Anda di halaman 1dari 4

REKAYASA PROSES MINYAK LEMAK DAN OLEOKIMIA

“Direct production of fatty alcohols from glucose using engineered strains of Yarrowia
lipolytica”

Oleh:
Shafa Vania Adisyah Rahma Putri
205100300111062

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
PENDAHULUAN
Fatty alcohols, yang merupakan hidrokarbon panjang dengan alkohol terminal, memiliki
banyak aplikasi dalam sektor kosmetik, pelumas/surfaktan, produk perawatan pribadi, dan
farmasi (Ali et al.,2011). Permintaan global untuk molekul-molekul ini terus meningkat, mencapai
lebih dari 2 juta ton dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 4,3%. Namun, produksi fatty
alcohols sejauh ini bergantung pada proses konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil
atau praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Sebagai alternatif, produksi biologis melalui
aktivitas enzim telah dieksplorasi, baik melalui konversi bertahap dari asam lemak asil-ACP
menjadi fatty alcohols maupun melalui konversi langsung dari asam lemak asil-CoA menjadi fatty
alcohols dengan menggunakan enzim reductase asam lemak asil-CoA (FAR).
Penelitian terutama telah dilakukan pada organisme seperti Escherichia coli dan ragi,
dengan hasil yang bervariasi. Penggunaan enzim FAR dalam Saccharomyces cerevisiae
menghasilkan titer yang tinggi, sementara E. coli telah berhasil menghasilkan fatty alcohols
dengan metode dua langkah. Selain itu, ragi oleaginosa, seperti Yarrowia lipolytica, telah
digunakan untuk meningkatkan titer fatty alcohols secara langsung dari media yang didefinisikan
secara kimia. Kemajuan dalam genetika dan sekuensing genom telah membuka peluang besar
dalam pengembangan produksi fatty alcohols yang efisien dan berkelanjutan.

PEMBAHASAN
Fatty alcohols memiliki aplikasi luas di berbagai sektor, seperti kosmetik,
pelumas/surfaktan, produk perawatan pribadi, dan farmasi (Normazuin, 2022). Permintaan global
yang terus tumbuh mencapai lebih dari 2 juta ton dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3%.
Namun, pasokan tradisional fatty alcohols melalui hidrogenasi katalitik minyak nabati atau
petrokimia yang tidak berkelanjutan menjadi tantangan. Sebagai alternatif, penelitian fokus pada
produksi fatty alcohols secara biologis melalui enzim, dengan dua pendekatan utama, yaitu
melalui konversi asam lemak menjadi aldehida lalu alkohol, atau konversi langsung dari asam
lemak menjadi alkohol menggunakan enzim reductase asam lemak (FAR). Penelitian terkait
Yarrowia lipolytica sebagai inang utama menunjukkan upaya untuk meningkatkan produksi fatty
alcohols secara efisien dan berkelanjutan dengan menghindari penggunaan media kompleks.
Metode seperti ekspresi enzim FAR dalam ragi dan integrasi genetik telah memberikan hasil yang
menjanjikan dalam upaya memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang. Dengan
demikian, penelitian ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dalam memproduksi fatty alcohols
secara berkelanjutan dan efisien. Untuk meningkatkan produksi fatty alcohols, digunakan
bioreaktor skala laboratorium New Brunswick Bioflo 115. Dalam percobaan ini, tidak ada lapisan
ekstraktif dodekan karena alasan keamanan. Media awal mengandung 80 g/L glukosa, 0.79 g/L
CSM-Complete, dan 3.4 g/L Yeast Nitrogen Base. Sebuah pulse glukosa tambahan sebesar 80
g ditambahkan pada sekitar 72 jam dan pada sekitar 120 jam untuk mencegah kehabisan
glukosa. Kepadatan sel awal adalah 0.1 unit OD600 dengan volume operasi total 1.7 L. Oksigen
terlarut dijaga pada atau di atas 50% menggunakan kaskade pengaduk, dan pH dikontrol pada
5.0 dengan penambahan NaOH 1M. Kontrol pH diimbangi dengan penguapan untuk menjaga
volume pada 1.7 L sepanjang fermentasi. Udara diinjeksikan ke dalam bioreaktor dengan laju 2.5
splm. Fermentasi berlangsung selama 10 hari dengan pengumpulan sampel harian untuk
analisis, dan jika diperlukan, ditambahkan antifoam steril. Akumulasi biomassa diukur
menggunakan 1 mL sampel.
HASIL

Penelitian ini berhasil mencapai titer dan hasil tertinggi yang dilaporkan untuk fatty
alcohols dalam Y. lipolytica tanpa perlu menggunakan media kompleks. Dengan mengevaluasi
empat enzim FAR potensial pada dua latar belakang strain yang berbeda, penelitian ini
memverifikasi bahwa MhFAR adalah yang paling aktif. Selain itu, penelitian ini membuktikan
bahwa distribusi fatty alcohols yang dihasilkan terkait dengan komposisi lemak awal dari asam
lemak umum yang ditemukan dalam sel. Hasil ini memberikan wawasan tentang spesifisitas
substrat MhFAR.

