Anda di halaman 1dari 2

Raja Jayakarta: Selamat datang, para tamu terhormat. Apa yang membawa Anda ke istana kami?

Utusan Portugis: Terima kasih atas sambutan yang hangat, Raja Jayakarta. Kami datang atas nama
bangsa Portugis untuk menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan Anda. Kami tertarik dengan
rempah-rempah yang melimpah di pulau ini.

Raja Jayakarta: Ah, rempah-rempah kami memang terkenal di seluruh dunia. Namun, saya ingin
memastikan bahwa kerajaan kami tidak akan dijajah atau diperbudak oleh bangsa manapun.

Utusan Spanyol: Kami juga datang dengan niat yang baik, Raja Jayakarta. Bangsa Spanyol ingin
memperluas jaringan perdagangan dan menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan di
Nusantara. Kami dapat memberikan perlindungan dan agama yang benar kepada rakyat Anda.

Utusan Belanda: Maaf mengganggu, namun kami, bangsa Belanda, juga memiliki tujuan yang serupa.
Kami ingin membuka peluang perdagangan yang saling menguntungkan antara kerajaan kami dan
pulau-pulau di Nusantara. Kami juga siap membantu mengamankan jalur perdagangan dari ancaman
asing.

Raja Jayakarta: (berpikir sejenak) Saya menghargai niat baik dari ketiga bangsa yang mulia ini.
Namun, saya ingin menegaskan bahwa kerajaan kami ingin mempertahankan kedaulatan dan
kebebasan kami sendiri. Kami tidak akan menyerahkan tanah air kami kepada siapapun.

Utusan Portugis: Kami memahami kekhawatiran Anda, Raja Jayakarta. Kami berharap dapat
menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.

Utusan Spanyol: Sama seperti saudara Portugis, kami juga ingin membangun hubungan yang saling
menguntungkan dan menghormati kedaulatan kerajaan Anda.

Utusan Belanda: Kami siap bekerja sama dengan kerajaan Anda, Raja Jayakarta. Semoga kita dapat
mencapai kesepakatan yang baik untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

Raja Jayakarta: Terima kasih atas kunjungan dan kesediaan Anda untuk berbicara dengan kami. Kami
akan mempertimbangkan proposal yang telah Anda sampaikan. Namun, harap diingat, kemerdekaan
dan kedaulatan kami adalah harga mati bagi kami.

(Para utusan berpamitan dan meninggalkan istana, sementara Raja Jayakarta tetap duduk
memikirkan langkah selanjutnya untuk menjaga kemerdekaan kerajaannya.)
Drama ini mencerminkan dinamika dan persaingan antara penjajah Portugis, Spanyol, dan Belanda di
Indonesia serta perjuangan rakyat setempat untuk mempertahankan kedaulatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai