Lia Dokument
Lia Dokument
Komentar
Lihat Foto
Arsip KOMPAS
Gedung sekolah pada zaman Belanda dulu masing2 Europeache Lagere School dan Tweede Unlandeche School di jalan
Abd. Rachman Saleh dan Christelijke Mulo di Jl. Kwini, Jakarta akan dikembalikan fungsinya selaku sekolah lagi oleh
pemerintah DKI Jaya. Kini ketiga gedung itu dipakai sebagai kompleks perumahan tinggal. Pemerintah DKI bermaksud
memindahkan penghuni2nya ke Cengkareng; seperti halnya penghuni ex Gedung Stovia. Gambar: dua dari tiga sekolah itu.
Penulis: Imam Daniel Sihombing
|
Editor: Serafica Gischa
KOMPAS.com - Kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di Indonesia tidak hanya
memberikan dampak di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya, melainkan juga dalam
dunia pendidikan.
Tujuan kolonialisme dan imperialisme hampir sama, yaitu menguasai suatu wilayah serta
membangun masyarakatnya yang masih dinilai terbelakang.
Bangsa-bangsa Eropa yang berlayar untuk menemukan wilayah baru, tentu membawa paham
dan pemikirannya untuk disebarkan ke wilayah jajahan termasuk Indonesia.
Sehingga hal tersebut juga memengaruhi sistem pendidikan di Indonesia masa kolonialisme
dan imperialisme.
Dampak pendidikan
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern (2008) karya MC Ricklefs, dampak pada pendidikan
dapat dilihat dari adanya sekolah-sekolah Kristen yang tersebar di berbagai wilayah, seperti
Minahasa dan Jawa.
Dampak lain adalah munculnya beberapa orang pribumi yang mengenyam pendidikan sampai
gelar doktor di Belanda, salah satunya yakni Hoesein Djajadiningrat.
Perkembangan pendidikan ini juga didukung dengan dibukanya sekolah tinggi tingkat
universitas tanpa memandang ras di Indonesia yaitu:
Baca juga: Bagaimana Strategi Perang Jenderal Sudirman Ketika Melawan Belanda?
Lihat Foto
Keberadaan sekolah
Dikutip dari buku Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan (1993) oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menjelaskan dampak kolonialisme dan
imperialisme dalam bidang pendidikan tampak dengan adanya gagasan untuk
menyelenggarakan pendidikan modern untuk golongan pribumi atau bumiputera dan Eropa.
Baca juga: Perang Padri, Perang Saudara yang Berubah Melawan Belanda
Selain itu juga ada sekolah menengah umum dan kejuruan yang didirikan, seperti:
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
AMS (Algemene Middelbare School)
Hogere Burger School (HBS)
Sekolah Pengajaran Perniagaan
Sekolah Pengajaran Pertanian
Sekolah Hakim Tinggi