Anda di halaman 1dari 16

Universitas

Tadulako HIDROSTATIK

BAB XI
GAYA HIDROSTATIK

11.1 Tujuan percobaan


1. Mengukur besarnya gaya hidrostatik pada suatu bidang datar vertical.
2. Menentukan letak pusat garis kerja resultangaya hidrostatik.

11.2 Alat percobaan dan gambar alat percobaan


11.2. 1 Alat percobaan terdiri dari:
1. Bangku kerja hidrolik.
2. Alat tekanan hidrostatik.
Alat gaya hidrostatik terdiri dari:
- Tumpuan.
- Kran pembuangan.
- Bandul penyeimbang.
- Garis penyeimbang.
- Lengan penyeimbang.
- Nivo.
3. Seperangkat pemberat.
4. Mistar.
5. Gayung.
11.2.2 Gambar alat percobaan

Gambar 11.1 Bangku kerja hidrolik.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Gambar 11.2 Alat percobaan gaya hidrostatik.

Gambar 11.3 Mistar.

Gambar 11.4 Gayung.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Lengan
Garis Penyeimbang Bandul
Penyeimbang Penyeimbang
Tumpuan

Kuadran benda
uji
Skala/mistar

Bandul
Kran pembuang

Nivo

Media (tempat air)

Kaki (statif)

Gambar 11.5 Sketsa alat percobaan gaya hidrostatik.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.3 Teori dasar


Fluida dikatakan statis, jika fluida tersebut diam (v=0) atau bergerak dengan
kecepatan tetap ( a=0 ). Pada fluida yang diam, tidak terjadi tegangan geser(τ) di
antara partikel-partikelnya, dan untuk zat cair akan mempunyai permukaan horisontal
dan tekanan yang tetap. Apabila suatu benda berada di dalam zat cair yang diam,
maka akan mengalami gaya yang diakibatkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut
bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda.
11.3.1 Tekanan
Tekanan di definisikan sebagai jumlah gaya( F ) tiap satuan luas ( A).
Apabila gaya terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan (P)
didefinisikan sebagai berikut:

F
P=
A
keterangan :
P =Tekanan (N/m).
F = Gaya (N ).
A = Luas ( m).

Gambar 11.6 Gaya dan tekanan


(Sumber: Lab.Mekanika Fluida dan Hidrolika, Teknik Sipil Universitas
Tadulako 2023)
Berdasarkan persamaan tersebut, jika tekanan pada suatu luasan
diketahui, maka gaya tekanan yang bekerja pada luasan tersebut adalah:

F=P . A

Hukum Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa di dalam zat cair yang


diam, tidak terjadi tegangan geser (τ=0) dan tekanan (P) pada suatu titik di

Dalam zat cair tersebut adalah sama besar kesegala arah (isotropic). Tekanan
ini dinamakan tekanan hidrostatik (hydrostatic pressure).

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Gambar 11.7 Tekanan hidrostatik pada suatu titik dalam zat cair diam.
(Sumber :Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2023)

11.3.2 Tekanan Hidrostatik


Tekanan hidrostatik memiliki azas penting yang berlaku pada zat cair
diam, yaitu bahwa tidak ada perubahan tekanan pada arah mendatar, dan
perubahan tekanan hanya terjadi pada arah vertikal, yaitu sebanding dengan
rapat massa (ρ), percepatan gravitasi ( g ), dan perubahan kedalaman ( dz ).
Tekanan hidrostatika hanya tergantung pada kedalaman zat cair (h), jadi
untuk kedalaman yang sama akan memberikan tekanan yang sama pula,
meskipun bentuk tempat penampungannya (tangki) berbeda.Apabila suatu
benda berada di dalam zat cair yang diam, maka akan mengalami gaya
hidrostatik yang diakibatkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja
tegak lurus terhadap permukaan benda. Gaya hidrostatik yang bekerja pada
benda tersebut, dipengaruhi oleh bentuk permukaan benda.
Gaya hidrostatik pada bidang datar tegak dapat ditentukan sebagai
berikut:

Gambar 11.8 Gaya hidrostatik pada bidang datar tegak.


(Sumber :Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2023)

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

1 2
F= . γ . h . b
2

2
a t= h
3

Keterangan :
F = gaya hidrostatik
at = titik tangkap gaya hidrostatik diukur dari permukaan air
h = kedalaman air
b = lebar bidang yang ditinjau tegak lurus bidang Gambar

Gambar 11.9 Gaya hidrostatik pada bidang datar miring.


(Sumber :Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2023)

1 '
F= γ .h . h .b
2

' 2
a t=at . sinα = h . sinα
3

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Keterangan :
F = gaya hidrostatik
at = titik tangkap gaya hidrostatik, diukur dari permukaan air
h = kedalaman air
b = lebar bidang yang ditinjau tegak lurus bidang Gambar

11.3.3 Tekanan hidrostatik pada bidang vertikal yang terbenam sebagian

M2 sumbu

M1
Pemberat
W

Y H

d Benda Uji
F h
z
b h

Gambar 11.10Tekanan hidrostatik pada bidang vertikal yang terbenam sebagian


(Sumber : Fluida Lab.Hidrolika, Teknik Sipil (Universitas Tadulako)

Gaya hidrostatik F terhadap bidang vertical diatas dapat dinyatakan sebagai:

1
F= . γ . h2 . b
2

Keterangan :

F = Gaya Hidrostatik

γ = Berat jenisfluida (N/m3)

h = Kedalaman fluida (m)

b = Lebar benda uji (m)

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Pada sumbu, momen M1 yang diakibatkan oleh gaya F adalah:

M1 = F. Y

Sedangkan momen M2 yang diakibatkan oleh berat W adalah:

M2 = W.L

Pada saat terjadi keseimbangan, kedua momen adalah sama: M 1=M 2

FY =WL
WL
Y=
F
mg . L
Y=
1 2
h b
2

Secara teoritis, nilai Y dinyatakan dengan:

1
Y=H-z dimana z = h
3

Keterangan:
M1 : Momen akibat gaya F
M2 : Momen akibat gaya W
F : Gaya hidrostatik
Y : Lengan gaya F terhadap sumbu
L : Lengangaya W terhadap sumbu
m : Massa benda uji
g :Percepatan gravitasi
h :Kedalaman fluida
b : Lebar benda uji
z :Elevasi

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.3.4 Tekanan hidrostatik pada bidang vertikal yang terbenam seluruhnya

M2 sumbu

M1
Pemberat
W
(h-d)
Y
H
h
d d
Benda Uji

b h

Gambar 11.11Tekanan hidrostatik pada bidang vertikal yang terbenam seluruhnya


( Sumber :Lab.Hidrolika, Teknik Sipil (Universitas Tadulako)

Gaya hidrostatik pada F terhadap bidang vertical diatas dapat dinyatakan


sebagai:

1
F= (γ . h+ γ ( h−d )) d
2

Keterangan:
F : Gaya hidrostatik
γ : Berat jenis fluida (N/m3)
h : Kedalaman fluida (m)
b : Lebar benda uji (m)
d : Tinggi benda uji (m)

Pada sumbu, momen M1 yang diakibatkan oleh gaya F adalah:

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

M1 = F.Y

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

Sedangkan momen M2 yang diakibatkan oleh berat W adalah:

M2= W.L

Pada saat terjadi keseimbangan kedua momen adalah sama

M 1=M 2

FY =WL
WL
Y=
F
mg. L
Y=
1
( γh+ γ ( h−d ))db
2

Secara teoritis, nilai Y dapat dinyatakan dengan

dimana¿ d
3 {
1 γ .h+ 2 γ ( h−d )
γ . h+ γ ( h−d ) }
Tabel 11.1 : Sifat – sifat fisika air

Berat Jenis Kerapatan Viskositas


Suhu N kg Ndt
(0C) ( 3) ( 3) ( 2)
m m m
−3
20 9789 998,2 1,005.10
−3
25 9778 997,1 0,894. 10
28 9769,6 996,26 0,832.10−3
−3
30 9764 995,7 0,801. 10
−3
35 9749 994,1 0,723. 10
−3
40 9730 992,2 0,656. 10

(Sumber :Lab. Mekanika Fluida & Hidrolika, FT-UNTAD, 2023)

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.4 Prosedur percobaan dan prosedur perhitungan


11.4.1 Prosedur percobaan
1. Mengukur tinggi d dan lebar b dari bidang vertical benda uji.
2. Mengukur jarak L dari as sumbu ke as gantungan pemberat.
3. Mengukur jarak H dari as sumbu ke as dasar bidang vertikal l ke benda
uji.
4. Dalam kondisi kosong, mendatarkan tangka dengan menyetel sekrup
penyetel kaki dan nivo.
5. Meletakkan neraca, dan mengukur jarak L dari as sumbu ke as batang
gantungan pemberat.
6. Memutar bandul sampai kedudukan lengan neraca menjadi horisontal.
7. Memeriksa dan memastikan bahwa kran tangka dalam keadaan tertutup.
8. Meletakkan massa pemberat m (50 gr) pada gantungan pemberat.
9. Memasukkan air kedalam tangka sampai kedudukan lengan neraca
menjadi horizontal kembali.
10. Membaca tinggi muka air h dari dasar bidang vertical melalui kran air.
11. Menambah beban pada gantungan pemberat dengan beban 20 g setiap
kali penambahan beban.
12. Mengulangi prosedur no. 9 diatas.
13. Melakukan percobaan ini hingga tinggi muka air dalam tangka
maksimum 16 cm.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.4.2 Prosedur perhitungan


1. Menentukan tinggi benda uji d ( data diketahui ).
2. Menentukan lebar benda uji b ( data diketahui ).
3. Menentukan jarak as sumbu kedasar benda uji H ( data diketahui).
4. Menentukan as sumbu ke as gantungan L ( data diketahui).
5. Menentukan massa( data diketahui ).
6. Menentukan tinggi muka air (h) dari dasar bidang vertical benda uji( data
diketahui ).
7. Menentukan gaya hidrostatik F

1
F= ½ ( γ h2 .b) dan F= ( γh +γ ( h−d ) ) d
2
8. Menghitung Y eksperimen
mgl
Y eks =
1 2 atau
γh b
2
9. Menghitung Y teoritis

Yteori = H - z

dimana :

1 1 γ .h+ 2 γ ( h−d )
z= h dan z= d { }
3 3 γ . h+ γ ( h−d )

1.
2.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.7 Analisa Grafik


11.7.1 Kondisi Benda Terbenam Sebagian
1. Hubungan antara F dan H
- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 1, 4, dan 5. Sedangkan
titik 2 dan 3 diregresi.
- Grafik berbentuk kurva terbuka ke atas
- Semakin tinggi muka air (h) maka semakin besar pula gaya
hidrostatik (F) atau nilai h berbanding lurus dengan nilai F
2. Hubungan antara h dan Y teoritis
- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 1, 2, 4 dan 5 serta
meregresi titik 3
- Grafik berbentuk garis linear
- Semakin tinggi muka air h semakin kecil jarak pusat garis kerja ( y)
atau h berbanding terbalik dengan y
3. Hubungan antara h dan Y eksperimen
- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 3, 4, 5 dan meregresi
titik 2 serta mengabaikan titik 1
- Grafik berbentuk kurva terbuka kebawah.
- Semakin tinggi muka air h semakin kecil jarak pusat garis kerja (y)
atau h berbanding terbalik dengan y.

11.7.2 Kondisi Benda Terbenam Seluruhnya


1. Hubungan antara F dan h
- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 1, 2, 3 dan 4 serta
meregresi titik 5
- Grafik berbentuk kurfa terbuka keatas
- Semakin tinggi muka air (h) maka semakin besar pula gaya
hidrostatik (F) atau nilai h berbanding lurus dengan nilai F.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

2. Hubungan antara h dan Y teoritis


- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 1, 2, 3, 4, dan 5
- Grafik berbentuk kurva terbuka keatas
- Semakin tinggi muka air h semakin kecil jarak pusat garis kerja (y)
atau h berbanding terbalik dengan y.

3. Hubungan antara h dan Y eksperimen


- Grafik dibentuk dengan menghubungkan titik 1, 2, 3, 4 dan 5
- Grafik berbentuk kurva terbuka ke atas
- Semakin tinggi muka air h semakin kecil jarak pusat garis kerja (y)
atau h berbanding terbalik dengan y.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019


Universitas
Tadulako HIDROSTATIK

11.8 Kesimpulan dan Saran


11.8.1 Kesimpulan
1. Semua benda terbenam dalam zat cair baik terbenam Sebagian maupun
terbenam seluruhnya maka permukaan benda itu akan menerima gaya
dari segala arah, gaya tersebut dinamakan gaya hidrostatik.
2. Pada percobaan praktikum kelompok kami data yang dihasilkan yaitu :
- Gaya hidrostatik (F) terbenam sebagian= 0.860 N – 2.086 N
- Gaya hidrostatik (F) terbenam seluruhnya = 4.693 N –6.474 N
3. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, Gaya hidrostatik pada
kondisi terbenam seluruhnya lebih besar dari pada kondisi terbenam
sebagian. Hal ini dipengaruhi oleh gaya luar.
4. Semakin tinggi permukaan air (h) maka gaya yang bekerja semakin
besar. Jadi, nilai antara nilai(F) dan (h) berbanding lurus.
5. Letak pusat kerja resultangaya hidrostatik (Y) berbanding terbalik
dengan tinggi air (h)

11.8.2 Saran
1. Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu alat yang digunakan
harus dikalibrasi. Ketelitian dalam melakukan praktikum sangat
mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan.
2. Dalam melakukan praktikum hendaknya selalu berkonsultasi dengan
asisten yang mendampingi jika menemui kesulitan.
3. Kerja sama antar kelompok sangatlah dibutuhkan untuk keakuratan data
yang diperoleh Ketika melakukan praktikum.
4. Alat yang digunakan sering mengalami gangguan, sebaiknya alat-alat
tersebut dapat diperbaiki agar dapat melancarkan jalannya praktikum.

Moh. Raihan Fadhillah/ F 210 22 019

Anda mungkin juga menyukai