Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

KESEHATAN
Dampak Cuaca Ekstrim Panas terhadap Kesehatan Remaja:
Upaya Pencegahan dan Perlindungan

Disusun oleh:
1. T. Biran Sovi Harri
2. Gema Maulida Silva
3. Muhamad Sultan Salam

SMA NEGERI 1 KLUET UTARA


KABUPATEN ACEH SELATAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang "Dampak Cuaca Ekstrim Panas
terhadap Kesehatan Remaja: Upaya Pencegahan dan Perlindungan". Karya tulis ilmiah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.

Kotafajar, Februari 2024

Penyusun

iii
ABSTRAK
Perubahan iklim global telah menjadi fokus utama dalam agenda internasional karena
dampaknya yang semakin terasa terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak pemanasan
global yang disebabkan oleh aktivitas manusia telah menghadirkan tantangan yang mendesak, terutama
bagi kesehatan remaja. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak perubahan
iklim pada kesehatan remaja, dengan mempertimbangkan kasus-kasus yang telah terjadi di Indonesia.

Berfokus pada gelombang panas ekstrim, kekeringan, dan kebakaran hutan yang meluas di
Indonesia pada tahun 2019, penelitian ini menggali dampaknya terhadap kesehatan remaja, baik secara
fisik maupun mental. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
kepada pembaca, khususnya siswa SMA, tentang hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan
remaja.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang dampak perubahan iklim pada kesehatan remaja,
diharapkan pembaca dapat mengambil langkah-langkah preventif dan proaktif untuk melindungi
kesehatan mereka sendiri. Kesimpulannya, karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang
bermanfaat kepada siswa SMA tentang pentingnya menghadapi dampak perubahan iklim dengan
tindakan yang tepat dan upaya mitigasi yang berkelanjutan.

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
D. Manfaat……………………………………………………………………………… 1

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Sampah........................................................................................................ 2
B. Macam Macam Sampah................................................................................................. 2
C. Dampak Negatif Sampah Bagi Lingkungan................................................................... 2
D. Cara Mengatasi Masalah Sampah di Indonesia.............................................................. 2

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan................................................................................................................... 4
B. Saran............................................................................................................................. 4

Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan iklim global telah menjadi perhatian utama dalam agenda internasional karena
dampaknya yang semakin terasa pada lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak pemanasan
global yang disebabkan oleh aktivitas manusia saat ini tidak dapat diubah bagi manusia saat ini,
dan jika tidak ada tindakan yang diambil, dampaknya akan semakin buruk. Fakta menunjukkan
bahwa kita telah mulai melihat dampak yang diperkirakan oleh para ilmuwan, seperti hilangnya es
laut, mencairnya gletser dan lapisan es, kenaikan permukaan laut, dan gelombang panas yang lebih
hebat. Namun, selain dampak pada lingkungan, perubahan iklim juga memiliki dampak yang
signifikan pada kesehatan manusia, terutama pada remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dampak perubahan iklim global terhadap kesehatan remaja di Indonesia?

2. Bagaimana kasus kebakaran hutan dan kabut asap yang melanda Indonesia pada tahun
2019 memengaruhi kesehatan remaja secara fisik dan mental?

3. Apa saja faktor-faktor yang membuat remaja rentan terhadap dampak perubahan iklim
pada kesehatan mereka?

4. Bagaimana pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dapat


mempengaruhi pemahaman dan tindakan remaja terkait dengan kesehatan mereka?

5. Apa langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang dapat diambil untuk melindungi
kesehatan remaja dari dampak perubahan iklim di masa depan?

C. Pencegahan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
pembaca, khususnya siswa SMA, tentang dampak perubahan iklim pada kesehatan remaja,
dengan menggabungkan fakta-fakta yang terjadi di Indonesia. Dengan pemahaman yang
lebih baik tentang hal ini, diharapkan pembaca dapat mengambil langkah-langkah untuk
melindungi kesehatan mereka sendiri dan mempromosikan tindakan mitigasi perubahan
iklim.

D. Manfaat
Manfaat dari karya ilmiah ini adalah memberikan informasi yang bermanfaat kepada siswa
SMA tentang hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan remaja, dengan menggunakan
contoh-contoh konkret dari Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak
perubahan iklim pada kesehatan mereka, diharapkan siswa dapat mengambil tindakan
preventif dan proaktif untuk melindungi kesehatan mereka sendiri dan mempengaruhi
perubahan yang positif dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara keseluruhan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Perubahan Iklim

1. Gangguan Pernapasan
Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan pernapasan manusia. Di
Indonesia, dampak ini dapat dirasakan secara lebih intensif terutama pada musim kemarau yang
panjang dan periode kebakaran hutan yang parah. Polusi udara yang dihasilkan dari kebakaran
hutan dan pembakaran sampah dapat menyebabkan peningkatan partikel PM2.5 (partikel kecil
yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan) yang berbahaya bagi kesehatan. Paparan tinggi
terhadap PM2.5 dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, termasuk asma, bronkitis, dan
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Siswa SMA termasuk salah satu kelompok yang rentan terhadap dampak perubahan iklim
pada gangguan pernapasan. Pada usia remaja, sistem pernapasan masih dalam tahap
perkembangan, sehingga lebih rentan terhadap paparan polusi udara yang tinggi. Para siswa
SMA juga seringkali aktif di luar ruangan, baik untuk kegiatan belajar maupun kegiatan
ekstrakurikuler, sehingga lebih mungkin terpapar dengan polusi udara yang tinggi saat musim
kemarau atau kejadian kebakaran hutan.

Pada tahun 2019, Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan yang parah di beberapa
wilayah, termasuk di Kalimantan dan Sumatera. Kabut asap tebal melanda beberapa kota besar
seperti Pontianak dan Palangkaraya, menyebabkan penutupan sekolah dan larangan kegiatan di
luar ruangan. Berita-berita tersebut menunjukkan bagaimana siswa SMA menjadi salah satu
kelompok yang paling terdampak oleh kualitas udara yang buruk akibat kebakaran hutan.

Dengan demikian, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim pada kesehatan pernapasan siswa SMA,
serta mengambil tindakan mitigasi yang diperlukan untuk melindungi kesehatan mereka.
Langkah-langkah seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan pengelolaan hutan dan
lahan, serta promosi kebersihan udara dapat membantu mengurangi risiko gangguan pernapasan
pada siswa SMA di masa depan.

2. Penyakit Menular
Penyakit menular merupakan salah satu dampak serius dari perubahan iklim yang dapat
memengaruhi kesehatan manusia secara luas. Perubahan iklim mempengaruhi distribusi vektor
penyakit seperti nyamuk dan tikus, serta kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan
dan penyebaran penyakit. Di Indonesia, dampak perubahan iklim terhadap penyakit menular
telah menjadi isu kesehatan yang semakin penting, dengan meningkatnya kasus penyakit yang
terkait dengan iklim seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit yang ditularkan oleh hewan.

Contoh berita terkait dengan dampak perubahan iklim pada penyakit menular di Indonesia
adalah peningkatan kasus malaria di beberapa wilayah yang terdampak oleh perubahan iklim.
Pada tahun 2023, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) melaporkan
peningkatan signifikan kasus malaria di daerah tertentu di Indonesia, terutama di wilayah-
wilayah yang mengalami peningkatan suhu dan curah hujan yang ekstrem akibat perubahan
iklim. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi persebaran vektor
penyakit dan meningkatkan risiko terhadap penyakit menular seperti malaria.

2
Peningkatan suhu dan curah hujan yang ekstrem akibat perubahan iklim menciptakan
kondisi lingkungan yang lebih sesuai untuk perkembangan vektor penyakit seperti nyamuk
Anopheles yang menularkan malaria. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi pola
migrasi hewan pembawa penyakit seperti tikus, yang dapat meningkatkan risiko terhadap
penyakit yang ditularkan oleh hewan seperti leptospirosis dan hantavirus.

Penyakit menular yang ditularkan oleh vektor seperti malaria dan demam berdarah dapat
berdampak secara langsung pada kesehatan remaja. Remaja yang tinggal di daerah endemis
penyakit tersebut berisiko lebih tinggi terinfeksi, yang dapat mengganggu aktivitas belajar,
kesejahteraan fisik, dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Selain itu, penyakit menular
juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada remaja serta mempengaruhi kesehatan mental
mereka.

Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara perubahan iklim
dan penyakit menular sangat penting, terutama dalam konteks kesehatan remaja di Indonesia.
Langkah-langkah mitigasi yang tepat, seperti pengendalian vektor, peningkatan kesadaran
masyarakat, dan pemantauan kesehatan lingkungan, diperlukan untuk mengurangi dampak
negatif perubahan iklim pada penyakit menular dan melindungi kesehatan remaja di masa depan.
Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi
generasi mendatang.

3. Kesehatan Mental
Kesehatan mental remaja merupakan aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan.
Perubahan iklim telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang berpotensi mempengaruhi
kesehatan mental remaja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di Indonesia, dampak
perubahan iklim pada kesehatan mental remaja menjadi semakin relevan dengan meningkatnya
kejadian bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, seperti banjir, tanah longsor, dan
gelombang panas yang ekstrem.

Contoh berita terkait dengan dampak perubahan iklim pada kesehatan mental remaja di
Indonesia adalah peningkatan kasus gangguan kecemasan dan depresi di kalangan remaja yang
tinggal di daerah yang sering kali menjadi korban bencana alam. Sebuah studi yang dilakukan
oleh Universitas Indonesia pada tahun 2023 menemukan bahwa remaja di daerah-daerah yang
rentan terhadap bencana alam cenderung mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih
tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya bencana alam yang meningkat, seperti
banjir, tanah longsor, dan kekeringan, yang dapat memberikan tekanan psikologis yang
signifikan pada remaja. Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, dan depresi akibat
kehilangan rumah, kerabat, atau lingkungan sosial mereka, serta ketidakpastian tentang masa
depan mereka. Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja
melalui faktor-faktor seperti perubahan pola tidur, peningkatan konflik sosial, dan
ketidakamanan pangan.

Kesehatan mental remaja memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mereka
secara keseluruhan, termasuk prestasi akademis, hubungan sosial, dan kemampuan untuk
mengatasi tantangan dalam hidup. Oleh karena itu, penting untuk memahami hubungan antara
perubahan iklim dan kesehatan mental remaja, serta mengembangkan strategi mitigasi yang tepat
untuk melindungi kesejahteraan mereka.

3
Dalam konteks kesehatan remaja di Indonesia, pemahaman yang lebih baik tentang dampak
perubahan iklim pada kesehatan mental remaja sangat penting. Langkah-langkah mitigasi yang
tepat, seperti peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana alam, penguatan dukungan sosial, dan
penyediaan layanan kesehatan mental yang terjangkau, diperlukan untuk melindungi kesehatan
mental remaja dari dampak negatif perubahan iklim. Dengan upaya bersama, kita dapat
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi remaja di Indonesia.

B. Faktor-Faktor
Remaja rentan terhadap dampak perubahan iklim pada kesehatan karena sejumlah
faktor yang mempengaruhi kondisi fisik, mental, dan sosial mereka. Berikut adalah
beberapa faktor yang membuat remaja rentan terhadap dampak perubahan iklim pada
kesehatan:
1. Keterpaparan Lingkungan
Remaja seringkali aktif di luar ruangan, baik untuk kegiatan belajar di sekolah
maupun untuk aktivitas rekreasi. Mereka lebih sering terpapar dengan polusi udara, radiasi
UV, dan suhu ekstrem, yang dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, penyakit
kulit, dan gangguan kesehatan lainnya akibat perubahan iklim.

2. Kematangan Fisik yang Belum Sempurna


Sistem pernapasan, sistem kekebalan tubuh, dan sistem termoregulasi remaja masih
dalam tahap perkembangan. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap dampak
perubahan iklim pada kesehatan, karena kemampuan tubuh mereka untuk menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungan yang berubah belum sepenuhnya matang.

3. Kesehatan Mental yang Rentan


Remaja rentan terhadap gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan
gangguan makan. Perubahan iklim dapat meningkatkan stres psikologis dan ketidakpastian
tentang masa depan, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.

4. Ketergantungan pada Teknologi


Remaja saat ini cenderung menghabiskan banyak waktu di depan layar, baik untuk
kegiatan akademis maupun hiburan. Ketergantungan pada teknologi dapat mengurangi
waktu yang dihabiskan di alam terbuka dan meningkatkan risiko terhadap gangguan
kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim.

5. Keterbatasan Akses terhadap Sumber Daya Kesehatan


Remaja di daerah pedesaan atau yang kurang mampu seringkali memiliki akses
terbatas terhadap layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan mental. Hal ini dapat
membuat mereka lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim pada kesehatan, karena
kesulitan untuk mendapatkan perawatan dan perlindungan yang dibutuhkan.

Melindungi kesehatan remaja dari dampak perubahan iklim memerlukan pendekatan


yang holistik dan terpadu, termasuk peningkatan kesadaran, pendidikan kesehatan, akses
terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, serta tindakan mitigasi dan adaptasi yang
tepat dalam menghadapi perubahan iklim.

4
C. Pencegahan
Ada beberapa langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang dapat diambil untuk melindungi
kesehatan remaja dari dampak perubahan iklim di masa depan. Berikut adalah beberapa di
antaranya:

1. Pendidikan dan Kesadaran


Meningkatkan pendidikan dan kesadaran remaja tentang dampak perubahan iklim pada
kesehatan mereka, serta cara untuk mengurangi risiko dan melindungi diri mereka sendiri. Hal
ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah yang mencakup isu-isu lingkungan dan kesehatan,
serta kampanye informasi yang ditujukan khusus kepada remaja.

2. Akses terhadap Layanan Kesehatan


Memastikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan yang
berkualitas, termasuk layanan kesehatan mental, di semua wilayah. Ini termasuk pelayanan
kesehatan yang sensitif terhadap remaja, dengan memperhatikan kebutuhan khusus mereka
dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

3. Penguatan Infrastruktur Kesehatan


Membangun dan memperkuat infrastruktur kesehatan, terutama di daerah yang rentan
terhadap dampak perubahan iklim, untuk memastikan bahwa layanan kesehatan yang tepat
tersedia dan dapat diakses oleh remaja. Ini termasuk fasilitas kesehatan yang tangguh dan tahan
bencana.

4. Pengembangan Sistem Peringatan Dini


Mengembangkan dan menerapkan sistem peringatan dini untuk bencana alam yang terkait
dengan perubahan iklim, seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang panas ekstrem. Sistem ini
harus dapat memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada remaja dan masyarakat umum,
sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

5. Pengembangan Kemampuan Adaptasi


Membantu remaja dan komunitas mereka untuk mengembangkan kemampuan adaptasi
yang kuat dalam menghadapi perubahan iklim. Ini meliputi pelatihan dan pendidikan tentang
praktik-praktik adaptasi yang dapat dilakukan di tingkat individu, keluarga, dan komunitas,
seperti pengelolaan air bersih, pertanian berkelanjutan, dan pengurangan risiko bencana.

6. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca


Mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kebijakan dan tindakan mitigasi, seperti
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung
energi terbarukan. Langkah-langkah ini tidak hanya akan membantu melindungi kesehatan
remaja dari dampak perubahan iklim, tetapi juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi
kesehatan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Dengan mengambil langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang tepat, kita dapat
melindungi kesehatan remaja dari dampak perubahan iklim di masa depan, serta membangun
masyarakat yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya ilmiah ini menguraikan dampak yang signifikan dari perubahan iklim global
terhadap kesehatan remaja, dengan fokus pada kasus kebakaran hutan dan kabut asap yang
melanda Indonesia pada tahun 2019. Berdasarkan temuan dan diskusi yang telah disajikan,
beberapa kesimpulan dapat diambil:

1. Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Remaja


Perubahan iklim memiliki dampak yang beragam dan serius pada kesehatan remaja,
termasuk gangguan pernapasan, masalah kesehatan mental, dan gangguan aktivitas sehari-hari.
Kasus kebakaran hutan dan kabut asap di Indonesia menjadi contoh nyata dari dampak negatif
yang dapat dirasakan oleh remaja.

2. Perlunya Tindakan Mitigasi dan Adaptasi


Kesimpulan ini menekankan urgensi untuk mengambil tindakan mitigasi dan adaptasi yang
lebih serius dalam menghadapi perubahan iklim. Langkah-langkah tersebut haruslah holistik,
mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca, pelestarian lingkungan, dan peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.

3. Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat


Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara perubahan iklim dan
kesehatan remaja sangat penting. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman remaja
tentang dampak perubahan iklim dan mendorong partisipasi mereka dalam upaya mitigasi dan
adaptasi.

4. Kolaborasi dan Keterlibatan Masyarakat


Mengatasi dampak perubahan iklim pada kesehatan remaja memerlukan kolaborasi antara
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat umum. Kolaborasi
ini haruslah melintasi batas-batas disiplin ilmu dan sektor, dengan melibatkan semua pihak
yang terlibat secara aktif.

Dengan memperhatikan kesimpulan ini, penting bagi kita untuk mengambil tindakan yang
konkret dan terarah untuk melindungi kesehatan remaja dari dampak perubahan iklim. Hanya
dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, kita dapat menciptakan masa depan yang
lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

6
Daftar Pustaka

http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/global-warming.html
https://climate.nasa.gov/effects/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/16/suhu-permukaan-bumi-naik-089-
derajat-celcius-pada-2022
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/03/01/jawa-barat-paling-sering-dilanda-
cuaca-ekstrem-sepanjang-2019
https://www.brin.go.id/news/111619/antisipasi-krisis-pangan-akibat-anomali-cuaca-ini-
saran-tindakan-mitigasi-dari-brin

Anda mungkin juga menyukai