JAKARTA - INDONESIA
893
Disiapkan untuk:
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SEKRETARIAT JENDRAL
Jl. Merdeka Barat No. 8
Jakarta 10110, Indonesia
Ph. (021) 381 1308, 350 5006 & Fax. (021) 352 2338
Disiapkan oleh:
14 September 2018
GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
DAFTAR ISI
C. APPENDICES
1. Sistem Ventilasi & Tata Udara (Ventilation & Air Conditioning System)
Jika dalam analisa load profile pada sistem ac sentral tidak ekomomis bila dioperasikan saat lembur,
karena beban terlalu kecil, maka akan disiapkan juga VRF sistem, dengan menempatkan
Outdoor unit di Roof atau di lantai terdekat.
Sistem Distribusi Udara
Sistem Ventilasi, Pressurized Tangga Kebakaran dan Fire Fighting Lobby
Pada sistem distribusi udara diupayakan semaksimal mungkin dengan menggunakan Air
Handling Unit (AHU), Floor Mounted, sehingga mudah untuk perawatannya. Disamping itu pada jalur Ventilasi terdiri atas ventilasi mekanis lantai parkir basement, ventilasi ruang M&E, ventilasi toilet dan
distrubusi udara juga dilengkapi dengan system Variable Air Volume (VAV), dengan dipisahkan ventilasi (pressurized) tangga kebakaran dan Fire Fighting Lobby.
antara zona “external” dan “internal”. Sehingga distribusi udara dapat tersebar merata.
Pressurized fan akan dipasang di atap gedung, pada setiap tangga kebakaran, dengan shaft yang
menerus dari atap sampai dengan lantai basemen. Pressurized fan akan dilengkapi dengan variable
speed drive berikut pressure differential sensor untuk menjaga agar tekanan di dalam tangga pada
waktu ada kebakaran pada tekanan 0.25 inch wg. Sedangkan tekanan di dalam “Fire Fighting Lobby,
FFL” adalah 0,10 inch wg, dengan pressurized fan yang sama dengan tangga terdekat
“Pressurized fan akan bekerja berdasarkan perintah dari fire alarm baik secara otomatik
maupun manual dari ruang Fire Command Center (FCC), bila fire alarm gagal bekerja secara
otomatik.
Kriteria Perencanaan:
Kebutuhan air bersih kantor : 50 liter/orang/hari
Parkir : 5 liter/mobil/hari
Total kebutuhan air bersih : sesuai existing
Persediaan Air Baku : sesuai existing
Persediaan Treated Water : sesuai existing
Roof tank : sesuai existing
Kriteria Perencanaan:
Volume air kotor/Kapasitas STP : sesuai existing
Kapasitas Recycling Plant : sesuai existingi
Pemanfaatan untu Make-up Water CT : 150 m3/hari
Pemanfaatan untuk Flushing : Tidak
dilakukan
Dilengkapi recycling system dengan kapasitas 150 m3/ hari dan akan disediakan Roof Tank (di
Podium) untuk Make-up CT : 50 m3 (existing)
Air hujan dari atap dan halaman akan diresapkan ke sumur-sumur resapan air hujan, sesuai dengan
peraturan yang ada.
Kriteria Perencanaan:
Kotak hidrant dipasang pada setiap lantai dengan jumlah sesuai dengan ketentuan, dengan warna
mencolok (umumnya merah), di tempat yang strategis sehingga mudah dilihat, dijangkau dan
dioperasikan oleh petugas gedung yang terlatih maupun oleh petugas pemadam kebakaran.
Kepala sprinkler dipasang pada seluruh area dari tipe pendant (pada umumnya) atau upright (parkir
basement) atau concealed (area yang mengutamakan kerapian interior).
Pemadam api ringan dipasang pada tempat-tempat tertentu dengan jenis dan kapasitas sesuai
dengan ruang yang bersangkutan, seperti di public area, di area parkir dan di dalam M&E plant room.
Uraian Kantor
Lift Penumpang Lift Penumpang Lift Service
Jumlah 4 4 1
Nama LP – Low Zone LP – High Zone LS - service
Kapasitas Sesuai existing Sesuai existing Sesuai existing
Kec (mpm) Sesuai existing Sesuai existing Sesuai existing
Layanan Sesuai exisitng Sesuai exixting Sesuai existing
Kriteria Perencanaan:
Katergori gedung sebagai Single Purpose
Office
Average waiting time = 30 ~ 40 detik (SNI 03-6573-
2001)
5-mim. handling capacity = 14 ~ 17 % (SNI 03-6573-
2001)
Waktu tempuh Lift Service/Kebakaran dari lantai 25 ke lantai 1/ground floor kurang dari 60
detik
(SNI 03-6573-2001)
Sumber daya listrik utama berasal dari PLN tegangan menengah 20 kV, 3 phase, 50 Hz yang akan
melayani 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Sebuah gardu PLN akan disediakan di area
bangunan ini, yang akan diserahkan ke PLN. Selain PLN, di Gedung Kantor Medan akan disediakan
pula sumber daya cadangan berupa diesel generating set. Jumlah unitnya akan minimum 2
(dua) untuk memperoleh keandalan yang tinggi. Bila PLN padam, genset akan start dan mengambil
alih seluruh beban (100%) secara otomatik dalam selang waktu 10-15 detik (adjustable). Bila PLN
hidup kembali, maka beban akan pindah lagi ke PLN secara otomatis dan genset akan berhenti
setelah melalui waktu pendinginan (cooling down time selama 5 menit), atau secara manual dari
genset ke PLN. Perpindahan kembali secara otomatik dari genset ke PLN tanpa ada jeda waktu
(delay), dengan perkataan lain, akan ada sinkron sesaat antara genset dengan PLN.
Distribusi daya pada sisi sumber yaitu dari trafo dan genset dengan menggunakan busduct, sedang
yang ke beban-beban akan menggunakan kabel PVC. Untuk beban kebakaran seperti pompa
kebakaran, lift kebakaran, fire alarm dan pressurized fan akan menggunakan fire resistant cables.
Lampu penerangan umum (general lighting) hampir semua menggunakan LED seperti offices area,
sedang parkir parkir dan M&E, menggunakan T5. Khusus interior dan exterior lighting serta
landscape lighting kami mengasumsikan akan direncanakan oleh Lighting Specialist Consultant.
Lampu emergency berupa halogen dan fluorescent, di mana untuk lampu emergency dan exit akan
dilengkapi dengan battere minimum 2 jam. Lampu emergency ini akan dibuat terpisah dari general
lighting (bukan salah satu titik general lighting yang ditambah dengan batterre) sehingga jelas, hemat
dan handal. Emergency lighting dalam keadaan non-maintained/mati terus (kecuali di dalam tangga
kebakaran) dan exit light dalam keadaan maintained/menyala terus.
2
Kotak-kontak biasa dipasang di area kantor dengan kepadatan 4 m dan area lainnya.
893 – Gen 14/09/
GEDUNG KARYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - KONSEP PERENCANAAN
PT. SIGMATECH TATAKARSA
Penangkal petirnya dengan sistem non-konvensional berupa air terminal tunggal dengan radius
sekitar 100 m dan menggunakan down conductor coaxial cable pada towernya. Pilihan Lampu LED
Kriteria Perencanaan:
Tingkat penerangan kantor : 300 – 350 lux Pada dasrkan lampu yang akan digunkan adalah Lampu LED dengan “electronic balast terpisah,
Tingkat penerangan parkir : 50 – 100 lux dimana penentuan lampu harus didasarkan dari hasil simulasi, sehingga didapatkan hasil yang
2 2
Jumlah kotak-kontak biasa : 4 m per titik (diperoleh dari 8 m /orang, 2 KKB/orang) optimum.
Peralatan M/E
1 Lift Penumpang 8 11.00 1 88.00 88.00
2 Pompa Air Bersih 8 35.00 1 280.00 280.00
3 Pompa Air Kotor 8 15.00 1 120.00 120.00
4 Pompa Chiller 16 15.00 0.8 192.00 192.00
5 Gondola 1 10.00 1 10.00 10.00
6 Chiller Unit, 1700 TR 1,020.00 0.8 816.00 816.00
1,506.00
Peralatan Kebakaran
1 DB-C&S 1 5.00 1 5 5.00
2 Lift Service 1 11.00 1 11 11.00
3 Fire Pump 1 90.00 1 90 90.00
4 Jockey Pump 1 15.00 1 15 15.00
5 Pressure Fan 1 10.00 1 10 10.00
131.00
Total 3,941.67
Total tanpa peralatan kebakaran 3,810.67
Divercity Factor 1.10
Total Emergency 3,583.34
Total Kva 3,981.49
6. Sistem Elektronik (Communication & Control Pada sistem fire alarm akan terlihat pada monitor status peralatan fire services seperti :
System) pompa kebakaran, flow switch, flow switch header sprinkler setiap lantai dan tampered switch
sprinkler. Selain fungsi monitoring sistem fire alarm juga akan memberikan fungsi control
Sistem elektronik terdiri atas sistem fire alarm (deteksi kebakaran dini), sound system (tata suara), IP terhadap control panel lift untuk trigger homing system, control panel pressurized fan untuk
Telephone, Jaringan Data (LAN), IP CCTV, Access Control System dan Building Automation System mengaktifkan fan di tangga kebakaran pada kondisi kebakaran, emergency announcement sound
(BAS). system dan control autodial PABX.
Perangkat Main Control Fire Alarm (MCP-FA) dilengkapi dengan port TCP/IP sehingga perangkat
6.1. Fire Alarm System MCP-FA bisa diinterkoneksikan dengan sistem Building Automation System secara high
level interface melalui jaringan data (LAN).
