Anda di halaman 1dari 16

PSAK 73

Rizka Ayu Anggraeni - 2211070088


UAS Seminar Akuntansi Manajemen
PSAK 73 Sewa
Jurnal:
Analisis Dampak Penerapan PSAK 73 Atas Sewa Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Industri Manufaktur, Pertambangan
dan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018
Sample perusahaan:

Pendahuluan
Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui dampak penerapan PSAK
73 atas sewa terhadap kinerja
keuangan pada industri manufaktur,
pertambangan dan jasa yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2018.
Kajian Literatur
Sewa Rasio Keuangan
(kontrak (solvabilitas dan
perjanjian) profitabilitas

PSAK 73
Metode Penelitian
Sample Penelitian:
3 jenis industri besar di Indonesia,
01 industri manufaktur, pertambangan
dan jasa

Metode Pengumpulan Data:


data sekunder berupa laporan
02 keuangan tahun 2018 yang sudah
di audit dari website BEI

Metode Analisis Data:


deskriptif kuantitatif dengan
03 menggunakan metode
kapitalisasi konstruktif sewa
SEWA

Klasifikasi sewa dibagi 2:


sewa pembiayaan (capital lease) adalah sewa saat seluruh risiko dan
manfaat yang berhubungan dengan kepemilikan aset pesewa dialihkan
secara substansian kepada penyewa
sewa operasi (operating lease) adalah sewa saat seluruh risiko dan
manfaat yang berhubungan dengan kepemilikan aset pesewa tidak
dialihkan secara substansial kepada penyewa
PSAK 73
Berlaku efektif 1 Januari 2020
Dalam PSAK 73 atas Sewa ini, penyewa tidak mengakui aset dan liabilitas akibat
adanya sewa operasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan para pembaca
laporan keuangan.
Mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas sewa
Penyewa diharuskan mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan
liabilitas sewa.
Terdapat dua pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas
sewa, yaitu untuk sewa jangka-pendek (kurang dari 12 bulan) dan sewa yang
aset pendasarnya (underlying assets) bernilai rendah.
PSAK 30 vs PSAK 73
Alasan pergantian PSAK 30 ke PSAK 73 yaitu Indonesia melakukan konfergensi ke
IFRS, dimana pedoman mengenai sewa sebelumnya yaitu IAS 17 pada tanggal 13
Januari 2016 diganti dengan IFRS 16 Leases oleh IASB yang mulai berlaku efektif
sejak 1 Januari 2019, sehingga isi pokok PSAK 30 tidak sesuai lagi dengan IFRS 16
Leases.

Adanya PSAK 73 menyebabkan perubahan signifikan dalam pengklasifikasian


transaksi sewa, khususnya dari sisi penyewa (lessee). Adapun dari sisi pesewa
(lessor), tidak terdapat perubahan aturan pencatatan antara PSAK 30 dengan
PSAK 73.
Hasil dan Pembahasan
Dampak Kapitalisasi Sewa Pada Laporan Posisi Keuangan

Industri jasa
mengalami
kenaikan yang
sangat tinggi
Dampak Kapitalisasi Sewa Pada Rasio Keuangan

Kapitalisasi sewa memberikan dampak


yang cukup tinggi pada rasio solvabilitas
khususnya DER sebesar 372.22%

sedangkan, DAR hanya mengalami


perubahan 6.01%. karena aset dan
liabilitas mengalami kenaikan sehingga
tidak mengalami perubahan yang tinggi.

Dampak yang signifikan pada rasio


profitabilitas ROE -40.32% karena ekuitas
mengalami penurunan sedangkan laba
bersih tidak mengalami perubahan

sedangkan, ROA mengalami penurunan


-12.77% karena aset mengalami kenaikan
sedangkan laba bersih tetap stabil.
Rangkuman Dampak Kapitalisasi Rasio Solvabilitas

Dampak kapitalisasi sewa pada rasio solvabilitas yang


cukup signifikan terjadi pada DER dari ketiga industri
tersebut. Industri jasa mengalami perubahan
kenaikan DER yang sangat tinggi sebesar 1077.64%
Rangkuman Dampak Kapitalisasi Rasio Profitabilitas

Dampak kapitalisasi sewa pada rasio profitabilitas yang cukup


signifikan terjadi pada ROE dari ketiga industri tersebut. Industri
jasa mengalami perubahan penurunan ROE yang sangat
signifikan sebesar -115.27%.
Sedangkan ROA tidak terlalu mengalami perubahan
Dampak Kapitalisasi Sewa Berdasarkan Industri

Urutan perubahan rasio terbesar:


1. Jasa mencapai 233.72% (karena
industri jasa memiliki beberapa sektor
industri seperti penerbangan dan
retail)
2. Pertambangan mencapai 6.90%
(karena pertambangan melakukan
sewa operasi untuk kegiatan produksi
dan operasional pembongkaran dan
pengangkutan batu bara)
3. Manufaktur mencapai 3.23% (karena
manufaktur tidak terlalu banyak
memiliki industri yang melakukan
sewa)
Dampak Kapitalisasi Sewa Berdasarkan Tiap Perusahaan

paling besar ada di industri


jasa penerbangan, yaitu Air
Asia dan Garuda
urutan kedua ada di industri
pertambangan yaitu Energi
Mega Persada, karena banyak
melakukan sewa operasi untuk
produksi, pembongkaran dan
pengangkutan batu bara
urutan terakhir ada di industri
manufaktur yaitu Matahari
Putra Prima Delta Dunia
Makmur
Kesimpulan
PSAK 73 sehingga laporan keuangan perusahaan akan menggambarkan
kondisi yang sebenarnya mengenai aset, liabilitas dan ekuitas sehingga
pengambilan keputusan bagi pengguna informasi keuangan lebih tepat
khususnya bagi calon investor dan calon kreditur.

Dengan adanya PSAK 73 mengharuskan aset dan liabilitas perusahaan terkait


transaksi sewa harus diakui pada laporan posisi keuangan sehingga menambah
nilai kedua akun tersebut sedangkan ekuitas mengalami penurunan.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai