Anda di halaman 1dari 13

DAK Fisik T.A.

2020
Bidang Sanitasi

1. ARAH KEBIJAKAN
a. Reguler
Mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bidang sanitasi serta pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) air limbah melalui dukungan Pemda dalam peningkatan
cakupan layanan sanitasi. Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan
pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi
Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK).

b. Afirmasi
Mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bidang sanitasi serta percepatan pembangunan
sanitasi di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil terluar,
transmigrasi, Papua dan Papua Barat melalui dukungan pemda dalam peningkatan
cakupan layanan sanitasi. Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan
pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi
Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK).

c. Penugasan
Mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bidang sanitasi melalui: peningkatan akses
layanan sanitasi di lokasi prioritas penanganan stunting, PAMSIMAS, dan
kabupaten/kota prioritas pengelolaan lumpur tinja; serta di 103 kabupaten/kota
prioritas pengembangan wilayah dalam RPJMN 2020-2024 dan kabupaten/kota yang
termasuk dalam DAS Citarum. Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan
pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi
Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK).

2. RUANG LINGKUP/MENU KEGIATAN


a. Reguler
1) Pengembangan dan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) skala permukiman
2) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)

1
b. Afirmasi
1) Pengembangan dan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) skala permukiman
2) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)
c. Penugasan
1) Pengembangan dan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T) skala permukiman
2) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)
3) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

2
3. RINCIAN MENU KEGIATAN

Satuan
No. Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan
Output
Reguler
Pembangunan IPAL skala permukiman Unit
minimal 50 KK
Pengembangan dan Pembangunan baru IPAL skala permukiman Unit
pembangunan Sistem kombinasi MCK dengan jumlah layanan
Pengelolaan Air Limbah minimal 50 KK
1
Domestik Terpusat
(SPALD-T) skala Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk SR
permukiman kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T
(skala kota dan permukiman) yang masih
memiliki idle capacity
Pembangunan Sistem Pembangunan tangki septik skala komunal Unit
Pengelolaan Air Limbah (5-10 KK)
2
Domestik Setempat Pembangunan tangki septik skala individual Unit
(SPALD-S) perdesaan minimal 50 KK
Afirmasi
Pembangunan Sistem Unit
Pengelolaan Air Limbah Pembangunan baru IPAL skala permukiman
1 Domestik Terpusat kombinasi MCK dengan jumlah layanan
(SPALD-T) skala minimal 25 KK
permukiman
Pembangunan Sistem Pembangunan tangki septik skala komunal Unit
Pengelolaan Air Limbah (5-10 KK)
2
Domestik Setempat Pembangunan tangki septik skala individual Unit
(SPALD-S) perdesaan minimal 50 KK
Penugasan
Pengembangan dan Pembangunan IPAL skala permukiman Unit
Pembangunan Sistem minimal 50 KK
1 Pengelolaan Air Limbah Pembangunan baru IPAL skala permukiman Unit
Domestik Terpusat kombinasi MCK dengan jumlah layanan
(SPALD-T) skala minimal 50 KK

3
Satuan
No. Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan
Output
permukiman Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk SR
kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T
(skala kota dan permukiman) yang masih
memiliki idle capacity
Pembangunan tangki septik skala komunal Unit
(5-10 KK)
Pembangunan tangki septik skala individual Unit
Pembangunan Sistem perkotaan
Pengelolaan Air Limbah Pengadaan truk tinja Unit
2
Domestik Setempat Pembangunan tangki septik skala individual Unit
(SPALD-S) perdesaan minimal 50 KK
Pembangunan MCK ++ dan jaringan Unit
perpipaan bagi lembaga pendidikan agama
minimal 300 siswa menetap
Penyediaan sarana dan Unit
3 prasarana pengelolaan Pembangunan TPS 3R
sampah

4
4. LOKASI PRIORITAS
a. Reguler
1) Kabupaten/kota sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK). Kegiatan DAK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus
sudah masuk dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan
4 untuk kegiatan air limbah.
2) Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 dilakukan di luar lokasi kegiatan DAK
Afirmasi dan DAK Penugasan.
3) Rincian menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan
diprioritaskan di desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling
akhir 31 Januari 2019) berdasarkan data dari STBM.
4) Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 juga diprioritaskan untuk
kabupaten/kota yang sudah melakukan input data menu infrastruktur sanitasi
dalam sistem pemantauan berbasis web (Nawasis).

b. Afirmasi
1) Kabupaten/kota sudah menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
(SSK). Kegiatan DAK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk
dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan 4 untuk
kegiatan air limbah.
2) Lokasi memenuhi salah satu kriteria lokasi prioritas DAK Afirmasi yaitu:
(a) 122 Daerah Tertinggal sesuai Perpres No. 131 Tahun 2015 tentang Penetapan
Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019;
(b) 187 Kecamatan Lokpri berdasarkan Perka BNPP No. 1 Tahun 2015 dan 18
PKSN yang merupakan PKSN sekitar 7 PLBN sesuai Inpres No. 6 Tahun 2015
dan 11 PLBN sesuai Inpres No. 1 Tahun 2019 di 43 kabupaten/kota Perbatasan
Negara;
(c) 40 dari 111 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) sesuai Kepres No. 6 Tahun 2017
tentang Penetapan PKT, yang berpenduduk secara permanen dan memiliki
struktur pemerintahan, serta berlokasi di 27 kabupaten yang berada di luar
Pulau Jawa-Bali;
(d) 63 dari 144 Kawasan Transmigrasi target RPJMN 2015-2019 di 60
kabupaten/kota sesuai dengan Keputusan Menteri Desa PDTT No. 9 Tahun
2016, Keputusan Menteri Desa PDTT No. 91 Tahun 2016, Keputusan Menteri
Desa PDTT No. 118 Tahun 2017, Keputusan Menteri Desa PDTT No. 104
Tahun 2017, Keputusan Menteri Desa PDTT No. 71 Tahun 2018, Keputusan

5
Menteri Desa PDTT No. 106 Tahun 2018, dan Keputusan Menteri Desa PDTT
No. 115 Tahun 2018;
(e) Seluruh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam rangka
mendukung Percepatan Pembangunan Wilayah Papua sesuai Inpres No. 9
Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi
Papua dan Papua Barat.

c. Penugasan
1) Kabupaten/kota sudah menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/kota
(SSK). Kegiatan DAK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk
dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan 4 baik untuk
kegiatan air limbah maupun persampahan.
2) Menu kegiatan pembangunan baru SPALD-T skala permukiman diperuntukkan bagi
103 kabupaten/kota prioritas pengembangan wilayah dalam RPJMN 2020-2024
dan pada lokasi DAS Citarum.
3) Rincian menu pembangunan tangki septik individu perkotaan dan pengadaan truk
tinja diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi
dan/atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call
basis).
4) Rincian menu pembangunan tangki septik komunal dan tangki septik skala
individual perdesaan diperuntukkan bagi kabupaten pelaksana PAMSIMAS, 1600
Desa Stunting, dan lokasi DAS Citarum. Rincian menu pengembangan tangki septik
skala individual perdesaan juga diperuntukkan bagi desa/kelurahan yang sudah
ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari 2019) berdasarkan data dari
STBM.
5) Rincian Menu pembangunan MCK ++ dan jaringan perpipaan dilakukan pada
pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap.
6) Menu kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
diperuntukkan bagi 103 kabupaten/kota prioritas pengembangan wilayah dalam
RPJMN 2020-2024 dan pada lokasi DAS Citarum.
7) Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 juga diprioritaskan untuk
kabupaten/kota yang sudah melakukan input data menu infrastruktur sanitasi dalam
sistem pemantauan berbasis web (Nawasis).

