METODOLOGI PENELITIAN
A. PERENCANAAN TRANSPORTASI
1. Bagan Alir Bidang Perencanaan Transportasi
MULAI
Kebutuhan Data
`
Bagian 2
Survei asal tujuan orang dan barang (sampel untuk pemutakhiran data)
Menganalisis tren pertumbuhan perjalanan potensi perjalanan barang
Potensi perjalanan barang
Menghitung tingkat pertumbuhan tiap tahun
Menentukan metode yang akan digunakan untuk menghitung bangkitan
perjalanan tahun sekarang
Penyajian Data
Penyajian Data
Pembebanan perjalanan
a. Volume
b. Demand angkutan umum
c. Klasifikasi jalan
d. Jaringan lintas
e. Aksesibilitas zona
f. Aksesibilitas angkutan umum
g. Indeks aksesibilitas
h. Panjang perjalanan antar zona
i. Biaya perjalanan antar zona
j. Perangkingan
MULAI
Persiapan Survei
Pelaksanaan Survei
Rekapitulasi Data
Penyajian Data
Analisis Data
Mulai
Persiapan Survai
Pelaksanaan
Survai
Rekapitulasi Data
Penyajian Data
Analisis Data
Keluaran Hasil
Analisis Data
3. TEKNIK ANALISIS
a. Pemutakhiran Data Bangkitan Perjalanan
1) Updating Peta Dasar Perencanaan
Pada tahapan ini yang perlu dilakukan adalah survai pemutakhiran
tata guna lahan (land use) sehingga out put yang akan dihasilkan
adalah mengetahui perubahan pola penggunaan lahan pada wilayah
studi tersebut. Data yang disajikan adalah berupa peta updating
tata guna lahan pada tahun sekarang. Tujuan dari tahapan ini
adalah untuk mengetahui pola penggunaan lahan yang digunakan
sebagai data dasar dalam melakukan analisis perancanaan lanjutan.
2) Updating Zoning Perjalanan Orang
Daerah kajian adalah suatu daerah geografis yang didalamnya
terletak semua zona asal dan zona tujuan yang diperhitungkan
dalam model kebutuhan akan transportasi. Zona dapat juga
dianggap sebagai satu kesatuan atau keseragaman tata guna lahan.
Pusat zona dianggap sebagai tempat atau lokasi awal pergerakan
lalu lintas dari zona tersebut dan akhir pergerakan lalu lintas yang
menuju ke zona tersebut. Kriteria terpenting pada daerah kajian
adalah daerah itu berisikan zona internal dan ruas jalan yang secara
nyata dipengaruhi oleh pergerakan lalu lintasn (zona eksternal).
Sehubungan dengan dengan adanya devinisi zona internal dan
eksternal sebagai zona asal dan zona tujuan, maka pergerakan arus
lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe pergerakan.
Pada tahap ini pemutakhiran data untuk zona internal dilakukan
dengan melakukan survai wawancara rumah tangga (HI) pada
beberapa sampel zona di daerah kajian. Sedangkan untuk zona
eksternal pemutakhiran data didapatkan dari hasil survai
pencacahan lalu lintas terklasifikasi (TC).
3) Updating Data Bangkitan Perjalanan Orang
Pada tahapan ini yang perlu dilakukan adalah menyiapkan data
matriks OD perjalanan pada wilayah studi tersebut (data laporan
umum sebelumnya), tahapan selanjutnya adalah menganalisis pola
tren tingkat pertumbuhan dan menghitung berapa persen kenaikan
faktor pertumbuhan (i) pada willayah studi tersebut, setelah itu
memilih model yang akan digunakan dalam melakukan analisis
bangkitan perjalanan.
Variabel yang mempengaruhi perjalanan yang digunakan sesuai
dengan data lapum sebelumnya.
4) Analisis Distribusi Perjalanan
Setelah matrik asal tujuan tahun dasar dibuat dan peramalan
bangkitan dan tarikan perjalanan tahun rencana sudah diramalkan
maka langkah berikutnya adalah melakukan prediksi nilai sel-sel
dalam matrik asal tujuan tahun rencana.
Terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan yaitu :
Metode detroit
dalam metode ini selain faktor pertumbuhan di zona asal
dan faktor pertumbuhan di zona tujuan juga
dipertimbangkan faktor pertumbuhan total untuk seluruh
wilayah studi.
Keterangan :
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun rencana
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun dasar
Ei = tingkat pertumbuhan bangkitan perjalanan di zona i
Ej = tingkat pertumbuhan tarikan perjalanan menuju zona j
E = tingkat pertumbuhan total yang diperoleh dengan cara
membagi total bangkitan perjalanan tahun rencana dengan
total bangkitan perjalan tahun dasar
Metode Furness
Dalam metode ini diasumsikan bahwa pertumbuhan yang
terjadi di zona asal juga harus disebarkan ke zona tujuan.
Perhitungan dilakukan secara bergantian kearah kanan
(bangkitan ) dan kearah bawah ( tarikan ).
Ke kanan
Ke bawah
Keterangan :
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun rencana
Tij = jumlah asal tujuan perjalanan dari zona i ke zona j
tahun dasar
Ei = tingkat pertumbuhan bangkitan perjalanan di zona i
Ej = tingkat pertumbuhan tarikan perjalanan menuju zona j
5) Analisis Pemilihan Moda
Setelah melakukan analisis bangkitan perjalanan dan distribusi
perjalanan maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis
pemilihan moda untuk mengetahui proporsi pemilihan moda baik
angkutan umum maupun angkutan pribadi yang terdiri dari
berbagai jenis kendaraan serta mengetahui alasan kecenderungan
pemilihan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor dibanding
pemilihan kendaraan angkutan umum.
Dari hasil analisis pemilihan moda diharapkan dapat diketahui :
a) Proporsi pemilihan moda
b) Karakteristik pelaku perjalanan sesuai jenis pemilihan moda
c) Alasan pemilihan moda
d) Identifikasi masalah terkait aksesibilitas dan ketersiediaan
angkutan umum
6) Analisis Pembebanan Perjalanan
Pembebanan perjalanan merupakan tahap akhir dalam pemodelan
transportasi. Didalam analisis pembebanan perjalanan dilakukan
simulasi pemilihan rute dari zona bangkitan perjalanan menuju ke
zona tarikan perjalanan yang menggunakan metode pendekatan “All
or nothing assignment without capacity restraint” atau semua
pembebanan perjalanan tanpa memperhatikan kendala kapasitas
yaitu dengan asumsi bahwa seluruh perjalanan dari suatu zona asal
ke zona tujuan akan memilih rute yang sama.
Setelah melakukan pembebanan untuk seluruh perjalanan antar
zona di suatu wilayah studi, selanjutnya melakukan identifikasi
terhadap ruas-ruas jalan yang memiliki pembebanan tertinggi.
Ruas-ruas jalan ini perlu diberi perhatian khusus karena kinerja lalu
lintas diruas jalan tersebut akan mempunyai nilai yang buruk
dengan ditandai oleh nilai v/c ratio yang tinggi. Pendekatan ini
dapat juga disempurnakan dengan menggunakan proporsi volume
lalu lintas hasil analisis bidang manjemen rekaya lalu lintas.
b. Survei Potensi Angkutan Barang
Target utama dari survai potensi angkutan barang adalah untuk
mengetahui potensi demand jasa angkutan barang, karakteristik
angkutan barang dan pola pergerakan kendaraan angkutan barang.
Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Potensi Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat dipetakan titik-titik lokasi yang merupakan
awal dan akhir pergerakan barang seperti: pabrik/industri, terminal
angkutan barang, pelabuhan, bandara, stasiun, dan pusat kegiatan
lainnya yang memerlukan pelayanan jasa angkutan barang. Selain
itu, di suatu kota/kabupaten juga ada yang memiliki kawasan
industri yang tentunya merupakan titik utama/sentral pergerakan
angkutan barang di wilayah studi tersebut.
Selain bentuk peta, juga dapat disertakan data/informasi tambahan
sebagai berikut:
a) Dokumentasi visual mengenai titik-titik lokasi potensi angkutan
barang
b) Nama lokasi dan Nama Perusahaan
c) Karakteristik Perusahaan
d) Karakteristik Jenis Muatan/Barang
e) Jadwal pergerakan angkutan barang
2) Distribusi Perjalanan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui asal dan tujuan perjalanan barang
dari masing-masing titik lokasi potensi angkutan barang yang dapat
ditampilkan dalam bentuk:
a) Matriks Asal Tujuan Perjalanan Barang
b) Peta Garis Keinginan (Desire Line) Perjalanan Barang
c) Database Tujuan Perjalanan Barang (arah keluar dari dan arah
masuk ke wilayah studi)
d) Database maksud perjalanan berdasarkan asal dan tujuan
perjalanan
3) Pemilihan Moda Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui proporsi pemilihan berbagai jenis
kendaraan/moda angkutan barang serta alasan pemilihan jenis
kendaraan/moda tersebut yang dapat ditampilkan dalam bentuk:
a) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Angkutan Barang
b) Grafik Pie Chart Alasan Pemilhan Moda Angkutan Barang Per-
Jenis Moda
c) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Berdasarkan Asal dan
Tujuan Perjalanan
d) Grafik Pie Chart Proporsi Pemilihan Moda Berdasarkan Jenis
Muatan
4) Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui jenis barang yang diangkut oleh
kendaraan angkutan barang dari dan keluar wilayah studi yang
dapat ditampilkan dalam bentuk:
a) Tabel Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang per-Asal dan
Tujuan Perjalanan
b) Tabel Jenis dan Ukuran Muatan Angkutan Barang per-jenis
Moda Angkutan Barang
5) Pemilihan Rute Perjalanan Angkutan Barang
Dari hasil survai dapat diketahui rute yang dilalui oleh kendaraan
angkutan barang dari dalam wilayah studi keluar wilayah studi dan
sebaliknya dari luar wilayah studi ke dalam wilayah studi yang dapat
ditampilkan dalam bentuk peta lintasan/rute perjalanan
angkutan barang dan tabel rute perjalanan angkutan
barang.
Hasil analisis ini sangat bermanfaat terutama untuk suatu
kota/kabupaten yang belum memiliki jaringan lintas yang ditetapkan
secara resmi.Kajian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan
dalam perencanaan jaringan lintas.
6) Panjang dan Biaya Perjalanan
Dari hasil survai dapat diketahui karakteristik panjang dan biaya
perjalanan untuk masing-masing asal tujuan dan jenis muatan yang
diangkut. Data/Informasi yang diperoleh dapat ditampilkan dalam
bentuk:
a) Tabel Panjang Perjalanan Per- Asal Tujuan
b) Tabel Biaya Perjalanan Per-Asal Tujuan
c) Tabel Panjang Perjalanan Per- Jenis Muatan
d) Tabel Biaya Perjalanan Per-Jenis Muatan
e) Tabel Panjang Perjalanan Per-Jenis Kendaraan
f) Tabel Biaya Perjalanan Per-Jenis Kendaraan
c. Aksesibilitas dan Ketersediaan Angkutan Umum
Dalam analisis ini diperlukan data tambahan dari bidang lain seperti
bidang Rekayasa Lalu Lintas dan bidang Angkutan Umum. Adapun
analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Road Ratio
Untuk menghitung Road Ratio, rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
2) Road Density
Untuk menghitung Road Density
PANJANG JALAN (M) / ,LUAS ZONA
rumus yangTERBANGUN (M2)
digunakan adalah
sebagai berikut:
3) Crow Fly Distance/Time
Untuk menghitung Crow Fly Distance/Time, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a) Distance (Jarak)
b) Time (Waktu)
Dimana :
X1 :Waktu yang digunakan di dalam kendaraan umum;
X2 :Waktu yang digunakan untuk berpindah alat angkutan
umum;
X3 :Waktu yang digunakan menunggu kendaraan umum;
X4 :Waktu yang digunakan untuk berjalan kaki menuju
kendaraan umum dari awal perjalanan;
x5 :Waktu yang digunakan untuk berjalan kaki dari kendaraan
umum diakhir perjalanan menuju tempat tujuan;
x6 :Waktu yang digunakan mengendarai kendaraan pribadi;
x7 :Waktu yang digunakan untuk memarkir kendaraan di
tempat tujuan;
x8 :Waktu yang digunakan dari memarkir kendaraan berjalan
ke tujuan.
b) Perbandingan Frekuensi Kendaraan Angkutan Umum dengan
Luas Zona
d) Indeks Aksesibilitas
Indeks Aksesibilitas (AI) akan mencerminkan jaringan trayek
dan armada angkutan umum yang melayani suatu zona,
frekuensi angkutan umum dan wilayah zona dalam kilometer
persegi.
Dimana :
Nij : Frekuensi angkutan umum pada rute i yang menuju zona
j pada saat off Peak
Aj : Wilayah zona dalam kilometer persegi
4. KINERJA DAN PERANGKINGAN
Di dalam bidang Perencanaan, kinerja yang akan dilakukan
perangkingan untuk mengetahui baik buruknya sistem transprotasi di
suatu wilayah studi adalah sebagai berikut:
a. Aksesibilitas
1) Road Ratio
2) Road Density
3) Crow Fly Distance/Time
4) Crow Fly Distance/Time Terhadap Demand
b. Ketersediaan Angkutan Umum
1) ravel Time Ratio
2) Perbandingan Frekwensi Kendaraan Angkutan Umum dengan
Luas Zona
3) Perbandingan Kapasitas Angkutan Umum dengan Luas Zona
4) Indeks Akesibilitas
5. KELUARAN / OUTPUT
Keluaran/Output dari bidang Perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Peta Tata Guna Lahan Yang Sudah Dimutakhirkan
b. Peta Zona Lalu Lintas (Internal dan Eksternal)
c. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Orang
d. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Barang
e. Peta Garis Keinginan (Desire Line)
f. Grafik Pemilihan Moda
g. Peta Pembebanan Perjalanan
h. Kinerja dan Perangkingan Aksesibiltas dan Ketersediaan
Angkutan Umum
i. Identifikasi Permasalahan
j. Usulan Pemecahan Masalah (Makro)