Anda di halaman 1dari 3

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

SP 1, Membina hubungan saling percaya, membantu mengidentifikasi masalah


dalam komunikasi keluarga

ORIENTASI
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Ners……….dari FIK UI.
“Boleh saya duduk pak?
“Nama bapak siapa?, senang dipanggil dengan nama apa?, apakah saya memanggil
bapak atau mas?
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Adakah yang sedang bapak pikirkan?
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan atau masalah yang bapak
hadapi?, mau berapa lama?, bagaimana kalau 30 menit? Mau duduk dimana yang
nyaman untuk bapak dan kita bisa bercakap-cakap dengan santai? Apakah bapak mau
kita disini aja? Sepertinya disini tempat kesenangan bapak ya?

KERJA
sehingga bapak tampak tidak bergairah? Apa yang sedang terjadi?
“Oooo… anak bapak menggunakan narkona. Kalau boleh tahu anak bapak yang
ke“Apa yang sedang bapak rasakan saat ini? Apakah ada yang sedang bapak pikirkan
berapa yang menggunakan norkoba itu pak? Dari berapa orang anak bapak?
“Sudah berapa lama hal itu terjadi pak? Atau sudah berapa lama bapak mengetahui
bahwa anak bapak itu menggunakan narkoba?
“Apakah hal tersebut sudah berung-ulang? Atau baru kali ini yang bapak ketahui?
“kalau boleh tahu berapa tahun usia anak bapak yang menggunakan narkoba itu?
“Berarti sudah usia kuliah ya pa? apakah anak bapak itu kuliah? Kalau disekolah
bagaimana perkembangan pelajarannya, apakah bapak sering memantau?
“Apakah anak bapak mempunyai masalah dalam pelajarannya? Apakah anak bapak
mempunyai masalah dengan teman-teman disekolah? Atau ada masalah dengan
keluarga yang tidak didapatka anak bapak?
“Apakah ada masalah dilingkungan bapak tinggal sehingga anak bapak tidak betah
dirumah sehingga mencar teman diluar dari lingkungan bapak? Atau justru
dilingkungan bapak tinggal dia mendapatkan pengalaman itu pak?
“Oh… gitu pak ya… Bapak jarang ada dirumah, bapak sering keluar kota dan
kadang-kadang tidak pulang ya pak, sehingga anak-anak jarang bertemu dengan
bapak.
“Apakah ibu juga bekerja? Bagaimana hubungan ibu dengan anak-anak?
“Oh.. gitu ya pak, ibu juga bekerja sehingga sedikit waktu juga dengan anak-anak ya
pak?
“Bagaimana kalau dihari libur, apakah anggota keluarga sering berkumpul dan
melakukan rekreasi bersama?
“Ya pak, karena sudah capek kerja dan waktu libur dipake untuk istirahat ya pak, ibu
juga sama ya pak?
“Sebelumnya ga pernah terpikir ya pak untuk pergi jalan-jalan dengan anak dan istri
hari libur? Yang bapak pikirkan bagaimana untuk mencari uang supaya anak-anak
bisa sekolah ya pak?
“Dari beberapa masalah ni pak, masalah mana ni yang paling mengganggu kelaurga?
Apakah masalah keuangan, masalah dengan anak yang jarang ketemu, atau masalah
anak yang menggunakan narkoba?
“Ohh, masalah anak yang menggunakan narkoba ya pak?
“Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk menangani masalah ini pak?
“Keluarga sudah membawa ke dokter, pengobatan tradisional, apalagi yang keluarga
lakukan untuk membantu anak bapak itu?
“Dilihat dari yang sudah bapak lakukan, berarti sudah banyak biaya yang bapak
keluarkan ya pak? Apakah keluarga tidak meminta bantuan dari keluarga yang lain,
yang dapat membatu meringankan beban keluarga.
“Sudah pak ya, bapak sudah meminta bantuan dari keluarga yang lain sehingga bapak
bisa memberikan pengobatan terhadap anak bapak. Bantuan dari kantor bapak juga
ada ya.
“Bagus sekali yang sudah bapak lakukan ya pa.
“Dari masalah yang masih ada ni pak, apakah keharmonisan keluarga sudah terjalin,
atau masih ada kendala komunikasi yang sedang bapak hadapi?
“Keluarga sekarang jusru malah banyak berdiam diri ya pak, sibuk dengan masing-
masing dan jarang ada komunikasi?
“Baik, bapak kita akan bicarakan beberapa cara untuk mengatasi masalah dalam
keluarga bapak :
 Keterbukaan dalam keluarga. Bapak/ibu dapat berbicara langsung dengan semua
anggota keluarga untuk membahas semua masalah yang dihadapi, mendiskusikan
jalan keluar bersama keluarga dan memilih jalan keluar yang terbaik menurut
keluarga.
 Mencari dukungan sosial. Bersama-sama keluarga mengidentifikasi sumber-
sumber (keluarga lain, teman lain) yang dapat membantu menyelesaikan masalah,
kemudian tugaskan anggota keluarga untuk menghubunginya.
 Memohon pertolongan/kekuatan kepada Tuhan. Menyepakati untuk melakukan
ibadah bersama-sama. Misalnya shalat berjamaah pada saat magrib.
 Melakukan break. Bersama keluarga meninggalkan situasi sementara, misalnya
jalan-jalan dan rekreasi agar dapat memulihkan tenaga baru dan kebersamaan
untuk menghadapi masalah keluarga”
“Nah, yang mana yang ingin bapak/ibu coba?”
“Baiklah kalau perlu saya akan ikut dalam pertemuan keluarga tersebut”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?”
“Ada berapa cara untuk mengatasi masalah keluarga bapak?”
“Baik, bapak telah memilih cara yang mau dicoba, silakan coba ya”
“Minggu depan anak nya dibawa ya pak, supaya dapat bercakap-cakap dengan saya.
“Seminggu lagi kita ketemu pada jam yang sama ya. Nanti kita bahas keberhasilan
bapak dalam mencobanya dan membicarakan cara yang lainnya lagi.
Selamat pagi”

Anda mungkin juga menyukai