Proposal Penelitian Kuanti
Proposal Penelitian Kuanti
Oleh :
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan masalah sebelumnya, dapat disimpulkan permasalahan studi
sebagai berikut ini:
1. Bagaimana dampak mutu layanan untuk kesetiaan pelanggan di Claudia
Laundry?
2. Bagaimana Harga berperan besar dalam memengaruhi keputusan pembelian
pelanggan di Claudia Laundry.
3. Apakah Lokasi berdampak pada preferensi pelanggan Claudia Laundry.
4. Bagaimana Perubahan simultan dalam lokasi, harga, dan kualitas layanan
laundry dapat memengaruhi pelanggan Claudia Laundry secara bersamaan?
C. Tujuan Penelitian
4. Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan, lokasi dan harga Caludia Laundry
mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan pelanggan.
D. Manfaat Penelitian
Beberapa keuntungan yang bisa didapat melalui penelitian ini mencakup:
1. Bagi peneliti: meningkatkan pemahaman tentang kualitas, harga, dan lokasi
terkait dengan kebutuhan pelanggan..
2. Bagi Usaha Laundry: Sebagai bahan baku dan bahan finishing untuk
merumuskan kebijakan laundry baru dan strategi negosiasi yang berdampak
pada harapan pelanggan.
3. Bagi peneliti berikutnya: Sebagai pedoman dan tolok ukur penelitian
selanjutnya, berikut maksud peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan ini memegang peran krusial dalam studi ini., khususnya untuk
penulisan ilmiah. Jika peneliti tidak memiliki landasan yang kuat maka akan sulit bagi
mereka untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan penelitian. Selain itu
landasan teori juga sangat penting dalam perancangan, pelaksanaan dan
pengorganisasian metode penelitian, karena tidak dapat dilakukan dengan tangan.
Untuk memastikan bahwa penelitian mempunyai sistem pengetahuan yang kuat dan
tidak hanya sekedar penting, maka penting untuk membangun landasan metodologis
(Sugiyono 2017: 91).
1. Pengertian Pemasaran
Banyak perusahaan kini yang meyakini bahwa pemasaran merupakan bagian
penting dalam kelangsungan bisnis dan persaingan pasar di era globalisasi ini.
Pemasaran merupakan bagian penting dalam strategi perusahaan, terutama dalam
mengembangkan hubungan antar pelanggan Ketika seseorang tetap setia terhadap
produk perusahaan, itu menunjukkan loyalitas yang kuat. Pemasaran, yang berasal
dari "marketplace," merujuk pada Lokasi di mana Penjual dan pembeli terlibat dalam
pertukaran barang dan layanan.
Pemasaran merupakan tindakan sosial di mana seseorang menciptakan,
menyediakan, dan menukarkan barang serta jasa yang memberikan manfaat kepada
orang lain untuk memenuhi keperluan dan keinginan mereka, sesuai dengan
pandangan Kotler dan Keller pada tahun 2009.
Selain itu, konsep pemasaran juga mencakup konsep dan prinsip pemikiran
yang mendukung pemasaran produk dan ide, jasa, tempat, hukum, jasa, hiburan dan
kegiatan nirlaba (Morissan, 2015: 2).
Untuk mencapai nilai yang nyata, pemasaran diartikan sebagai proses
menciptakan, berkomunikasi, mentransfer, dan memberikan nilai kepada masyarakat
dan pelanggan secara umum (Malau, 2017: 1).
Oleh karena itu, Pemasaran dikatakan rangkaian kegiatan pertukaran produk
dan jasa yang bertujuan memuaskan pelanggan dan membangun hubungan positif
dengan mereka.
2. Kualitas Pelayanan
a) Pengertian Kualitas Pelayanan
Prinsipnya, kepuasan pelanggan bergantung pada tingkat kualitas layanan yang
mengakomodasi atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Layanan pelanggan yang
efektif mampu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk yang dibeli.
Tjiptono (2005), seperti yang diungkapkan oleh Danang Suyonto, (2012:227),
menyatakan jika mutu konstruksi dapat diartikan sebagai pemaparan produk atau
layanan yang selaras dengan standar yang telah ditetapkan, penjualan yang konsisten,
dan selalu memperoleh apa yang diharapkan pelanggan. Pelayanan pelanggan yang
memadai juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap barang atau
layanan yang dibeli dan dilakukan.
Kotler dan Armstrong (2011:681) bersama dengan Rachman (2014),
berpendapat tentang kualitas mutu merujuk pada definisi dan ciri-ciri suatu barang
atau layanan jasa yang membuatnya bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen.
3. Harga
a) Definisi Harga
Biaya merupakan bagian dari proses produksi yang memberikan kontribusi
terhadap pendapatan, sedangkan faktor lain mengurangi pendapatan. Harga mungkin
merupakan hal yang paling mudah diubah dalam suatu program pemasaran, namun
karakteristik produk, jalur distribusi, serta komunikasi menjadi lebih canggih menurut
Kotler & Keller (2009:67).
b. Menurut Malau (2017:148), harga memiliki dua peran pokok dalam keputusan
pembelian, yakni:
1) Melestarikan Nilai
Proses ini bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan
meningkatkan niat baik di kalangan masyarakat. Beberapa syarat harus dipenuhi
untuk menerapkan metode ini:
a) Mengkomersialkan usaha yang tetap stabil di tengah perubahan lingkungan
tanpa pengaruh
b) Tidak dapat diprediksi bagaimana tanggapan dari konsumen dan pesaing
terhadap penyesuaian harga
c) Serta meningkatkan reputasi perusahaan melalui ketaatan terhadap peraturan
pemerintah atau opini masyarakat guna menjaga stabilitas harga.
2) Menurunkan Harga
Ketika suatu perusahaan mempunyai uang yang besar dan dapat menghadapi
banyak pesaing potensial, terutama dari segiharga, maka dapat menggunakan cara ini.
Selain itu, pengusahah arus memahami tingkat produk yang mereka cari. Perusahaan
dapat mencapai margin keuntungan yang lebih rendah namun harga jual penggunaan
strategi pengurangan biaya yang efektif dapat meningkatkan laba perusahaan.
3) Menaikkan Harga
Diversifikasi produk, segmentasi pasar atau mempertahankan profitabilitas pada
saat inflasi adalah tujuan dari strategi ini. Perubahan harga diperlukan untuk
mempertahankan profitabilitas dalam lingkungan inflasi.
Karena semuanya membutuhkan biaya dan harga meningkat selama inflasi. Agar
cara ini memberikan hasil yang utuh, dua kondisi yang perlu dipenuhi adalah:
a. Harganya memang tidak mahal dibandingkan dengan faktor lain seperti kualitas
atau distribusi, namun penyesuaian ini akan meningkat secara signifikan jika
faktor tersebut dipertimbangkan.
b. Motivasi dari komponen bauran pemasaran lainnya.
Misalnya, upaya pemasaran dan distribusi suatu perusahaan harus memberikan
penekanan yang kuat pada kualitas produk jika perusahaan memilih untuk
menaikkan harga dan membedakan penawarannya berdasarkan faktor kualitas.
4) Lokasi
a) Pengertian Lokasi
Kotler & Keller (2009:51) dalam pandangan mereka mengemukakan bahwa
pilihan situasi, yang dimulai dengan keputusan masyarakat, seringkali menentukan
keberhasilan, banyak faktor yang sangat memengaruhi pilihan ini. Termasuk
memungkinkan pembangunan ekonomi, stabilitas, tingkat persaingan dan lingkungan
politik.
Tjiptono (2015:345) melanjutkan, dengan mengatakan bahwa ketika memilih
lokasi fisik, faktor-faktor berikut perlu dipertimbangkan dengan cermat:
a. Akses, atau lebih khusus lagi, lokasi yang dapat diakses dengan mudah
menggunakan transportasi umum.
b. Kemudahan terlihat dari jarak tertentu.
c. Terkait Ketika menghadapi lalu lintas, ada dua aspek krusial yang perlu
diperhitungkan:
Jika orang yang lewat banyak, maka akan terciptanya kemungkinan besar terjadi
membeli secara spontan atau pembelian tanpa perencanaan..
Macet dari lalu lintas dapat mempengaruhi keberhasilan.
d. Penampungan area parkir yang nyaman, aman, serta luas bagi kendaraan bermotor.
e. Kemampuan untuk mengakomodasi pertumbuhan di masa depan sebagai sebuah
peluang.
f. Lingkungan sekitar, atau ruang yang memudahkan penyampaian jasa yang
diberikan.
g. Kompetisi atau tempat perlombaan. Misalnya, ketika memilih lokasi bisnis, penting
untuk mempertimbangkan bisnis lain di jalan atau lingkungan yang sama.
h. Aturan yang ditetapkan oleh pemerintah yang menentukan cara menentukan lokasi
jenis usaha tertentu.
5) Kepuasan Pelanggan
a) Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pelanggan diperlakukan seperti raja di era persaingan yang ketat ini, sehingga
kepuasan mereka menjadi penting. Namun, hal ini tidak berarti member mereka
kendali penuh. Profitabilitas sambil memastikan bahwa semua orang mendapat
manfaat dan tidak ada yang dirugikan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Ketika konsumen memeriksa sejauh mana kinerja atau hasil suatu produk
sesuai dengan ekspektasinya (Kotler & Keller, 2009: 138) dan Bailia (2014).
Menurut Kotler (2009) & Triasmawan (2016) menyatakan bahwa pelanggan dapat
puas jika telah memenuhi aspek berikut: (a) Pemenuhan harapan terhadap layanan
yang berkualitas, (b) pengembangan dari produk, (c) adanya kemauan untuk
menggunakan kembali layanan, (d) kemampuan dalam merespon orang lain, dan (e)
memberi jaminan untuk pelanggan.
Tabel 2.1
Ringkasan Studi Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian Perbedaan Dan
Persamaan
1 Sulikatin Dampak dari Temuan yang didapatkan Persamaan penelitian ini
Nurfi’ah Kualitas Layanan, yaitu kepuasan pelanggan yaitu Kepuasan pelanggan,
pada tahun Tarif, dan Tempat dipengaruhi cukup besar lokasi, harga, dan kualitas
2022 Terhadap oleh mutu layanan secara layanan adalah variabel
Kepuasan parsial, dengan nilai sig bebas yang berdampak pada
Konsumen di sebesar 0,001. Selain itu, variabel terikat.
Laundry Maulana secara financial kepuasan Untuk perbedaannya yakni
pelanggan terhadap penelitiannya mengenai
nilainya, pengaruh parsial Maulana Laundry, sehingga
tidak penting 0,427. yang membedakan
Selain itu, tidak ada dampak penelitian ini adalah
nyata dari sebagian lokasi subjeknya.
terhadap kepuasan
pelanggan terhadap nilainya
0,277. Sementara itu,
kebahagiaan klien
dipengaruhi secara
signifikan oleh harga,
lokasi, dan kualitas layanan
pada saat yang bersamaan
0,000.
C. Kerangka Berpikir
Kualitas Pelayanan
(X1) H1
Kepuasan Pelanggan
Harga H2 (Y)
(X2)
Lokasi H3
(X3)
H4
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Keterangan :
H1 : Dampak Kepuasan Pelanggan (Y) terhadap Kualitas Layanan (X1)
H2 : Hubungan Pengaruh Harga (X2) pada Kepuasan Pelanggan (Y)
H3 : Hubungan Pengaruh Kepuasan Pelanggan (Y) terhadap Posisi (X3)
H4 : Hubungan Kepuasan Pelanggan (Y) dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni posisi
(X3), harga (X2), dan kualitas layanan (X1).
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang susun dalam studi ini didasarkan pada peninjauan
literatur dan studi sebelumnya, sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pemilihan Metode
Analisis korelasional digunakan pada analisis jenis ini. Penelitian yang
memberikan solusi jangka pendek terhadap masalah hubungan, yakni studi yang
mempertanyakan mengenai korelasi di antara dua variabel atau pun lebih, disebut
penelitian korelasional (Sugiyono, 2017:63). Di Claudia Laundry di Desa Sawan,
kami menguji dampak lokasi, harga serta kualitas layanan terhadap kepuasan
pelanggan dalam survei ini. Alat penelitian digunakan untuk mengumpulkan data,
teknik pengambilan sampel seringkali tidak dapat diproduksi serta data yang
dianalisis secara kuantitatif tidak dapat digunakan dalam menguji hipotesis lainnya
(Sugiyono, 2017: 23). Studi ini menerapkan metode kuantitatif yang dilatarbelakangi
oleh filsafat positivis dan digunakan untuk mempelajari orang atau sampel.
2. Sampel
Sampelnya terdiri dari banyak ukuran dan karakteristik demografi, kata Sugiyono
(2017:137). Peneliti bisa memakai sampel yang didapatkan melalui populasi jika
peneliti merasa bahwa terlalu besar untuk mempelajari seluruh populasi karena
beberapa alasan, seperti kurangnya sumber daya (finansial, waktu, tenaga).
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini akan berlaku untuk semua orang,
berapapun ukurannya. Inilah sebabnya teladan masyarakat akan menjadi wakil
yang setia. Jika jumlah partisipan penelitian tidak diketahui, metode Cochran
yang disajikan dalam Sulientino (2018) halaman 200 dapat digunakan dengan
tujuan sebagai metode untuk mengetahui besar sampel. Berikut merupakan
prosedur yang digunakan.
Z a2
n= 2 P. q
e2
Keterangan:
n = Jumlah atau banyaknya sampel yang diperlukan
z = Nilai yang mengacu pada kurva normal dengan deviasi standar 5% pada nilai 1,96
dan probabilitas benar sebesar 50% (0,5)
q = Probabilitas kesalahan, yaitu 50% = 0,5e, yang digunakan untuk tingkat kesalahan
sampel sebesar 5%
e = Tingkat kesalahan dari kesalahan pengambilan sampel, biasanya sekitar 5%
Berdasarkan persamaan yang telah disebutkan, sampel dari populasi yang tidak
tergingga dapat ditentukan sebagai berikut:
Z a22 p . q
n= e2
Keterangan :
α = tingkat kesalahan (α=5%
e = presensi (10%)
q = 1-p
p = 0,5
q = 1-0,5
2
(0 , 05)
n=z 0,5.0,5
2
(0,1)2
n= ¿ ¿
0,9604
n= =96 , 04.
0 , 01
1. Definisi Konseptual
Menurut riset terkait Claudia Laundry Desa Sawan, variabel tergantung adalah
kenyamanan serta kepuasan konsumen (Y), sementara variabel bebasnya mencakup
mutu layanan (X1), harga (X2), sertalokasi (X3). Definisi konseptualnya yaitu:
c. Harga (X2)
Harga adalah hal-hal di pasar yang menghasilkan uang, hal-hal lain menghasilkan
uang. Meskipun harga mungkin merupakan hal yang paling mudah diubah dalam
aktivitas pemasaran, karakteristik produk, saluran bahkan komunikasi memerlukan
waktu yang lebih lama (Kotler dan Keller, 2009:67)
d. Lokasi (X3)
Inti dari kualitas adalah mencapai tingkat penjualan yang sering kali tidak
diperhatikan oleh konsumen dan dapat memengaruhi anggaran mereka. Kesuksesan
seringkali bergantung pada pemilihan lokasi, dimulai dari pemilihan negara.
