Anda di halaman 1dari 9

satu kalimat ga ada komanya?

Gabungin sm yg bawah aja

Demam adalah gangguan kesehatan yang selalu menjadi perhatian dibidang kesehatan.
Dalam sejarah kesehatan penyebab utama demam adalah infeksi seperti virus, bakteri, riketsia,
klamida dan parasit (Chairulfatah, A 2017). Demam dapat diartikan sebagai keadaan suhu tubuh
yang meningkat melebihi suhu tubuh normal manusia. Selain infeksi virus, demam dapat
disebabkan oleh gangguan otak akibat bahan toksin yang mempengaruhi pusat pengaturan tubuh
yang mengakibatkan kenaikan suhu tubuh hingga >37,5 C°. Badan kesehatan dunia WHO
Pakai
(World Health Organization) mengemukakan bahwa jumlah kasus demam diseluruh dunia (banyaknya)
aja gimana?
mencapai angkat 16-33 juta. Maraknya kejadian demam diseluruh penjuru dunia ini menjadikan
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi demam, upaya tersebut dapat dilakukan secara
farmakologi dan non farmakologi. Cara non farmakologi yang dapat diupayakan adalah dengan
menggunakan kompres. Terdapat bebrapa cara atau macam yang bisa diberikan untuk
menurunkan suhu tubuh yaitu kompres tepid sponge dan kompres air hangat (Asmadi, 2012).
Selain menggunakan kompres, demam dapat diatasi dengan cara farmakologi yaitu dengan
mengonsumsi obat penurun demam.
Ibuprofen merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) turunan asam propionat.
Khasiat dari Ibuprofen adalah sebagai analgesik dan antiinflamasi non steroid. Ibuprofen juga
memiliki efek antiradang, adapun efek samping dari Ibuprofen adalah gangguan ringan pada Penulisa
saluran cerna. Selain menurunkan demam, ibuprofen dapat meredakan nyeri haid, sakit kepala, nnya
harus
sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi akibat radang sendi. Menurut farmakope Indonesia edisi sesuai
IV, Ibuprofen berupa serbuk hablur putih hingga hampir putih, berbau khas lemah mengandung pedoma
n dong,
tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0%, dihitung terdapat zat anhidrat yang sangat
dibaca!!
mudah larut dalam etanol, dalam methanol, aseton dan kloroform, sukar larut dalam etil asetat, !!!
praktis tidak larut dalam air.
Sirup merupakan larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar
tinggi, biasanya kadar sukrosa dalam sirup yaitu 64%-66%, kecuali dinyatakan lain (Depkes RI, Kutipannya
langsung 2
2020). Senyawa aktif obat merupakan komponen utama dalam sediaan sirup yang memiliki itu
gimana??
aktifitas farmakologi. Bahan tambahan dalam sirup antara lain pelarut, emanis, penstabil, Kasih uraian
yg opini gitu
pengawet, pengental, pewarna, pengawet, perasa, dan pengisitonis (D.Z. Fickri, 2019). Sirup
ialah sediaan yang mengenakkan untuk pemberian suatu bentuk cairan dari suatu obat yang
mempunyai rasa tidak enak. Sirup bisa efektif dipergunakan dalam pemberian obat untuk anak
anak, sebab memiliki berbagai macam rasa sehingga anak menyukai dan meminumnya tanpa
rasa pahit. Kontrol kualitas sediaan farmasi sangat penting, baik untuk produk obat yang akan
diproduksi maupun yang sudah beredar dipasaran. Penentuan kadar zat aktif dalam sediaan obat
menjadi salah satu parameter kontrol kualitas dalam memastikan efektifitas dan keamanan
penggunaan obat tersebut (Ardhany, 2016). Persyaratan kualitas sediaan farmasi secara resmi
diatur dalam Farmakope Indonesia, serta dipertegas oleh berbagai sumber pustaka acuan
terpercaya.
FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) merupakan salah satu instrument
spektroskopi yang memanfaatkan panjang gelombang inframerah dalam spektra elektromagnetik
dengan fokus pada bagian mid infrared (Wicaksana & Rachman, 2018). Pada FTIR memiliki
beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi metode yang menarik untuk penentuan kadar
sirup parasetamol. Pertama, FTIR mampu memberikan analisis yang cepat dan akurat, kemudian
kemampuan mengukur spektra dengan SNR (signal-to-noise ratio) yang tinggi, 10 sampai 100
kali lebih baik daripada jenis spektrometer inframerah lainnya. FTIR tidak memerlukan
penggunaan pelarut, mengurangi dampak negatif tehadap lingkungan, dan juga menghemat
biaya. Pengujian menggunakan FTIR akan memberikan data spektra inframerah yang kompleks
dan kaya akan informasi namun karena jumlah variable yang banyak dan saling terkait dalam
hasil pengujian ini, maka dibutuhkan analisis multvariat atau kemometrik untuk memproses dan
menafsirkan data dengan cepat. Metode kemometrik merupakan disiplin ilmu yang berharga dari
berbagai objek (Rohman et al., 2020). Khususnya dalam analisis spektrum inframerah, metode
ini menunjukkan keunggulan dalam pengolahan data yang akurat dan efisien. Salah satu aspek
menarik dari metode kemometrik adalah kemampuannya dalam mengekstrak informasi yang
relevan dan bermakna dari data yang rumit. Kemometrik membuka peluang yang luas untuk
memeroleh pemahaman yang lebih mendalam dari spektrum inframerah, yang sebelumnya sulit
dipahami dengan tepat.
Berdasarkan studi literatur, sampai saat ini belum ada penelitian penentuan kadar sirup
Ibuprofen menggunakan metode FTIR kemometrik dengan pembanding Spektrofotometri UV-
Vis. Pentingnya untuk dilakukan penelitian penetapan kadar sirup Ibuprofen menggunakan FTIR
kemometrik agar bertujuan untuk mengembangkan metode analisis menggunakan FTIR
kemometrik guna menentukan kadar sirup Ibuprofen secara akurat dan efisien. Metode
pembanding yang digunakan pada penelitian ini adalah Spektrofotometer UV-Vis.
Rumusan Masalah
Mengacu pada informasi yang telah diuraikan, permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode analisis spektroskopi FTIR dan Kemomtrik dapat digunakan unuk
menentukan kadar Ibuprofen dalam sediaan sirup?
2. Apakah hasil pengukuran kadar sirup Ibuprofen dengan menggunakan metode FTIR
kemometrik dan Spektrofotometri UV-Vis memberikan hasil yang berbeda secara
signifikan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui metode FTIR kemometrik dapat digunakan untuk menentukan kadar
Ibuprofen dalam sediaan sirup.
2. Mengetahui hasil antara kadar Ibuprofen dalam sediaan sirup yang diukur dengan
metode FTIR kemometrik dan metode pembanding Spektrofotometri UV-Vis.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontibusi baik dalam pengembangan metode
FTIR kemometrik untuk mengukur kadar Ibuprofen dalam sediaan sirup.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan peluang yang baik bagi ilmu
pengetahuan khususnya dibidang kefarmasian yang berkaitan dengan bagian Kimia
Analisis
TINJAUAN TEORI
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam jenis True Experimental Laboratories, yang dilaksanakan
dilaboratorium untuk mengembangkan metode analisis Ibuprofen dalam sediaan sirup dengan
menggunakan pendekatan FTIR kemometrik.

