.6: Gong dari Timor dipukul
pemukulnya, Jawa Tengah dengan kayu

Gbr. 3.7: gong dari Kalimantan


dipukul dengan kayu yang
dilapisi karet

Gbr. 3.8: Beberapa alat pemukul


gong besar, Jawa Tengah

Gbr. 3.9: Pemukul bonang, Jawa Gbr. 3.10: Bonang, Jawa


GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 39

2. Alat bilahan dari logam


merupakan instrumen yang
terdiri dari bilahan atau lem-
pengan logam. Dalam bahasa
Inggris, jenis alat seperti ini
disebut metallophone (metal
berarti logam; phone berarti
bunyi) atau keyed metallophone
(key berarti bilahan). Bilah-
bilah tersebut digantung atau
diletakkan di atas rongga-
rongga udara berupa tabung
atau kotak berongga. Tabung Gbr. 3.11: Gangsa, Bali
atau kotak berongga itu ber-
fungsi sebagai resonator. (Lihat bab 2 tentang fungsi resonator.)
Tabung resonator bisa terbuat dari bambu, logam, plastik, dan lain
sebagainya. Instrumen bilahan ditabuh dengan menggunakan
pemukul dari kayu. Ujung pemukul itu terkadang terbungkus ja-
linan benang. Setiap bilah pada alat bilahan hanya memiliki satu
nada. Jadi, kalau alatnya harus menghasilkan (misalnya) empat
nada, maka bilahan juga harus berjumlah empat.

Gbr. 3.12: Cecempres, gamelan degung, Sunda

3. Alat bilahan dari kayu dan bambu, yang memiliki prinsip yang sama
dengan bilahan logam. Contoh bilahan dari kayu antara lain adalah
gambang pada gamelan Jawa. Ada juga alat tabung bambu dari-
pada bilahan. Kalau tabung bambu yang dipukul, tidak perlu ada
resonator tambahan, karena tabung itu sendiri sudah merupakan
resonator.
40 GONG

Gbr. 3.13: Gambang, alat bilah kayu, Jawa Tengah

4. Idiofon lainnya, yang biasanya


berukuran kecil, seperti ceng-
ceng (Bali), kemanak (Jawa),
bambu yang dipukul dengan
kayu, dua tabung bambu yang
saling dipukulkan, botol
Gbr. 3.14: Tingklik, rangkaian tabung bambu,
kosong dipukul dengan logam, Bali
dan sebagainya.

Gbr. 3.15: Ceng-ceng, Bali


GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 41

Gendang. Gendang memiliki peran yang penting dalam berbagai


5. Gendang
ensambel gong. Selain untuk mengendalikan irama lagu, gendang
seringkali berperan besar dalam memimpin ensambel. Gendang
juga membangun suasana tertentu, atau menghidupkan gerak tari.

Gbr. 3.16: Kendang dan kulanter, Sunda

Gbr. 3.17: Ensambel dari Kab. Ngada, Flores

Gbr. 3.18: Gong waning, Kab. Sikka, Flores


42 GONG

3.2. Alat-alat Tiup


Dalam ensambel yang melibatkan
gong, seringkali terdapat alat tiup.
Sejenis serunai, misalnya, dijum-
pai dalam ensambel gondang
sabangunan pada masyarakat
Batak Toba di Sumatera Utara.
Serunai dijumpai pula pada
ensambel gamelan ajeng di Jawa
Barat bagian pesisir. Pada ensam-
bel talempong Minangkabau ter-
Gbr. 3.19: Suling dalam gamelan degung, Sunda
dapat alat tiup yang disebut
pupuik, terbuat dari puput batang
padi. Ensambel yang mengiringi
tari pakarena di Sulawesi Selatan
terdiri dari dua gendang, perkusi
bambu, satu gong, dan serunai
(disebut puwi-puwi). Ada juga en-
sambel lain yang menggunakan
gong dan suling, walaupun bunyi
suling lebih lirih daripada bunyi
serunai. Suling digunakan pada
beberapa ensambel gamelan di
Jawa, Bali, dan Madura. Ensambel Gbr. 3.20: Taganing dan gordang (depan), sarune
yang mengiringi teater gambuh di (kanan), ogung (belakang), dalam ensambel
gondang sabangunan, Batak Toba
Bali dan wayang kulit di Lombok
menggunakan suling panjang.
Suling itu berperan untuk memba-
wakan melodi utama.

3.3. Alat Dawai


Alat dawai gesek dan petik juga
sering dimainkan dalam ensambel
dengan gong. Alat dawai gesek
yang digunakan umumnya
memiliki dua dawai atau senar.
Dalam ensambel tersebut, seperti
juga alat tiup, alat dawai gesek
seringkali berfungsi sebagai
pembawa melodi, terutama di
Gbr. 3.21: Rebab, Bali
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 43

Sunda, Jawa, dan Madura; juga (sekalipun jarang) di Bali. Alat dawai
gesek, seperti rebab, memang lazim dijumpai dalam gamelan. Selain
alat dawai gesek, dalam gamelan Jawa Tengah juga terdapat alat dawai
petik, seperti siter dan celempung. Namun kita tidak akan menjumpai
alat dawai petik dalam gamelan Bali.
Selain itu, gong bersama alat dawai juga digunakan dalam
ensambel gandrung Banyuwangi (alat dawainya adalah biola), ronggeng
Melayu (juga menggunakan biola; sekarang gong agak jarang, tetapi
dulu umum) dan gambang kromong Betawi (menggunakan alat dawai
gesek jenis rebab Cina).

Gbr. 3.22: Tehyan, kongahyan, sukong, alat dawai dalam gambang kromong Betawi

3.4. Vokal
Vokal sering dilibatkan dalam ensambel dengan gong. Pada ensambel
yang agak kecil, seperti gandrung Banyuwangi dan ensambel lain yang
disebut pada bagian 3.3, biasanya hanya ada satu vokal, atau dua
(sering satu laki-laki, satu perempuan) bergantian. Pada gamelan besar
di Jawa, terdapat koor campur (misalnya untuk repertoar bedhaya) atau
vokal wanita tunggal bersama dengan koor pria. Biasanya ada beberapa
pesindhen (vokal wanita), tetapi mereka menyanyi satu persatu, secara
bergiliran.
44 GONG

Gbr. 3.23: Gamelan Jawa Tengah dengan pesindhen (vokal wanita) di depan

Gbr. 3.24: Juru Kawih, penyanyi perempuan dalam gamelan degung Sunda

Anda mungkin juga menyukai