Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LENGKAP EKOLOGI HEWAN

ANALISIS ESTIMASI KELIMPAHAN POPULASI


HEWAN DENGAN SIMULASI METODE CMRR
(Capture - Mark – Release – Recapture)

NUR WAHDA
200107502016
PENDIDIKAN BIOLOGI B

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan lengkap
praktikum Ekologi Hewan yang berjudul “Analisis Estimasi Kelimpahan Populasi
Hewan Dengan Simulasi Metode Cmrr (Capture - Mark – Release – Recapture)”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini
adalah untuk memenuhi tugas praktikum pada mata kuliah Ekologi Hewan. Selain
itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ekologi hewan
dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Drs. H. Hamka L.,
M. S. Dan ibu Sahribulan, S.Si., M.Si. selaku dosen pengampuh pada mata kuliah
Ekologi Hewan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu
persatu, terimakasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum ini. Penulis menyadari, tugas yang ditulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Makassar, Mei 2023

Penyusun

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Ekologi Hewan dengan judul, “Analisis Estimasi


Kelimpahan Populasi Hewan Dengan Simulasi Metode Cmrr (Capture -
Mark – Release – Recapture)” disusun oleh:
nama : Nur Wahda
NIM : 200107502016
kelas : Pendidikan Biologi B
telah diperiksa secara seksama oleh Dosen Penanggung Jawab, maka laporan ini
dinyatakan diterima.

Makassar, Mei 2023

Mengetahui
Dosen Penanggungjawab 1, Dosen Penanggungjawab 2

Drs. H. Hamka L., M.S. Sahribulan, S.Si., M.Si.


NIP. 19621231 198702 1 005 NIP. 19901024 201903 1 011

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................3

C. Manfaat.........................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4

BAB III....................................................................................................................7

METODE PRAKTIKUM......................................................................................7

A. Tempat dan Waktu Percobaan.......................................................................7

B. Alat dan Bahan..............................................................................................7

C. Prosedur Percobaan.......................................................................................7

BAB IV....................................................................................................................9

HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................9

A. Hasil Percobaan.............................................................................................9

B. Pembahasan...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama
jenisnya yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai
karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik
sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu.
Estimasi populasi adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perhitungan kepadatan suatu populasi. Kepadatan populasi satu jenis atau
kelompok hewan dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit,
atau per satuan luas atau per satuan volume atau per satuan penangkapan.
Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu
jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan
relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase Kerapatan populasi ialah
ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya
diteliti dan dinyatakan sabagai cacah individu atau biomassa per satuan luas per
satuan isi. Kerapatan populasi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu secara
absolut dan secara relatif. Pada kerapatan relatif jumlah individu tidak dapat
dinyatakan secara pasti melainkan dibandingkan dengan jenis lain atau
frekuensinya per satuan waktu. Cara mengukur kerapatan absolut ada dua, yaitu
mengitung seluruh individu dan metode sampling. Dalam suatu ekosistem
terdapat fluktuasi kepadatan populasi, untuk mempermudah dalam menghitung
kepadatan suatu populasi, maka dibuat suatu simulasi cara penghitungan
kepadatan populasi tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah metode
CMRR, dalam praktikum ini menggunakan metode Peterson dan Schnabel
(Widyaleksono dkk, 2012).
Populasi memiliki karakterisitik kelompok (statistical measure) yang tidak
dapat diterapkan pada individu. Karakteristik dasar populasi yang banyak

1
didiskusikan adalah kepadatan (density). Empat parameter populasi yang
mengubah kepadatan populasi adalah natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian),
imigrasi dan emigrasi (Tarumingkeng, 1994). Naughton (1973) dalam Rahmawati
(2007) menyatakan bahwa u kuran populasi umumnya bervariasi dari waktu,
biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran
populasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan
populasi lain berfluktuasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah
suatu eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi tersebut.
Estimasi populasi adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perhitungan kepadatan suatu populasi dengan cara memprediksinya. Populasi
memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat
diterapkan pada individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi adalah
besar populasi atau kerapatan (Soetjipta, 1992). Kerapatan populasi ialah ukuran
besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti
dan dinyatakan sabagai cacah individu atau biomassa per satuan luas per satuan
isi. Kadang kala penting untuk membedakan kerapatan kasar dari kerapatan
ekologik (kerapatan spesifik). Kerapatan kasar adalah cacah atau biomassa per
satuan ruang total, sedangkan kerapatan ekologik adalah cacah individu biomassa
per satuan ruang habitat (Hadisubroto.T.1989). Kerapatan populasi dapat dihitung
dengan dua cara, yaitu secara absolut dan secara relatif. Pada kerapatan relatif
jumlah individu tidak dapat dinyatakan secara pasti melainkan dibandingkan
dengan jenis lain atau frekuensinya per satuan waktu. Cara mengukur kerapatan
absolut ada dua, yaitu mengitung seluruh individu dan metode sampling.
Metode CMRR (Capture, Mark, Release, and Recapture) yaitu menandai,
melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan
populasi. CMRR merupakan metode yang umumnya dipakai untuk menghitung
perkiraan besarnya populasi.Hal yang pertama dilakukan adalah dengan
menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan
mengidentifikasinya, lalu hasilnya dapat dibuat dalam sistem daftar. Karakteristik
dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran kerapatan
mutlak ialah dengan cara penghitungan menyeluruh dan metode cuplikan. Untuk

2
metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture-
recapture. Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran
populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan
mamalia kecil. Metode CMRR ini dilakukan dengan mengambil dan melepaskan
sejumlah kancing yang dianggap sebagai besarnya populasi yang ada
menggunakan kancing hitam dan putih yang danggap sebagai populasi yang
tersebar di alam (Resosoedarmo, 1990). Menurut Karyanto, dkk. (2016), untuk
mengetahui jumlah individu populasi hewan di tempat tertentu, ada berbagai cara
penaksiran yang dapat digunakan. Salah satunya adalah
menggunakan metode CMRR.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu mahasiswa terampil
mensimulasikan cara sederhana mengestimas kelimpahan (ukuran) populasi
hewan dengan metode CMRR diaplikasikan dengan simulasi menggunakan
biji kacang merah.

C. Manfaat
Adapun manfaat dalam praktikum ini yaitu mahasiswa terampil
mensimulasikan cara sederhana mengestimas kelimpahan (ukuran) populasi
hewan dengan metode CMRR diaplikasikan dengan simulasi menggunsksn
biji kacang merah

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam ekologi populasi kajian tentang distribusi secara spasial dan
temporal serta jumlah jenis merupakan kajian yang fundamental. Kajian distribusi
dan jumlah jenis dapat dikerjakan dengan berbagai metode. Salah satu aspek yang
vital dalam ekologi populasi adalah menghitung jumlah jenis yang ada dalam
suatu area kajian. Sensus (perhitungan) yang paling akurat adalah dengan
menghitungnya satu persatu, namun demikian langkah tersebut sangat tidak
efisien (Utami, 2021).

Capture-Mark-Release-Recapture-Method (CMRR) yaitu menandai,


melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan populasi
yang merupakan metode yang umumnya dipakai untuk menghitung perkiraan
besar populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal
yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan
estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasi, dan hasil dapat dibuat dalam
sistem daftar (Adam, 2014).

Menurut Utami (2021) metode sensus populasi efisien dewasa ini telah
banyak dikenal, salah satunya adalah Metode Capture Mark Release Recapture
(CMRR). Metode tersebut dilakukan dengan menangkap jenis tertentu,
melepaskan setelah menandai, dan menangkapnya kembali. Metode tersebut
dikembangkan dengan beberapa asumsi dasar. Asumsi dasar yang digunalan
dalam metode CMRR ini adalah:

 Semua individu dalam populasi harus mempunyai kesempatan yang sama


untuk tertangkap, dengan distribusi acak

4
 Tidak ada perubahan ratio antara individu yang bertanda dan tidak
bertanda artinya tidak ada populasi yang hilang karena kematian atau
penambahan karena kelahiran.
 Individu yang bertanda mempunyai distribusi yang menyebar merata
dalam populasi, sehingga antara individu yang bertanda dan tidak bertanda
mempunyai kesempatan yang sama untuk tertangkap pada penangkapan
kedua Pemberian tanda tidak menyebabkan perubahan tingkah
laku pada individu

Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama


jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik)
yang mendiami suatu ruangan khusus yang memiliki berbagai karakteristik yang
walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok
dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu. Suatu populasi dapat juga
ditafsirkan sebagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula
ditafsirkan sebagai suatu kelompok makhluk yang sama spesiesnya dan mendiami
suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme
(populasi setempat), kelompok-kelompok yang dapat saling membuahi, satuan
kolektif terkecuali populasi hewan atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa
karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada
individu anggota populasi (Yusmina, 2007).

Populasi meliputi kumpulan individu-individu organisme di suatu tempat


yang memiliki sifat-sifat serupa, mempunyai asal-usul yang sama, dan tidak ada
yang menghalangi anggota-anggota individunya untuk berhubungan satu sama
lain mengembangkan keturunan secara bebas. Individu-individu itu merupakan
kumpulan-kumpulan yang heteroseksual. Sebagai contoh adalah populasi owa
jawa atau surili yang hidup di Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP), Jawa
Barat. Kumpulan individu owa jawa atau surili yang ada di TNGP tersebut adalah
dua populasi primata yang berbeda (Utina, 2009).
Populasi dapat didefinisikan pada berbagai skala ruang, misalnya skala
lokal, pulau, benua, lautan, atau wilayah. Bahkan seluruh individu sejenis dapat

5
dipandang sebagai sebuah populasi. Populasi lokal atau deme dapat menempati
suatu habitat yang sangat kecil. Beberapa populasi lokal yang dihubungkan oleh
individu-individu yang menyebar disebut metapopulasi. Ukuran populasi
mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan suatu populasi untuk
bertahan hidup. Ukuran populasi yang terlampau kecil akan menghadapi
kemungkinan punah yang lebih besar. Gangguan alam, misalnya, akan
membahayakan populasi yang hanya terdiri atas sedikit individu. Demikian pula
dengan perkawinan antar kerabat dekat atau inbreeding dapat menjadi faktor
negatif bagi kelangsungan populasi berukuran kecil (Utomo dkk, 2012).
Kerapatan populasi adalah besarnya populasi alam hubungannya dengan
satuan ruangan (Odum 1994). Kerapatan populasi satwa liar perlu diketahui
karena menunjukkan daya dukung lingkungan dan sangat menentukan prospek
kelestariannya (Alikodra 2002). Kerapatan populasi bervariasi menurut waktu dan
tempat. Dalam pengkajian suatu kondisi populasi, kerapatan merupakan parameter
utama yang harus diketahui. Kerapatan populasi merupakan salah satu hal yang
menentukan pengaruh populasi terhadap komunitas atau ekosistem. Kerapatan
populasi juga sering digunakan untuk mengetahui perubahan populasi pada saat
tertentu. Perubahan tersebut adalah berkurang atau bertambahnya individu dalam
satu unit luas atau volume (Indriyanto, 2010).
Ukuran populasi tumbuhan dan hewan di suatu tempat tertentu (kerapatan
populasi) biasanya tergantung dari migrasi. Karena pengaruh pakan atau
lingkungan fisik populasi maka ukuran populasi suatu spesies akan tidak sama
dengan ukuran spesies lain. Misalnya gajah yang bertubuh besar yang rendah
potensi biologisnya, akan dengan cepat merusak lingkungan hidupnya hingga
persediaan pakannya juga cepat habis, dan akan segera diikuti dengan angka
kematian tinggi, tetapi angka kelahirannya rendah dan akhirnya angka kematian
pun akan turun kembali diikuti meningkatnya angka kelahiran.

6
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Percobaan


Tempat : Gedung Sais Square Lt. 1
Hari/Tanggal : Sabtu/1 April 2023
Waktu Percobaan : Pukul 15.00 WITA

B. Alat dan Bahan


a. Alat
1. 2 wadah (misalnya baskom) berukuran kecil
2. 1 wadah (misalnya baskom) berukuran besar
b. Bahan
1. 1 liter biji kacang merah
2. 1 buah tip ex cair

C. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur kerja di dalam melakukan praktikum ini adalah:
1. Taruh sebanyak 1 liter biji kacang merah pada wadah besar.
2. Ambil secara acak beberapa genggam biji kacang merah hingga
mencapai ± 1/3 dari total biji kacang merah tersebut ("penangkapan"
pertama), Masukkan biji-biji kacang merah ke salah satu wadah kecil.
Hitung berapa jumlahnya.
3. Tandai seluruh biji kacang merah yang terambil tersebut dengan
menggunakan tip ex cair; tunggu hingga tip ex mengering

7
4. Masukkan kembali seluruh biji kacang merah bertanda ke dalam wadah
besar, kemudian aduk agar biji kacang merah bertanda dan tidak bertanda
tercampur merata.
5. Ambil kembali secara acak beberapa genggam biji kacang merah dari
wadah besar hingga mencapai 1/3 dari total biji kacang merah tersebut
("penangkapan" kedua).
6. Pisahkan biji kacang merah yang bertanda pada "penangkapan" kedua ke
dalam wadah kecil lainnya. Hitung berapa jumlahnya.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
Tulis data hasil pengamatan ke dalam kolom berikut:
Diketahui :
1) Jumlah total biji kacang = 1.036 biji (“Individu”)
merah sebanyak 1 liter (T)
2) "Penangkapan pertama (m) = 335 biji ("Individu")
3) "Penangkapan kedua (n) = 387 biji ("Individu")
4) Jumlah yang bertanda pada = 151 biji ("Individu")
"penangkapan kedua (x)
Ditanyakan :
Olah data hasil pengamatan dengan menggunakan rumus (Michael,1995)
sebagai berikut:
mn
T=
x
335× 387
T=
151
129.645
T=
151
T = 858 biji ("Individu")