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas
Jember, dimulai pada bulan januari 2024 hingga selesai.

Desain Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabek bebas yang digunakan dalam penelitian ini dan adalah konsentrasi
Ibuprofen dari sampel simulasi
b. Variabel Terikat
Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah absorbansi puncak pasa
spektra FTIR Ibuprofen dari sampel simulasi.
c. Variabel Terkendali
Variabel terkendali pada penelitian ini adalah metode penenetuan kadar Ibuprofen
menggunakan spektroskopi FTIR dan kemometrik serta spektrofotometri UV-Vis.

Rancangan Penelitian
Penelitian ini menyertakan pembuatan sampel sirup Ibuprofen.

Alat dan Bahan Penelitian


a. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer FTIR (Bruker
Alpha) dengan aksesoris ATR (Attnuated Total Reflectance), spektrofotometri UV-
Vis Shimadzu, perangkat lunak The Unscramble X 10.4 (Camo), IBM SPSS Statistics
22, perangkat lunak OPUS, ultrasonic bath, breaker glass, labu ukur, batang
pengaduk, mortar dan stamper, botol sirup, vial, pipet tetes, kuvet, dan labu ukur.
b. Bahan Penelitian
Alur Penelitian

Pembuatan sampel simulasi Ibuprofen

Training set Test set

Analisis Spektroskopi Analisis Spektroskopi


FTIR FTIR

Data spektrum FTIR Data spektrum FTIR

Pembentukan model kalibrasi dengan


The Unsrambler X 10.4 (PLS, PCR,
SVR)

Validasi internal dan validasi eksternal

Aplikasi pada sampel nyata sirup


parasetamol menggunakan FTIR Penetapan kadar
kemometrik parasetamol pada sampel
nyata menggunakan
spektrofotometri UV-Vis

Analisis hasil data


Prosedur penelitian

(FORMULASI MATRIKS, FORMULA A DAN FORMULA B SIRUP PARASETAMOL)

Pembuatan Sampel Simulasi

Pertama dilakukan pembuatan matriks sirup parasetamol dan bahan tambahan sirup,
kemudian dibuat sampel simulasi dengan mencampurkan matriks yang sudah dibuat dengan
bahan aktif parasetamol dalam konsentrasi yang sudah ditetapkan. Proses pencampuran matriks
dan bahan aktif parasetamol harus tercampur hingga homogen.

Penentuan kadar sediaan sirup parasetamol pada penelitian ini mengikuti pedoman
Farmakope Indonesia Edisi VI, yang sudah mempunyai tetapan tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Sampel simulasi yang akan dibuat
menggunakan rentang konsentrasi dari 80-120% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Berdasarkan rentang penelitian ini, sampel simulasi disusun dengan konsentrasi 1,6-6,0%
(%b/v). Selanjutnya, analisis sampel dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Training set
Penelitian ini menggunakan sampel simulasi training set yang berfungsi sebagai
menentukan model kalibrasi kemometrik. Terdapat 23 sampel dengan konsentrasi
bahan aktif yang berbeda. Konsentrasi (%b/v) pada sampel simulasi training set
terdiri dari 1,6%, 1,8%, 2,0%, 2,2%, 2,4%, 2,6%, 2,8%, 3,0%, 3,2%, 3,4%, 3,6%,
3,8%, 4,0%, 4,2%, 4,4%, 4,6%, 4,8%, 5,0%, 5,2%, 5,4%, 5,6%, 5,8%, dan 6,0%.
Setiap sampel simulasi training set ditambahkan dengan bahan aktif sesuai dengan
konsentrasi yang sudah dihitung konsentrasinya.
b. Test set
Test set memiliki kegunaan untuk menguji dan memvalidasi model prediksi yang
telah dibuat dari training set (Sprctroscopy & Varma, 2023). Sampel simulasi pada
test set ini dipersiapkan 6 sampel dengan beberapa konsentrasi (%b/v) yaitu : 2,1%,
2,7%, 3,5%, 4,5%, 5,3%, dan 5,9%. Setiap sampel simulasi test set ditambahkan
dengan bahan aktif sesuai dengan konsentrasi yang sudah dihitung konsentrasinya.

Pengukuran Spektrum FTIR


Pengukuran spektrum pada training set, test set, dan sampel nyata menggunakan
instrument Spektroskopi FTIR. Sampel disiapkan dan diletakkan di atas plate ATR, lalu tuas
ATR diputar hingga menyentuh sampel pada plate ATR. Pengukuran background dilakukan
sebelum melakukan scanning. Proses pengukuran dilakukan dengan satu set computer yang
sudah dilengkapi perangkat lunak OPUS. Rentang panjang gelombang yang diukur adalah 4000-
700 c m−1 dengan resolusi sebesar 4c m−1, dan masing-masing dilakukan scanning sebanyak 32
kali. Spektrum yang dihasilkan disimpan dalam format OPUS (.own) dengan tiga kali
penembakan pada setiap replikasi pada training set dan test set.

Pembentukan Model Kalibrasi

Anda mungkin juga menyukai