Anda di halaman 1dari 14

GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

JL. ABDUL MUIS, JAKARTA PUSAT

JAKARTA - INDONESIA

893

KONSEP PERENCANAAN PEKERJAAN


MEKANIKAL & ELEKTRIKAL (M&E)

Disiapkan untuk:

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SEKRETARIAT JENDRAL
Jl. Merdeka Barat No. 8
Jakarta 10110, Indonesia
Ph. (021) 381 1308, 350 5006 & Fax. (021) 352 2338

Disiapkan oleh:

PT. Sigmatech Tatakarsa


Jl. Pengadegan Barat No. 2
Jakarta 12770
Ph. (021) 7919 0954 – 55 & Fax. (021) 7919 5787
E-mail:mail@sigmatech.co.id
Website: www.sigmatech.co.id

14 September 2018
GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA

GEDUNG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - JAKARTA


------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI

A. DATA BANGUNAN DAN ASET

B. URAIAN SINGKAT KONSEP PERENCANAAN

C. APPENDICES

C.1. STANDARD DAN PERATURAN YANG DIACU


C.2. ESTIMASI ANGGARAN BIAYA

Jakarta, 14 September 2018

PT. Sigmatech Tatakarsa

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
A. DATA BANGUNAN DAN ASET Kondisi Perencanaan Dalam Ruangan

1. Data Bangunan Room Temperatur RH Density Fresh Air Fresh Air


o 2 2
( C dB) (%) (m /person) (lps/prs) (lps/m )
Nama : GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - JAKARTA
o o
Peruntukan : Perkantoran Sendiri (Single Purpose Office) Lobby Utama 25.0 + 1 C 60% + 5 % 5 5 0,5
Lokasi : Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta, Indonesia Kantor
o o
25.0 + 1 C 60% + 5 % 8 5 0.5
o o
Lift Lobby, Koridor 27.0 + 1 C Mekanikal Ventilation
Berdasarkan pada gambar skematik arsitek tertanggal 01 Februari 2016 (?? Apa sudah betul Safety factor : 20%,
referensi gambar ini), data bangunannya adalah seperti di bawah ini:
Kondisi perencanaan ini juga telah mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus ibukota
1. Nama Proyek : Gedung KARYA KEMENHUB Jakarta No. 38 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung Hijau
2. Lokasi : Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta, Indonesia
3. Office Area : 34.239 m
2 Perkiraan Beban Pendinginan
4. Parkir Area : 11.413 m
2 Berdasarkan kondisi perencanaan diatas, diperkirakan beban pendinginan untuk gedung diperkirakan
2 adalah sebagai berikut:
5. Mesjid Area : 1.902 m
2
7. Basement Area : 6.700 m
8. Total Parking : 1.116 Car Luas Kotor Luas Bersih Estimation Load Load Total Load
9. Luas Bangunan : 54.254 m
2 No Ruangan 2 2 2
(M ) (M ) (m /TR) (TR) (TR)
1 Basemen 2 3,350 670 28 24 24
2. Data Aset 2 Basemen 1 3,350 670 28 24 24
(Akan ditambahkan lampiran dari Sekretariat Gedung Kemenhub)
3 Parkir P-1 s/d P-6 11,413 951 28 34 34
4 Parkir P-7 (mesjid) 1,902 1,522 16 95 95
5 Lantai - 8 s/d Lantai 24 32,336 25,869 20 1,293 1,293
B. URAIAN SINGKAT KONSEP PERENCANAAN 6 Lantai - 25 (Panhouse) 1,902 1,807 18 100 100
54,254 31,489 1,571
Sistem M&E bangunan yang akan rencanakan untuk gedung Kementerian Perhubungan, Jakara
terdiri atas:
Pilihan Sistem
1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System) Pada gedung ini menggunakan sistem ac sentral menggunakan system Water Cooled Chiller.
2. Sistem Plumbing (Hydraulic System ) Sehingga akan diperoleh Air Conditioning System yang paling effisien.
3. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting System)
4. Sistem Transportasi Dalam Gedung (Vertical Transportation System) Pilihan chiller diutamakan menggunakan centrifugal yang dilengkapi dengan variable speed drive,
5. Sistem Listrik (Electrical System) dengan kapasitas terpasang 3 x 500 TR dan 1 x 200 TR, sebagaimana yang terpasang saat ini.
6. Sistem elektronik (Communication & Control System)
6.1. Fire Alarm Untuk penyediaan sistem cadangan yang akan dioperasikan saat lembur akan disediakan sistem
6.2. Sound System (Tata Suara) Variable Refrigerant Flow (VRF)
6.3. IP Telephone
6.4. Jaringan Data (LAN)
6.5. Master Antenna Televison (MATV)
6.6. IP CCTV
6.7. Access Control System
6.8. Building Automation System (BAS)

