Anda di halaman 1dari 22

1.

Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui apa saja yang
berhubungan dengan proyeksi stereografis.

2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Paktikan dapat mengunakan proyeksi stereografis dalam analisi deskriptif
problema struktur geologi.
2. Praktikan dapat memahami pengunaan Wulf Net dan Scmidht Net dalam analisis
deskriptif problema struktur geologi.

2. Alat dan Bahan

1. Mistar 30 cm
2. Busur 3600
3. Papan standart dan penjepit kertas
4. ATM (Alat tulis menulis)
5. Kertas kalkir min 10 Lembar
6. Polar net
7. Wulf net
8. Schmidt net
9. Jangka
3. Dasar Teori

Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang


efisien untuk menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara
langsung. Pada proyeksi stereografi, unsur struktur geologi digambarkan dan
dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere). Biasanya yang dipakai adalah
permukaan setengah bola bagian bawah (lower hemisphere).
Dalam acara proyeksi stereografis akan dibahas empat macam proyeksi, yaitu:
a. Equal angle projection
b. Equal area projection
c. Orthogonal projection
d. Polar projection.

3.1. Equal Angle Projection


Proyeksi equal angle lebih umum disebut dengan proyeksi stereografis.
Bidang proyeksi adalah bidang horisontal setengah bola yang melalui pusat bola.
Biasanya proyeksi memakai setengah bola bagian bawah (lower hemisphere).
Proyeksi equal angle pada dasarnya memproyeksikan titik-titik pada
permukaan bola ke bidang proyeksi pada satu titik yaitu pada zenith (P) yang terletak
pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Pada proyeksi stereografis
sebuah bidang dan garis akan memotong permukaan bola imajiner. Titik/garis potong
tersebut dihubungkan dengan zenith.

Gambar 3.1 Wulff Net, merupakan proyeksi equal angle (Ragan, 1973)
3.2 Equal area projection
Equal area projection adalah proyeksi titik-titik pada permukaan bola pada
bidang proyeksi sedemikian hingga titik-titik pada permukaan bola yang berjarak
sama akan digambarkan pada bidang proyeksi dengan jarak yang sebanding dan
sama. Jadi jarak lingkaran besar sepanjang lingkaran kecil akan konstan dari pusat
ke tepi. Stereogram proyeksi equal area dikenal denqan Schmidt Net.
Proyeksi equal area ini lebih umum digunakan untuk analisis data statistik,
karena kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Gambar 3.2. Schmidt Net, proyeksi equal area (Ragan, 1973)

3.3 Polar projection


Dengan proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan
sebagai titik. Bila garis maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut
dengan permukaan bola. Bila yang diproyeksikan bidang, maka proyeksinya berupa
proyeksi titik tembus garis melalui pusat yang tegak lurus bidang tersebut.
Stereogram proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau Billings Net. Polar net
ini diperoleh dari equal area projection, sehingga apabila akan mengembalikan
proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar) harus digunakan
Schmidt Net.
Gambar 3.3. Polar Net atau Billings Net

4. Prosedur Kerja

Pada praktikum ini terdapat enam proses penggambaran:


1. Mencari Kedudukan dan Pitch
Buat lingkaran kemudian tentukan utara dan selatan pada lingkaran,buat garis
strike setelah itu utarakan garis strike yang sudah ada untuk mencari dip setalah dip
di ketahui utarakan sebenarnya atau kembali ke posisi semula untuk menentukan
trend setelah trend ditemukan cari nilai pitch dengan menghitung dari strike ke garis
trend kemudian untuk mencari kedudukan arahkan garis trend ke garis horizontal
atau WE dan hitung dari luar lingkaran sampai batas garis dip.
2. Mencari besar dip semu dan pole
Buat lingkaran kemudian tentukan utara dan selatan pada lingkaran,buat garis
strike setelah itu utarakan garis strike yang sudah ada untuk mencari dip setalah dip
di ketahui utarakn sebenarnya atau kembali ke posisi semula untuk menentukan arah
setelah arah ditemukan cari nilai dip semu yaitu letakkan garis arah ke garis
horizontal atau WE dan hitung dari luar lingkaran sampai batas garis dip dan untuk
mencari titik pole yaitu sama dengan posisi mencari dip semu namun hitung dari
garis dip sebesar 900 itulah titik polenya.
3. Mencari kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari prpotongan dua bidang
Buat lingkaran kemudian tentukan utara dan selatan pada lingkaran,buat garis
strike untuk data pertam setelah itu utarakan garis strike yang sudah ada untuk
mencari dip data pertama setalah lakukan cara yang sama untuk mendapatkan
gambar data kedua setelah semua di temukan utakan sebenarnya dan tarik garis
horisontol dari batas lingkaran sampai titik tengah kemudian trendnya dari batas
lingkaran sampai batas garis dip atai garis putus-putus kemudian utarakan
sebenarnya untuk mencari plunge di mana dihitung dari utara sampai garis yang
berpotongan kemudian hitung pitch yang tidak melebihi dari 900 dari garis strike ke
garis yang saling berpotongan karena ada dua garis strike maka ada dua pitch yang di
temukan.
4. mencari kedudukan bidang dari dua data kedudukan semu
Buat lingkaran kemudian tentukan utara dan selatan pada lingkaran, kemudian
tentukan plunge dari dua data yang diketahui dengan memberi tanda titik pada
plunge yang telah didapat setelah itu arahkan garis plunge pertama ke garis
horizontal atau WE kemudian cari titik trend dari titik plunge ke arah dalam dengan
data yang di ketahui kemuadian beri tanda titik lakuakan dengan cara yang sama
pada data yang kedua, setelah ditemukan dua titik cari garis yang bisa
menghubungkan dua titik tersebut, setelah itu tarik garis sampai menyentuh kedua
ujung garis yang di temukan tadi dan utarakan garis lurus tadi setelah itu tarik garis
dari batas lingkaran sampai titik tengah pada garis horizontal atau WE kemudian
tentukan kedudukannya dengan cara utarakan sebenarnya dan hitung samapai garis
yang ditemukan tadi setelah itu letakkan kembali garis dip pada garis horizontal
kemuadian hitung dari batas lingkaran sampai batas garis putus-putus.
5. Mencari kedudukan apa bila data pole di ketahui
Buat lingkaran kemudian tentukan utara dan selatan kemudian cari posisi plunge
dengan data yang ada beri tanda titik pada batas lingkaran kemudian arahkan titik
tadi ke garis horizontal kemudian hitung kedalam trendnya beri tanda titik setelah
itu hitung dari titik tadi sebesar 900 setelah didapatkan buat garis dengan mengikuti
garis yang terletak tepat pada titik tadi kemuadian tarik garis lurus yang mengenai
kedua ujung garis yang melengkung tadi setelah itu utarakan garis lurus tadi dan
tarik garis dari lingkara sampai pada garis lurus tadi dengan mengenai garis yang
melengkung tadi kemudain hitung garis dari lingkaran sampai garis yang
melengkung tadi yaitu besar dip kemudian utarakan sebenarnya dan hitung garis
strike dari utara ke garis yang lurus tadi pada lingkaran.
6. Menentukan pole
Buat lingkaran dan tentukan utaranya kali ini kita menggunakan polar net
setelah itu tentukan strike dengan data yang ada dengan hanya memberi tanda titik
pada garis lingkaran kemudian hitung dari strike tadi ke arah pusat lingkaran dengan
data dip yang ada kemudian beri tanda titik itulah polenya.

5. Problem Set

Adapun soal-soal yang harus dikerjakan yaitu:


1. Tentukan kedudukan dan pitch dari data berikut:
a. Trend S 110 W, kedudukan bidang S 480 E/220
b. Trend N 670 E, kedudukan bidang N 650 W/490
2. Tentukan besar dip semu dan pole/kutub pada:
a. arah S 850 W, kedudukan bidang S 80 W/400
b. arah N 850 E, kedudukan bidang N 3550 E/180
3. Tentukan kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari perpotongan dua bidang
dengan kedudukan:
a. N ()0 W/450 dan N 500 E/300
b. S180 W/480 dan S ()0 E/290
keterangan : tanda ()0 di isi dengan dua angka terakhir pada stambuk masing -
masing
4. Tentukan kedudukan bidang dari dua data kedudukan semu berikut:
a. 180, N 950 E dan 450,S 250 W
b. 270,N 750 W dan 550,N 870 E
5. Tentukan kedudukan bidang apabila diketahui data pole/kutub yaitu:
a. 300, N 350 W
b. 150, S 750 E
c. 2300, N 2370 E
6. Tentukan pole/kutub apabila kita memiliki data kedudukan :
- N 250 E/ 400 - N 1000 E/ 350
- N 1350 E/ 250 - N 750 W/ 150
- N 2250 E/ 200 - S 350 W/ 450
7. Pembahasan

Adapun pembahasan hasil penyelesaian dari problem set yang digambarkan


yaitu :
1. Pada soal pertama telah diketahui bahwa
a. Trend S 110 W, kedudukan bidang S 480 E/22o, setelah digambarkan
didapatkan hasil kedudukannya yaitu 200, N 110 E dan pitch 620.
b. Trend N 670 E, kedudukan bidang N 650 W/49o, setelah digambarkan
didapatkan hasil kedudukannya yaitu 420, N 670 E dan pitch 600
2. Pada soal kedua telah diketahui bahwa
a. Arah S 850 W, kedudukan bidang S 80 W/40o, setelah digambarkan
didapatkan hasil dip semu 390, S 850 W.
b. Arah N 850 E, kedudukan bidang N 3550 E/18o, setelah digambarkan
didapatkan hasil dip semu 170 N 850 E.
3. Pada soal ketiga diketahui
a. N 90 W/450 dan N 500 W/300 setelah digambarkan didapatkan hasil
kedudukan yaitu N 1370 E/400, pitch pertama 480 dan pitch yang kedua 880.
b. S 180 W/480 dan S 90 E/290 setelah digambarkan didapatkan hasil
kedudukan yaitu N 2220 E/320, pitch pertama 350 dan pitch yang kedua 650.
4. Pada soal keempat diketahui
a. 180, N 950 E dan 450,S 250 W setelah digambarkan didapatkan hasil
kedudukannya yaitu, N 810 E/50o.
b. 270, N 750 W dan 550,N 870 E setelah digambarkan didapatkan hasil
kedudukannya yaitu, N 1020 E/80o.
5. Pada soal kelima telah diketahui data pole
a. 300, N 350 W setelah digambarkan di dapatkan hasil kedudukan N 550 E/60o.
b. 150, S 750 E setelah digambarkan di dapatkan hasil kedudukan N 2860 E/75o.
c. 2300, N 2370E setelah digambarkan di dapatkan hasil kedudukan yaitu
N 30 E/67o.
6. Pada soal keenam diketahui pole
- N 250 E/ 400 - N 1000 E/ 350
- N1350 E/ 250 - N 750 W/ 150
- N 2250 E/ 200 - S 350 W/ 450
setelah digambarkan diperoleh hasil seperti pada gambar.
8. Kesimpulan

Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang


efisien untuk menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara
langsung. Proyeksi equal angle lebih umum disebut dengan proyeksi stereografis.
Bidang proyeksi adalah bidang horisontal setengah bola yang melalui pusat bola.
Equal area projection adalah proyeksi titik-titik pada permukaan bola pada bidang
proyeksi sedemikian hingga titik-titik pada permukaan bola yang berjarak sama akan
digambarkan pada bidang proyeksi dengan jarak yang sebanding dan sama. Dengan
proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan sebagai titik. Bila
garis maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut dengan
permukaan bola.
9. Daftar Pustaka
Koorps Asisten. 2017. Penuntun Praktikum Geologi Struktur . Laboratorium
Dinamis Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia; Makassar.
Liandri, Irfan. 2015. Laporan Geologi Struktur (UIR) . Universitas Islam
Riau; Riau.
6. hasil
1. Tentukan kedudukan dan pitch dari data berikut:
a. Trend S 110 W, kedudukan bidang S 480 E/220

Jadi, kedudukannya 20o, S 11o W dan pitch 62o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


b. Trend N 670 E, kedudukan bidang N 650 W/490

Jadi, kedudukannya 42o, N 67o E dan pitch 60o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


2. Tentukan besar dip semu dan pole/kutub pada:

a. Arah S 850 W, kedudukan bidang S 80 W/400

Jadi, dip semunya 39o, S 85o W

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


b. Arah N 850 E, kedudukan bidang N 3550 E/180

Jadi, dip semunya 17o, N 85o E

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


3. Tentukan kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari perpotongan dua bidang
dengan kedudukan:
a. N 90 W/450 dan N 500 E/300

Jadi, kedudukannya N 1370 E / 400, pitch pertama 480 dan pitch yang kedua 880.

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


b. S180 W/480 dan S 90 E/290

Jadi, kedudukan yaitu N 2220 E/320, pitch pertama 350 dan pitch yang kedua 650.

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


4. Tentukan kedudukan bidang dari dua data kedudukan semu berikut:
a. 180, N 950 E dan 450,S 250 W

Jadi, kedudukannya N 81o E/50o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


b. 270,N 750 W dan 550,N 870 E

Jadi, kedudukannya N 102o E/80o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


5. Tentukan kedudukan bidang apabila diketahui data pole/kutub yaitu:
a. 300, N 350 W

Jadi, kedudukannya N 55o E/60o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


b. 150, S 750 E

Jadi, kedudukannya N 286o E/75o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


c. 2300, N 2370 E

Jadi, kedudukannya N 3o E/67o

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


6. Tentukan pole/kutub apabila kita memiliki data kedudukan :

- N 250 E/ 400 - N 1000 E/ 350


- N 1350 E/ 250 - N 750 W/ 150
- N 2250 E/ 200 - S 350 W/ 450

PRAKTIKAN ASISTEN

DESY ASI SINTYA DEWI DARMAN


LAPORAN PRAKTIKUM
PROYEKSI STEREOGRAFIS

DARMAN
DESY ASI SINTYA DEWI
09320150099
C3 / D

LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR


LABORATORIUM DINAMIS
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai