LPSN T Umum Mu 00012 E9 0
LPSN T Umum Mu 00012 E9 0
VCD 1:
VIDEO CD
track 2 Ensambel dengan gong Nusantara;
track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara;
track 13 Gamelan, Jawa Tengah;
track 18 Gong Kebyar, Bali;
track 40 Gong Waning, Flores
VCD 2:
track 25 Gondang Sabangunan, Batak Toba;
track 29 Gendang Beleq, Lombok;
track 30 Upacara Ngaben, Bali
Gbr. 3.1: Sketsa susunan alat-alat musik dalam gamelan gong kebyar, Bali
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL
35
Gbr. 3.2: Sketsa susunan alat-alat musik dalam “perangkat standar” gamelan ageng, Jawa Tengah
36
GONG
Gbr. 3.3: Sketsa susunan alat-alat musik dan tangga nada instrumen dalam gamelan degung, Sunda
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 37
Gbr. 3.5: Gong dan alat Gbr. 3.6: Gong dari Timor dipukul
pemukulnya, Jawa Tengah dengan kayu
3. Alat bilahan dari kayu dan bambu, yang memiliki prinsip yang sama
dengan bilahan logam. Contoh bilahan dari kayu antara lain adalah
gambang pada gamelan Jawa. Ada juga alat tabung bambu dari-
pada bilahan. Kalau tabung bambu yang dipukul, tidak perlu ada
resonator tambahan, karena tabung itu sendiri sudah merupakan
resonator.
40 GONG
Sunda, Jawa, dan Madura; juga (sekalipun jarang) di Bali. Alat dawai
gesek, seperti rebab, memang lazim dijumpai dalam gamelan. Selain
alat dawai gesek, dalam gamelan Jawa Tengah juga terdapat alat dawai
petik, seperti siter dan celempung. Namun kita tidak akan menjumpai
alat dawai petik dalam gamelan Bali.
Selain itu, gong bersama alat dawai juga digunakan dalam
ensambel gandrung Banyuwangi (alat dawainya adalah biola), ronggeng
Melayu (juga menggunakan biola; sekarang gong agak jarang, tetapi
dulu umum) dan gambang kromong Betawi (menggunakan alat dawai
gesek jenis rebab Cina).
Gbr. 3.22: Tehyan, kongahyan, sukong, alat dawai dalam gambang kromong Betawi
3.4. Vokal
Vokal sering dilibatkan dalam ensambel dengan gong. Pada ensambel
yang agak kecil, seperti gandrung Banyuwangi dan ensambel lain yang
disebut pada bagian 3.3, biasanya hanya ada satu vokal, atau dua
(sering satu laki-laki, satu perempuan) bergantian. Pada gamelan besar
di Jawa, terdapat koor campur (misalnya untuk repertoar bedhaya) atau
vokal wanita tunggal bersama dengan koor pria. Biasanya ada beberapa
pesindhen (vokal wanita), tetapi mereka menyanyi satu persatu, secara
bergiliran.
44 GONG
Gbr. 3.23: Gamelan Jawa Tengah dengan pesindhen (vokal wanita) di depan
Gbr. 3.24: Juru Kawih, penyanyi perempuan dalam gamelan degung Sunda