Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. PERENCANAAN TRANSPORTASI
1. Bagan Alir Bidang Perencanaan Transportasi

Bidang perencanaan transportasi memberikan gambaran tentang pola


perjalanan lalu lintas dan angkutan jalan di daerah studi dengan
memperlihatkan tingkat kecenderungan pergerakan lalu lintas di daerah
studi.
Untuk memudahkan pengolahan data dan pedoman kerja dalam bidang
perencanaan transportasi, maka di buat bagian alir sebagai berikut :

MULAI

Kebutuhan Data

Data Sekunder Data Pemutakhiran

 Peta Tata Guna Lahan  Asal Tujuan Perjalanan


Orang dan Barang
 RTRW
 Faktor-faktor yang
 Data Sosio Ekonomi
mempengaruhi perjalanan
 Data Kependudukan
 Moda yang digunakan
 DLL
 Rute yang dipilih
 Biaya perjalanan
 Panjang perjalanan
 Waktu perjalanan
 DLL

Pemutakhiran Data untuk Bangkitan Perjalanan


TAHAP 1

Matriks OD tahun sekarang


Matriks OD tahun sekarang

`
Bagian 2

Proses pemutakhiran data bangkitan perjalanan TAHAP 2

 Survei asal tujuan orang dan barang (sampel untuk pemutakhiran data)
 Menganalisis tren pertumbuhan perjalanan potensi perjalanan barang
 Potensi perjalanan barang
 Menghitung tingkat pertumbuhan tiap tahun
 Menentukan metode yang akan digunakan untuk menghitung bangkitan
perjalanan tahun sekarang

Penyajian Data

Pemodelan distribusi perjalanan


TAHAP 3

Perjalanan Orang dan Barang


a. Hubungan alasan pemilihan moda (hasil survei) dengan distribusi perjalanan
b. Menentukan faktor kendala yang menghambat perjalanan (jarak, waktu,
biaya) hasil survei
c. Memprediksi distribusi perjalanan tahun sekarang
d. Model distribusi perjalalanan dan proses validasi

Penyajian Data

Pemodelan pemilihan moda


TAHAP 4

Proporsi pemilihan moda Karakteristik pelaku


Proporsi pemilihan moda Karakteristik pelaku

Pembebanan perjalanan

1. Membuat kodifikasi jaringan jalan


2. Menyiapkan data input aplikasi program TAHAP 5
transportasi (vissim, visum)
3. Validasi model

a. Volume
b. Demand angkutan umum
c. Klasifikasi jalan
d. Jaringan lintas
e. Aksesibilitas zona
f. Aksesibilitas angkutan umum
g. Indeks aksesibilitas
h. Panjang perjalanan antar zona
i. Biaya perjalanan antar zona
j. Perangkingan

Gambar III.1 : Bagan Alir Bidang Perencanaan Transportasi

Studi perencanaan transportasi pada tahap awal dilakukan pengumpulan


data, baik data sekunder maupun updating data meliputi :

2. Teknik Survei Studi Perencanaan Transportasi


a. Survei Pemutakhiran Tata Guna Lahan
1) Pendahuluan
Tata guna lahan adalah tatanan dalam pemanfaatan lahan yang
digunakan untik aktivitas tertentu, dikenal dengan istilah ruang
kegiatan. Tata guna lahan merupakan kebijakan pemerintah dengan
memperhatikan populasi dan sebaran penduduk dalam penyediaan
ruang kegiatan bagi masyarakat. Jenis penggunaan lahan seperti
sekolah, perkantoran, perdagangan, industri, pertanian /
perkebunan, pariwisata, dan lain-lain. Atas dasar hal tersebut, pola
penggunaan lahan akan mencirikan kegiatan masyarakat yang
mendiami daerah yang bersangkutan.
Sistem guna lahan mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang
memerlukan pemutakhiran dengan melakukan pengamatan
langsung kondisi guna lahan terkini. Pemutakhiran guna lahan
dapat dilakukan melalui survei guna lahan untuk mengetahui
perubahan yang mungkin terjadi sesuai dengan pertumbuhan dan
penyebaran penduduk.
2) Maksud dan Tujuan
Maksud survei guna lahan adalah untuk mengetahui perubahan
guna lahan dalam rangka pemutakhiran data Tata Guna Lahan.
Tujuan pelaksanaan survei tata guna lahan adalah :
a) Melakukan pengecekan kesesuaian guna lahan antara peta yang
didapat dengan kondisi nyata di lapangan
b) Melakukan pengecekan rencana pengembangan guna lahan
c) Melakukan pemutakhiran peta guna lahan sesuai dengan kondisi
terkini
3) Target Data
Target data pelaksanaan survei tata guna lahan adalah :
a) Kondisi guna lahan sebenarnya
b) Rencana pengembangan guna lahan
c) Perubahan-perubahan guna lahan
4) Persiapan Survei
Kegiatan awal sebelum survei dilaksanakan perlu dilakukan survei
pendahuluan untuk mengenal wilayah dan jenis guna lahan.
Persiapan pelaksanaan survei meliputi:
a) Peta guna lahan yang diperolah dari instansi terkait
b) Alat tulis
c) Clip board
d) Formulir survei
e) Kamera
f) Sarana survei
Lokasi survei adalah di seluruh daerah terbangun dari kota /
kabupaten.
5) Pelaksanaan Survei
Survei tata guna lahan dilaksanakan dengan melakukan
pengamatan di lapangan dan membandingkan dengan peta tata
guna lahan yang diperolah dari instansi terkait. Jika terdapat
perubahan tata guna lahan maka surveyor akan memberi tanda
pada peta guna lahan yang sudah ada dan melakukan pengambilan
gambar menggunakan kamera pada perubahan lahan yang
dimaksud.
b. Survei Asal Tujuan Perjalanan
1) Wawancara Rumah Tangga (Home Interview/HI)
a) Pendahuluan
Perjalanan orang memiliki pola pergerakan dan karakteristik
sesuai dengan kondisi guna lahan dan perjalanan bersifat pergi
pulang. Pola pergerakan ini sering disebut perjalanan berbasis
rumah (home based trip). Besarnya perjalanan yang terjadi
dipengaruhi oelh faktor karakteristik pelaku perjalanan seperti
ukuran keluarga, kepemilikan kendaraan, dan pendapatan.
Perjalanan antar guna lahan memerlukan moda dan rute yang
berbeda-beda sesuai keinginan pelaku perjalanan. Perjalanan
yang dilakukan tentu saja memiliki nilai dan kepentingan yang
ditunjukan oleh maksud perjalanan.
b) Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan survei wawancara rumah tangga ( home
interview survey) adalah mengumpulkan data asal tujuan
perjalanan orang dari guna lahan yang lain untuk keperluan
studi perencanaan transportasi.
Tujuan dari survei wawancara rumah tangga adalah :
 Mengetahui karakteristik pelaku perjalanan
 Mengetahui potensi bangkitan perjalanan
 Mengetahui distribusi perjalanan antar guna lahan
 Mengetahui maksud perjalanan
 Mengetahui pemilihan moda pelaku perjalanan
 Mengatahui pemilihan rute pelaku perjalanan
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan
c) Target Data
Target data yang harus dikumpulkan antara lain, yaitu :
 Ukuran keluarga
 Pendapatan keluarga
 Kepemilikan kendaraan
 Asal dan tujuan perjalanan
 Maksud perjalanan
 Jenis dan alasan pemilihan moda
 Data tambahan :
 Daerah potansi kecelakaan
 Perpindahan moda
 Biaya dan panjang perjalanan
d) Persiapan Survei
Kegiatan awal sebelum survei dilaksanakan perlu dilakukan
survei pendahuluan untuk mengetahui lokasi wawancara dan
karakteristik masyarakat setempat. Persiapan pelaksanaan
survei meliputi peralatan dan perlengkapan. Peralatan dan
perlengkapan yang digunakan dalam survei ini adalah:
 Papan alas (clip board)
 Alat tulis
 Formulir survei
e) Lokasi Survei
Lokasi survei ini adalah seluruh zona yang telah ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan data.
f) Penetapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel random. Penetapan
sampel didasarkan atas populasi jumlah penduduk dalam
wilayah studi. Besarnya sampel didasarkan pada kelompok
jumlah penduduk dengan sampel minimum dan sampel yang
dianjurkan. Kriteria penentuan sampel berdasarkan tabel di
bawah ini.

JumlahPenduduk Sampel Yang Sampel Minimum


(jiwa) Dianjurkan Yang Dianjurkan
Di bawah 50.000 1 dalam 5 1 dalam 10
50.000 - 150.000 1 dalam 8 1 dalam 20
150.000 - 350.000 1 dalam 10 1 dalam 35
350.000 – 500.000 1 dalam 15 1 dalam 50
500.000 – 1.000.000 1 dalam 20 1 dalam 70
Di atas 1.000.000 1 dalam 25 1 dalam 100

Tabel III.1 : Sampel Statistik Survei Wawancara Rumah Tangga


g) Pelaksanaan Survei
Metode yang digunakan dalam survei wawancara rumah tangga
ini yaitu dengan langsung ke rumah-rumah di dalam zona yang
akan di survei. Sedangkan pertanyaan yang akan diajukan telah
disusun dalam formulir. Survei wawancara ini dilakukan Tim PKL
yang pelaksanaannya dilakukan antara Hari Senin sampai
Minggu, sedangkan data perjalanan yang diteliti adalah data
perjalanan untuk Hari Selasa sampai dengan Jum’at. Survei ini
dilakukan pada siang sampai sore dengan asumsi sebagian
besar anggota keluarga berada di rumah.

MULAI

Persiapan Survei

Penjadwalan dan Pembagian


Penentuan Sampel Formulir Survei
Kelompok Survei

Pelaksanaan Survei

Rekapitulasi Data

Penyajian Data

Analisis Data

Keluaran Hasil Analisis Data

Gambar III.2 : Bagan Alir Survei Asal Tujuan Perjalanan


(Survei Wawancara Rumah Tangga)
2) Survei Wawancara Pemutakhiran Distribusi Barang
a) Pendahuluan
Pola distribusi barang merupakan suatu pola pergerakan yang
mempengaruhi pergerakan lalu lintas pada ruas jalan di suatu
wilayah perkotaan atau eilayah studi. Data wawancara distribusi
barang ini diperlukan untuk mengetahui tempat-tempat atau
titik-titik lokasi terjadinya kegiatan pendistribusian barang.
b) Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan tsurvei ini adalah untuk menggambarkan
pola pergerakan barang di suatu wilayah studi. Pola pergerakan
barang tercatat sebagai jumlah yang sangat berarti pada lalu
lintas di pusat perkotaan, walaupun sebagian besar
karakteristiknya agak berbeda.
Tujuan survei ini adalah :
 Mengetahui bangkitan pergerakan barang
 Mengetahui distribusi perjalanan barang
 Mengetahui penggunaan kendaraan barang (prosentase
penggunaan kendaraan barang)
 Mengetahui rute dan pembebanan perjalanan
 Mengetahui panjang dan biaya perjalanan
c) Target data
Target data yang akan didapatkan dari survei wawancara
distribusi barang adalah :
 Jumlah kendaraan barang yang diwawancarai
 Volume dan tonnase barang yang diangkut
 Jenis kendaraan yang digunakan dan okupansi (jumlah
penumpang) dalam kendaraan
 Asal dan tujuan perjalanan barang
 Maksud pergerakan barang
 Panjang dan biaya perjalanan
d) Persiapan Survei
Kelengkapan administrasi yang berhubungan dengan ijin survei
untuk menetapkan waktu survei.
Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan survei wawancara distribusi barang adalah
 Papan alas (clip board)
 Alat-alat tulis
 Formulir survei
e) Lokasi Survei
Lokasi survei wawancara distribusi barang dilakukan di terminal
angkutan barang, SPBU, pangkalan truk, pergudangan,
pelabuhan, pabrik / industri, bandara, pusat perdagangan,
pasar, pengumpul hasil bumi di wilayah studi.Apabila lokasi
dimaksud merupakan kawasan industry ( mungkin satu zona )
dilakukan survai wawancara tepi jalan.
f) Lokasi Survei
Lokasi survai wawancara distribusi barangdilakukan pada
terminal angkutan barang, SPBU, pangkalan truk, pergudangan,
pelabuhan, pabrik / industry, bandara, pusat perdagangan,
pasar, pengumpul hasil bumi di wilayah studi.Apabila lokasi
dimaksud merupakan kawasan industry ( mungkin satu zona )
dilakukan survai wawancara tepi jalan.
g) Pelaksanaan Survei
Survai ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara
kepada bagian logistic / petugas gudang / pengemudi / petugas
keamanan / penjaga pool.Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan formulir secara singkat dan jelas.
Waktu pelaksanaan survai disesuaikan dengan ijin yang
diberikan dan atau jadwal keberangkatan dan kedatangan
kendaraan barang dari lokasi yang di survai.

Mulai

Persiapan Survai

Penentuan Formulir Survai Penjadwalan dan


Sampel Pembagian Kelompok
Survai
Penentuan Formulir Survai Penjadwalan dan Pembagian
Sampel Kelompok Survei

Pelaksanaan
Survai

Rekapitulasi Data

Penyajian Data

Analisis Data

Keluaran Hasil
Analisis Data

Gambar III.3 : Bagan Alir Survei Wawancara Pemutakhiran Distribusi Barang

3. TEKNIK ANALISIS
a. Pemutakhiran Data Bangkitan Perjalanan
1) Updating Peta Dasar Perencanaan
Pada tahapan ini yang perlu dilakukan adalah survai pemutakhiran
tata guna lahan (land use) sehingga out put yang akan dihasilkan
adalah mengetahui perubahan pola penggunaan lahan pada wilayah
studi tersebut. Data yang disajikan adalah berupa peta updating
tata guna lahan pada tahun sekarang. Tujuan dari tahapan ini
adalah untuk mengetahui pola penggunaan lahan yang digunakan
sebagai data dasar dalam melakukan analisis perancanaan lanjutan.
2) Updating Zoning Perjalanan Orang
Daerah kajian adalah suatu daerah geografis yang didalamnya
terletak semua zona asal dan zona tujuan yang diperhitungkan
dalam model kebutuhan akan transportasi. Zona dapat juga
dianggap sebagai satu kesatuan atau keseragaman tata guna lahan.
Pusat zona dianggap sebagai tempat atau lokasi awal pergerakan
lalu lintas dari zona tersebut dan akhir pergerakan lalu lintas yang
menuju ke zona tersebut. Kriteria terpenting pada daerah kajian
adalah daerah itu berisikan zona internal dan ruas jalan yang secara
nyata dipengaruhi oleh pergerakan lalu lintasn (zona eksternal).
Sehubungan dengan dengan adanya devinisi zona internal dan
eksternal sebagai zona asal dan zona tujuan, maka pergerakan arus
lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe pergerakan.
Pada tahap ini pemutakhiran data untuk zona internal dilakukan
dengan melakukan survai wawancara rumah tangga (HI) pada
beberapa sampel zona di daerah kajian. Sedangkan untuk zona
eksternal pemutakhiran data didapatkan dari hasil survai
pencacahan lalu lintas terklasifikasi (TC).
3) Updating Data Bangkitan Perjalanan Orang
Pada tahapan ini yang perlu dilakukan adalah menyiapkan data
matriks OD perjalanan pada wilayah studi tersebut (data laporan
umum sebelumnya), tahapan selanjutnya adalah menganalisis pola
tren tingkat pertumbuhan dan menghitung berapa persen kenaikan
faktor pertumbuhan (i) pada willayah studi tersebut, setelah itu
memilih model yang akan digunakan dalam melakukan analisis
bangkitan perjalanan.
Variabel yang mempengaruhi perjalanan yang digunakan sesuai
dengan data lapum sebelumnya.
4) Analisis Distribusi Perjalanan
Setelah matrik asal tujuan tahun dasar dibuat dan peramalan
bangkitan dan tarikan perjalanan tahun rencana sudah diramalkan
maka langkah berikutnya adalah melakukan prediksi nilai sel-sel
dalam matrik asal tujuan tahun rencana.
Terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan yaitu :
 Metode detroit
dalam metode ini selain faktor pertumbuhan di zona asal
dan faktor pertumbuhan di zona tujuan juga
dipertimbangkan faktor pertumbuhan total untuk seluruh
wilayah studi.
Keterangan :
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun rencana
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun dasar
Ei = tingkat pertumbuhan bangkitan perjalanan di zona i
Ej = tingkat pertumbuhan tarikan perjalanan menuju zona j
E = tingkat pertumbuhan total yang diperoleh dengan cara
membagi total bangkitan perjalanan tahun rencana dengan
total bangkitan perjalan tahun dasar
 Metode Furness
Dalam metode ini diasumsikan bahwa pertumbuhan yang
terjadi di zona asal juga harus disebarkan ke zona tujuan.
Perhitungan dilakukan secara bergantian kearah kanan
(bangkitan ) dan kearah bawah ( tarikan ).

