Anda di halaman 1dari 15

CIVIL ENGINERING 22

MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

BAB III

GAYA APUNG

3.1 Tujuan Percobaan


1. Menentukan besarnya gaya apung pada benda uji yang mengapung dan tenggelam.

2. Mengetahui besaran gaya dukung (F).

3. Menentukan gaya apung eksperimen dan gaya apung teori.

3.2 Alat Percobaan dan Gambar Alat Percobaan Beserta Fungsinya


3.2.1. Alat - Alat Percobaan
a. Bangku Kerja Hidrolik
b. Alat Gaya Apung

 Neraca ohauss
 Timbangan
 Benda Uji (balok dan tabung)
 Media ( tempat air )
 Mistar

3.2.2. Gambar Alat Percobaan Beserta Fungsinya

1. Bangku Kerja Hidrolik


Bangku kerja hidrolik berfungsi untuk mengukur debit aliran dan sebagai dudukan
untuk benda uji.

Gambar 3.1 Foto Alat Percobaan Bangku Kerja Hidrolik

2. Neraca ohauss (m1)

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Neraca ohauss m1 berfungsi untuk mengukur berat benda sebelum direndam di


dalam air

Gambar 3.2 Foto Alat Percobaan Neraca Ohauss

3. Timbangan (m2)
Timbangan m2 berfungsi untuk mengukur berat benda pada saat direndam di dalam
air

Gambar 3.3 Foto Alat Percobaan Timbangan

4. Benda Uji ( Balok )


Benda uji berfungsi sebagai benda yang diuji

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Gambar 3.4 Foto Alat Percobaan Balok


5. Benda Uji ( Tabung )
Benda uji berfungsi sebagai benda yang diuji

Gambar 3.5 Foto Alat Percobaan Tabung

6. Wadah ( Tempat Air )


Berfungsi sebagai wadah untuk menampung air pada saat pengujian

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Gambar 3.6 Foto Alat Percobaan Wadah (Tempat Air)

7. Mistar
Berfungsi untuk mengukur, panjang, lebar dan tinggi benda uji

Gambar 3.7 Foto Alat Percobaan Mistar

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Ket :
1. Jarum
Keseimbangan
2. Bandul
4
3. Mediah Wadah
4. Statif
3

Gambar 3.8 Alat Percobaan Gaya Apung (tampak depan)

3.3 Teori Dasar

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Gaya apung atau gaya dorong ke atas adalah gaya tegak yang dilakukan terhadap
benda oleh fluida statis, dimana benda tersebut dalam keadaan terbenam ataupun
mengapung. Hukum archimedes menyatakan bahwa gaya apung pada suatu benda yang
terbenam didalam fluida adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut.

3.3.1 Gaya Apung Pada Benda Yang Terbenam Sebagian

tabung

w
p p h

Gambar 3.3.1 Benda Terbenam Sebagian

Bila sebuah benda dibenamkan sebagian ke dalam fluida maka benda


tersebut akan mengalami gaya hidrostatik pada sisi-sisi samping dan permukaan
bawah. Dengan mengabaikan gaya dari arah horizontal, pada sisi bagian bawah
dengan luas permukaan A, akan bekerja gaya vertikal ke atas atau gaya apung P
sebesar:

P = A. H atau P=.V ....……….……(3.1)

Dimana V adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda dan V


adalah berat fluida yang dipindahkannya. Bila berat benda adalah W, maka untuk
menjaga keseimbangan statisnya dibutuhkan gaya dukung sebesar F, dimana F:

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

F=W-P atau P=W–F ….…………(3.2)

3.3.2 Gaya Apung Pada Benda Yang Terbenam Seluruhnya

Pdown h1

h2
w h
P P

Pup

Gambar 3.3.2 Gaya apung pada benda terbenam seluruhnya

F = Gaya pendukung vertikal


W = Berat benda
P = Gaya apung
Pup = Gaya apung atas
Pdown = Gaya apung bawah
h = Tinggi benda
h1 = Tinggi dari permukaan air sampai pada permukaan benda uji
h2 = Tinggi dari permukaan air sampai dasar

Dengan demikian bila sebuah benda dibenamkan ke dalam fluida maka


benda tersebut akan mengalami gaya hidrostatik pada semua sisi-sisinya. Dengan
mengabaikan gaya dari arah horizontal, pada sisi bagian atas dengan luas
permukaan A, akan bekerja gaya vertikal ke bawah sebesar:

Pdown = h1. γ . A ….………….…(3.3)

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Dan pada sisi bagian bawah bekerja gaya vertikal ke atas sebesar:

Pup= h2. γ . A ...….…….………(3.4)

Dengan demikian, resultan gaya dorong vertikal atau gaya apung P terhadap
benda adalah:

P = Pup - Pdown =  (h2 - h1) A =  . h . A

(gaya bekerja ke atas) ..….……………(3.5)

Atau

P =  .V

Dimana V adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda dan  adalah
berat fluida yang di pindahkannya. Bila berat benda adalah W, maka untuk
menjaga keseimbangan statisnya dibutuhkan gaya dukung sebesar F, dimana :

F=W–P atau P=W–F ..….…….…….…(3.6)

3.4 Prosedur Percobaan dan Prosedur Perhitungan

3.4.1 Prosedur Percobaan


A. BALOK
1. Mengukur panjang sisi s1 dan s2 permukaan benda uji berbentuk balok
2. Menggantung benda uji pada neraca dan memasukkan ke dalam tangki.
3. Menimbang benda uji mula-mula dan menemukan berat gaya.

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

4. Memasukan air ke dalam tangki hingga benda uji dalam keadaan


terapung.
5. Menimbang massa benda uji terendam air untuk menentukan gaya
dukung F.
6. Mengukur tinggi benda uji yang terendam air h.
7. Mengulangi percobaan 3 - 7 dengan menambahkan air ke dalam tangki
dan menjaga kondisi benda uji tetap terapung.
8. Menambahkan air kedalam tangki hingga benda uji terendam air untuk
menentukan gaya dukung F.
9. Mengukur tinggi benda uji yang tenggelam ( h ).
B. TABUNG
1. Mengukur tinggi ( t ) dan diameter (d) pada permukaan benda uji
berbentuk tabung
2. Menggantung benda uji pada neraca dan memasukkan kedalam tangki.
3. Menimbang benda uji mula-mula dan menemukan berat gaya (w).
4. Memasukan air ke dalam tangki hingga benda uji dalam keadaan
terapung.
5. Menimbang massa benda uji terendam air untuk menentukan gaya
dukung F.
6. Mengukur tinggi benda uji yang terendam air h.
7. Mengulangi percobaan 3 - 7 dengan menambahkan air ke dalam tangki
dan menjaga kondisi benda uji tetap terapung.
8. Menambahkan air ke dalam tangki hingga benda uji terendam air untuk
menentukan gaya dukung F.
9. Mengukur tinggi benda uji yang tenggelam ( h )

3.4.2 Prosedur Perhitungan

1. Menentukan panjang sisi-sisi balok (s).


2. Menentukan diameter tabung (d).
3. Menentukan suhu air (T).
4. Menentukan berat jenis air (γ ) dari suhu air.

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

5. Menentukan berat berat (m1) pada kondisi terbenam sebagian dan kondisi
terbenam seluruhnya.
6. Menentukan berat beban (W) dengan rumus :
W = m1 . g

7. Menentukan besarnya gaya dukung (F) dengan rumus :


F = m2 . g

8. Menentukan besarnya gaya vertikal ke atas atau gaya apung (P) dengan
rumus :

P=W–F

9. Menentukan tinggi air (h) pada kondisi terbenam sebagian dan kondisi
terbenam seluruhnya.
10. Menentukan luas beban (A) dengan rumus :
a. Untuk beban balok :

A = s1 . s2

b. Untuk beban tabung :

A =( ¼¿ π D2

11. Menentukan volume air (V) dengan rumus :

V = h . A.

12. Menentukan besarnya gaya vertikal atau gaya apung (P) dengan
menggunakan rumus
P=γ .V

3.6 Tabel hasil perhitungan gaya Apung

Diketahui:
Panjang Balok (S₁) : 10 cm : 0,1 m
Lebar Balok (S₂) : 8 cm : 0,08 m
Tinggi Balok (t) : 8 cm : 0,08 m
Berat Jenis (ɣ) : 9769,6 Kg/m³

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

M1 M2 H G W F A P¹ V P¹¹
No
. (m/
(kg) (kg) (m) (N) (N) (m²) (N) (m³) (N)
s²)
BALOK TERBENAM SEBAGIAN
1 0.959 0.893 0.0338 9.8 9.3982 8.7514 0.008 0.6468 0.00027 2.64170
2 0.959 0.779 0.0418 9.8 9.3982 7.6342 0.008 1.764 0.00033 3.26695
3 0.959 0.665 0.0538 9.8 9.3982 6.517 0.008 2.8812 0.00043 4.20484
4 0.959 0.551 0.0608 9.8 9.3982 5.3998 0.008 3.9984 0.00049 4.75193
5 0.959 0.437 0.0658 9.8 9.3982 4.2826 0.008 5.1156 0.00053 5.14272
BALOK TERBENAM SELURUHNYA
1 0.964 0.402 0.084 9.8 9.4472 3.9396 0.008 5.5076 0.00067 6.54954

Diameter Tabung (d) : 8 cm


Tinggi Tabung (t) : 10 cm
Berat Jenis (ɣ) : 9769,6 Kg/m³

M1 M2 H G W F A P¹ V P¹¹
No.
(kg) (kg) (m) (m/s²) (N) (N) (m²) (N) (m³) (N)
TABUNG TERBENAM SEBAGIAN
6.5143 0.5906
1 0.725 0.665 0.034 9.8 7.105 0.00502 0.00017 1.65408
5 5
5.6225 1.4824
2 0.725 0.574 0.046 9.8 7.105 0.00502 0.00023 2.27743
5 5
4.7307 2.3742
3 0.725 0.483 0.060 9.8 7.105 0.00502 0.00030 2.94986
5 5
3.8389 3.2660
4 0.725 0.392 0.072 9.8 7.105 0.00502 0.00036 3.52412
5 5
2.9471 4.1578
5 0.725 0.301 0.088 9.8 7.105 0.00502 0.00044 4.29472
5 5
TABUNG TERBENAM SELURUHNYA
2.1141 4.9908
1 0.725 0.216 0.111 9.8 7.105 0.00502 0.00056 5.44815
5 5

3.7 Analisa Tabel

Dari tabel tersebut dapat di analisa bahwa benda memiliki masa (m), berat (w) dan
luas permukaan (A) tetap, apabila di celupkan ke dalam air dengan volume air yang
bertambah akan di dapatkan:

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

a. Untuk kondisi balok dan tabung (tenggelam sebagian)


1. Semakin kecil F, maka semakin besar volume (V).
2. Gaya apung P’ di pengaruhi oleh W dan F
3. Untuk benda kotak maupun tabung, nilai gaya apung (P’ dan P”) berbanding
lurus dengan tinggi benda (h) yang tenggelam.
4. P’ dan P” pada benda uji balok maupun benda uji tabung berbanding lurus.
5. Semakin besar Volume balok dan tabung yang tenggelam maka gaya apung
teoritis (P’) dan eksperimen (P”) semakin besar.

b. Untuk kondisi balok dan tabung (tenggelam seluruhnya)


1. Semakin kecil massa kedua benda maka gaya semakin besar pula P’ dan P’’
berbanding lurus.
2. Pada benda uji balok dan tabung, besar nilai gaya apung p’ lebih kecil jika
dibandingkan dengan nilai gaya apung p”.

3.8 Kesimpulan dan Saran

3.8.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di dapatkan hasil gaya apung antara
lain sebagai berikut :

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

Benda Uji Balok (Sebagian) Benda Uji Tabung (Sebagian)


P’ = 0,6468 – 5,5076 N P’ = 0,59065 – 4,15785 N
P’’= 2,64170 – 5,14272 N P’’= 1,65408 – 4.29472 N

Benda Uji Balok (Seluruhnya) Benda Uji Tabung (Seluruhnya)


P’ = 5,5076 N P’ = 4.99085 N
P’’= 6,54954 N P’’= 5,44815 N

2. Bila sebuah benda balok atau tabung dibenamkan sebagian dalam fluida maka
benda tersebut akan mengalami gaya apung pada sisi samping luas permukaan
bawah. Dengan mengabaikan gaya dari arah samping atau horizontal, pada
sisi bagian bawah dengan luas penampang A, akan bekerja gaya vertikal ke
atas atau gaya apung yang dipengaruhi oleh P’ dan P” :
 Jika h semakin besar, maka P’ dan P” semakin besar.
 Jika A sama atau semakin besar maka V semakin besar.
 Jika V semakin besar, maka P’ dan P” semakin besar.
 Jika F semakin kecil, maka P’ dan P” semakin besar.

3. Bila dibenamkan seluruhnya dalam fluida, maka benda tabung dan balok
tersebut akan mengalami gaya apung pada semua sisi. Dengan adanya gaya
dari arah horizontal, pada sisi bagian atas dengan luas penampang (A) akan
bekerja gaya vertikal ke atas.

3.8.2 Saran

 Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, alat yang di gunakan di


perhatikan ketelitiannya agar tidak mengalami kesalahan dalam
pengambilan maupun pengolahan data.
 Dalam melakukan praktikum hendaknya selalu berkonsultasi dengan
asisten yang mendampingi jika menemui kesulitan.
 Kerja sama kelompok lebih di tingkatkan.
 Mematuhi protokol kesehatan.
 Sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan alat agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

MUH.RIFQI / F11122078
CIVIL ENGINERING 22
MEKANIKA FLUIDA
GAYA APUNG

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

MUH.RIFQI / F11122078

Anda mungkin juga menyukai