Perawatan atau pengobatan batu ginjal akan bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, pengobatan
akan bergantung pada jenis batu ginjal dan keparahan gejala.
Untuk batu ginjal yang kecil, dokter akan menganjurkan pengidap kondisi ini untuk minum enam
hingga delapan gelas air sehari untuk meningkatkan aliran urine.
Selain itu, pengidap batu ginjal yang mengalami dehidrasi yang parah mungkin membutuhkan cairan
infus. Pilihan perawatan lainnya termasuk:
1. Konsumsi Obat
Memiliki batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Karena itu, dokter
mungkin merekomendasikan penggunaan pereda nyeri yang tersedia bebas.
Sementara itu, apabila ada infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik. Obat lain juga mungkin akan
dokter resepkan untuk membantu mengelola gejala batu ginjal termasuk:
Natrium bikarbonat atau natrium sitrat untuk membuat urine kurang asam.
ESWL adalah prosedur untuk memecah batu ginjal menjadi lebih kecil dengan menggunakan
gelombang kejut.
Prosedur ini bertujuan agar batu ginjal yang sudah pecah lebih mudah melewati ureter ke kandung
kemih.
Jika kamu ingin mengetahui lebih mendalam mengenai prosedur ESWL, kamu bisa membaca artikel:
Mengenal Prosedur ESWL untuk Obati Batu Ginjal.
2. Percutaneous Nephrolithotomy
Seorang ahli bedah menghapus batu melalui sayatan kecil pada punggung. Seseorang mungkin
memerlukan prosedur ini ketika:
Ureteroskopi
Ketika batu tersangkut di ureter atau kandung kemih, dokter akan menggunakan ureteroscope untuk
mengeluarkannya.
Adapun utereskopi adalah kabel kecil dengan kamera terpasang yang masuk ke dalam uretra dan
diteruskan ke kandung kemih.
Dokter kemudian menggunakan sangkar kecil untuk mengambil batu itu dan mengeluarkannya.
Ada sejumlah makanan yang perlu pengidap batu ginjal batasi (pantangan) atau benar-benar
berhenti konsumsi antara lain:
Asupan garam. Sebab, kadar natrium yang tinggi dalam tubuh, dapat meningkatkan penumpukan
kalsium dalam urine. Jika kalsium menumpuk pada urine, kondisi ini dapat meningkatkan risiko
pembentukan batu ginjal lain.
Membatasi asupan protein hewani. Banyak sumber protein, seperti daging merah, babi, ayam,
unggas, dan telur, meningkatkan jumlah asam urat yang tubuh hasilkan.
Oksalat. Makanan tinggi oksalat dapat meningkatkan pembentukan batu ginjal. Karena itu, penting
bagi pengidap batu ginjal untuk mengurangi atau menghilangkan oksalat dari diet sepenuhnya.
Makanan dan minuman dengan gula tambahan. Pengidap batu ginjal juga perlu membatasi konsumsi
makanan dan minuman tinggi gula seperti fruktosa dan sukrosa. Sebab, dua jenis gula tersebut dapat
meningkatkan pembentukan batu ginjal.
Sebenarnya, cara mencegah penyakit batu ginjal bisa sangat sederhana, yaitu disiplin menerapkan
pola hidup sehat, seperti:
Perbanyak asupan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi dan mencegah terbentuknya batu ginjal
dari limbah tubuh yang sifatnya terlalu pekat.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan kalsium dengan jumlah yang tidak berlebihan. Pun,
dalam kaitannya dengan mengonsumsi suplemen kalsium, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada
dokter.
Kurangi asupan daging unggas atau ikan guna mencegah pembentukan batu ginjal karena asam urat
berlebihan.
Mengonsumsi lebih sedikit makanan mengandung oksalat. Jika cenderung membentuk batu kalsium
oksalat, dokter mungkin merekomendasikan untuk membatasi makanan-makanan tertentu.
Beberapa contoh makanannya, yaitu bayam, bit, ubi jalar, kacang-kacangan, cokelat, dan lainnya.
Terapkan diet rendah garam dan protein hewani. Dengan mengurangi jumlah garam yang kamu
konsumsi dan memilih sumber protein non-hewani. Pertimbangkan untuk mencari pengganti garam.
Komplikasi dari penyakit batu ginjal bisa terjadi ketika ukuran dari batu ginjal semakin bertambah
besar. Kondisi ini bisa mengakibatkan terhambatnya aliran urine.
Selain itu, kondisi ini juga sangat mungkin memicu terjadinya infeksi maupun kerusakan pada ginjal
secara permanen atau penyakit ginjal kronis.
Akan tetapi, pengobatan batu ginjal terlebih dengan ukuran besar juga bisa menimbulkan beberapa
komplikasi, antara lain:
Terjadinya perdarahan.
Infeksi yang menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau bakteremia.
Apabila pengidap pernah terserang penyakit batu ginjal sebelumnya, maka risiko terjadinya
kekambuhan menjadi lebih besar.
Beberapa faktor yang memicu terjadinya kekambuhan batu ginjal antara lain:
Terlalu banyak konsumsi makanan dengan kandungan protein dan lebih sedikit mengonsumsi
makanan dengan kandungan serat.
Hanya mempunya satu ginjal yang masih dapat berfungsi dengan baik.
Pernah mengidap beberapa jenis infeksi yang memiliki kaitan dengan ginjal atau saluran kemih.