Ke kanan

Ke bawah

Keterangan :
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun rencana
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun dasar
Ei = tingkat pertumbuhan bangkitan perjalanan di zona i
Ej = tingkat pertumbuhan tarikan perjalanan menuju zona j
5) Analisis Pemilihan Moda
Setelah melakukan analisis bangkitan perjalanan dan distribusi
perjalanan maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis
pemilihan moda untuk mengetahui proporsi pemilihan moda baik
angkutan umum maupun angkutan pribadi yang terdiri dari
berbagai jenis kendaraan serta mengetahui alasan kecenderungan
pemilihan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor dibanding
pemilihan kendaraan angkutan umum.
Dari hasil analisis pemilihan moda diharapkan dapat diketahui :
a) Proporsi pemilihan moda
b) Karakteristik pelaku perjalanan sesuai jenis pemilihan moda
c) Alasan pemilihan moda
d) Identifikasi masalah terkait aksesibilitas dan ketersiediaan
angkutan umum
6) Analisis Pembebanan Perjalanan
Pembebanan perjalanan merupakan tahap akhir dalam pemodelan
transportasi. Didalam analisis pembebanan perjalanan dilakukan
simulasi pemilihan rute dari zona bangkitan perjalanan menuju ke
zona tarikan perjalanan yang menggunakan metode pendekatan “All
or nothing assignment without capacity restraint” atau semua
pembebanan perjalanan tanpa memperhatikan kendala kapasitas
yaitu dengan asumsi bahwa seluruh perjalanan dari suatu zona asal
ke zona tujuan akan memilih rute yang sama.
Setelah melakukan pembebanan untuk seluruh perjalanan antar
zona di suatu wilayah studi, selanjutnya melakukan identifikasi
terhadap ruas-ruas jalan yang memiliki pembebanan tertinggi.
Ruas-ruas jalan ini perlu diberi perhatian khusus karena kinerja lalu
lintas diruas jalan tersebut akan mempunyai nilai yang buruk
dengan ditandai oleh nilai v/c ratio yang tinggi. Pendekatan ini
dapat juga disempurnakan dengan menggunakan proporsi volume
lalu lintas hasil analisis bidang manjemen rekaya lalu lintas.
b. Survei Potensi Angkutan Barang
Target utama dari survai potensi angkutan barang adalah untuk
mengetahui potensi demand jasa angkutan barang, karakteristik
angkutan barang dan pola pergerakan kendaraan angkutan barang.
Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Potensi Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat dipetakan titik-titik lokasi yang merupakan
awal dan akhir pergerakan barang seperti: pabrik/industri, terminal
angkutan barang, pelabuhan, bandara, stasiun, dan pusat kegiatan
lainnya yang memerlukan pelayanan jasa angkutan barang. Selain
itu, di suatu kota/kabupaten juga ada yang memiliki kawasan
industri yang tentunya merupakan titik utama/sentral pergerakan
angkutan barang di wilayah studi tersebut.
Selain bentuk peta, juga dapat disertakan data/informasi tambahan
sebagai berikut:
a) Dokumentasi visual mengenai titik-titik lokasi potensi angkutan
barang
b) Nama lokasi dan Nama Perusahaan
c) Karakteristik Perusahaan
d) Karakteristik Jenis Muatan/Barang
e) Jadwal pergerakan angkutan barang
2) Distribusi Perjalanan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui asal dan tujuan perjalanan barang
dari masing-masing titik lokasi potensi angkutan barang yang dapat
ditampilkan dalam bentuk:
a) Matriks Asal Tujuan Perjalanan Barang
b) Peta Garis Keinginan (Desire Line) Perjalanan Barang
c) Database Tujuan Perjalanan Barang (arah keluar dari dan arah
masuk ke wilayah studi)
d) Database maksud perjalanan berdasarkan asal dan tujuan
perjalanan
3) Pemilihan Moda Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui proporsi pemilihan berbagai jenis
kendaraan/moda angkutan barang serta alasan pemilihan jenis
kendaraan/moda tersebut yang dapat ditampilkan dalam bentuk:
a) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Angkutan Barang
b) Grafik Pie Chart Alasan Pemilhan Moda Angkutan Barang Per-
Jenis Moda
c) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Berdasarkan Asal dan
Tujuan Perjalanan
d) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Berdasarkan Jenis
Muatan
4) Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui jenis barang yang diangkut oleh
kendaraan angkutan barang dari dan keluar wilayah studi yang
dapat ditampilkan dalam bentuk:
a) Tabel Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang per-Asal dan
Tujuan Perjalanan
b) Tabel Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang per-jenis
Moda Angkutan Barang
5) Pemilihan Rute Perjalanan Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui rute yang dilalui oleh kendaraan
angkutan barang dari dalam wilayah studi keluar wilayah studi dan
sebaliknya dari luar wilayah studi ke dalam wilayah studi yang dapat
ditampilkan dalam bentuk peta lintasan/rute perjalanan
angkutan barang dan tabel rute perjalanan angkutan
barang.
Hasil analisis ini sangat bermanfaat terutama untuk suatu
kota/kabupaten yang belum memiliki jaringan lintas yang ditetapkan
secara resmi.Kajian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan
dalam perencanaan jaringan lintas.
6) Panjang dan Biaya Perjalanan
Dari hasil survai dapat diketahui karakteristik panjang dan biaya
perjalanan untuk masing-masing asal tujuan dan jenis muatan yang
diangkut. Data/Informasi yang diperoleh dapat ditampilkan dalam
bentuk:
a) Tabel Panjang Perjalanan Per- Asal Tujuan
b) Tabel Biaya Perjalanan Per-Asal Tujuan
c) Tabel Panjang Perjalanan Per- Jenis Muatan
d) Tabel Biaya Perjalanan Per-Jenis Muatan
e) Tabel Panjang Perjalanan Per-Jenis Kendaraan
f) Tabel Biaya Perjalanan Per-Jenis Kendaraan
c. Aksesibilitas dan Ketersediaan Angkutan Umum
Dalam analisis ini diperlukan data tambahan dari bidang lain seperti
bidang Rekayasa Lalu Lintas dan bidang Angkutan Umum. Adapun
analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Road Ratio
Untuk menghitung Road Ratio, rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:

LUAS JALAN (M2) / LUAS ZONA (M2) X 100%

2) Road Density
Untuk menghitung Road Density
PANJANG JALAN (M) / ,LUAS ZONA
rumus yangTERBANGUN (M2)
digunakan adalah
sebagai berikut:
3) Crow Fly Distance/Time
Untuk menghitung Crow Fly Distance/Time, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a) Distance (Jarak)

JARAK SEBENARNYA / JARAK LURUS

Jarak Lurus Yang Memungkinkan (Bila Ada


Gunung/Jurang/Danau, Dan lain lain Jangan Ditarik Garis Lurus
Langsung Memotong Namun Harus Disesuaikan Dengan Kendala
Alam Tersebut)
b) Time (Waktu)
Waktu tempuh lurus disesuaikan dengan ketentuan kendala
alam di perhitungan jarak lurus.

WAKTU TEMPUH SEBENARNYA / WAKTU TEMPUH LURUS

4) Crow Fly Distance/Time terhadap Demand


Untuk menghitung Crow Fly Distance / Time Terhadap Demand,
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Distance (Jarak)

JARAK SEBENARNYA / JARAK LURUS X Jumlah Perjalanan Antar Zona ij

b) Time (Waktu)

WAKTU SEBENARNYA / WAKTU LURUS X Jumlah Perjalanan Antar Zona ij

5) Ketersediaan Angkutan Umum


Indikator utama dalam mencapai kemudahan angkutan umum ke
setiap zona lalu lintas adalah dengan menggunakan waktu
perjalanan. Apabila jaringan trayek angkutan umum sudah tertata
baik, maka tempat-tempat yang mempunyai jarak yang sama dari
CBD akan memiliki kesamaan kemudahan pencapaian angkutan
untuk menuju CBD. Tetapi pada prakteknya biasanya tidak selalu
sama untuk tiap-tiap rute angkutan umum pada suatu kota.
Indikator-indikator kemudahan lainnya yaitu:
a) Rasio Waktu Perjalanan (Travel Time Ratio)
Rumus yang digunakan adalah:

Dimana :
X1 :Waktu yang digunakan di dalam kendaraan umum;
X2 :Waktu yang digunakan untuk berpindah alat angkutan
umum;
X3 :Waktu yang digunakan menunggu kendaraan umum;
X4 :Waktu yang digunakan untuk berjalan kaki menuju
kendaraan umum dari awal perjalanan;
x5 :Waktu yang digunakan untuk berjalan kaki dari kendaraan
umum diakhir perjalanan menuju tempat tujuan;
x6 :Waktu yang digunakan mengendarai kendaraan pribadi;
x7 :Waktu yang digunakan untuk memarkir kendaraan di
tempat tujuan;
x8 :Waktu yang digunakan dari memarkir kendaraan berjalan
ke tujuan.
b) Perbandingan Frekuensi Kendaraan Angkutan Umum dengan
Luas Zona

FREKUENSI ANGKUTAN UMUM (off peak) / LUAS ZONA (M2)

c) Perbandingan Kapasitas Angkutan Umum dengan Luas Zona

TOTAL KAPASITAS ANGKUTAN UMUM (pnp/hari) / LUAS ZONA (M2)

d) Indeks Aksesibilitas
Indeks Aksesibilitas (AI) akan mencerminkan jaringan trayek
dan armada angkutan umum yang melayani suatu zona,
frekuensi angkutan umum dan wilayah zona dalam kilometer
persegi.

Dimana :
Nij : Frekuensi angkutan umum pada rute i yang menuju zona
j pada saat off Peak
Aj : Wilayah zona dalam kilometer persegi
4. KINERJA DAN PERANGKINGAN
Di dalam bidang Perencanaan, kinerja yang akan dilakukan
perangkingan untuk mengetahui baik buruknya sistem transprotasi di
suatu wilayah studi adalah sebagai berikut:
a. Aksesibilitas
1) Road Ratio
2) Road Density
3) Crow Fly Distance/Time
4) Crow Fly Distance/Time Terhadap Demand
b. Ketersediaan Angkutan Umum
1) ravel Time Ratio
2) Perbandingan Frekwensi Kendaraan Angkutan Umum dengan
Luas Zona
3) Perbandingan Kapasitas Angkutan Umum dengan Luas Zona
4) Indeks Akesibilitas

Perangkingan dilakukan dengan cara mengurutkan data kinerja dari


yang terburuk hingga yang terbaik, dengan demikian rangking 1
menunjukkan kinerja yang terburuk.

5. KELUARAN / OUTPUT
Keluaran/Output dari bidang Perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Peta Tata Guna Lahan Yang Sudah Dimutakhirkan
b. Peta Zona Lalu Lintas (Internal dan Eksternal)
c. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Orang
d. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Barang
e. Peta Garis Keinginan (Desire Line)
f. Grafik Pemilihan Moda
g. Peta Pembebanan Perjalanan
h. Kinerja dan Perangkingan Aksesibiltas dan Ketersediaan
Angkutan Umum
i. Identifikasi Permasalahan
j. Usulan Pemecahan Masalah (Makro)

Anda mungkin juga menyukai