Klasifikasi Hewan
Home
B
Badak
Cula Badak
Cula tidak sama dengan tanduk. Tanduk memiliki inti berupa tulang, sedangkan cula badak hanya terdiri dari
keratin. Di Oman dan Yaman, cula badak digunakan sebagai pegangan atau gagang pisau. Di Cina, hingga kini
cula badak masih digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional.
Meski tidak ada bukti ilmiah, namun bubuk cula badak (cula yang dihaluskan) dipercayai memiliki efek
afrodisiak dan memiliki kemampuan penyembuh demam.
Di Vietnam, cula badak dihargai rata-rata 250.000 USD. Hal inilah yang memicu perburuan badak secara
membabi buta. Di Afrika Selatan pada tahun 2011, dilaporkan sebanyak 448 badak diburu dan dibunuh untuk
diambil culanya.
Pada tahun 1993, cina telah menandatangani pakta CITES (konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan
satwa liar spesies terancam) dan membuang cula badak dari daftar obat-obatan tradisional cina.
Spesies Badak
Terdapat 2 spesies badak di Indonesia dari 5 spesies badak yang tersisa saat ini. Berikut ini beberapa spesies
badak yang masih bertahan hidup hingga saat ini ;
1. Sumatran rhino (Badak Sumatera), adalah badak bercula dua atau Dicerorhinus sumatrensis. Terdapat di
Pulau Sumatera dan Kalimantan.
2. Javan rhino (Badak Jawa), badak bercula satu atau Rhinocerus sondaicus. Terdapat di Pulau Jawa dan
Vietnam.
3. Indian rhino (Badak India), bercula satu atau Rhinocerus unicornis. Terdapat di India dan Nepal.
4. Black rhino (Badak Hitam Afrika), bercula satu atau Diceros bicormis. Terdapat di Kenya, Tanzania,
Kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe.
5). White rhino (Badak Putih Afrika), bercula dua atau Cerathoterium simum. Terdapat di Kongo.
Tahun 2011, Inggris melakukan hal yang sama dan mengutuk penggunaan cula badak pada pengobatan
tradisional cina. Beberapa praktisi pengobatan cina telah bersuara menentang penggunaan cula badak.