Bel berbunyi dengan sangat nyaring menandakan bahwa sudah saatnya untuk segera
masuk ke kelas masing-masing.
Saat bel telah berbunyi tak selang beberapa lama para guru mulai pergi ke kelas yang
akan mereka isi dengan pelajaran yang mereka kuasai pada jam pertama.
Dari luar,gedung sekolah terlihat luas ditambah dengan beberapa bangunan pelengkap
yang melengkapi sekolah tersebut.
Arsitektur bangunan tak kalah megah dan indah,desain kebarat-baratan serta tanaman
yang merambat di dinding-dinding bangunan menambah kesan yang indah.
Halaman sekolah juga luas dan dihiasi dengan pepohonan cemara,taman mini yang
terletak di tengah tengah halaman sekolah,serta sebuah patung monumen yang
menjadi icon dari sekolah tersebut.
Suara pintu yang dibuka membuat para siswa-siswi langsung duduk rapi di tempat
mereka masing-masing tanpa ada keributan yang terdengar.
Seorang pria paruh baya masuk ke dalam ruang kelas,rambut yang telah memudar dan
menjadi putih,aura yang berwibawa memancar dari beliau,beliau sepertinya telah
berkepala lima namun fisik beliau masih terlihat sangat bugar,seperti beliau masih
berumur 30-an.
Senyuman yang hangat serta teduh,tatapan yang tegas nan berwibawa namun tetap
lembut.
‘Zegara kertagara’ adalah nama beliau,beliau adalah seorang guru yang mengajar 6
kelas sekaligus juga beliau mengampung pelajaran IPS OLYMPIC dan masih banyak
lagi,walau beliau sudah berkepala lima namun tekad beliau sungguh kuat untuk
mendidik para siswa-siswi,agar menjadi pemuda-pemudi yang berguna bagi nusa dan
bangsa.
“Selamat pagi anak murid-muridku!,bagaimana kabar kalian semua hari ini?”.
Bariton berat tersebut mengawali pelajaran pertama ini dengan sapaan dipagi ini
dengan senyuman hangat.
Seorang siswi masuk ke ruang kelas dengan tenang di tengah sorakan,terlihat dari
gerakan berjalannya sudah terlihat jelas bahwa sisi tersebut percaya diri.
“Perkenalkan dia adalah murid baru yang akan bergabung dengan kita mulai hari
ini!,beri tepuk tangan yang meriah!”.
Tanpa disuruh dua kali semua siswa bertepuk tangan menyambut kehadiran murid
baru.
“Hai perkenalkan namaku biel mievan,aku murid pindahan dari australia,semoga kita
bisa berteman dengan baik!”
Ujar murid baru itu bernama biel dengan senyuman,hal itu lantas membuat para murid
kembali bertepuk tangan,lalu pak zen menyuruh biel untuk duduk di kursi kosong
sebelah siswi yang sedari tadi sedang menulis,perlahan biel berjalan kesana dan duduk
di kursi kosong sebelah gadis tersebut.
Siswi tersebut bername tag ‘Zenaya dyvern zaelgra’,sesekali angin dari luar jendela
menerpa lembut rambut zeu.
Tak perlu waktu lama zeu tersadar dengan keberadaan biel dan segera menoleh lalu
memperkenalkan diri.
“ perkenalkan namaku zeu,kau pasti biel kan? Semoga kita bisa berteman dengan
baik!”.
Ujar zeu dengan senyuman tipis yang terukir diwajahnya.
Biel dengan senang hati berkenalan dengan zeu dan tak lama mereka sudah
membangun tali persahabatan yang sangat kuat.
Hari berganti-ganti,pagi berganti menjadi malam,tak terasa biel sudah bersahabat
dengan zeu selama 3 bulan lamanya,dan zeu sudah memperkenalkan biel kepada 3
sahabatnya.
Yaitu Braden routh yang berasal dari belanda,liu chengseng yang berasal dari cina,dan
yang terakhir adalah morgan alexander yang berasal dari USA.
Persahabatan mereka sangat harmoni,mereka tidak pernah bertengkar dan mereka
juga bisa saling memahami kebiasaan mereka masing-masing karena mereka berasal
dari negara yang berbeda.
Tak perlu dipertanyakan lagi kenapa banyak murid dari manca negara yang
melanjutkan pendidikan disana,karena SMA ENFROST adalah sekolah yang bergengsi
di nusantara dan manca negara,jadi tak heran berbagai keberagaman seperti
budaya,ras,agama,bahasa yang dapat ditemukan oleh orang-orang yang pernah
berkunjung ke sekolah ini,walau mereka berasal dari negara lain mereka saling
menghormati satu antar lain.
Namun terkadang terjadi kesalah pahaman atau suatu masalah yang membuat
keharmonisan dan persatuan tersebut terkadang rusak.
Seperti ini.
Pada pagi yang cerah seperti biasanya zeu,biel,brader,cheng,serta morgan pergi ke
kantin untuk menghilangkan rasa lapar,semua berjalan lancar hingga biel tak sengaja
menumpahkan jus mangga kepada seorang murid karena terpleset,hal tersebut
membuat teman-teman siswi tersebut segera mendekat ke siswi tersebut dan seperti
memeriksa apakah ada yang terluka dengan siswa yang kena tumpahan jus mangga.
“Maaf-maaf aku gak sudi menerima permintaan maafmu! Sekarang kau harus ganti
rugi!.
Perlahan cairan bening melesat dari mata biel dengan deras,hal tersebut malah
membuat Rachel semakin geram.
Rachel kembali memaki-maki biel dengan kata gunjingan serta kata-kata yang rasis dari
mulut Rachel dan kawan-kawan rachel,biel terduduk tidak bisa melawan karena rasa
takut yang sangat besar.
Dari kejauhan zeu sedang menuju ke meja yang telah mereka pesan dengan membawa
nampan berisi makanan dan minuman,melihat keributan di tengah-tengah kantin zeu
langsung mendekat kesana dan para murid langsung membukakan jalan melihat ketua
osis mendekat,alangkah terkejutnya zeu melihat teman baiknya yaitu biel sedang di
maki-maki hingga menangis oleh salah satu murid yang memang sudah terkenal
karena kesombongan dan keburukannya.
“Apa kau tidak pernah puas dengan semua nasihatku RACHEL LOUS!?”
Suara yang tegas,lantang memenuhi ruangan kantin,membuat seluruh murid-murid
yang ada di kantin terdiam,suasana begitu hening ketika Zeu bersuara,Rachel sendiri
telah membeku wajahnya pucat pasi karena Rachel tidak pernah melihat pemilik iris
emas tersebut sangat marah,bahkan urat-urat Zeu menonjol di lehernya tanda bahwa
amarah zeu sangat besar!.
Biel mengenal suara tersebut,itu adalah Zeu biel langsung bangkit dan berlindung di
balik tubuh Zeu sambil menangis mengadukan semua,nada suara Zeu langsung lembut
ketika menenangkan biel.
“Rachel Kau sungguh keterlaluan,apa salahnya hingga kau memaki-makinya?! Hanya
karena hal sepele ini kau memaki-maki biel dengan kata-kata yang tidak
pantas!,pikirkan ketika kau dihina tentang silsilah keluargamu apa kau tidak akan sakit
hati?”
Tanya Zeu ke Rachel dan Rachel menggeleng ribut,keluarga Rachel adalah orang
berketurunan kulit hitam dan hanya rachel yang berkulit putih.
“Kau tidak mau kan? Kau pasti akan sakit hati ketika keluargamu di gunjing karena
warna kulit mereka,dari mana keluargamu berasal,kau menghina biel sama saja kau
menghina keluargamu rachel,bayangkan jika orangtuamu tahu pasti mereka akan
sangat kecewa kepada putri sulung mereka”
Rachel menangis dalam diam dia tahu perbuatannya salah,dan hari itu juga zeu
berhasil membuat rachel sadar akan kesalahannya dan meminta maaf ke biel,dan biel
dengan senang hati memaafkan rachel.
Zeu berpesan kepada seluruh murid yang ada di kantin agar tidak saling menghina satu
sama lain tentang ras atau budaya karena sesungguhnya ‘bersatu kita teguh bercerai
kita runtuh’ dan tuhan tidak akn membedakan ras dan budaya kita,kurang lebih seperti
itu penjelasan Zeu.
Dan sejak hari itu Rachel berteman baik dengan zeu dan tidak ada lagi,yang saling
menghina tentang keberagaman ras,budaya,dan bahasa murid lain.
.T.A.M.A.T.