Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yuddit Syahfitri Hasan Nuddin

NIM : P0502231019
Mata Kuliah : Manajemen Risiko Perubahan Iklim dan Bencana
Dosen Pengampu : Perdinan, PhD. MNRE

Tugas Pertemuan 2 (Resensi Jurnal)


A. Jurnal 1
Judul : Coastal ecosystems contribution to climate
adaption and disasters risk management in the
tropical Americas
Penulis : Carmen L. Lacambra S
Tom Spencer
Claudia Munera
Valeria Pizarro
Pilar Lozano-Rivera
Catalina Esquivel
Omar Dario Cardona
Tahun : 2024

Gaps atau kesenjangan yang diangkat


Di wilayah Amerika Tropis, khususnya pesisir dan pulau-pulau, kurang
mendapatkan perhatian (penelitian, implementasi proyek, dan pengembangan)
dibandingkan sebagian besar ekosistem kontinental (misalnya hutan Andes, Amazon,
dan Tanah Genting Amerika Tengah). Misalnya, hingga Desember 2022, pendanaan
iklim Green Climate Fund (GCF) pada ekosistem pesisir dan laut kurang dari 5 %
dari total investasi penelitian ekosistem di wilayah tersebut. Selain itu, kekayaan
hayati, budaya dan sosio-ekonomi wilayah pesisir, serta kerentanan sistem
kemungkinan besar tidak akan tercermin dalam indikator nasional. Padahal secara
historis, pesisir di wilayah tersebut telah terkena dampak parah dari peristiwa
hidroklimat dan geologi.
La Nina El Nino turut mempengaruhi secara drastis pola curah hujan regional.
Namun, terlepas dari tingkat keterpaparan dan dampaknya, negara-negara di sini tidak
mendapat peringkat tinggi dalam Laporan Penilaian Global tentang Pengurangan
Risiko Bencana. Hal ini karena indikator ini berkonsentrasi pada hilangnya aset,
kerugian tahunan sebesar USD juta, dan bukan pada gangguan dan hilangnya nyawa
dan mata pencaharian.

Keunikan yang dapat diusulkan dalam riset


Pendekatan interdisipliner yakni menggabungkan penelitian sosial Bersama
dengan penelitiam ilmu lingkungan. Pendekatan ini dapat membantu untuk lebih
memahami persepsi manusia mengenai risiko, dan dengan demikian pengambilan
keputusan ketika menghadapi risiko terhadap bencana alam dan respons terhadap
perubahan iklim, mengeksplorasi hambatan kebijakan dan kelembagaan dalam
pengurangan risiko bencana dan adaptasi serta mengintegrasikan pengetahuan local.

1
Novelty riset manajemen risiko
Memasukkan jasa ekosistem yang tersedia pada ekosistem pesisir sebagai
strategi manajemen dengan menggunakan pendekatan yang lebih holistik yang
mempertimbangkan dinamika dan proses alam, status dan konetivitas ekosistem,
interaksi masyarakat dengan sistem hingga tata kelola sehingga dapat mengurangi
dampak perubahan iklim.

Daftar Pustaka

S CLL, Spencer T, Munera C, Pizarro V, Lozano-rivera P, Esquivel C, Dario O, Rica UDC,


Rica C. 2024. Nature-Based Solutions Coastal ecosystems contribution to climate
adaptation and disasters risk management in the tropical Americas. Nature-Based Solut.
5 May 2023:100112. doi:10.1016/j.nbsj.2024.100112.

B. Jurnal 2
Judul : Coastal adaptation to climate change through
zonation: A review of coastal change
management areas (CCMAs) in England
Penulis : J.A. Kirby
G. Masselink
S. Essex
T. Poate
T. Scott
Tahun : 2021

Gaps atau kesenjangan yang diangkat


Sekitar 40% (2,4 miliar orang) populasi dunia tinggal dalam jarak 100 km dari
pantai. Pada saat yang sama, wilayah pesisir juga merupakan salah satu wilayah dunia
yang paling terkena dampak perubahan iklim. Proyeksi IPCC baru-baru ini
menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan permukaan laut (SLR) global semakin cepat
dan dapat meningkat antara 0,29 dan 1,10 m pada tahun 2100. Naiknya permukaan
laut diperkirakan akan menyebabkan peningkatan risiko erosi pantai dan banjir yang
kemudian menimbulkan tantangan yang kompleks dalam pengelolaan wilayah pesisir
dan komunitas secara global.
Saat ini di beberapa negara telah terjadi pergeseran pendekatan yang
digunakan dalam rekayasa pertahanan pantai. Pendekatan rekayasa keras mulai
beralih ke rekayasa pendekatan yang lebih lunak sebagai bagian dari solusi berbasis
alam, seperti nutrisi pantai. Namun, pertahanan pesisir jangka panjang, yang
didasarkan pada rekayasa lunak atau keras, tidak selalu layak secara ekonomi (Morris
et al. 2020) dan seringkali diperlukan pendekatan ketahanan pesisir yang lebih
berkelanjutan.

Keunikan yang dapat diusulkan dalam riset


Pemanfaatan zonasi pesisir dan kebijakan restriktif sebagai pendekatan
pengelolaan pesisir tambahan ketika tekanan perubahan iklim terhadap masyarakat

2
pesisir menjadi semakin nyata. Penciptaan zona-zona tersebut bergantung pada
prediksi dan perkiraan yang kuat mengenai erosi dan perubahan pesisir di masa
depan.

Novelty riset manajemen risiko


Mengevaluasi penggunaan zonasi pesisir dalam perencanaan kebijakan
terhadap pengelolaan pesisir di beberapa negara sehingga menemukan pendekatan
yang sesuai dan dapat diterapka di Indonesia.

Daftar Pustaka

Kirby JA, Masselink G, Essex S, Poate T, Scott T. 2021. Coastal adaptation to climate
change through zonation: A review of coastal change management areas (CCMAs) in
England. Ocean Coast Manag. 215 September:105950.
doi:10.1016/j.ocecoaman.2021.105950.

Morris, R.L., Boxshall, A., Swearer, S.E., 2020. Climate-resilient coasts require diverse
defence solutions. Nat. Clim. Change. https://doi.org/10.1038/s41558-020-0798-9.

C. Jurnal 3
Judul : Predicting adaptations of fish and fishing
communities to rapaid climate velocities in
Canadian waters: A systematic review
Penulis : Noor Fatima
Sheifer Eneye Shuaib
Jude Dzevela Kong
Tahun : 2023

Gaps atau kesenjangan yang diangkat


Perubahan iklim berdampak pada jangkauan dan kuantitas ikan laut dan
invertebrata. Perairan menjadi lebih panas, lebih sedikit aerasinya, dan lebih asam,
sehingga mengakibatkan perubahan besar-besaran pada ekosistem pesisir dan
menghancurkan kehidupan laut (Gattuso et al. 2015). Yang mengkhawatirkan,
negara-negara yang sangat bergantung pada ikan untuk memenuhi kebutuhan
pangannya, seringkali mengalami kesulitan ekonomi, diperkirakan akan menghadapi
kemunduran yang paling signifikan.
Selain itu, fenomena kecepatan iklim, yang didorong oleh kecepatan migrasi,
dapat membatasi ketersediaan spesies target, meningkatkan persaingan antar nelayan
dan mungkin menyebabkan sengketa wilayah. Menyadari kebutuhan mendesak untuk
mengatasi perubahan iklim dalam pengelolaan perikanan, studi ini menyoroti
perubahan yang diantisipasi dalam jenis dan jumlah ikan yang ditangkap serta
dampak ekonominya. Perubahan rute dan waktu igrasi ikan menimbulkan tantangan
bagi para nelayan sehingga mempengaruhi tingkat tangkapan dan stabilitas ekonomi.

Keunikan yang dapat diusulkan dalam riset


Menyelidiki hubungan antara penangkapan ikan dan kecepatan iklim,
khususnya dengan fokus pada pengaruhnya terhadap kelimpahan dan distribusi ikan

3
laut. Pada saat yang sama, penelitian ini berupaya untuk memahami bagaimana
nelayan dan komunitas nelayan beradaptasi terhadap variasi rentang spesies sekaligus
mengidentifikasi insentif yang mendorong keberlanjutan kehidupan laut dan stabilitas
ekonomi dalam konteks perubahan iklim.

Novelty riset manajemen risiko


Eksplorasi strategi yang diterapkan oleh nelayan dan komunitas mereka dalam
menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan distribusi dan kelimpahan
spesies ikan yang disebabkan oleh perubahan iklim serta identifikasi kebijakan yang
penting guna mendorong keberlanjutan kehidupan laut (ekologi), keseimbangan
ekonomi dan sosial masyarakat.

Daftar Pustaka

Fatima N, Shuaib SE, Kong JD. 2023. Predicting adaptations of fish and fishing communities
to rapid climate velocities in Canadian waters: A systematic review. Environ Adv. 14
October:100452. doi:10.1016/j.envadv.2023.100452.

Gattuso, J.P., Magnan, A., Bill´e, R., Cheung, W.W., Howes, E.L., Joos, F., Turley, C., 2015.
Contrasting futures for ocean and society from different anthropogenic CO2 emissions
scenarios. Science 349 (6243). https://doi.org/10.1126/science.aac4722 aac4722.

Anda mungkin juga menyukai