B. Pembahasan
Pada Praktikum estimasi populasi ini digunakan metode CMRR (Capture-
Mark-Release-Recapture) dengan menggunakan kacang merah sebagai
pengganti hewan yang sangat sulit untuk diamati atau dihitung kelimpahan
populasinya langsung di alam karena hewan selalu bergerak, berpindah
tempat, memiliki area kajian yang sangat luas serta dalam suatu ekosistem
atau lingkungan bisa saja terdapat banyak hewan-hewan buas yang dapat
menjadi kendala untuk pengamatam kelimpahan suatu populasi dengan

9
menggunakan hewan. Hasil estimasi yang diperoleh pada praktikum ini akan
dibandingan dengan nilai kelimpahan yang diperoleh dari perhitungan dengan
menggunakan rumus Schumacer-Eschemeyer yang kemudian ditentukan nilai
variansinya serta standar errornya dan nilai kelimpahan yang diperoleh dari
rumus Schumacer-Eschemeyer dibandingkan dengan nilai kelimpahan yang
dengan menggunakan rumus Peterson dan Schnabel.

Pada analisis estimasi kelimpahan populasi hewan menggunakan metode


CMRR (Capture-Mark-Release-Recapture) dengan simulasi. Metode CMRR
digunakan untuk mengestimasi jumlah populasi hewan dengan cara
menangkap, memberi tanda, melepaskan, dan kemudian menangkap lagi
sejumlah individu yang sama. Berdasarkan data yang diberikan, kita akan
menghitung estimasi kelimpaan populasi hewan menggunakan rumus
Michael (1995). Dalam kasus ini, kita memiliki data sebagai berikut:

 Jumlah total biji kacang yang digunakan dalam penelitian adalah 1.036
biji ("Individu").
 Pada penangkapan pertama (m), ditemukan 335 biji yang merupakan
individu baru.
 Pada penangkapan kedua (n), ditemukan 387 biji yang merupakan
kombinasi individu baru dan individu yang telah ditandai sebelumnya.
 Jumlah individu yang bertanda pada penangkapan kedua (x) adalah 151
biji.

Rumus yang digunakan dalam metode CMRR adalah sebagai berikut:

T = (m * n) / x

Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung estimasi


kelimpaan populasi (T) sebagai berikut:

T = (335 * 387) / 151

T = 129.645 / 151

T ≈ 858 biji ("Individu")

10
Jadi, berdasarkan metode CMRR dengan menggunakan rumus Michael
(1995), estimasi kelimpaan populasi hewan dalam penelitian ini adalah
sekitar 858 biji ("Individu"). Namun, perlu diperhatikan bahwa estimasi ini
dapat memiliki tingkat ketidakpastian tertentu karena metode CMRR
memiliki asumsi yang perlu dipenuhi untuk memberikan hasil yang akurat.

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Capture-Mark-Release-Recapture-Method (CMRR) yaitu menandai,
melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode pengamatan
populasi yang merupakan metode yang umumnya dipakai untuk menghitung
perkiraan besar populasi. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan
tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasi,
dan hasil dapat dibuat dalam sistem daftar.
Pada analisis estimasi kelimpahan populasi hewan menggunakan metode
CMRR (Capture-Mark-Release-Recapture) dengan simulasi. Metode CMRR
digunakan untuk mengestimasi jumlah populasi hewan dengan cara
menangkap, memberi tanda, melepaskan, dan kemudian menangkap lagi
sejumlah individu yang sama. Berdasarkan data yang diberikan, kita akan
menghitung estimasi kelimpaan populasi hewan menggunakan rumus
Michael (1995).

12
DAFTAR PUSTAKA

Adam. 2010. Blog Adam. Materi Tentang Simulasi Estimasi Populasi Hewan.
http://adam.wordpress.com. (2014).
Irwan, Z. R. (2021). STUDI POPULASI DAN MORFOMETRIK KELELAWAR
BUAH Rousettus amplexicaudatus DI GUA TOGENRA, DESA MADELLO,
KECAMATAN BALUSU, KABUPATEN BARRU (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS HASANUDDIN).
Naughhton. Ekologi Umum, Cetakan II. Yogyakarta: UGM Press, 1973.
Nurdin, Muhammad. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara, 1989.
Yusmina, Hala. Biologi Umum Jilid II. Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, 2007.

13

Anda mungkin juga menyukai