Dalam Y. lipolytica, MhFAR lebih suka asil-CoA asam lemak jenuh daripada asam lemak
tak jenuh, meskipun tetap mampu menghasilkan tingkat tinggi oleyl alcohol ketika asam oleat
menjadi spesies lipid utama. Produksi alkohol dari asam lemak tak jenuh ganda tidak efisien oleh
enzim ini. Penggunaan lapisan ekstraktif hanya terlihat lebih baik dalam kondisi media yang lebih
optimal, seperti yang terlihat dalam data fermentasi ekstraktif. Keberadaan lapisan dodekan
meningkatkan produksi fatty alcohols dalam L36DGA1 2 MhFAR dan mengakibatkan lebih dari
75% fatty alcohols disekresikan.Terakhir, hasil tinggi yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah
yang tertinggi yang pernah dilaporkan dalam Y. lipolytica, mendekati 6 g/L dengan hasil sekitar
36 mg/g. Hal ini menjadi langkah awal yang signifikan untuk produksi yang berkelanjutan dalam
pasar fatty alcohols yang berkembang. Langkah-langkah selanjutnya, seperti penggunaan
lapisan dodekan, rasio C/N yang dioptimalkan, dan lainnya, dapat meningkatkan produksi lebih
lanjut. Penelitian ini menunjukkan bahwa titer yang tinggi tetap dapat dicapai menggunakan
media YSC yang didefinisikan secara kimia dalam fermentasi fed-batch, memberikan dasar untuk
memenuhi permintaan pasar fatty alcohols yang terus berkembang.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Jurnal penelitian yang memiliki kelebihan pada sejumlah aspek tertentu dapat
memberikan kontribusi yang berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Pertama, jurnal
ini berhasil menghadirkan inovasi signifikan dalam pengembangan proses produksi asam lemak,
maka hal ini menandakan pentingnya jurnal tersebut dalam memajukan bidang penelitian ini.
Inovasi tersebut mungkin mencakup penemuan metode baru, penggunaan enzim atau organisme
yang belum pernah digunakan sebelumnya. Eksperimen dan metode yang terdokumentasikan
dengan baik dalam jurnal memberikan panduan berharga bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian serupa atau melanjutkan studi tersebut. Dengan demikian, jurnal tersebut dapat
memfasilitasi perkembangan lebih lanjut dalam penelitian dan aplikasi praktis di bidang produksi
asam lemak.

Pada saat yang sama, jurnal ini juga perlu mengatasi sejumlah kekurangan potensial,
seperti kurangnya data pendukung, atau metode yang tidak cukup terperinci. Jika hal ini tidak
diatasi, maka jurnal tersebut mungkin tidak memberikan manfaat yang maksimal bagi komunitas
penelitian. Selain itu, kesimpulan yang tumpang tindih atau kurang jelas juga dapat mengaburkan
hasil penelitian dan mempersulit interpretasi. Oleh karena itu, kelebihan dan kekurangan jurnal
penelitian harus dievaluasi secara kritis oleh pembaca untuk menentukan nilai dan relevansinya
dalam konteks penelitian mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. M., Humrawali, N., Ying, P. Q., & Latif, M. T. (2011). Variasi Fatty alcohols dalam Sedimen
Permukaan di Sungai Sepang Besar, Sepang, Selangor. Sains Malaysiana, 40(8), 841-
851.
Cordova, L. T., Butler, J., & Alper, H. S. (2020). Direct production of fatty alcohols from glucose using
engineered strains of Yarrowia lipolytica. Metabolic Engineering Communications, 10, e00105.

Normazuin, A. R. (2011). Synthesis of high surface area supported copper based-bimetallic


catalysts for hydrogenation of fatty alcohols to fatty amines/Normazuin Abdul
Rahman (Doctoral dissertation, University of Malaya).

Anda mungkin juga menyukai