6
5. USULAN PROYEK PRIORITAS

Dukungan DAK (Detil Rincian Satuan Instansi


NO PN PP KP Pro PN Lokasi
Kegiatan) Pelaksana
Reguler
Pembangunan IPAL skala Unit
permukiman minimal 50 KK 1. Kabupaten/kota sudah atau sedang menyusun dokumen
Pembangunan baru IPAL skala Unit Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Kegiatan DAK
permukiman kombinasi MCK yang diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk
dengan jumlah layanan dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam
Pro PN 1: minimal 50 KK
KP 2: zona 3 dan 4 untuk kegiatan air limbah.
Peningkatan
PN 2: Penyediaan Penambahan pipa pengumpul SR 2. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 dilakukan di
PP 1: Akses Sanitasi OPD yang
Infrastruktur Akses Air dan SR untuk kabupaten/kota luar lokasi kegiatan DAK Afirmasi dan DAK Penugasan.
Perluasan (Air Limbah menangani
1 dan Minum dan yang telah memiliki SPALD-T 3. Rincian menu pembangunan tangki septik skala
Infrastruktur Domestik) DAK Bidang
Pemerataan Sanitasi yang (skala kota dan permukiman) individual perdesaan diprioritaskan di desa/kelurahan
Dasar Layak dan Sanitasi
Wilayah Layak dan yang masih memiliki idle yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31
Aman
Aman capacity Januari 2019) berdasarkan data dari STBM.
Pembangunan tangki septik Unit 4. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 juga
skala komunal (5-10 KK) diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang sudah
Pembangunan tangki septik Unit melakukan input data menu infrastruktur sanitasi dalam
skala individual perdesaan sistem pemantauan berbasis web (Nawasis).
minimal 50 KK
Afirmasi
PP 1: Pembangunan baru IPAL skala Unit 1. Kabupaten/kota sudah menyusun dokumen Strategi
Perluasan permukiman kombinasi MCK Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Kegiatan DAK yang
Pro PN 1:
Infrastruktur KP 2: dengan jumlah layanan diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk
Peningkatan
PN 2: Dasar Penyediaan minimal 25 KK dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam
Akses Sanitasi OPD yang
Infrastruktur Akses Air Pembangunan tangki septik Unit zona 3 dan 4 untuk kegiatan air limbah.
(Air Limbah menangani
2 dan PP 2: Minum dan skala komunal (5-10 KK) 2. Lokasi memenuhi salah satu kriteria lokasi prioritas DAK
Domestik) DAK Bidang
Pemerataan Penguatan Sanitasi yang Unit Afirmasi yaitu daerah tertinggal, perbatasan, pulau kecil
Layak dan Pembangunan tangki septik Sanitasi
Wilayah Infrastruktur Layak dan terluar, kawasan transmigrasi dan kabupaten/kota pada
Aman skala individual perdesaan
Kawasan Aman Provinsi Papua dan Papua Barat.
minimal 50 KK
Tertinggal
dan

7
Dukungan DAK (Detil Rincian Satuan Instansi
NO PN PP KP Pro PN Lokasi
Kegiatan) Pelaksana
Ketahanan
Bencana

Penugasan
Pembangunan IPAL skala Unit 1. Kabupaten/kota sudah menyusun dokumen Strategi
permukiman minimal 50 KK Sanitasi Kabupaten/kota (SSK). Kegiatan DAK yang
Pembangunan baru IPAL skala Unit diusulkan oleh kabupaten/kota harus sudah masuk
permukiman kombinasi MCK dalam dokumen SSK dan diprioritaskan di wilayah dalam
dengan jumlah layanan zona 3 dan 4 baik untuk kegiatan air limbah maupun
minimal 50 KK persampahan.
Penambahan pipa pengumpul SR 2. Menu kegiatan pembangunan baru SPALD-T skala
Pro PN 1: permukiman diperuntukkan bagi 103 kabupaten/kota
dan SR untuk kabupaten/kota
Peningkatan prioritas pengembangan wilayah dalam RPJMN 2020-
yang telah memiliki SPALD-T
Akses Sanitasi 2024 dan pada lokasi DAS Citarum.
(skala kota dan permukiman)
(Air Limbah 3. Rincian menu pembangunan tangki septik individu
yang masih memiliki idle
KP 2: Domestik)
capacity perkotaan dan pengadaan truk tinja diperuntukkan bagi
PN 2: Penyediaan Layak dan
PP 1: Pembangunan tangki septik Unit kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang OPD yang
Infrastruktur Akses Air Aman
Perluasan skala komunal (5-10 KK) berfungsi dan/atau sedang/sudah menyusun sistem menangani
3 dan Minum dan
Infrastruktur Pembangunan tangki septik Unit pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis). DAK Bidang
Pemerataan Sanitasi yang Pro PN 3:
Dasar skala individual perkotaan 4. Rincian menu pembangunan tangki septik komunal dan Sanitasi
Wilayah Layak dan Pembanguna
Pengadaan truk tinja Unit tangki septik skala individual perdesaan diperuntukkan
Aman n Sistem
Pembangunan tangki septik Unit bagi kabupaten pelaksana PAMSIMAS, 1600 Desa
Pengelolaan
skala individual perdesaan Stunting, dan lokasi DAS Citarum. Rincian menu
Sampah
minimal 50 KK pengembangan tangki septik skala individual perdesaan
Domestik
Pembangunan MCK ++ dan Unit juga diperuntukkan bagi desa/kelurahan yang sudah
jaringan perpipaan bagi ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari
lembaga pendidikan agama 2019) berdasarkan data dari STBM.
minimal 300 siswa menetap 5. Rincian Menu pembangunan MCK ++ dan jaringan
Unit perpipaan dilakukan pada pesantren/lembaga
Pembangunan TPS 3R pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap.
6. Menu kegiatan penyediaan sarana dan prasarana
pengelolaan diperuntukkan bagi 103 kabupaten/kota

8
Dukungan DAK (Detil Rincian Satuan Instansi
NO PN PP KP Pro PN Lokasi
Kegiatan) Pelaksana
prioritas pengembangan wilayah dalam RPJMN 2020-
2024 dan pada lokasi DAS Citarum.
7. Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2020 juga
diprioritaskan untuk kabupaten/kota yang sudah
melakukan input data menu infrastruktur sanitasi dalam
sistem pemantauan berbasis web (Nawasis).

9
6. KRITERIA TEKNIS / PENILAIAN

a. Reguler
Kriteria Teknis:
Kesiapan program investasi, yang dilihat dari kepemilikan dokumen Strategi Sanitasi
Kota (SSK) dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Kegiatan DAK
yang diusulkan kabupaten/kota harus sudah masuk dalam dokumen SSK dan
diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan 4 untuk kegiatan air limbah.

Kriteria Khusus:
1) Menu pengembangan dan pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan
tangki septik komunal dilaksanakan pada kabupaten/kota yang mempunyai
kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >150 jiwa/Ha.
2) Menu pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dengan atau tanpa
prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik (IPALD) permukiman, jaringan pengumpul, dan SR.
3) Penambahan SR dilaksanakan pada kabupaten/kota yang sudah mempunyai
SPALD Terpusat (skala perkotaan dan/atau permukiman) yang memiliki idle
capacity.
4) Rincian menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan dilakukan di
desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari
2019) berdasarkan data dari STBM.
5) Lokasi kegiatan pada jenis Reguler tidak boleh beririsan dengan lokasi dalam DAK
Afirmasi ataupun DAK Penugasan.

b. Afirmasi
Kriteria Teknis:
Kesiapan program investasi, yang dilihat dari kepemilikan dokumen Strategi Sanitasi
Kota (SSK) dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Kegiatan DAK
yang diusulkan kabupaten/kota harus sudah masuk dalam dokumen SSK dan
diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan 4 untuk kegiatan air limbah.

Kriteria Khusus:
1) Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan tangki septik komunal
dilaksanakan pada kabupaten/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman
dengan kepadatan >150 jiwa/Ha.
2) Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dengan atau tanpa

10
prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik (IPALD) permukiman, jaringan pengumpul, dan SR
3) Rincian menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan diutamakan
untuk desa/kelurahan afirmasi yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir
31 Januari 2019) berdasarkan data dari STBM.

c. Penugasan
Kriteria Teknis:
Kesiapan program investasi, yang dilihat dari kepemilikan dokumen Strategi Sanitasi
Kota (SSK) dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Kegiatan DAK
yang diusulkan kabupaten/kota harus sudah masuk dalam dokumen SSK dan
diprioritaskan di wilayah dalam zona 3 dan 4 baik untuk kegiatan air limbah maupun
persampahan.

Kriteria Khusus:
1) Menu pembangunan SPALD Terpusat skala permukiman dan tangki septik komunal
dilaksanakan pada kabupaten/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman
dengan kepadatan >150 jiwa/Ha.
2) Menu pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dengan atau tanpa
prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik (IPALD) kota dan/atau permukiman, jaringan pengumpul, dan SR.
3) Rincian menu penambahan pipa pengumpul dan SR dilaksanakan pada
kabupaten/kota yang sudah mempunyai SPALD-T (skala perkotaan dan/atau
permukiman).
4) Rincian menu pembangunan tangki septik individu perkotaan dan pengadaan truk
tinja dilaksanakan pada kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi
atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call
basis).
5) Menu kegiatan pembangunan baru SPALD-T skala permukiman diperuntukkan bagi
103 kabupaten/kota prioritas pengembangan wilayah dalam RPJMN 2020-2024 dan
pada lokasi DAS Citarum.
6) Menu kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
diperuntukkan bagi 103 kabupaten/kota prioritas pengembangan wilayah dalam
RPJMN 2020-2024 dan pada lokasi DAS Citarum.
7) Rincian menu pembangunan tangki septik komunal dan tangki septik skala individual
perdesaan diperuntukkan bagi kabupaten pelaksana PAMSIMAS, 1600 Desa
Stunting, dan lokasi DAS Citarum. Rincian menu pengembangan tangki septik skala

11
individual perdesaan juga diperuntukkan bagi desa/kelurahan yang sudah ODF
selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari 2019) berdasarkan data dari STBM.
8) Rincian menu pembangunan MCK ++ dan jaringan perpipaan dilakukan pada
pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap.

7. KELEMBAGAAN
a. Reguler
Seluruh menu kegiatan DAK Bidang Sanitasi dilakukan oleh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang menangani pekerjaan PU atau keciptakaryaan.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi berkoordinasi secara khusus dengan


OPD yang mempunyai bidang sanitasi di daerah untuk memantau pelaksanaan DAK
serta secara umum dengan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL)/Sanitasi kabupaten/kota dan provinsi, terutama dengan Bappeda, dinas
terkait kesehatan, dan dinas terkait lingkungan hidup. Koordinasi dengan dinas terkait
kesehatan secara khusus diperlukan untuk pengusulan dan implementasi menu
kegiatan peningkatan kualitas sarana sanitasi individual swadaya dari akses dasar
menjadi akses layak di desa/kelurahan yang sudah Open Defecation Free (ODF).

Bappeda Kabupaten/Kota, berkoordinasi dengan Pokja AMPL/Sanitasi/PPAS Provinsi


dan Kabupaten/Kota, mengusulkan usulan DAK Bidang Sanitasi Kabupaten/Kota
kepada Deputi Pengembangan Regional, Kementerian PPN/Bappenas melalui verifikasi
Bappeda Provinsi. Pembinaan teknis di tingkat Pusat akan dilakukan oleh Direktorat
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Ditjen Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah koordinasi
Kementerian PPN/ Bappenas.

b. Afirmasi
Seluruh menu kegiatan DAK Bidang Sanitasi dilakukan oleh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang menangani pekerjaan PU atau keciptakaryaan.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi berkoordinasi secara khusus dengan


OPD yang mempunyai bidang sanitasi di daerah untuk memantau pelaksanaan DAK
serta secara umum dengan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL)/Sanitasi kabupaten/kota dan provinsi, terutama dengan Bappeda, dinas
terkait kesehatan, dan dinas terkait lingkungan hidup.

12
Bappeda Kabupaten/Kota, berkoordinasi dengan Pokja AMPL/Sanitasi/PPAS Provinsi
dan Kabupaten/Kota, mengusulkan usulan DAK Bidang Sanitasi Kabupaten/Kota
kepada Deputi Pengembangan Regional, Kementerian PPN/Bappenas melalui verifikasi
Bappeda Provinsi. Pembinaan teknis di tingkat Pusat akan dilakukan oleh Direktorat
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Ditjen Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah koordinasi
Kementerian PPN/Bappenas.

c. Penugasan
Seluruh menu kegiatan DAK Bidang Sanitasi dilakukan oleh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang menangani pekerjaan PU atau keciptakaryaan.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi berkoordinasi secara khusus dengan


OPD yang mempunyai bidang sanitasi di daerah untuk memantau pelaksanaan DAK
serta secara umum dengan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL)/Sanitasi kabupaten/kota dan provinsi, terutama dengan Bappeda, dinas
terkait kesehatan, dan dinas terkait lingkungan hidup.

Bappeda Kabupaten/Kota, berkoordinasi dengan Pokja AMPL/Sanitasi/PPAS Provinsi


dan Kabupaten/Kota, mengusulkan usulan DAK Bidang Sanitasi Kabupaten/Kota
kepada Deputi Pengembangan Regional, Kementerian PPN/Bappenas melalui verifikasi
Bappeda Provinsi. Pembinaan teknis di tingkat Pusat akan dilakukan oleh Direktorat
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP), Ditjen Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah koordinasi
Kementerian PPN/Bappenas.

13

Anda mungkin juga menyukai