Bismillah Proposal Ninang
Bismillah Proposal Ninang
Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
WA ODE LISNAWATI
E1E1 18044
Bahan pangan asal hewan sangat dibutuhkan untuk kesehatan manusia sebagai
sumber protein hewani yang utama, mengandung asam amino yang sangat
dibutuhkan manusia. Protein hewani sangat dibutuhkan sebagai sumber gizi untuk
kesehatan masyarakat, produk tersebut menjadi berbahaya bagi kesehatan masyarakat
bila tidak terjamin kesehatannya. Keamanan pangan bagi masyarakat merupakan
syarat utama yang tidak dapat di tawar-tawar lagi.
Formaldehida (CH2O) adalah derivasi aldehida yang mempunyai bau yang
menyengat. Zat kimiawi ini mempunyai kecenderungan untuk berpolimerisasi
dimana, molekul secara individu bergabung membentuk suatu satuan dari bobot
molar yang tinggi. Aktivitas polimerisasi ini melepaskan panas yang sering terjadi
secara letupan. Formaldehida yang lebih dikenal dengan nama formalin ini adalah
salah satu zat tambahan makanan yang dilarang.
Kasus penyalahgunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan banyak
dilakukan di Indonesia. Hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
menyatakan dari 700 sampel produk makanan yang di ambil dari Jawa, Sulawesi
Selatan dan Lampung, 56% mengandung formalin .
Bahaya dari penyalahgunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan perlu
adanya perhatian khusus, karena penggunaan formalin sebagai bahan pengawet
makanan dapat menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya efek kesehatan manusia
langsung terlihat akut seperti (iritasi, alergi, mual, muntah, sakit perut dan pusing),
dan efek kronik yaitu efek pada kesehatan manusia terlihat dalam waktu yang lama
dan berulang, seperti gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat.
Perlu adanya penanganan khusus dari kasus diatas dan perlu adanya kewaspadaan
masyarakat terhadap penyalahgunaan formalin yang terus meningkat di Indonesia.
Konsumsi bahan makanan dan minuman yang mengandung formalin dalam
jangka panjang atau melebihi ambang batas dapat mengakibatkan kanker, iritasi pada
mata dan saluran pernafasan, kerusakan sistem syaraf pusat dan kebutaan.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pengecekan untuk mengetahui adanya
formalin dalam bahan makanan atau minuman, dengan cara deteksi bahan tersebut.
Deteksi untuk mengetahui kandungan formalin sudah banyak dilakukan diantaranya
dengan cara spektroskopi menggunakan spektrofotometer ultra violet 2 (UV), high
performanceliquid chromatography (HPLC) dan Gas Chromatography Metode
inirelatif selektif dan sensitif akan tetapi memerlukan waktu analisis yang lama,
membutuhkan banyak reagen, dan tidak ekonomis karena harganya yang sangat
mahal. Salah satu alternatif alami yang telah dikembangkan di Indonesia untuk
pendeteksi formalin pada bahan makanan dengan menggunakan kertas tumerik dari
cairan kunyit, cara deteksi tersebut sangat ekonomis akan tetapi kurang akurat karena
pendeteksianya hanya berfungsi sebagai kontrol positif dan negatif . Sehingga perlu
adanya inovasi deteksi formalin yang cepat dan akurat sehingga dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat.
Android merupakan sistem operasi pada perangkat mobile yang sedang
berkembang pesat saat ini. Aplikasi android yang hadir semakin beragam karena
android merupakan sistem operasi yang bersifat open source. Dengan beragamnya
aplikasi yang terdapat pada android membuat ponsel menjadi salah satu media untuk
membantu kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah memonitoring pekerjaan
sebuah alat, atau sebagai display untuk menampilkan hasil perkejaan dari sebuah
alat.
Dari permasalahan diatas muncul suatu ide untuk membuat Rancang Bangun
Alat Pendeteksi Formalin Pada Dagig Ikan dan Ayam Menggunakan Grove HCHO
berbasis Mikrokontroler dan Android. Alat ini menggunakan sensor HCHO untuk
membaca adanya zat formalin. Arduino Uno sebagai kendali utama pada sistem ini,
dan hasilnya akan di tampilkan melalui smartphone serta Buzzer sebagai alarm jika
terdapat adanya formalin.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana merancang alat pendeteksi formalin pada daging ayam dan ikan
berbasis mikrokontroler menggunakan grove HCHO sensor dengan display
smartphone android?
2. Bagaimana membuat alat pendeteksi formalin pada daging ayam dan ikan
berbasis mikrokontroler menggunakan grove HCHO sensor?
Dari perumusan masalah di atas dapat di uraikan tujuan yang ingin di capai
antara lain:
1. Merancang rangkaian komponen elektronik dengan mikrokontroler.
2. Mengujian alat pendeteksi formalin pada daging ikan dan ayam dengan
menggunakan grove HCHO sensor berbasis mikrokontroler.
3. Merancang alat pendeteksi formalin pada ikan dan ayam dengan display
android.
1.5 Manfaat Penelitian
2.1 Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di
dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya
ditambahkan methanol hingga 15% sebagai pengawet.Formalin memiliki sejumlah
nama kimia diantaranya formol, methylene aldehyde, paraforin, morbicid,
oxomethane, polyoxymethylene glycols, methanol, formoform, superlysoform, formic
aldehyde, formalith, tetraoxymethylene, methyl oxide, karsan, trioxane, oxymethylene
dan methylene glycol. Formalin yang biasa ditambahkan pada makanan adalah larutan
30- 50% gas formaldehid, untuk stabilitas dalam larutan formalin biasa nya
mengandung methanol 10-15%. Formalin mempunyai bau menyengat dan dapat
menimbulkan pedih pada mata (Mustanti, 2018).
2.2 Mikrokontroler
2.6 Android
Android merupakan sistem operasi yang terbuka (open source) yang mana
berarti jika pihak Google memperbolehkan dan membebaskan bagi pihak manapun
untuk dapat mengembangkan sistem operasi tersebut. Bahkan anda sendiri pun juga
dapat mengembangkan sistem android yang memang sesuai dengan keinginan anda.
Android menyediakan platform open source bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi yang dapat digunakan oleh berbagai macam piranti bergerak.
Pengembangan aplikasi memiliki beberapa pilihan Integrated Development
Enviroment (IDE) ketika membuat aplikasi android (Setiyawati, 2022)
2.7 Dart
2.8 Firebase
2.9 Bahasa C
2.10 Flutter
Flutter adalah Mobile App SDK milik Google dimana developer dapat
membuat aplikasi untuk IOS dan Android dengan menggunakan Bahasa dan source
code yang sama . Bahasa yang digunakan pada flutter adalah Bahasa pemrograman
Dart. Pada flutter, developer dapat membuat aplikasi secara native dengan
menggunakan Bahasa pemrograman Dart. Flutter juga mempunyai widget nya
sendiri. Dengan didukung oleh Google, flutter dapat berkembang sangat cepat dan
dapat bersaing dengan Xamarin, React Native, dan framework mobile lainnya.
Berikut adalah gambar dari struktur dari flutter framework (Mustanti, 2018).
2.11 Bluetooth
Gambar 2. 4 Bluetooth
HCHO (Hidrogen Carbon Hidrogen Oksigen) Sensor adalah sensor gas VOC
semikonduktor. Desainnya didasarkan pada WSP2110 yang konduktivitasnya
berubah dengan konsentrasi gas VOC di udara. Melalui rangkaian, konduktivitas
dapat dikonversi menjadi sinyal keluaran yang sesuai dengan konsentrasi gas. Sensor
ini bisa mendeteksi gas yang konsentrasinya sampai 1ppm. Ini cocok untuk
mendeteksi formaldehida, benzena, toluena dan komponen volatil lainnya. Produk
ini bisa digunakan untuk mendeteksi gas berbahaya di lingkungan rumah (Mustanti,
2018).
2.15 Buzzer
Use case diagram adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan
antara sistem dan actor, Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi
antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana
sebuah sistem dipakai.
Use case juga digunakan untuk membentuk perilaku (behaviour) sistem yang
akan dibuat, use case menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna (actor)
dengan sistem yang ada dan menggambarkan sekelompok use case dan actor yang
disertai dengan hubungan diantaranya. Diagram use case ini menjelaskan dan
menerangkan kebutuhan yang diinginkan pengguna, serta sangat berguna dalam
menentukan struktur organisasi dan model dari pada sebuah sistem. Proses desain
mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti
perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Adapun komponen-komponen
use case diagram adalah sebagai berikut :
n generalisasi- spesialisasi.
2.21 Flowchart
Waktu (2022)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Inception
2 Elaboration
3 Construction
4 Transtion
Analisis Rancang alat yang akan dibangun merupakan tahapan yang bertujuan
untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam sistem yang akan dibangun.
Dalam analisis sistem ini dilakukan analisis kebutuhan fungsional dan analisis
kebutuhan non fungsional.
Nama Jenis
No. Perangkat Jumla Kompone Deskripsi
h n
Digunakan sebagai pengontrol sistem dari
semua komponen dan alat penyimpanan
1. Arduino 1 Proses perangkat lunak sehingga instruksi -
UNO instruksi pada perangkat lunak dapat
berjalan serta untuk komunikasi data.
3.5.1 Hardware
Pada Hardware arsitektur sistem yang di ilustrasikan pada gambar
menunujukan komponen – komponen Hardware secara spesifik dan terstruktur.
3.5.6 Software
Pada software arsitektur sistem yang diilustrasikan pada Gambar 3.2
menunjukkan komponen – komponen software secara spesifik dan terstruktur.
Pada perancangan sistem ini disediakan blok diagram untuk menjadi ilustrasi
alur kerja alat. Adapun komponen – komponen utama dari alat ini dapat dilihat pada
gambar.
Gambar 3. 2 Blok Diagram
Ketika daya baterai dihubungkan pada mikrokontroler maka sensor Grove
HCHO akan aktif. Sensor Grove HCHO mendeteksi kandungan gas formalin pada
ikan lalu datanya akan menuju ke mikrokontroler lalu data disimpan di firebase lalu
dikirmke HP Android sebagai notifikasi bagi user. Di dalam android terdapat menu
cek formalin dimana pada menu cek formalin berfungsi untuk mengecek berapa
persen kadar formalin pada daging ikan dan ayam. Dan alat selanjutnya adalah buzzer
akan bekerja sebagai output pada alat apabila kadar formalin telah mencapai level
tertentu maka buzzer akan mengeluarkan suara sebagai tanda alarm bahawa dading
ayam dan ikan tidak layak untuk di konsumsi. Alat ini didesain untuk bekerja pasar,
pelelangan ikan, dan di rumah .
Gambar 3.4 merupakan tampilan use case diagram dimana dijelaskan bahwa
user akan melakukan pengecekan kadar formalin, mengaktifkan bluetooth, dan
membaca dari sensor dan mikrokontroler mengirim data ke database lalu menjalakan
alat.
Adapun deskripsi activity diagram pada gambar 3.5 adalah sebagai berikut :
1. User membuka aplikasi
2. Sistem menampilkan halaman login
3. User memasukkan username dan password
4. Sistem melakukan validasi username dan password, jika username dan
password benar maka sistem menampilkan beranda, jika tidak maka sistem
akan menampilkan kembali halaman login dan user mengisi kemabali
username dan password.
b. Activity Diagram menu pengecekan
Pada Activity Diagram menu pengecekan, user memilih menu tersebut sehingga
akan ditampilkan berapa persen kadar formalin, dan pemberitahuan terdeteksinya
kandungan formalin atau tidak.
Gambar 3. 6 Activity Diagram menu pengecekan
Adapun deskripsi activity diagram pada gambar 3.6 adalah sebagai berikut :
1. User memilih menu cek formalin
2. Sistem akan meminta data formalin ke alat dan menampilkan kadar formalin
3. Alat akan mengecek berapa persen kadar formalin
4. Kemudian sistem akan menampilkan data hasil pengecekkan kadar formalin
oleh alat
5. Setelah itu, user dapat melihat kadar formalin yang telah dicek menggunakan
alat melalui sistem.
Gambar diatas menjelaskan jumlah class yang ada pada android yaitu terdiri
dari class user, home, cek formalin, dan tentang. Class user terdiri dari atribut Id,
username, dan password kemudian dapat melakukan fungsi login dan logout. Class
home menampilkan menu cek formalin dan tentang. Class cek formalin akan
menampilkan info formalin. Class tentang akan menampilkan penjelasan mengenai
aplikasi.
2. Halaman Beranda
Pada halaman ditampilkan beranda pilihan menu untuk melakukan pengecekan
pada alat dan terdapat menu tentang untuk penjelasan mengenai aplikasi ini.
4. Halaman Pengecekan.
Menu berikut Jika tidak terdeteksi kandungan formalin maka akan muncul
tampilan berikut.
Pada tabel 3.5 dapat dilihat proses pengujian sistem dengan menggunakan
metode pengujian blackbox pada tabel pengujian ini memiliki 3 komponen utama
yaitu: input/event, output dan hasil uji dimana dari ketiga komponen ini masing –
masing memiliki isi yang merupakan bentuk representasi dari alur atau tatacara
menjalankan sistem yang telah dibuat.
No. Kadar
Keadaan Sensor Buzzer
formalin %
Pada tabel 3.8 bahwa jika kadar formalin di atas 10% maka Sensor HCHO
akanmendeteksi formalin, dan jika kadar formalin di bawah 10% sensor HCHO tidak
akan mendeteksi formali dan buzzer tidak berbunyi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.aldyrazor.com/2020/05/breadboard-arduino.html
126–135.
Darnita, Y., Discrise, A., & Toyib, R. (2021). Prototype Alat Pendeksi Kebakaran
https://doi.org/10.26877/jiu.v7i1.7094
https://doi.org/10.37859/jst.v8i1.2676
Pratmanto, D. (2021). Alat pendeteksi formalin pada ikan segar menggunakan sensor
Saifuddin, M. R., Winardi, S., Komputer, S., Komputer, F. I., Surabaya, U. N., &
(Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan). Jurnal Ilmu Komputer Dan
61–75.
Syukri, M., & Mukhaiyar, R. (2021). Alat Pendeteksi Formalin Pada Makanan