Anda di halaman 1dari 7

Langkah kerja :

1. Tarik garis sepanjang 4,5 cm kebawah bidang A , kemudian buka 50˚ dari
garis tersebut, lakukan hal yang sama pada bidang B hanya saja panjang
garis dibawah bidang B adalah 0,5 cm dan bukaan sudutnya sebesar 40˚
2. Hubungkan garis yang dibentuk dari kedua bidang sehingga mencapai
ketinggian yang sama
3. Kemudian tarik garis tegak lurus dari perpotongan kedua garis tersebut
4. Tarik garis tegak lurus sepanjang t (1 cm) dari garis tegak lurus yang dibuat
sebelumnya dan hubungkan ke titik dimana garis tegak lurus dibentuk,
plunge telah terbentuk
5. Hitunglah berapa derajat sudut plunge tersebut
6. Setelah didapatkan plunge = 35˚ maka ,tren (arah penunjaman) dapat
diketahui yaitu N 22˚ E
7. Buatlah proyeksi lubang bor dengan plunge dan tren yang telah didapatkan
8. Buat garis horizontal sebagai garis penampang
9. Buka N 22˚ E dari garis penampang,setelah itu buka 35˚dari arah tren N22˚
E
10. Setelah itu dari sudut siku-siku yang dibentuk hubungkan garis ke arah garis
penampang dan terbentuk sudut siku-siku, setelah tarik garis kebawah garis
penampang sebesar t dan hubungkan ketitik terbentuknya.
Cara kerja 1a :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan cara membuat kedudukan bidang sesar


tersebut sebesar N47˚ E/30˚. Berlawanan arah jarum jam
2. Setelah itu tarik garis sebesar 40˚ dari N, garis ini sebagai pitch ,yang
nantinya diukur dari bidang N47˚
3. Selanjutnya hubungkan garis ujung pitch mengenai garis F3 dan
hubungkan garisnya ke titik pusat.
4. Setelah dihubungkan buka garis tegak lurus yang panjangnya sama seperti
t sesudah dibuat, hubungkan garis tersebut ke pusat titiknya , maka plunge
telah terbentuk dan ukurlah berapa derajat sudutnya
5. Kemudian dari garis dimana plunge dibentuk , tentukan berapa arah tren
dengan cara mengukurnya dari arah utara
6. Dari hasi penentuan tersebut kita dapat menemukan berapa nilai plunge
dan tren.
Cara kerja 1b :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan cara membuat kedudukan bidang sesar


tersebut sebesar N47˚ E/30˚. Searah jarum jam
2. Setelah itu tarik garis sebesar 55˚ dari N, garis ini sebagai pitch ,yang
nantinya diukur dari bidang N47˚
3. Selanjutnya hubungkan garis ujung pitch mengenai garis F3 dan
hubungkan garisnya ke titik pusat.
4. Setelah dihubungkan buka garis tegak lurus yang panjangnya sama seperti
t sesudah dibuat, hubungkan garis tersebut ke pusat titiknya , maka plunge
telah terbentuk dan ukurlah berapa derajat sudutnya
5. Kemudian dari garis dimana plunge dibentuk , tentukan berapa arah tren
dengan cara mengukurnya dari arah utara
6. Dari hasi penentuan tersebut kita dapat menemukan berapa nilai plunge
dan tren.
Cara kerja 2a :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan membuat kedudukan kedua sayap


antiklin mempunyai kedudukan sebesar N50 E/45˚ NW dan N320˚ E/60˚
2. Setelah itu tarik garis tegak lurus dari pertemuan garis pertama ke
pertemuan garis bantu pertama.
3. Setelah garis tersebut dibuat , tarik garis tegak lurus sebesar t dan
hubungkan ke titik pertemuannya , maka plunge telah terbentuk
4. Sesudah itu, panjangkan garis lurus dari dimana plunge dibentuk ,
hitunglah berapa arah garis tersebut , itulah arah tren
5. Nilai sudut plunge dan arah tren telah ditemukan
Cara kerja 2b :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan membuat kedudukan kedua sayap


antiklin mempunyai kedudukan sebesar N150 E/45˚ NW dan N74˚ E/65˚
2. Setelah itu tarik garis tegak lurus dari pertemuan garis F1 ke pertemuan
garis F2.
3. Setelah garis tersebut dibuat , tarik garis tegak lurus sebesar t dan
hubungkan ke titik pertemuannya , maka plunge telah terbentuk
4. Sesudah itu, panjangkan garis lurus dari dimana plunge dibentuk ,
hitunglah berapa arah garis tersebut , itulah arah tren
5. Nilai sudut plunge dan arah tren telah ditemukan
Cara kerja 3a :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan cara membuat kedudukan N72˚ E/30˚


2. Setelah itu tarik garis sebesar N9˚W ini sebagai Urat vertikal yang
nantinya memotong dengan kedudukan sebelumnya dan membentuk ore
shoot.
3. Dari garis urat tersebut , yang mengenai garis F1, buatlah garis tegak lurus
urat sebesar t dan hubungkan ke titik pusat pertemuan ,maka terbentuklah
plunge, hitunglah berapa derajat sudut plunge tersebut
4. Sesudah itu tarik garis tegak lurus dari sudut siku-siku plunge mengenai
garis F3 dan hubungkan ke titik pertemuan , garis inilah nanti dijadikan
sebagai pitch yang diukur dari arah kedudukan.
5. Kemudian tentukan arah tren dengan mengukur arah dari garis lurus
dimana Plunge dibentuk.
6. Plunge, pitch dan tren telah ditentukan
Cara kerja 3b :

1. Buatlah proyeksi orthografi dengan cara membuat kedudukan N242˚ E/40˚


2. Setelah itu tarik garis sebesar N62˚W ini sebagai Urat vertikal yang
nantinya memotong dengan kedudukan sebelumnya dan membentuk ore
shoot.
3. Dari garis urat tersebut , yang mengenai garis F1, buatlah garis tegak lurus
urat sebesar t dan hubungkan ke titik pusat pertemuan ,maka terbentuklah
plunge, hitunglah berapa derajat sudut plunge tersebut
4. Sesudah itu tarik garis tegak lurus dari sudut siku-siku plunge mengenai
garis F3 dan hubungkan ke titik pertemuan , garis inilah nanti dijadikan
sebagai pitch yang diukur dari arah kedudukan.
5. Kemudian tentukan arah tren dengan mengukur arah dari garis lurus
dimana Plunge dibentuk.
6. Plunge, pitch dan tren telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai