- 1 orang - Melakukan: 1 perbuatan (one act) atau beberapa perbuatan (several acts) - Melanggar: 1 aturan pidana (beberapa kali) Beberapa aturan pidana - Perbuatan-perbutan itu belum ada yang pernah dijatuhi pidana dan akan diadili sekaligus. Jenis gabungan 1. Gabungan berupa 1 perbuatan, ex: pasal 63 KUHP Concursus idealis homogenius X membunuh A dan B dengan sniper dalam satu tembakan (idealis = satu perbuatan; homogenius = 1 TP yaitu pembunuhan) Concursus idealis heterogenius X membunuh B dengan sniper melalui kaca sebelum menembus tubuh B dalam satu tembakan (idealis = satu perbuatan; heterogenius = 2 TP yaitu perusakan properti dan pembunuhan) 2. Gabungan beberapa perbuatan, ex: pasal 65, 66, 70 KUHP (kumulasi terbatas) Concursus realis homogenius X membunuh A dan B dengan sniper dalam dua tembakan (realis = dua perbuatan, homogenius = 1 TP yaitu pembunuhan) Concursus realis heterogenius Z memasuki rumah A dan mencuri laptop dan TVnya (realis = dua perbuatan mengambil laptop dan mengambil TV, hoterogenius = 2 TP yaitu memasuki perkarangan orang lain dan mencuri) 3. Perbuatan berlanjut (pasal 64), seseorang melakukan beberapa perbuatan yang mana perbuatan itu merupakan kejahatan atau pelanggaran dan ada hubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan berlanjut. Menurut MvT (memori penjelasan) KUHP harus dipenuhi 3 syarat: Harus ada 1 keputusan kehendak Masing-masing perbuatan harus sejenis Tenggang waktu antara perbuatan2 itu tidak terlalu lama Bukan merupakan gabungan TP jika sudah ada UU yang mengakomodir kedua TP tersebut. Ex: Pasal 351 dan 362 KUHP digantikan Pasal 365 KUHP Delik yang Tertinggal (Pasal 71 KUHP) Rumus: pidana maks. untuk TP yang diketahui belakangan (P2) = pidana maks jika diadili sekaligus (Ps) – pidana yang telah dijatuhkan (p1) Pidananya = pidana yang telah dijatuhkan + pidana untuk TP yang diketahui belakangan
Stelsel (Sistem pemidanaan)
- Pokok (murni) : Absorsi apabila terdapat lebih dari 1 pidana yang diancamkan, maka maka maksimal yang diambil hukuman yang paling berat karena dianggap telah menyerap semua sanksi di bawahnya. Kumulasi maksimal pidana yang dijatuhkan adalah jumlah seluruh pidana yang diancamkan. - Tambahan: Absorsi dipertajam (diperberat) maksimal hukuman yang diambil adalah yang terberat lalu ditambah 1/3 Kumulasi terbatas menjumlahkan seluruh pidana dari tiap TP, tetapi tidak boleh lebih berat dari absorsi dipertajam (yang terberat ditambah 1/3).