Anda di halaman 1dari 2

PAYUNG

KARYA : NADIA SIDAURUK

Hujan Deras menemani ku

Berdiri di sebuah bangunan yang sepi

Masih berpakaian sekolah lengkap

Dinginnya alunan angin menembus kulitku

Sudah pukul 7 malam hujan belum juga berhenti

Bau jalanan basah menyeruak indra penciumanku

Seketika aku tersadar

Aku sudah mengabaikan pesan seseorang

Mata bak batu safir seketika memanas

Air mata tak lagi terbendung

Mengingat “wanita pendeteksi cuaca”

Yang selalu teriak mengingatkan Payung

Aku selalu mengabaikannya

Tanpa ku tahu dirinya berusaha

Mengingatkan hal hal kecil

Agar aku terbiasa disuatu saat nanti

Ingin aku marah!

Aku Kesal!

Pintarnya dia meninggalkanku dengan segala rasa sesal ku

Bodohnya aku tak menyadarinya perlakuannya dulu

Ibu...

Aku rindu ibu

Yang setiap hari tak lepas meneriaki ku

Yang tiap pagi mengingat kan ku membawa payung


Aku layak disebut seperti bayi

Tidak tau rasa sakit mu

Tidak pernah membuat mu tertawa

Yang kutahu hanya merengek

Sekarang aku paham

Aku menyesali nya

Hal sekecil kacang polong

Mampu membuatku lemah

Ibu.....

Maafkan aku

Doakan aku disana bu

Agar aku kuat tanpamu ibu

Anda mungkin juga menyukai