Anda di halaman 1dari 2

1. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menggunakan cooperative learning model.

Cooperative learning
adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah
kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas. Hasil kelompok
tersebut kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi proses belajar yang aktif dan dinamis.

Falsafah model pembelajaran ini adalah pembelajaran gotong royong. Robert Slavin mengatakan
cooperative learning adalah salah satu bentuk paham pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran
konstruktivisme adalah suatu teknik pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara
aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah siswa miliki sebelumnya.

Model ini sangat bagus karena komunikasi antarsiswa secara informal membuat siswa cepat memahami
suatu materi yang sedang dibahas. Siswa yang agak terlambat menerima materi pelajaran, dengan
penjelasan temannya yang lebih pandai, akan lebih mudah menerima dan memahami materi yang
sedang didiskusikan, di samping mereka juga terlatih untuk belajar mendengarkan pendapat orang lain.

Bagi siswa yang pandai, cara ini menjadi sarana untuk menanamkan karakter peduli, tenggang rasa, sifat
berbagi, bertanggungjawab kepada teman sejawat, dan melatih kemampuan berkomunikasi. Secara
tidak langsung, melalui aktivitas ini, siswa yang pandai akan memperdalam dan memperluas
pengetahuannya, dia akan belajar lebih keras agar bisa lebih baik menjelaskan kepada teman di
kelompoknya.

Model pembelajaran ini sangat menunjang kebijakan zonasi karena siswa pandai tidak menumpuk pada
satu sekolah, akan tetapi menyebar ke berbagai sekolah di mana siswa tersebut bertempat tinggal.
Tentu ini akan mempermudah bagi sekolah untuk menerapkan model cooperative learning
(pembelajaran kooperatif).

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menitik beratkan kepada kerja kelompok dalam bentuk
kelompok kecil. Metode atau tipe Jigsaw merupakan metode belajar kooperatif dengan cara siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen.
Siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Dalam
pembelajaran ini, siswa juga memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan kepada
kelompoknya (Rusman dalam Shoimin, 2014:90).
Metode jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran aktif yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen
beranggotakan 4-5 orang (materi disajikan peserta didik dalam bentuk teks) dan setiap peserta didik
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain. Metode jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dan teman-
teman di Universitas Texas, dan teman-teman di Universitas John Hopkins pada tahun 1978. Jigsaw
merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4-6 orang secara heterogen.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, inkuiri berasal dari kata inquiry
dan to inquire yang merupakan kata dalam Bahasa Inggris. Kata inquiry dan to inquire memiliki arti yang
sama, yaitu ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan
melakukan penyelidikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban, terhadap pertanyaan
ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah sendiri merupakan pertanyaan yang dapat mengarahkan
pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.

Namun, dalam model pembelajaran inkuiri, Piaget (Wartono, 1996) mengartikannya sebagai
pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Dalam artian
yang lebih luas, yaitu siswa ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan dengan cara mereka sendiri, menghubungkan
penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, serta membandingkan apa yang ditemukan dengan
yang ditemukan orang lain.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka pengertian model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses
belajar yang ditempuh untuk mendapatkan informasi agar dapat memecahkan suatu permasalahan,
dimana siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.

Anda mungkin juga menyukai