1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System)

Kondisi Perencanaan Udara Luar


o o o o
Temperatur : 89,6 F (32 C) DB / 80,5 F (27 C) WB
Referensi : Data base E-20 Software Cooling Load dari Carrier (Hourly Analysis Program
Versi 4.90), Berdasarkan ASHRAE Handbook of Fundamental, ASHRAE 1993

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
Sistem Distribusi Air Dingin (Chilled Water) Diagram Sistem Ventilasi dan Tata Udara
Sistem distribusi air dingin menggunakan sistem “primary variable flow”, sehingga flukstuasi
beban bisa dilayani optimal.

Diagram Sistem Chiller Plan

Jika dalam analisa load profile pada sistem ac sentral tidak ekomomis bila dioperasikan saat lembur,
karena beban terlalu kecil, maka akan disiapkan juga VRF sistem, dengan menempatkan
Outdoor unit di Roof atau di lantai terdekat.
Sistem Distribusi Udara
Sistem Ventilasi, Pressurized Tangga Kebakaran dan Fire Fighting Lobby
Pada sistem distribusi udara diupayakan semaksimal mungkin dengan menggunakan Air
Handling Unit (AHU), Floor Mounted, sehingga mudah untuk perawatannya. Disamping itu pada jalur Ventilasi terdiri atas ventilasi mekanis lantai parkir basement, ventilasi ruang M&E, ventilasi toilet dan
distrubusi udara juga dilengkapi dengan system Variable Air Volume (VAV), dengan dipisahkan ventilasi (pressurized) tangga kebakaran dan Fire Fighting Lobby.
antara zona “external” dan “internal”. Sehingga distribusi udara dapat tersebar merata.
Pressurized fan akan dipasang di atap gedung, pada setiap tangga kebakaran, dengan shaft yang
menerus dari atap sampai dengan lantai basemen. Pressurized fan akan dilengkapi dengan variable
speed drive berikut pressure differential sensor untuk menjaga agar tekanan di dalam tangga pada
waktu ada kebakaran pada tekanan 0.25 inch wg. Sedangkan tekanan di dalam “Fire Fighting Lobby,
FFL” adalah 0,10 inch wg, dengan pressurized fan yang sama dengan tangga terdekat

“Pressurized fan akan bekerja berdasarkan perintah dari fire alarm baik secara otomatik
maupun manual dari ruang Fire Command Center (FCC), bila fire alarm gagal bekerja secara
otomatik.

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
Diagram Sistem Ventilasi Sesuai dengan “tolok ukur” GBCI, maka Ballroom/ Auditorium harus dilengkapi dengan system
Control CO2, sebagai berikut:

2. Sistem Plumbing (Hydraulic System)

Sistem Air Bersih


Sistem air bersih mempunyai sumber dari PDAM saja, atau dengan deepwell bila diijinkan. Air akan
ditampung di tangki bawah (ground water tank) dengan cadangan 1 hari. Untuk menambah kualitas
air yang memenuhi syarat pemakaian air bersih (bukan air minum) maka air ini akan
diolah/treatment/difilter. Dari tangki bawah air dipompakan ke tangki atap untuk selanjutnya
didistribusikan ke pemakaian dengan pompa booster untuk 3 lantai teratas dan secara gravitasi untuk
lantai berikutnya.
Selain PDAM, air hujan akan ditampung dan diolah untuk pemakaian air bersih (bukan air
minum)
sehingga akan mengurangi konsumsi PDAM per tahunnya, bila dikehendaki.

Kriteria Perencanaan:
 Kebutuhan air bersih kantor : 50 liter/orang/hari
 Parkir : 5 liter/mobil/hari
 Total kebutuhan air bersih : sesuai existing
 Persediaan Air Baku : sesuai existing
 Persediaan Treated Water : sesuai existing
 Roof tank : sesuai existing

Perkiraan Kebutuhan air bersih

Luas lantai 2 Jumlah Orang Kebutuhan Air Kebutuhan Air


Untuk area parkir di atas tanah, direkomendasikan dengan sistem natura /alami,dengan menyediakan No Ruangan 2 (M )/Orang 3
kotor (M ) (Orang) (Ltr/Orang/Hari) (m /hari)
bukaan yang cukup pada sisi bangunan.
1 Basemen 2 3,350 558 5 2.79
2 Basemen 1 3,350 558 5 2.79
Sistem Smoke Extract 3 Parkir P-1 s/d P-6 11,413 5 57.06
11,413
Sistem ini diterapkan untuk area parkir bawah tanah (basement), dengan menambah air change yang 4 Parkir P-7 (mesjid) 1,902 1.4 30 40.76
1,359
pada kondisi normal adalah 6x, menjadi 9x. 5 Lantai - 8 s/d Lantai - 24 32,336 9.3 3,477.04 50 173.85
6 Lantai - 25 (Panhouse) 1,902 9 204.53 50 10.23
Disamping itu juga diterapkan pada koridor lift dan koridor evakuasi, dengan menyediakan smoke 52,351 287.49
extract dengan kriteria air change di kedua koridor tersebut 10x, serta kapasitasnya setara dengan 4 Spare 10% 28.75
lantai beroperasi, yaitu 1 (satu) lantai dibawah, lantai dimana terjadi sumber api /asap, dan 2 (dua) Total 317.00
lantai di atasnya.
Kapasitas STP (sesuai Kapasitas 225.00
Sistem Control Untuk Ruang Berdensitas Tinggi Existing) Kapasitas Recycling Water 150.00

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA

Diagram penyediaan air bersih Sistem Air Kotor


Air kotor berupa limbah manusia (black water) maupun air bekas (grey water) akan dialirkan
ke sewage treatment plant (STP) untuk diolah sehingga mutu air buangannya akan memenuhi
standard untuk dapat dibuang ke saluran kota. Sebagian air olahan akan didaur ulang
(recycling) untuk keperluan siram tanam dan make up water untuk cooling tower.

Kriteria Perencanaan:
 Volume air kotor/Kapasitas STP : sesuai existing
 Kapasitas Recycling Plant : sesuai existingi
 Pemanfaatan untu Make-up Water CT : 150 m3/hari
 Pemanfaatan untuk Flushing : Tidak
dilakukan

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA

Dilengkapi recycling system dengan kapasitas 150 m3/ hari dan akan disediakan Roof Tank (di
Podium) untuk Make-up CT : 50 m3 (existing)

Sistem Air Hujan

Air hujan dari atap dan halaman akan diresapkan ke sumur-sumur resapan air hujan, sesuai dengan
peraturan yang ada.
Kriteria Perencanaan:

 Mengacu pada Peraturan Gubenur DKI Jakarta No. 20 th 2013).


2 3. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting System)
 Karena lahan lebih dari 5.000 m harus disediakan sumur resapan 1% daerah perencanaan, atau
setara dengan 120 m2.
Sistem pemadam kebakaran terdiri atas hidrant, sprinkler dan pemadam api ringan. Cadangan air
 Pada hari basah diperkirakan perlu penampungan air hujan untuk tower 25 m3 dan untuk podium
175 m3. kebakaran akan disediakan untuk waktu minimum 60 menit. Air ini ditampung bersama-sama dengan
air bersih di dalam tanki bawah pada sistem plumbing di atas namun tidak boleh dikurangi
 Total sumur resapan dengan perkiraan luas 9.000 m2, akan diperlukan 360 m3 sumur resapan.
Untuk optimalisasi lahan maka sumur resapan hanya akan disediakan 8x20 m3, dimana sisanya volumenya.
200 m3 akan dirupakan tanki penampung air hujan.
Sistem hidrant dan sprinkler mempunyai 2 unit pompa utama listrik dan 2 unit diesel serta 2
unit pompa pacu (jockey). Pompa kebakaran minimum dari standard NFPA 20 dengan Panel
Diagram Sistem Air Hujan Controller yang sama.

Kotak hidrant dipasang pada setiap lantai dengan jumlah sesuai dengan ketentuan, dengan warna
mencolok (umumnya merah), di tempat yang strategis sehingga mudah dilihat, dijangkau dan
dioperasikan oleh petugas gedung yang terlatih maupun oleh petugas pemadam kebakaran.

Kepala sprinkler dipasang pada seluruh area dari tipe pendant (pada umumnya) atau upright (parkir
basement) atau concealed (area yang mengutamakan kerapian interior).
Pemadam api ringan dipasang pada tempat-tempat tertentu dengan jenis dan kapasitas sesuai
dengan ruang yang bersangkutan, seperti di public area, di area parkir dan di dalam M&E plant room.

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
4. Sistem Transportasi Dalam Gedung (Vertical Transportation System = Lift)
Kriteria Perencanaan (PerMen PU No. 26/2008):
2
 Dipasang 2 pipa tegak, karena luas total per lantai di antara 900 – 2.000 m Lift Penumpang/Orang untuk Office tersedia 4 unit untuk Low Zone dan 4 unit untuk High zone,
 Jumlah saf pemadam kebakaran (fire fighting lobby = FFL) adalah 2. secara kriteria sudah memenuhi dan sesuai standard yang dikeriteria SNI.
 Laju aliran 500 GPM (pipa tegak utama) + 2 x 250 GPM (dua pipa tegak) = 1000 GPM.
 Untuk pihak Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) kota besar mensyaratkan cadangan air selama Direkomendasikan agar lift menggunakan system destination control, dengan system tersebut maka
3
60 menit, sehingga jumlah cadangan air kebakaran = 3,785 x 1000 x 60 = 227 m . performa lift akan naik, sehingga sudah masuk ke dalam criteria yang dipersyaratkan oleh SNI.

Diagram Sistem Pemadam Kebakaran

Uraian Kantor
Lift Penumpang Lift Penumpang Lift Service
Jumlah 4 4 1
Nama LP – Low Zone LP – High Zone LS - service
Kapasitas Sesuai existing Sesuai existing Sesuai existing
Kec (mpm) Sesuai existing Sesuai existing Sesuai existing
Layanan Sesuai exisitng Sesuai exixting Sesuai existing

Kriteria Perencanaan:
 Katergori gedung sebagai Single Purpose
Office
 Average waiting time = 30 ~ 40 detik (SNI 03-6573-
2001)
 5-mim. handling capacity = 14 ~ 17 % (SNI 03-6573-
2001)
 Waktu tempuh Lift Service/Kebakaran dari lantai 25 ke lantai 1/ground floor kurang dari 60
detik
(SNI 03-6573-2001)

5. Sistem Listrik (Electrical


System)

Sumber daya listrik utama berasal dari PLN tegangan menengah 20 kV, 3 phase, 50 Hz yang akan
melayani 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Sebuah gardu PLN akan disediakan di area
bangunan ini, yang akan diserahkan ke PLN. Selain PLN, di Gedung Kantor Medan akan disediakan
pula sumber daya cadangan berupa diesel generating set. Jumlah unitnya akan minimum 2
(dua) untuk memperoleh keandalan yang tinggi. Bila PLN padam, genset akan start dan mengambil
alih seluruh beban (100%) secara otomatik dalam selang waktu 10-15 detik (adjustable). Bila PLN
hidup kembali, maka beban akan pindah lagi ke PLN secara otomatis dan genset akan berhenti
setelah melalui waktu pendinginan (cooling down time selama 5 menit), atau secara manual dari
genset ke PLN. Perpindahan kembali secara otomatik dari genset ke PLN tanpa ada jeda waktu
(delay), dengan perkataan lain, akan ada sinkron sesaat antara genset dengan PLN.

Distribusi daya pada sisi sumber yaitu dari trafo dan genset dengan menggunakan busduct, sedang
yang ke beban-beban akan menggunakan kabel PVC. Untuk beban kebakaran seperti pompa
kebakaran, lift kebakaran, fire alarm dan pressurized fan akan menggunakan fire resistant cables.

Lampu penerangan umum (general lighting) hampir semua menggunakan LED seperti offices area,
sedang parkir parkir dan M&E, menggunakan T5. Khusus interior dan exterior lighting serta
landscape lighting kami mengasumsikan akan direncanakan oleh Lighting Specialist Consultant.

Lampu emergency berupa halogen dan fluorescent, di mana untuk lampu emergency dan exit akan
dilengkapi dengan battere minimum 2 jam. Lampu emergency ini akan dibuat terpisah dari general
lighting (bukan salah satu titik general lighting yang ditambah dengan batterre) sehingga jelas, hemat
dan handal. Emergency lighting dalam keadaan non-maintained/mati terus (kecuali di dalam tangga
kebakaran) dan exit light dalam keadaan maintained/menyala terus.
2
Kotak-kontak biasa dipasang di area kantor dengan kepadatan 4 m dan area lainnya.
893 – Gen 14/09/
GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
Penangkal petirnya dengan sistem non-konvensional berupa air terminal tunggal dengan radius
sekitar 100 m dan menggunakan down conductor coaxial cable pada towernya. Pilihan Lampu LED
Kriteria Perencanaan:
 Tingkat penerangan kantor : 300 – 350 lux Pada dasrkan lampu yang akan digunkan adalah Lampu LED dengan “electronic balast terpisah,
 Tingkat penerangan parkir : 50 – 100 lux dimana penentuan lampu harus didasarkan dari hasil simulasi, sehingga didapatkan hasil yang
2 2
 Jumlah kotak-kontak biasa : 4 m per titik (diperoleh dari 8 m /orang, 2 KKB/orang) optimum.

Perkiraan Beban Listrik Diagram Sistem Elektrikal


Beban Listrk untuk seluruh gedung diperkiakan sebagai berikut:

Luas lantai Total Office Total Load Total Load


No Ruangan DF
2
kotor (M ) Unit kW/m2 kW kW Emergency/kW
1 Basemen 2
- Lighting , Power, Vent 3,350 0.020 67.00 0.85 56.95 56.95
2 Basemen 1
- Lighting , Power, Vent 3,350 0.020 67.00 0.85 56.95 56.95
3 Parkir P-1 s/d P-6
- Lighting , Power, Vent 11,413 0.020 228.26 0.85 194.02 194.02
4 Parkir P-7 (mesjid)
- Lighting & Power Outlet 1,902 0.035 66.57 0.85 56.58 56.58
- AHU dan Fan 1,902 0.030 57.06 0.85 48.50 48.50
5 Lantai - 8 s/d Lantai - 24
- Lighting & Power Outlet 32,336 0.035 1,131.78 0.85 962.01 962.01
- AHU dan Fan 32,336 0.030 970.08 0.85 824.57 824.57
6 Lantai - 25 (Panhouse)
- Lighting & Power Outlet 1,902 0.035 66.58 0.85 56.59 56.59
- AHU dan Fan 1,902 0.030 57.06 0.85 48.50 48.50
54,253 2,304.67

Peralatan M/E
1 Lift Penumpang 8 11.00 1 88.00 88.00
2 Pompa Air Bersih 8 35.00 1 280.00 280.00
3 Pompa Air Kotor 8 15.00 1 120.00 120.00
4 Pompa Chiller 16 15.00 0.8 192.00 192.00
5 Gondola 1 10.00 1 10.00 10.00
6 Chiller Unit, 1700 TR 1,020.00 0.8 816.00 816.00
1,506.00
Peralatan Kebakaran
1 DB-C&S 1 5.00 1 5 5.00
2 Lift Service 1 11.00 1 11 11.00
3 Fire Pump 1 90.00 1 90 90.00
4 Jockey Pump 1 15.00 1 15 15.00
5 Pressure Fan 1 10.00 1 10 10.00
131.00

Total 3,941.67
Total tanpa peralatan kebakaran 3,810.67
Divercity Factor 1.10
Total Emergency 3,583.34
Total Kva 3,981.49

Kapasitas peralatan utama akan disamakan dengan kapasitas existing yaitu:


 Trafo : 2 x 3000 kVA, 20 kV/400 V
 Diesel Generator Set : 2 x 1.500 kVA, 1 x 345 kVA, 400/230 V, 1500 rpm, 50 Hz
Sebagai informasi awal, kapasitas trafo akan:
 Dalam kondisi normal masing-masing dibebani 50%
 Dalam kondisi salah satu mengalami gangguan atau dalam pemeliharaan, maka yang sehat
dibebani 100%

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA

6. Sistem Elektronik (Communication & Control Pada sistem fire alarm akan terlihat pada monitor status peralatan fire services seperti :
System) pompa kebakaran, flow switch, flow switch header sprinkler setiap lantai dan tampered switch
sprinkler. Selain fungsi monitoring sistem fire alarm juga akan memberikan fungsi control
Sistem elektronik terdiri atas sistem fire alarm (deteksi kebakaran dini), sound system (tata suara), IP terhadap control panel lift untuk trigger homing system, control panel pressurized fan untuk
Telephone, Jaringan Data (LAN), IP CCTV, Access Control System dan Building Automation System mengaktifkan fan di tangga kebakaran pada kondisi kebakaran, emergency announcement sound
(BAS). system dan control autodial PABX.
Perangkat Main Control Fire Alarm (MCP-FA) dilengkapi dengan port TCP/IP sehingga perangkat
6.1. Fire Alarm System MCP-FA bisa diinterkoneksikan dengan sistem Building Automation System secara high
level interface melalui jaringan data (LAN).
Fire alarm dengan sistem kombinasi full addressable detektor dan konvensional zone addressable.
Dengan kriteria penempatan jenis detektor sebagai berikut : 6.2. Sound System (Tata Suara)

- Smoke detector full addressable : Sistem tata suara terdiri atas program emergency evakuasi, selective paging, car call dan back
Ruang mechanical & electrical, ruang mesin lift, ruang panel dan private office ground music yang bersifat opsional. Peralatan utama sistem tata suara terdiri dari mixer, equalizer,
- Konvensional smoke detector dengan zone addressable modul : amplifier dan programmable digital selector zone yang berada dalam satu rack di ruang control.
Lobby Utama, Corridor, area kantor terbuka dan public area Model pemilihan zona speaker yang akan di aktifkan untuk sourch program bisa dilakukan secara
- Konvensional Heat ROR detector dengan zone addressable modul : manual dan secara otomatis (pemilihan fitur pemrograman). Sistem tata suara dihubungkan ke sistem
Area parkir indoor fire alarm, dalam kondisi general alarm, sistem fire alarm akan mengirimkan trigger
untuk mengaktifkan sistem emergency announcement tata suara.
Diagram Sistem Fire Alarm
Zona speaker di dalam area kantor dan coridoor common area dipisahkan dalam zona yang berbeda,
serta speaker emergency di dalam tangga kebakaran mempergunakan kabel FRC dalam zona berdiri
sendiri.
Untuk sistem local program tata suara di area auditorium dilengkapi dengan change over switch
system yang memungkinkan untuk mengambil alih sistem local program yang sedang berjalan pada
saat terjadi emergency evakuasi paging.

Perencanaan sistem instalasi Tata Suara untuk proyek ini memiliki beberapa urutan proritas program
dengan, program pertama adalah Emergency/Evakuasi bertujuan untuk memberikan fasilitas
peringatan dini terhadap adanya suatu keadaan darurat yang dipandang dapat membahayakan
penghuni gedung (bahaya kebakaran, gempa dan ancaman bom), sehingga dapat segera dilakukan
evakuasi terkendali yang tidak menyebabkan kepanikan terhadap penghuni gedung. Program kedua
adalah selective paging yang bertujuan untuk memberikan informasi paging kepada penghuni
gedung. Sedangkan program ketiga adalah panggilan kendaraan yang berfungsi untuk memanggil
kendaraan tamu atau penghuni di area parkir.

Kriteria Perencanaan:
Speaker
o Lobby Utama : Ceiling Speaker tipe 2
o Lobby Lift :wayCeiling Speaker tipe 2
o Corridor way
: Ceiling Speaker tipe 2
o Kantor :way
Ceiling Speaker
o R. Rapat : Ceiling Speaker
o Tangga Kebakaran : Wall Speaker
o R. Utilitas M&E : Wall Speaker
o Area parkir indoor : Column Speaker

893 – Gen 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
Diagram Sistem Tata Suara kantor cabang yang lain menggunakan jaringan intranet/internet. Berbasis Open OS
(Operating System) seperti Linux dan mempunyai keandalan sistem, tidak rentan terhadap virus dan
gangguan lain (bukan sistem operasi Windows).
Sambungan direct line dari PT Telkom digunakan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dengan
jaringan telepon ISDN maupun GSM dengan menggunakan pengaturan call manager system.
Kriteria Perencanaan:
2
Jumlah sebaran titik outlet telepon : 8 m per titik atau menyesuaikan dengan kondisi interior.
Dan memungkinkan untuk menggunakan program soft phone
pada perangkat computer.

Sistem distribusi jaringan : Menjadi satu dengan sistem jaringan data (LAN) melalui port
fast ethernet PoE access switch.

Diagram Sistem Telepon

6.3. IP Telephone

Sistem telepon pada Gedung Kantor akan menggunakan sistem IP PABX, dengan menggunakan
sistem jaringan data (LAN) gedung sebagai jalur komunikasi VoIP antar IP Telephone. Dengan fitur
session initiation protocol sistem IP PABX akan mempunyai kemampuan untuk menginisialisasi
sambungan direct line (ISDN) dan sambungan telepon lokal menjadi paket data VoIP secara
multicast dan terkode pada IP Address sehingga memungkinkan melakukan komunikasi dengan

893 – Gen- 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
6.4. Jaringan Data (LAN) Menggunakan NVR dengan sistem protocol komunikasi yang standar sehingga memungkinkan untuk
mengkonfigurasikan sistem IP CCTV dengan sistem Fire Alarm, Access Control dan Building
Sistem jaringan data (LAN) yang digunakan merupakan sistem jaringan distribusi fast ethernet pada Automation System.
hirarki (hierarrical design model) layer 3, dengan bagian:
 Access Layer Kriteria Perencanaan:
Merupakan layer yang paling dekat dengan pengguna, dalam hal ini melingkupi skup jaringan  Kamera ditempatkan pada daerah-daerah strategis seperti di lobby lift, corridor, lobby
dari access switch hingga perangkat TCP/IP (IP Telephone, PC, IP Camera dll) dengan switch entrance dan area parkir untuk memonitor kondisi keamanan gedung.
24 port 10/100 mbps, uplink SFP 1 Gbps.  Menggunakan port jaringan data fast Ethernet
 Distribution Layer PoE.
Merupakan layer tengah sebagai agregat distribusi uplink perangkat access switch,
sebagai penyedia switching conection dari core switch ke access switch, dalam hal ini 6.6. Access Control System
melingkupi skup jaringan dari distribution switch ke access switch, dengan switch 12 port
SFP 1 Gbps, uplink SFP 10 Gbps. Pada sistem Access Control merupakan sistem pembatasan akses gedung sehingga akses level
 Core Layer pengguna gedung bisa termonitor dan terkontrol. Sistem ini akan dilengkapi dengan access card
Merupakan switch penyedia koneksi bagi distribution layer dari perangkat server pedestarian gate pada akses lobby utama, access card pada pintu utama kantor tiap lantai dan
management, router dan ISP, melingkupi skup wiring management sistem server, router dan access card pada pintu area-area privat. Sistem door lock menggunakan sistem “anti push back”
ISP dengan 12 port RJ 45, 10 Gbps dan 12 port SFP 10 Gbps untuk distribusi data ke dengan card reader di sisi luar dan sisi dalam pintu sehingga record status masuk dan keluar dari
distribution layer. seluruh personal akan tercatat dengan akurat. Sistem access control diintegrasikan dengan sistem
Sistem jaringan data (LAN) digunakan untuk sistem distribusi dan sistem integrasi IP Telepon, Visitor Management System sehingga data pengunjung dan data seluruh pengguna gedung akan
Internet, IP CCTV, Access Control dan Building Automation System. tersinkronisasi secara otomatis antara sistem access control dan VMS.
Kriteria Perencanaan:
2
 Jumlah sebaran titik outlet data : 8 m per titik atau menyesuaikan dengan kondisi Kriteria Perencanaan:
interior.  Untuk membatasi akses masuknya orang yang tidak berkepentingan maka di ruang panel, ruang
 Outlet data PoE : IP Telephone handset, IP Camera dan Access Point Data control, kereta lift dan akses utama office tiap lantai dilengkapi dengan pengunci elektrik dan
(Wifi) proximity card reader (pembaca kartu).
 Outlet data non PoE : Personal  Pintu tangga kebakaran di setiap lantai dipasang magnetic door kontak, untuk memonitor
Computer posisi keadaan pintu pemadam kebakaran.
 Sistem distribusi jaringan access control dari perangkat reader controller ke Main CPU
Sistem LAN access control menggunakan jaringan data (LAN).

6.5. IP CCTV

Sistem IP CCTV yang direcanakan berbasis TCP/IP. Pada system ini terdiri dari perangkat
perekaman (Network Video Recorder), perangkat pengatur (Video Management),
perangkat penampakan gambar (Work Station , Video Monitor) dan IP Camera yang di distribusikan
dengan system jaringan data (TCP/IP). Perangkat yang dipasang bertujuan untuk
mempermudah pemantauan, perawatan dan flexible dalam arti dari lokasi manapun selama dalam
satu networks (jaringan) dapat dipantau melalui Work Station maupun dengan Video
Monitor. Video Managegement System VMS adalah perangkat yang berfungsi sebagai server yang
mengatur dan mengkonfigurasi system tayangan video juga mengatur /memanage client yang
terpasang dan menentukan access level pengguna client.

893 – Gen- 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
6.7. Building Automation System 10. National Fire Protection Association 101 (NFPA 101) 2015 Edition, Life Safety Code.
(BAS) 11. BS 9999:2008: Code of practice for fire safety in the design, management and use of buildings.
12. BS 5588-5:2004: Fire precautions in the design, construction and use of buildings – Part
Pada Building automation system direncanakan merupakan sistem otomatisasi dari seluruh sistem 5: Access and facilities for fire-fighting.
mekanikal dan elektrikal gedung. Perangkat aktif BAS berupa CPU server yang berfungsi sebagai 13. Standard Nasional Indonesia No. SNI 03 – 6572 – 2001 tentang tata cara perancangan system
perangkat pengaturan logic sistem dan perangkat DDC (Direct Digital Control) yang berfungsi ventilasi dan pengkondisian udara pada pembangunan gedung.
sebagai prossessor control sistem I/O module. Sistem jaringan komunikasi dari perangkat DDC ke 14. ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning Engineers),
perangkat CPU server menggunakan jaringan data gedung. Fundamental Handbook, Tahun 2009.
15. ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning Engineers), Application
Handbook, Tahun 2007.
16. ASHRAE (American Society of Heating Refrigeration and Air Conditioning Engineers), Standard
62.1, Tahun 2007. Ventilation for Acceptable Indoor Quality
17. Standar Nasional Indonesia No. SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011
(PUIL 2011).
18. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
19. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-6573-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem
Transportasi Vertikal Dalam Gedung (Lift)
20. The Vertical Transportation Handbook: Edited by George R. Strakosch and Robert S. Caporale,
edisi ke 4 tahun 2010

C. APPENDICES

C.1. STANDARD DAN PERATURAN YANG


DIACU

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 02/PRT/M/2015
Tahun
2015, tentang Bangunan Gedung Hijau.
4. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Perencanaan
Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
5. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem
Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
6. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
7. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1746-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sarana Jalan Keluar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
8. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
9. Standar Nasional Indonesia No. SNI 8153:2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung.

893 – Gen- 14/09/


GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA

C.2. ESTIMASI ANGARAN BIAYA

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
(Rp) (Rp)

1 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1.1 PEKERJAAN MEKANIKAL


2
1 Pekerjaan Ventilasi dan Tata Udara 54.254 m 1.000.000 54.254.000.000
2
2 Pekerjaan Hydraulik / Plumbing 54.254 m 225.000 12.207.150.000
2
3 Pekerjaan Pemadam Kebakaran 54.254 m 350.000 18.988.900.000
2
4 Pekerjaan Lift 54.254 m 450.000 24.414.300.000
2
5 Pembongkaran Pekerjaan Mekanikal 54.254 m 150.000 8.138.100.000

Sub Total 118.002.450.000

1.2 PEKERJAAN ELEKTRIKAL


2
1 Pekerjaan Transformer 54.254 m 150.000 8.138.100.000
2
2 Pekerjaan Panel Tegangan Menengah 54.254 m 135.000 7.324.290.000
2
3 Pekerjaan Kabel Daya Tegangan Menengah 54.254 m 135.000 7.324.290.000
2
4 Pekerjaan Panel Tegangan Rendah 54.254 m 115.000 6.239.210.000
2
5 Pekerjaan Kabel Daya 54.254 m 350.000 18.988.900.000
2
6 Pekerjaan Penerangan 54.254 m 300.000 16.276.200.000
2
6 Pekerjaan Kotak Kontak dan Cable Ladder 54.254 m 85.000 4.611.590.000
2
7 Pekerjaan penangkal petir 54.254 m 75.000 4.069.050.000
2
8 Pembongkaran Pekerjaan Elektrikal 54.254 m 125.000 6.781.750.000

Sub Total 79.753.380.000

1.3 PEKERJAAN ELEKTRONIKA


2
1 Sistem Fire Alarm 54.254 m 105.000 5.696.670.000
2
2 Sistem Tata Suara 54.254 m 85.000 4.611.590.000
2
3 Sistem IP-Telephone 54.254 m 150.000 8.138.100.000
2
4 Sistem Jaringan Data 54.254 m 350.000 18.988.900.000
2
5 Sistem Keamanan - IP CCTV dan Access Control System 54.254 m 150.000 8.138.100.000
2
6 Building Automation System (BAS) 54.254 m 200.000 10.850.800.000
2
7 IP-TV (Optional) 54.254 m 95.000 5.154.130.000
2
8 Pembongkaran Pekerjaan Elektronik 54.254 m 75.000 4.069.050.000

Sub Total 65.647.340.000

TOTAL 263.403.170.000

893 – Gen- 14/09/

Anda mungkin juga menyukai