Anda di halaman 1dari 14

SENJATA MELAWAN STRES: BUDAYA

MINDFULNESS MELALUI APLIKASI


PSYCHOMPANION
Te m a : P e r a n M a h a s i s w a d a l a m M e n g a t a s i S t r e s A k a d e m i k
di Lingkungan Kampus

Oleh :
A n d re w E l n a t h a n
Mada Merina Putri

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
S e n j a t a M e l a w a n S t re s : B u d a y a M i n d f u l n e s s m e l a l u i
Aplikasi Psychompanion
Andrew Elnathan

Mada Merina Putri

“The greatest weapon against stress is our ability to choose


one thought over another”
- Wi l l i a m J a m e s
Era globalisasi saat ini mendatangkan berbagai
perubahan, yang signifikan dari berbagai aspek. Seperti dalam
aspek teknologi, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan
lainnya. Dalam menjalankan berbagai aktivitas pada
masyarakat zaman sekarang, penggunaan teknologi sangat
m e m b a n t u b e r b a g a i f a k t o r, k h u s u s n y a p a d a d u n i a p e n d i d i k a n
dengan sasarannya yakni mahasiswa.
Sebagai akademisi, mahasiswa mempunyai peran untuk
mendapatkan ilmu dan mengembangkan kemampuannya.
Mereka diberikan fasilitas oleh kampus untuk pengembangan
diri. Namun tidak jarang lingkungan kampus yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menjadi tempat
penuh teror yang memicu stres bagi insan yang ada di
dalamnya. Menurut Lazarus & Folkman (dalam Kalimi, 2018:
11 ) , s t r e s m e r u p a k a n k o n d i s i d i m a n a k i t a m e r a s a k a n
ketegangan besar yang disebabkan oleh kondisi sosial dan
lingkungan sehingga dapat menimbulkan efek berbahaya
kepada kesehatan jasmani dan rohani pengidapnya. Belakangan
ini, stres akademik dalam lingkungan kampus semakin
meningkat. Hasil riset terbaru dari asosiasi kesehatan Pakistan
memberikan fakta bahwa mahasiswa memiliki kemungkinan
sebesar 84.4% dalam mengalami stres saat kegiatan kuliah
berlangsung (Asif et al., 2020). Stres akademik disebabkan
o l e h b e r b a g a i h a l y a n g d a p a t d i b a g i m e n j a d i d u a f a k t o r. F a k t o r
internal dan eksternal (Santrock, 2019).
Faktor internal merupakan hal yang menentukan kondisi
stres dari individu itu sendiri. Hal itu dapat meliputi:

1
1. Self efficacy: keyakinan individu atas kemampuannya
dalam mengerjakan tugas dan membuat keputusan
sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai
ekspetasinya. Menurut Bandura (dalam Efendi, 2013:
62).
2. Mentalitas yang tangguh dimana seseorang yakin dapat
menjalani semua hal yang sulit walaupun hal itu diluar
kendalinya dan melawan zona nyaman yang dimiliki
p r i b a d i . M e n u r u t Ta y l o r ( d a l a m S a n t r o c k , 2 0 1 9 : 1 4 6 ) .
3. Kontrol psikologis individu dalam menghadapi stres
d a n m e n a n g a n i g e j a l a n y a . M e n u r u t Ta y l o r ( d a l a m
Santrock, 2019: 146).

Santrock (2019) juga menyatakan bahwa faktor penyebab stres


eksternal meliputi:

1. Kondisi lingkungan sosial dari orang-orang disekitar


individu.
2. Pengalaman maupun masalah yang besar dan traumatis
bagi individu.
3. Sumber daya berupa uang, tenaga, dan waktu
seseorang.
4. Ekspetasi dan standar hidup yang ditentukan olehnya.
Menurut Gibson (dalam Sosiady & Ermansyah, 2020: 17-18) ,
stres akademik dapat berdampak buruk dalam berbagai aspek
seperti:
1. Melakukan perilaku negatif seperti merokok,
menggunakan obat-obatan, kecenderungan melakukan
hal yang menyebabkan kecelakaan, dan tidak dapat
menjaga perilaku yang seharusnya.
2. Penurunan performa kinerja dalam melaksanakan
perkuliahan dan organisasi.
3. Menyebabkan frustasi, gugup, dan rendah diri kepada
individu
Berdasarkan penyebab dan akibat dari stres, dapat
diperhatikan bahwa stres akademik merupakan permasalahan
yang cukup signifikan dalam mempengaruhi produktifitas
mahasiswa dan menimbulkan efek negatif dalam berbagai aspek
di dalam lingkungan kampus. Permasalahan ini perlu
diselesaikan secara efektif dan harus diterapkan dalam
lingkungan kampus sehingga dapat tercipta lingkungan kampus
dengan penanganan stres yang optimal.

2
Dalam karya ini, penulis hendak menyelesaikan
permasalahan stres di lingkungan kampus dengan inovasi
berupa aplikasi bernama “Psychompanion”. Aplikasi
Psychopanion merupakan aplikasi yang ditawarkan dengan
b e r b a g a i f i t u r - f i t u r y a n g m e m i l i k i f u n g s i b e r b e d a . Tu j u a n d a r i
aplikasi ini untuk mengatasi stres mahasiswa dalam lingkungan
kampus dengan cara yang inovatif dan mudah
diimplementasikan bagi seluruh mahasiswa dari kampus yang
berbeda.
Gagasan yang terbukti menjadi solusi dalam menghilangkan
stres adalah mindfulness. Mindfulness adalah waktu ketika kita
mengobservasi dan menerima apa yang sedang terjadi pada
masa kini tanpa menghakimi hal yang ada di dalam pikiran
(Bishop et al., 2004: 232). Mindfulness dapat mengurangi
aktivasi otak bagian amygdala yang mengkoordinasi aktivasi
stres dalam otak (Goldin & Gross, 2010: 88) . Kebiasaan
mindfulness juga telah berkorelasi dengan kepuasan dalam
hidup, kepercayaan diri, optimisme, dan penurunan tingkat
d e p r e s i ( B r o w n & Ry a n , 2 0 0 3 ) . M i n d f u l n e s s p e r l u m e n j a d i
budaya yang diimplementasikan setiap harinya oleh mahasiswa.
Maka dari itu, aplikasi Psychompanion dapat mendampingi
pembudayaan mindfulness kepada mahasiswa dengan berbagai
fiturnya yang praktis untuk digunakan.
Dalam aplikasi Phsychompanion, terdapat beberapa fitur utama
yang ditawarkan seperti :
1. Antarmuka pengguna aplikasi Psychompanion: Memiliki
antarmuka aplikasi yang elegan dan mudah dikelola
sehingga fitur-fitur dari Psychompanion dapat diakses
dengan tepat
2. Fitur manajemen stres Psychompanion: berfungsi untuk
mengatasi stres dengan cara menuntun penggunanya
melakukan meditasi, relaksasi, dan refleksi.
3. Pemetaan karir online: Memberikan rekomendasi tempat
bekerja kepada pengguna berdasarkan tes-tes yang akan
dilakukan melalui aplikasi Psychompanion
4. Pemantauan kesehatan mental melalui sensor: Memantau
kesehatan pengguna berdasarkan hasil rekaman
biofeedback
5. Fitur program pendampingan dan konsultasi bersama:
Memberikan sesi pendampingan dan konsultasi kepada
pengguna aplikasi untuk menjadi rekan dalam menangani
stres.

3
1. Antarmuka pengguna aplikasi Psychompanion

(Gambar antarmuka pengguna Psychompanion)


Sumber: Ilustrasi dibuat oleh penulis

Aplikasi memiliki antarmuka pengguna yang


menggunakan warna dominan putih karena membuat desain
terlihat lebih elegan dan telah terbukti diasosiasikan dengan
k e t e n a n g a n ( C h e r r y, 2 0 1 9 ) . D i b a g i a n a t a s , a d a e m p a t t o m b o l
yang dapat membawa pengguna aplikasi dari antarmuka
aplikasi kepada fitur lainnya yang lebih spesifik. Dibawahnya
ada rekomendasi aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengguna
agar dapat melakukan aktivitas yang produktif dengan prinsip
mindfulness, sehingga stres dapat dikurangi.

4
2. Fitur manajemen stres Psychompanion

(Gambar fitur manajemen stres aplikasi Psychompanion)


Sumber: Ilustrasi dibuat oleh penulis
Fitur manajemen stres ini berfungsi untuk mengatasi stres
dengan cara menuntun penggunanya melakukan meditasi,
relaksasi, dan refleksi. Meditasi telah terbukti dapat
mengurangi kecemasan dan stres yang ditimbulkan oleh tugas-
tugas kuliah dan permasalahan lainnya yang muncul dari
l i n g k u n g a n k a m p u s ( U l a n s a r i & S e n a , 2 0 2 0 : 11 2 ) . H a r m i l a h
( 2 0 11 ) m e m b e r i k a n b u k t i b a h w a m e d i t a s i t e l a h m e n g u r a n g i
stres fisik dan psikososial. Maka dari itu, Psychompanion
ingin memfasilitasi meditasi untuk kesehatan mental
mahasiswa. Pada fitur relaksasi, Psychompanion akan
memimpin pengguna untuk melakukan kegiatan aktif seperti
relaksasi otot, berolahraga, dan membuat karya seni. Pengguna

5
aplikasi dapat menyelesaikan harinya dengan fitur refleksi
malam. Fitur ini memberikan pengalaman berupa menulis
jurnal harian untuk menjadi ruang apresiasi diri tentang apa
yang sudah dilakukan pada hari ini, sehingga dapat merasakan
bersyukur dan keberhargaan diri oleh pengguna aplikasi.
3. Pemetaan karir online

(Gambar fitur pemetaan karir online)


Sumber: Ilustrasi dibuat oleh penulis
Banyak mahasiswa yang belum mengetahui mengenai karir apa
yang akan mereka pilih setelah lulus dari perkuliahan. Menurut
Talib & Aun (dalam Fikry & Rizal, 2018: 214) Salah satu
penyebabnya adalah masa transisi dari remaja menuju dewasa,
sehingga memunculkan kesulitan dalam mempersiapkan diri .
Kecemasan terhadap kosongnya lapangan kerja juga menjadi
bukti lainnya, Data pada Februari 2022 memberitahukan angka
pengangguran di Indonesia yang telah menyentuh 5,86%
(Badan Pusat Statistik, 2022: 2) . Gagasan tersebut telah
meningkatkan tingkat stres mahasiswa dalam masa depan
mendapatkan lapangan kerja. Oleh karena itu, muncul urgensi

6
untuk melakukan tindakan pencegahan masalah. Tindakan yang
dapat dilakukan adalah membuat online career mapping
sehingga mahasiswa yang merasa butuh saran dan keyakinan
mengenai pilihan pekerjaan setelah kuliah akan merasa
terbantu.
Secara historis, sejak tahun 1900an sudah mulai berkembang
teori dan praktik karir dan terus berkembang hingga saat ini.
Walaupun pada awalnya data kuantitatif sangat mendominasi
(Watson & McMahon, 2018), namun tidak menutup kesempatan
tes yang dilakukan secara kualitatif. Dalam tes penentuan karir
ini akan digunakan metode pengumpulan psikometrik, dimana
sistematikanya mirip dengan tes bakat minat. Pada
pengaplikasiannya, akan dibuat kuesioner mengenai pertanyaan
minat dan tes dasar untuk kemampuan sehingga pemetaan karir
akan dibuat sesuai dengan karakteristik individu tersebut.
4. Pemantauan Kesehatan Mental melalui Sensor

(Gambar fitur pemantauan kesehatan mental oleh sensor)


Sumber: Ilustrasi dibuat oleh penulis
Banyak mahasiswa yang belum memahami tingkat stres yang
dialaminya. Oleh karena itu muncul urgensi untuk memantau
dan mendeteksi tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa di
kampus. Salah satu fitur aplikasi Psychompanion yang bisa
digunakan untuk mendeteksi stres yang dialami adalah fitur
biofeedback. Biofeedback adalah sebuah metode

7
psikofisiologis dimana individu mendapatkan kemampuan
untuk mengatur proses fisiologis mereka dengan tujuan
meningkatkan kesehatan fisik, mental, emosional, dan
spiritual. Biofeedback sekilas terlihat mirip dengan terapi
fisik, namun sebenarnya pelatihan biofeedback membutuhkan
keaktifan dari pasien dan memerlukan latihan yang konsisten
(Frank et al., 2010). Setelah memantau kondisi mahasiswa
melalui kuesioner rutin, Psychompanion dapat menyaring
mahasiswa mana yang memiliki kemungkinan sedang
mengalami stres. Para mahasiswa yang memiliki potensi
tersebut akan ditindaklanjuti dengan fitur pemantauan pola
detak jantungnya dan tekanan darahnya. Pada dasarnya detak
jantung normal ada pada 60 hingga 100 kali per menit,
sehingga bila detak jantung lebih tinggi dari biasanya maka
tekanan darah akan meningkat. Namun, ada kalanya barorefleks
dapat terjadi sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah
n a m u n d e t a k j a n t u n g m a l a h m e n u r u n ( Av r a m e t a l . , 2 0 1 9 ) .
Maka penting untuk memantau kondisi mental dan fisiknya
melalui Psychompanion.

8
5. Program Pendampingan dan Konsultasi Bersama

(Gambar fitur pendampingan dan konsultasi bersama)


Sumber: Ilustrasi dibuat oleh penulis
Pada fitur ini, akan dikembangkan program pendampingan dan
konsultasi bersama bagi mahasiswa yang sedang
membutuhkannya. Agar para mahasiswa yang tadinya sudah
terdeteksi membutuhkan pendampingan akan didampingi.
Pendampingan dilakukan oleh sesama mahasiswa satu jurusan
yang berfungsi sebagai ruang dengar dimana mahasiswa
tersebut dapat mendampingi pengguna secara bersama-sama
untuk melawan stres. Jikalau stres belum reda, maka dapat
berlanjut ke fase konsultasi. Konsultasi dilakukan oleh seorang
mahasiswa psikologi atau psikolog yang kompeten. Aplikasi
memberikan ranah online untuk konsultasi ini sehingga
pengguna dapat terus didampingi dalam prosesnya mengurangi
stres akademik yang ada. Pendampingan akan dilakukan secara
daring maupun luring tergantung keinginan pengguna.
Ti n d a k a n p e n c e g a h a n i n i m u n c u l k a r e n a p e n d a m p i n g a n d a r i

9
teman dapat mengurangi stres (Mayo Clinic, 2022) dan fitur ini
ingin mengoptimalisasi pendampingan dari teman dan
konsultasi dari orang yang berpengalaman dalam bidang
psikologi.
Aplikasi Psychompanion perlu disosialisasikan oleh
rektorat setiap kampus sehingga penerapannya dapat bersifat
wajib. Agar terciptanya efek domino dimana badan eksekutif
mahasiswa kampus maupun fakultas berikut himpunan setiap
jurusan akan menerapkan aplikasi Psychompanion kepada
setiap mahasiswa yang ada di lingkungan kampus. Hal ini
dilakukan agar budaya mindfulness dapat diterapkan oleh
semua mahasiswa dari berbagai lingkungan kampus.
Stres merupakan permasalahan berat yang kerap terjadi
dalam lingkungan kampus. Untuk mengatasinya, diperlukan
implementasi budaya mindfulness yang kuat dalam kehidupan
keseharian mahasiswa. Psychompanion hadir sebagai aplikasi
yang memberikan jalur kepada mahasiswa agar mindfulness dan
aktivitas lainnya untuk mencegah stres dapat
diimplementasikan dalam skala besar dan menyeluruh.
Diharapkan agar pihak eksekutif kampus seperti rektorat,
BEM, dan himpunan dapat membantu sosialisasikan aplikasi
Psychompanion sehingga mahasiswa dapat memahami
bagaimana caranya untuk mengurangi stres yang dihadapi
melalui penerapan budaya mindfulness yang difasilitasi melalui
aplikasi Psychompanion. Jika hal ini dapat diimplementasikan
dengan baik, dan mendapatkan dukungan serta mampu bekerja
sama dengan pemerintah, niscaya pengaplikasian yang
dilakukan dapat membantu mahasiswa dari seluruh Indonesia.

10
Daftar Pustaka
Asif, S., Mudassar, A., Shahzad, T. Z., Raouf, M., & Pervaiz,
T. (2020). Frequency of depression, anxiety and stress
among university students. Pakistan Journal of Medical
Sciences, 36(5), 971–976.
https://doi.org/10.12669/pjms.36.5.1873
Avram, R., Tison, G. H., Aschbacher, K., Kuhar, P.,
Vittinghoff, E., Butzner, M., Runge, R., Wu, N., Pletcher,
M. J., Marcus, G. M., & Olgin, J. (2019). Real-world heart
rate norms in the Health eHeart study. Npj Digital
Medicine, 2(1). https://doi.org/10.1038/s41746-019-0134-9
Badan Pusat Statistik. (2017). Badan Pusat Statistik (pp. 335–
358). https://doi.org/10.1055/s-2008-1040325
Bishop, S. R., Lau, M., Shapiro, S., Carlson, L., Anderson, N.
D., Carmody, J., Segal, Z. V., Abbey, S., Speca, M.,
Velting, D., & Devins, G. (2004). Mindfulness: A proposed
operational definition. Clinical Psychology: Science and
Practice, 11(3), 230–241.
https://doi.org/10.1093/clipsy/bph077
Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The benefits of being
present: mindfulness and its role in psychological well-
being. Journal of Personality and Social Psychology ,
84(4), 822–848. https://doi.org/10.1037/0022-
3514.84.4.822
Cherry, K. (2019). Color Psychology: Does It Affect How You
Feel? In How Colors Impact Moods, Feelings, and
Behaviors (pp. 1–7). https://www.verywellmind.com/color-
psychology-2795824
Efendi, R. (2013). Self Efficacy: Studi Indigenous pada Guru
Bersuku Jawa. Journal of Social and Industrial
Psychology, Vol. 2(No. 2), 61–67.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2
595
Fikry, Z., & Rizal, G. L. (2018). Hubungan Otonomi Dalam
Pengambilan Keputusan Karir Terhadap Kebimbangan Karir
Pada Mahasiswa Strata-1 Di Kota Padang. Jurnal RAP
(Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) , 9(2),
213. https://doi.org/10.24036/rapun.v9i2.102217
Frank, D. L., Khorshid, L., Kiffer, J. F., Moravec, C. S., &
McKee, M. G. (2010). Biofeedback in medicine: Who,
when, why and how? In Mental Health in Family Medicine

11
(Vol. 7, Issue 2, pp. 85–91).
Goldin, P. R., & Gross, J. J. (2010). Effects of Mindfulness-
Based Stress Reduction (MBSR) on Emotion Regulation in
Social Anxiety Disorder. Emotion, 10(1), 83–91.
https://doi.org/10.1037/a0018441
Harmilah, H., Nurachmah, E., & Gayatri, D. (2011). Penurunan
Stres Fisik dan Psikososial Melalui Meditasi Pada Lansia
Dengan Hipertensi Primer. Jurnal Keperawatan Indonesia,
14(1), 57–64. https://doi.org/10.7454/jki.v14i1.58
Kalimi, A. (2018). Hubungan Religiusitas Dan Dukungan
Sosial Keluarga Dengan Stres Pada Petani Kelapa Sawit
Di Desa Sawit Permai. 11–24. https://repository.uin-
suska.ac.id/13512/7/7. BAB II_201846PSI.pdf
Mayo Clinic. (2022). Friendships: Enrich your life and
improve your health - Mayo Clinic. In Mayo Clinic.
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/i
n-depth/friendships/art-20044860
Santrock, J. W. (2019). Life - span development,
perkembangan masa hidup (edisi ketigabelas) jilid 1.
Erlangga, 142–149.
Sosiady, M., & Ermansyah, E. (2020). Analisis Dampak Stres
Akademik Mahasiswa Dalam Penyelesaian Tugas Akhir
( Skripsi ) ( Studi Pada Mahasiswa Program Studi
Manajemen Uin Sultan Syarif Kasim Riau Dan Univeristas
Internasional Batam Kepulauan Riau ). Jurnal EL-
RIYASAH, 11(1), 14.
https://doi.org/10.24014/jel.v11i1.8961
Ulansari, N. L., & Sena, I. G. (2020). Peran Meditasi Dalam
Mengurangi Stres Pada Mahasiswa Semester Akhir. Institut
Hindu Dharma Negeri Denpasar, 7(September), 10–27.
Watson, M., & McMahon, M. (2018). Qualitative career
assessment in South Africa. Psychological Assessment in
South Africa, 474–487.
https://doi.org/10.18772/22013015782.37

12
13

Anda mungkin juga menyukai