Tugas 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan
contoh konkret!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!
3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?
4. Tambahkan sumber referensinya
5. Tugas dikerjakan dalam format Word atau PDF
Jawab:
Contoh: Budaya musik DJ, yang berasal dari negara asing atau negara lain, yang masuk negara
indonesia, sehingga masuk di indonesia, maka orang indonesia ada yang mengikutinya. Maka
musik DJ di indonesia ada dan berkembang. Sehingga menambhan ragam budaya musik di
indonesia.
tidak dilandaskan atas fakta yang terjadi sebenarnya dan menganggap tiaptiap anggota kelompok
lain mempunyai sifat yang sama.
Contohnya kelompok pedagang kaki lima terlibat konflik terhadap pegawai ketertiban kota.
Kelompok pedagang beranggapan bahwa pemerintah kotayang diwakili oleh para pegawai
ketertiban selaku kelompok manusia yang pemikirannya mau menang sendiri, tanpa memihak
kepada rakyat kecil. Anggapan itu ditujukan kepada semua pegawai ketertiban, meskipun di antara
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA MALANG
para pegawai itu adaorang-orang yang sehari-harinya baik hati dan penuh perasaan terhadap
kesusahan pedagang kaki lima.
3. Kesetaraan adalah suatu persamaan penduduk, tidak ada tingaktan derajat yang lebih tinggi atau
yang lebih rendah, setara. Bhiku parek adalah seorang tokoh sosial, dengan latar belakang pluralitas
yang berada di India. Pluralitas adalah suatu tindakan untuk saling menghargai kelompok, individu
satu sama lain. Pemikiran kesetaraan bhiku parek adalah kesetaraan dalam keberagaman, jadi
keadaan ini dimana masyarakat tidak ada suatu tingkatan lebih tinggi atau rendah, namun keadaan
yang setara.
Kesetaraan Bhikhu ‘Parekh adalah kesetaraan dalam keberagaman’. Contohnya, masyarakat yogya
termasuk masyarakat multikultural, pada masyarakat yogya terdirii dari banyak suku. Seperti suku,
tionghoa, batak, minangkabau, daya, bali, flores, papua. Walaupun mayoritas suku jawa, namun
memiliki toleransi yang tinggi. Dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda, gender, kelas
sosial, agama, ras, budaya, dan bahasa yang beragam juga di yogyakarta. Dan disebut kota pelajar,
karena banyak pendatang dari luar yogya dan jawa untuk melakukan kuliah di yogyakarta. Dengan
itulah masyarakat yogya bisa disebut masyarakat Multikulturalisme dan sesuai dengan kesetaraan
menurut Bhikhu Parekh.
4. sumber referensi
https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasing/f1l3/Dies%2022/Multikulturalisme %20di
%20Yogyakarta%20-Praptomo.pdf
https://dosensosiologi.com/stereotip/
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/KONSEPPENDIDIKANM
ULTIKULTURAL.pdf