Anda di halaman 1dari 7

Rancangan Tindakan Aksi Nyata

Modul 1.4 Budaya Positif


Globalisasi ini menyebabkan krisis moral di kalangan anak-anak sampai remaja yang
notabenenya masih duduk di bangku sekolah. Sikap krisis moral antara lain: kurangnya
tingkat kesopanan, disiplin, tingkah laku, akhlak (pergaulan bebas), serta pengamalan
pancasila yang rendah. Moral ini dibentuk dari kebiasaan atau pengaruh lingkungan
sekitar tanpa pandang bulu, usia, waktu, bahkan tempat. Hal ini menjadi sebuah
keprihatinan kita untuk menggerakkan budaya positif di berbagai lini kehidupan
masyarakat terutama di Sekolah. Budaya positif adalah sikap, nilai, kepercayaan, dan
praktik-praktik yang menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi orang
untuk berkembang dan berkontribusi secara positif.
1. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Antara lain:
beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, kemandirian,
bernalar kritis, kreatif, bersifat kebhinekaan dan bergotong-
royong.
2. Untuk menumbuhkan budaya positif dengan membuat
keyakinan kelas.
3. Untuk meningkatkan nilai-nilai kebajikan dalam pembelajaran.
1. Peserta didik mampu membuat keyakinan kelas
dalam bentuk poster yang dipasang pada dinding
kelas.
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai profil
pelajar pancasila dalam kegiatan pembelajaran secara
sadar dan berkelanjutan dalam proses pembelajaran.
1. Merancang aksi nyata yang akan dilakukan dan menyampaikan hasil
tersebut kepada warga sekolah.
2. Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala
sekolah, guru, murid, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif,
keyakinan kelas, dan profil pelajar pancasila dan praktik segitiga
restitusi sebagai dampak pelanggaran kesepakatan kelas.
3. Membuat keyakinan kelas bersama peserta didik.
4. Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pencapaian aksi nyata.
1. Kepala Sekolah
2. Guru
3. Peserta Didik
4. Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai