Anda di halaman 1dari 12

Apa yang membuatmu merasa tidak bahagia atau cemas akhir-akhir ini?

Apakah ada peristiwa tertentu yang membuatmu merasa terluka atau terpukul?

Bagaimana kamu menggambarkan perasaanmu saat ini?

Apakah kamu merasa punya seseorang yang bisa kamu percayai dan berbicara tentang perasaanmu?

Apa yang biasanya kamu lakukan ketika merasa sedih atau stres?

Adakah perasaan atau pikiran tertentu yang terus-menerus mengganggu pikiranmu?

Bagaimana hubunganmu dengan teman-teman di sekolah atau lingkungan lainnya?

Apakah ada tekanan atau harapan dari orang lain yang membuatmu merasa tertekan?

Adakah hobi atau kegiatan yang dulu kamu nikmati tapi sekarang tidak lagi?

Bagaimana perasaanmu terhadap dirimu sendiri? Apakah kamu merasa puas dengan siapa kamu?

Adakah momen positif atau prestasi dalam hidupmu yang kamu merasa bangga?

Apakah ada konflik atau masalah tertentu yang ingin kamu bicarakan atau selesaikan?

Bagaimana kamu melihat masa depanmu? Apakah kamu memiliki cita-cita atau impian tertentu?

Apakah ada hal-hal tertentu yang kamu merasa terlalu sulit untuk dibicarakan dengan orang lain?

Bagaimana kamu merasa tentang pendidikan dan sekolah saat ini?


Adakah stres atau tekanan yang kamu rasakan di rumah?

Apakah kamu merasa cemas tentang aspek tertentu dalam hidupmu, seperti hubungan atau prestasi?

Apakah kamu pernah merasa ingin mengisolasi diri atau menjauh dari orang lain?

Apa yang biasanya membuatmu merasa lebih baik atau lebih nyaman saat kamu merasa sedih atau
terluka?

Bagaimana kamu ingin dirimu dihargai atau didukung dalam situasi yang sedang kamu hadapi?

Ingatlah untuk selalu bersikap empati, mendengarkan dengan seksama, dan tidak memaksa anak remaja
untuk berbicara lebih dari yang mereka nyaman bagikan. Jika anak remaja menunjukkan tanda-tanda
kesulitan yang serius atau perlu bantuan lebih lanjut, sangat penting untuk mencari bantuan dari
profesional kesehatan mental atau konselor berlisensi.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda menyelami perasaan dan status
psikologis siswa SMP:

Bagaimana perasaanmu tentang sekolah belakangan ini? Apakah ada aspek tertentu yang membuatmu
senang atau khawatir?

Apa yang biasanya kamu nikmati dari sekolah? Adakah hal-hal yang membuatmu kurang antusias?

Bagaimana hubunganmu dengan teman-teman sekelasmu? Apakah kamu merasa nyaman di antara
mereka?

Apakah ada tantangan khusus yang kamu hadapi dalam tugas-tugas sekolah atau pelajaran tertentu?
Bagaimana perasaanmu terhadap guru-guru di sekolah? Apakah ada yang membuatmu merasa lebih
terbantu atau terbebani?

Apakah ada aktivitas ekstrakurikuler atau hobi di luar sekolah yang membuatmu senang?

Bagaimana kamu mengatasi stres atau tekanan dalam kehidupan sehari-harimu?

Apakah kamu merasa memiliki dukungan yang cukup dari keluarga dan teman-teman dalam
menghadapi masalah?

Bagaimana perasaanmu tentang masa depan? Adakah hal-hal yang membuatmu merasa optimis atau
cemas?

Bagaimana kamu mengatur waktu antara sekolah, tugas, dan waktu luang? Apakah ada kendala dalam
mengelola waktu?

Apakah kamu merasa memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dari dirimu sendiri? Bagaimana kamu
menghadapi perasaan tersebut?

Bagaimana keseimbangan antara kehidupan sekolah dan kehidupan pribadimu? Apakah kamu merasa
terlalu banyak tekanan?

Apa yang biasanya kamu lakukan ketika merasa kesal atau cemas? Apakah ada strategi khusus yang
kamu gunakan?

Bagaimana kamu merasa tentang dirimu sendiri? Apakah ada aspek yang ingin kamu ubah atau
tingkatkan?

Adakah perubahan besar dalam kehidupanmu akhir-akhir ini yang mempengaruhi perasaan atau
kesejahteraanmu?
Bagaimana hubunganmu dengan teknologi dan media sosial? Apakah hal ini memiliki dampak pada
perasaanmu?

Bagaimana kamu merasa tentang lingkungan sekolahmu? Apakah ada hal-hal yang ingin kamu lihat
berubah?

Apakah kamu pernah merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman atau orang lain? Bagaimana
kamu menghadapinya?

Bagaimana pandanganmu tentang bullying atau perilaku tidak menyenangkan lainnya di sekolah?
Apakah kamu pernah mengalaminya?

Bagaimana perasaanmu tentang masa transisi dari SMP ke SMA nanti? Apakah ada kekhawatiran atau
harapan khusus?

Pastikan untuk mendengarkan dengan cermat dan menghormati privasi siswa saat Anda berbicara
dengan mereka. Jika Anda mendeteksi tanda-tanda stres berlebihan, kecemasan, atau masalah
kesehatan mental, penting untuk mengarahkan mereka kepada profesional kesehatan mental atau
konselor yang berpengalaman.

Menyelami luka batin seseorang yang ditinggalkan oleh orang tua merupakan tugas yang sangat sensitif.
Pastikan Anda berbicara dengan penuh pengertian, empati, dan mendengarkan tanpa menghakimi. Di
bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang mungkin membantu dalam proses tersebut, namun
ingatlah untuk selalu memprioritaskan perasaan dan kenyamanan orang yang Anda bicarakan:

Bagaimana kamu merasa tentang situasi dengan orang tua yang telah meninggalkanmu?

Apakah ada momen atau kenangan khusus bersama mereka yang membuatmu merasa sedih atau
khawatir?

Bagaimana kamu menggambarkan hubunganmu dengan orang tua tersebut sebelum mereka pergi?

Bagaimana perasaanmu ketika berpikir tentang orang tua yang telah meninggalkanmu?
Apakah kamu merasa adanya pertanyaan atau pikiran yang terus-menerus mengganggu pikiranmu
terkait situasi ini?

Bagaimana perasaanmu terhadap dirimu sendiri sebagai hasil dari pengalaman ini?

Apakah ada hal-hal tertentu yang kamu inginkan dari orang tua atau yang ingin kamu katakan kepada
mereka?

Bagaimana dukungan dari teman atau anggota keluarga lainnya mempengaruhi perasaanmu?

Apakah ada cara khusus yang kamu gunakan untuk mengatasi rasa sedih atau kehilangan ini?

Bagaimana perasaanmu tentang masa depan tanpa kehadiran orang tua tersebut?

Apakah kamu pernah berbicara dengan seseorang tentang perasaanmu terkait hal ini?

Apakah ada harapan atau harapan yang belum terpenuhi yang berkaitan dengan hubungan dengan
orang tua tersebut?

Bagaimana perasaanmu terhadap situasi ini ketika kamu membandingkannya dengan orang lain yang
memiliki hubungan baik dengan orang tua mereka?

Bagaimana kamu merasa tentang bagaimana orang lain mungkin memandangmu dalam situasi ini?

Apakah kamu merasa memiliki dukungan emosional yang memadai untuk menghadapi perasaan ini?

Bagaimana kamu menggambarkan dampak emosional dari situasi ini terhadap kesehariannya?
Bagaimana kamu melihat masa depanmu dan hubungan dengan orang tua tersebut? Apakah ada hal
yang ingin kamu ubah atau jelajahi lebih lanjut?

Apakah ada pertanyaan atau ketidakpastian tertentu yang ingin kamu pecahkan terkait situasi ini?

Bagaimana kamu merasa jika kamu melihat atau mendengar hal-hal yang mengingatkanmu pada orang
tua yang telah pergi?

Apakah kamu merasa nyaman dengan ide untuk mencari dukungan profesional seperti konselor atau
psikolog?

Ingatlah bahwa mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghormati perasaan seseorang
merupakan hal yang sangat penting dalam situasi seperti ini. Jika perasaan mereka sangat kompleks atau
berat, disarankan untuk mendapatkan bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang
berpengalaman.

Ketika berbicara dengan seorang anak remaja yang mengalami perceraian orang tua, penting untuk
mendekati dengan kepekaan dan empati. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda lebih
memahami perasaan dan pikiran mereka:

Bagaimana kamu merasa tentang perceraian orang tuamu?

Apa yang terbesit dalam pikiranmu ketika berpikir tentang perubahan dalam kehidupan keluargamu?

Bagaimana kamu merasa terhadap masing-masing orang tua setelah perceraian?

Adakah momen atau kenangan khusus sebelum perceraian yang membuatmu merasa sedih atau
khawatir?

Bagaimana perasaanmu terhadap perubahan dalam dinamika keluargamu sekarang?


Apakah ada dukungan yang kamu merasa perlu atau ingin dari orang tua, teman, atau keluarga lainnya?

Apa yang biasanya kamu lakukan ketika merasa kesulitan atau cemas terkait situasi ini?

Bagaimana perasaanmu tentang masa depan setelah perceraian ini? Adakah harapan atau kekhawatiran
khusus?

Bagaimana kamu mengatasi jika ada pertanyaan atau komentar orang lain tentang perceraian orang
tuamu?

Apakah kamu merasa memiliki ruang yang aman untuk berbicara tentang perasaanmu terkait perceraian
ini?

Apa yang membuatmu merasa nyaman atau tidak nyaman dalam berbicara dengan orang tua tentang
perasaanmu?

Bagaimana kamu merasa tentang hubunganmu dengan saudara-saudaramu (jika ada)? Adakah
perubahan dalam interaksi kalian?

Bagaimana kamu mengatasi stres atau perasaan cemas dalam kehidupan sehari-harimu setelah
perceraian ini?

Apakah ada hal-hal tertentu yang kamu ingin ketahui lebih lanjut tentang perceraian atau situasi
keluargamu?

Bagaimana kamu merasa tentang pendekatan atau bantuan dari konselor atau profesional kesehatan
mental dalam menghadapi situasi ini?

Apakah ada harapan atau impianmu yang terpengaruh oleh perceraian orang tua?

Bagaimana kamu melihat perubahan dalam rutinitas sehari-harimu setelah perceraian?


Bagaimana kamu merasa terhadap perubahan dalam lingkungan atau tempat tinggalmu setelah
perceraian?

Apakah ada cara tertentu yang kamu gunakan untuk menjaga kesejahteraan emosionalmu dalam situasi
ini?

Apakah kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tertentu yang ingin kamu bicarakan dengan
seseorang?

Ingatlah bahwa pengalaman setiap anak remaja unik, dan penting untuk mendengarkan mereka tanpa
menghakimi atau memberikan solusi. Jika mereka menunjukkan tanda-tanda kesulitan emosional yang
serius, pertimbangkan untuk merujuk mereka kepada profesional kesehatan mental atau konselor
berlisensi.

Ketika berbicara dengan anak remaja yang terlibat dalam pergaulan yang kurang sehat, penting untuk
bersikap empati, mendengarkan dengan seksama, dan memahami latar belakang serta alasan di balik
pergaulan tersebut. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda memahami
perasaan dan pemikiran mereka:

Apa yang membuatmu tertarik atau merasa tertarik terhadap kelompok atau pergaulan ini?

Apakah ada alasan khusus yang membuatmu merasa nyaman di dalam pergaulan tersebut?

Bagaimana kamu merasa ketika berada dalam situasi atau kegiatan yang melibatkan pergaulan
tersebut?

Apakah ada perubahan dalam perasaan atau perilakumu sejak kamu terlibat dalam pergaulan ini?

Bagaimana kamu merasa tentang hubunganmu dengan teman-teman di dalam kelompok tersebut?

Apakah ada tekanan atau dorongan tertentu yang membuatmu terus terlibat dalam pergaulan ini?
Apakah kamu merasa ada aspek yang tidak nyaman atau mengganggu dalam pergaulan tersebut?

Bagaimana perasaanmu terhadap orang-orang di sekitarmu yang tidak terlibat dalam pergaulan ini?

Apakah ada hal-hal tertentu yang membuatmu merasa kesulitan untuk keluar dari pergaulan ini?

Bagaimana kamu merasa tentang masa depanmu dan bagaimana pergaulan ini mungkin
mempengaruhinya?

Apakah ada harapan atau impian yang mungkin terpengaruh oleh pergaulan ini?

Apakah kamu merasa ada hal-hal yang sebenarnya kamu inginkan dari kehidupan yang tidak ada
hubungannya dengan pergaulan ini?

Bagaimana perasaanmu terhadap pilihan yang kamu buat dan bagaimana itu bisa mempengaruhi
dirimu?

Apakah ada orang atau situasi tertentu yang mendorongmu untuk terlibat dalam pergaulan ini?

Bagaimana kamu merasa jika membandingkan dirimu sekarang dengan sebelum terlibat dalam
pergaulan ini?

Apakah ada situasi atau momen tertentu yang membuatmu merasa ragu atau tidak nyaman dalam
pergaulan ini?

Bagaimana kamu mengatasi perasaan atau tekanan yang mungkin timbul akibat pergaulan ini?

Bagaimana kamu melihat hubungan antara pergaulan ini dan prestasimu di sekolah atau dalam
kehidupan lainnya?

Apakah kamu pernah merasa ingin menjauh dari pergaulan ini atau merasa tidak sepenuhnya sesuai?
Apakah kamu merasa memiliki dukungan yang memadai dari teman, keluarga, atau orang dewasa
lainnya dalam menghadapi situasi ini?

Mendeteksi gangguan mental emosional yang berhubungan dengan penurunan minat belajar dan
kehilangan semangat menyongsong masa depan memerlukan pengamatan yang teliti dan pendekatan
yang empatik. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda dalam proses ini:

Bagaimana perasaanmu tentang sekolah dan belajar akhir-akhir ini?

Apakah ada perubahan dalam minatmu terhadap pelajaran atau kegiatan di sekolah?

Bagaimana kamu merasa saat berpikir tentang masa depanmu? Apakah ada kekhawatiran atau
ketidakpastian yang khusus?

Apakah kamu merasa kehilangan semangat atau motivasi untuk meraih tujuanmu?

Adakah hal-hal tertentu yang membuatmu merasa kurang antusias atau tertekan terkait sekolah dan
masa depanmu?

Bagaimana kamu melihat dirimu sendiri dalam hal prestasi dan kemampuan?

Apakah ada perasaan tertentu yang menghalangi kamu untuk belajar dengan sepenuh hati?

Apakah kamu merasa sulit untuk berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas-tugas sekolah?

Bagaimana hubunganmu dengan teman-teman dan lingkungan sekolahmu? Adakah perubahan dalam
interaksi sosialmu?

Apakah kamu merasa kurang mendapatkan dukungan dari teman atau keluarga terkait mimpi atau
tujuanmu?
Bagaimana kamu merasa tentang upaya yang kamu lakukan di sekolah? Apakah kamu merasa hasil
usahamu tidak sepadan?

Apakah kamu merasa cemas atau tertekan setiap kali harus berurusan dengan tugas atau ujian?

Bagaimana suasana hatimu di luar sekolah? Apakah kamu masih merasa terbebani?

Apakah ada perubahan dalam pola tidur atau nafsu makanmu yang bisa kamu identifikasi?

Bagaimana kamu menghadapi tantangan-tantangan dalam hidup sehari-harimu?

Apakah kamu merasa ada masalah kesehatan mental yang mempengaruhi semangat dan minat
belajarmu?

Apakah ada peristiwa atau situasi yang mungkin mempengaruhi perasaanmu terhadap belajar dan masa
depan?

Apakah kamu pernah merasa ingin menjauh dari tugas-tugas sekolah atau rencana masa depan?

Bagaimana pandanganmu tentang dirimu sendiri dalam hal prestasi dan potensi?

Apakah kamu merasa siap untuk mencari bantuan dari orang dewasa atau profesional jika merasa
kesulitan?

Pastikan untuk memberikan dukungan emosional dan mendengarkan dengan seksama saat Anda
mengajukan pertanyaan ini. Jika Anda memiliki kekhawatiran serius tentang kesejahteraan mental anak
tersebut, sebaiknya cari bantuan dari profesional kesehatan mental atau konselor yang berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai