OLEH :
WANDA APRILIANA HAIRUL
NIM : 1913015002
i
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
mengkaruniakan berkah dan kasih sayang-Nya sehingga atas izin-Nya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan penuyusunan laporan praktek kerja kefarmasian.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang telah
selesai dilaksanakan dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Diploma III farmasi (A.Md.,Farm) pada Program Studi Diploma III (DIII)
Farmasi Fakultas Farmasi UniversitasMulawarman.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan praktek kerja kefarmasian
banyak mengalami hambatan namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karna itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Laode Rijai, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
jajarannya, serta tenaga pengajar yang senantiasa memberikan dukungan moral,
motivasi, bantuan, dan ilmu-ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan
hingga terselesaikannya laporan ini.
2. Ibu Risna Agustina, S.Farm., M.Si., Apt selaku Ketua Prodi D3 Fakultas
Farmasi, serta tenaga pengajar yang senantiasa memberikan dukungan moral,
motivasi, bantuan, dan ilmu-ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan
hingga terselesaikannya laporan ini.
3. Ibu Dr. Riski Sulistiani, S.Farm.,M,Si.Apt. yang telah memberikan dukungan,
saran, arahan, dan kebijakan kepada penulis dalam proses penyusunan laporan
ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Meliana Kurniawaty, S.Farm,Apt. yang telah membimbing dan selalu
memberikan kemudahan, kebijakan, dan motivasi dalam penyelesaian laporan
ini.
5. Asisten Apoteker yang telah banyak membantu selama pkl berjalan di Apotek
Sangkakala.
6. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan doa tulus dan dukungan
moril maupun materil.
7. Rekan-rekan mahasiswa D3 Farmasi 2019 dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan penulis dukungan dan
motivasi dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan dan kebaikan yang diberikan oleh
berbagai pihak mendapat balasan yang terbaik dari Allah SWT dan semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta bermanfaat bagi
dunia pendidikan, khususnya dalam bidang farmasi.
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. Denah lokasi Apotek Sangkakala ............................................................... 19
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.9 tahun 2017 tentang
Apotek. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan
perlu mengutamakan kepentingan masyarakat dan berkewajiban menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan
keabsahannya terjamin. Apotek menyelenggarakan fungsi pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan bahan medis habis pakai.
1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
a. Mengetahui dan memahami tugas serta fungsi TTK dalam pelayanan
kefarmasian
b. Mengetahui jenis – jenis pelayanan kefarmasian di Apotek Sangkakala.
c. Mempraktikkan pelayanan kefarmasian di apotek oleh TTK secara
profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika yang
berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
d. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di apotek Sangkakala.
2
1.3.3 Manfaat bagi Mahasiswa
Manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi Mahasiswa adalah sebagai berikut :
a. Melatih dan menambah pengalaman serta meningkatkan keterampilan
Mahasiswa dalam melakukan pekerjaan sebagai bekal dalam memasuki
dunia pekerjaan.
b. Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan secara teknis
dengan mengikuti PKL.
c. Memberikan kesempatan dalam mempraktekan langsung keahlian dan
keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa.
d. Memberikan rasa tangungjawab dan disiplin yang tinggi dalam pelatihan
di dunia kerja.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
5
pasien. Tanggung jawab menyeluruh apoteker dalam pelayanan obat adalah
kepedulian farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
6
2.2 Struktur Organisasi Apotek
Apoteker Pendamping
Apt. Rian Pali, S.Farm
Sielfy Ade Nuari, Amd. Farm Selpi, Amd. Farm Muhammad Sanusi, S.Farm Astuti, Amd. Farm
7
c. Melakukan penjualan dengan harga yang telah ditetapkan, menjaga
kenyamanan ruang tunggu, melayani konsumen dengan ramah dan
membina hubungan baik dengan pelanggan.
8
BAB III
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
9
3.3 Proses Kegiatan Pelayanan
Adapun proses pelayanan yang dilakukan di Apotek Sangkakala
adalah pelayanan resep dan pelayanan swamedikasi. Pelayanan resep
adalah pelayanan obat berdasarkan dengan resep dari dokter, baik itu
resep dari praktek dokter Apotek Sangkakala ataupun dari dokter luar.
Pelayanan swamedikasi adalah pelayanan obat berdasarkan keluhan
dari pasien yang langsung datang ke apotek untuk mencari obat.
a. Pelayanan Obat Atas Resep
Resep adalah permintaan tetulis dari seorang dokter, dokter gigi,
dokter hewan yang diberi izin berdasarkan perundang-undangan yang
berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk menyiapkan dan
membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien.
b. Pelayanan Obat Tanpa Resep
Pelayanan obat tanpa resep dokter dilakukan atas permintaan
langsung dari pasien.Obat-obat yang dapat dilayani tanpa resep dokter
meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras yang tercantum
dalam Daftar Obat Wajib Apotek (OWA), obat tradisional, dan alat
kesehatan.
10
Perencanaan dan perbekalan kesehatan di Apotek Sangkakala
yaitu berdasarkan catatan defecta dan dapat dillihat dari kartu stok
serta persediaan stok-stok obat yang ada digudang. Perencanaan
juga dilakukan berdasarkan pola penyebaran penyakit pada satu
waktu.
b. Pengadaan
Pengadaan sediaan dilakukan yaitu memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen berdasarkan pada perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Pengadaan meliputi proses
pemesanan, pembelian dan penerimaan barang. Proses pengadaan
di Apotek Sangkakala terlebih dahulu dilakukan pengecekan
barang. Apabila barang tersebut hampir habis atau telah habis.
Selanjutnya, pemesanan obat di Apotek Sangkakala dilakukan
secara langsung kepada distributor (Pedagang Besar Farmasi) atau
dapat pula dipesan melalui telepon untuk obat yang dibutuhkan
cito (mendesak).
Surat pesanan narkotika dan psikotropika mempunyai format
yang berbeda dengan surat pesanan yang biasa digunakan untuk
pemesanan obat non narkotika dan non psikotropika. Surat pesanan
untuk obat narkotika dan psikotropika berisi nama apoteker, alamat
rumah apoteker, jumlah dan jenis obat yang dipesan.
Adapun kegiatan pembelian barang atau obat di Apotek
Sangkakala dilakukan dengan cara sebagai berikut :
▪ Pembelian Rutin
Pembelian rutin adalah pembelian yang biasa dilakukan
Apotek Sangkakala kepada distributor (Pedangang Besar Farmasi)
setiap duakali dalam seminggu.
▪ Pembelian mendesak
Pembelian mendesak dilakukan apabila obat yang
dibutuhkan oleh pasien tidak tersedia atau kosong di Apotek
11
Sangkakala, sedangkan kebutuhan obat tersebut harus tersedia
dengan segera.
c. Penerimaan
Kegiatan Penerimaan barang di Apotek Sangkakala yaitu
ketika barang datang petugas penerimaan barang harus
memeriksa terlebih dahulu kesesuaian Surat Pesanan dengan
faktur PBF. Tujuan dari pemeriksaan yaitu untuk memastikan
barang yang datang sesuai dengan barang yang dipesan. Setelah
dilakukan pengecekan faktur kemudian dilakukan pemeriksaan
fisik yang meliputi jenis dan nama barang, dosis obat, jumlah
barang, tanggal kedaluwarsa (expired date) serta kondisi fisik
barang. Apabila barang sesuai dengan pemesanan, faktur diberi
stempel apotek, tanggal dan ditandatangani oleh petugas
pembelian. Faktur yang asli dikembalikan kepada PBF yang
akan digunakan sebagai bukti penagihan, sedangkan satu lembar
salinan disimpan untuk arsip di apotek. Data mengenai hasil
pemeriksaan tersebut kemudian disimpan ke map khusus PBF.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui bahwa jumlah stok telah
bertambah. Jika barang tidak sesuai dengan Surat Pesanan atau
ada kerusakan fisik, maka bagian pembelian akan membuat nota
pengembalian barang atau retur dan mengembalikan barang
tersebut ke PBF yang bersangkutan untuk ditukar dengan barang
yang sesuai.
12
d. Penyimpanan
Sesudah barang diterima dari Pedangang Besar Farmasi, maka
barang atau obat tersebut diinput oleh Tenaga Teknis Kefarmasian bagian
administrasi kemudian disimpan sesuai dengan tempatnya, yaitu gudang
ruang racikan dan tempat penjualan bebas.
Penyimpanan obat atau barang di Apotek Sangkakala dilakukan
berdasarkan bentuk sediaan, golongan dan diurutkan secara alfabetis. Hal
ini penting untuk mempermudah didalam proses pencarian obat.
Untuk penyimpanan obat generic dan antibiotik disimpan di rak
tersendiri untuk mempermudah pengambilan. Untuk obat yang bersifat
termolabil disimpan dalam lemari pendingin, untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas disimpan di etalase berdasarkan farmakologi dan bentuk
sediaan serta ditata dengan rapi.
Sedangkan, untuk obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan
narkotika dan psikotropika disimpan secara terpisah dari obat yang lainnya
yaitu di dalam lemari khusus 40x80x100 cm. mempunyai dua pintu yang
dilengkapi dengan dua kunci yang berbeda.
13
pencernaan, obat mual muntah, wasir, antijamur.
4. Berdasarkan golongan obat yang obat bebas dan obat bebas terbatas
yang diletakkan di etalase, obat keras dan obat-obat prekusor diletakan
dalam ruangan penyimpanan obat.
Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out). Untuk penyimpanan alat-alat kesehatan dan
BMHP disediakan tempat tersendiri terpisah dari tempat penyimpanan
obat. Penyimpanan sediaan farmasi dilengkapi dengan kartu stok yang
diupdate setiap hari dengan memuat nama obat dan kekuatan, tanggal,
jumlah obat yang masuk keluar dan sisa, expire date, nomor bets.
e. Pemusnahan
15
3.4 Administrasi dan Distribusi Gudang
3.4.1 Administrasi
16
3.4.2 Distribusi Gudang
Distribusi gudang di Apotek Sangkakala yaitu dimulai dari
penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang telah diterima dari PBF akan diperiksa oleh apoteker
maupun AA meliputi kesesuaian antara faktur dan surat pesanan serta
kesesuaian faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima
seperti nama sediaan, jenis sediaan, jumlah, nomor bets, tanggal
kadaluarsa dan harga sediaan. Kemudian sediaan farmasi yang telah
diperiksa akan dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan obat. Distribusi
gudang di Apotek Sangkakala juga menerapkan sistem FIFO (First In
First Out) yang artinya barang yang pertama masuk akan pertama keluar
dan sistem FEFO (First Expired First Out) yang artinya barang yang
mendekati kadaluarsa akan dikeluarkan terlebih dahulu, hal ini bertujuan
agar tidak terjadi penumpukkan barang kadaluarsa dan arus barang dapat
terkontrol.
17
3.6 Manfaat Yang Dirasakan
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini ada banyak hal
bermanfaat yang di dapatkan. Antara lain :
a. Memahami perbedaan antara obat berbahan prekusor dan obat bebas.
b. Memahami penyimpanan obat yang disesuaikan dengan penggolongan
obat.
c. Mendapatkan kemampuan dalam berkomunikasi kepada pasien.
d. Mendapatkan wawasan dan pengalaman untuk masuk di dunia kerja.
e. Mahasiswa bisa merasakan dunia kerja yang sebenarnya, dapat bekerja
sama antar sesama profesi, disiplin waktu, serta bertanggung jawab.
f. Mahasiswa juga mengetahui cara melayani obat bebas dan obat bebas
terbatas dengan swamedikasi dengan baik dan benar.
b. Waktu PKL yang tergolong cepat dengan jumlah obat yang sangat banyak
sehingga mahasiswa tidak dapat menghapal dengan cepat tempat
penyimpanan obat.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dari hasil kegiatan selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi
Apoteker, maka saran yang dapat diberikan yaitu :
a. Perlu ditingkatkan sistem pelayanan penjualan obat seperti mengunakan
alat scan barcode agar pelayanan menjadi lebih efisien dan cepat.
b. Sebaiknya pihak apotek menyediakan alat pelindung diri (apd) seperti
masker dan handscoon agar dalam peracikkan obat dapat menjaga
19
higenitas sediaan obat serta untuk meningkatkan keselamatan kerja
pegawai apotek.
c. Perlu ditambahkan ruang pribadi untuk AA dan Apoteker.
d. Perlu ditambahkan pendingin ruangan AC pada ruang peracikan dan
penyimpanan obat agar tetap stabil untuk penyimpanannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
LAMPIRAN 2. Tempat tunggu pasien, penyerahan obat, dan pembayaran obat
23
24
LAMPIRAN 3. Tempat peracikan dan penyimpanan obat Narkotika
25
LAMPIRAN 4.Tempat penyimpanan obat
26
27
LAMPIRAN 5.Tempat penyimpanan Alat kesehatan dan BMHP
28
LAMPIRAN 6. Etiket Apotek Sangkakala
a. Etiket Putih (Tablet)
c. Etiket Biru
29
LAMPIRAN 7.a. Surat Pesanan Narkotika
30
b. Surat Pesanan Obat-obat tertentu
31
c. Surat Pesanan Psikotropika
32
LAMPIRAN 8.Surat Pesanan Prekusor Apotek Sangkakala
33
LAMPIRAN 9. Copy Resep Apotek Sangkakala
34
LAMPIRAN 10.Kwitansi Apotek Sangkakala
35
LAMPIRAN 11.Faktur
36
37
LAMPIRAN 12.Kartu Stok
38
LAMPIRAN.13 Berita Acara
39
40