Fire alarm dengan sistem kombinasi full addressable detektor dan konvensional zone addressable.
Dengan kriteria penempatan jenis detektor sebagai berikut : 6.2. Sound System (Tata Suara)
- Smoke detector full addressable : Sistem tata suara terdiri atas program emergency evakuasi, selective paging, car call dan back
Ruang mechanical & electrical, ruang mesin lift, ruang panel dan private office ground music yang bersifat opsional. Peralatan utama sistem tata suara terdiri dari mixer, equalizer,
- Konvensional smoke detector dengan zone addressable modul : amplifier dan programmable digital selector zone yang berada dalam satu rack di ruang control.
Lobby Utama, Corridor, area kantor terbuka dan public area Model pemilihan zona speaker yang akan di aktifkan untuk sourch program bisa dilakukan secara
- Konvensional Heat ROR detector dengan zone addressable modul : manual dan secara otomatis (pemilihan fitur pemrograman). Sistem tata suara dihubungkan ke sistem
Area parkir indoor fire alarm, dalam kondisi general alarm, sistem fire alarm akan mengirimkan trigger
untuk mengaktifkan sistem emergency announcement tata suara.
Diagram Sistem Fire Alarm
Zona speaker di dalam area kantor dan coridoor common area dipisahkan dalam zona yang berbeda,
serta speaker emergency di dalam tangga kebakaran mempergunakan kabel FRC dalam zona berdiri
sendiri.
Untuk sistem local program tata suara di area auditorium dilengkapi dengan change over switch
system yang memungkinkan untuk mengambil alih sistem local program yang sedang berjalan pada
saat terjadi emergency evakuasi paging.
Perencanaan sistem instalasi Tata Suara untuk proyek ini memiliki beberapa urutan proritas program
dengan, program pertama adalah Emergency/Evakuasi bertujuan untuk memberikan fasilitas
peringatan dini terhadap adanya suatu keadaan darurat yang dipandang dapat membahayakan
penghuni gedung (bahaya kebakaran, gempa dan ancaman bom), sehingga dapat segera dilakukan
evakuasi terkendali yang tidak menyebabkan kepanikan terhadap penghuni gedung. Program kedua
adalah selective paging yang bertujuan untuk memberikan informasi paging kepada penghuni
gedung. Sedangkan program ketiga adalah panggilan kendaraan yang berfungsi untuk memanggil
kendaraan tamu atau penghuni di area parkir.
Kriteria Perencanaan:
Speaker
o Lobby Utama : Ceiling Speaker tipe 2
o Lobby Lift :wayCeiling Speaker tipe 2
o Corridor way
: Ceiling Speaker tipe 2
o Kantor :way
Ceiling Speaker
o R. Rapat : Ceiling Speaker
o Tangga Kebakaran : Wall Speaker
o R. Utilitas M&E : Wall Speaker
o Area parkir indoor : Column Speaker
Sistem distribusi jaringan : Menjadi satu dengan sistem jaringan data (LAN) melalui port
fast ethernet PoE access switch.
6.3. IP Telephone
Sistem telepon pada Gedung Kantor akan menggunakan sistem IP PABX, dengan menggunakan
sistem jaringan data (LAN) gedung sebagai jalur komunikasi VoIP antar IP Telephone. Dengan fitur
session initiation protocol sistem IP PABX akan mempunyai kemampuan untuk menginisialisasi
sambungan direct line (ISDN) dan sambungan telepon lokal menjadi paket data VoIP secara
multicast dan terkode pada IP Address sehingga memungkinkan melakukan komunikasi dengan
6.5. IP CCTV
Sistem IP CCTV yang direcanakan berbasis TCP/IP. Pada system ini terdiri dari perangkat
perekaman (Network Video Recorder), perangkat pengatur (Video Management),
perangkat penampakan gambar (Work Station , Video Monitor) dan IP Camera yang di distribusikan
dengan system jaringan data (TCP/IP). Perangkat yang dipasang bertujuan untuk
mempermudah pemantauan, perawatan dan flexible dalam arti dari lokasi manapun selama dalam
satu networks (jaringan) dapat dipantau melalui Work Station maupun dengan Video
Monitor. Video Managegement System VMS adalah perangkat yang berfungsi sebagai server yang
mengatur dan mengkonfigurasi system tayangan video juga mengatur /memanage client yang
terpasang dan menentukan access level pengguna client.
C. APPENDICES
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 02/PRT/M/2015
Tahun
2015, tentang Bangunan Gedung Hijau.
4. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Perencanaan
Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
5. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem
Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
6. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
7. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-1746-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sarana Jalan Keluar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
8. Standar Nasional Indonesia No. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
9. Standar Nasional Indonesia No. SNI 8153:2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung.
TOTAL 263.403.170.000