Keputusan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekuatan ekonomi, stabilitas,
tingkat persaingan, situasi politik, dan pertimbangan lainnya (Kotler dan Keller,
2009:51)
2. Operasional Variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Lokasi
Akses mudah 1
dijangkau
Tempat Likert
Visibilitas strategis 2 SS=5 Fandy
S=4 Tjiptono
Jumlah N=3 Tahun 2015
orang yang 3 TS=2 halaman
Lokasi lalu lalang STS=1 345
(X3) Lalu lintas Bebas dari
kemacetan 4
dan
kepadatan
Tempat Parkir Parkir luas 5
dan
terjamin
Area yang
besar untuk
Pengembangan memperluas 6
operasi
bisnis.
Kompetitor Lokasi 7
daerah
kompetitor
1. Uji Validitas
Validitas suatu instrument mengindikasikan apakah instrument yang terdapat
pada sebuah penelitian mampu mengukur variabel yang seharusnya diukur dengan
tepat. Hal ini mengisyaratkan bahwa validitas mencerminkan sejauh mana suatu
kuesioner dapat memberikan pengukuran yang akurat terhadap konsep yang
dimaksud. Untuk menilai validitas kuesioner, digunakan metode korelasi product
moment, yang merupakan hubungan antara skor pada tiap-tiap pertanyaan terhadap
seluruh skor yang didapat, Metode ini dapat disebut juga inter item total correlation
(Ghozali, 2018:51).
Persamaan korelasi product moment dapat ditemukan dalam karya Simamora
(2004:65):
¿ NΣxy .(ΣX )( ΣY )
r xy =
√ { N Σ X −(Σ X ) }{ N Σ Y −(ΣY ) }
2 2 2 2
Keterangan:
Rxy = Hubungan korelasi
N = Total partisipan
ΣXY = Total perkalian nilai butir dengan nilai keseluruhan
ΣX = Total skor butir
ΣX2 = Total skor kuadrat
ΣY = Total skor total
ΣY2 = Total skor kuadrat
Pada perhitungan diatas dapat ditentukan validitas dari setiap pernyataan. Apabila
nilai korelasi r yang di estimasi bernilai lebih besar daripada tingkat r dalam tabel,
maka pernyataan dapat dinyatakan valid. Di sisi lain, apabila tingkat korelasi r yang di
estimasi bernilai lebih kecil daripada tingkat r dalam tabel, pernyataan dinyatakan
tidak valid. Pada studi ini, uji validitas dilakukan pada pelanggan Claudia Laundry.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah perhitungan untuk menilai sejauh mana keseragaman
jawaban yang diberikan oleh responden dalam suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dianggap reliable, jika ada responden yang konsisten maupun stabil terhadap suatu
pernyataan dari suatu perubahan sepanjang waktu (Ghozali, 2018:45). Dalam
menentukan nilai keandalan instrumen penelitian, pendekatan Cronbach alfa
digunakan, dengan rumus yang dapat dijelaskan dibawah ini:
[ ][ ]
2
k Σσ
ri= 1− 2t (Simamora, 2004:77)
k−1 σt
Keterangan :
r2 = Keandalan instrumen
k = Jumlah pertanyaan atau item kuesioner
Σσt2 = Total variasi item
Σ t2 = Jumlah varians keseluruhan
Dengan melakukan perhitungan, akan diperoleh nilai reliabilitas dari setiap item
kuesioner. Penelitian ini akan mengaplikasikan uji reliabilitas pada instrumen
penelitian yang ditujukan kepada konsumen Claudia Laundry. Uji reliabilitas ini
penting untuk menilai sejauh mana keakuratan dan konsistensi instrumen yang
digunakan dalam mengumpulkan data dari responden. Hasil dari uji reliabilitas akan
menjadi landasan yang kuat dalam memastikan bahwa kuesioner yang digunakan
memiliki tingkat keandalan yang memadai dalam mengukur variabel-variabel yang
diteliti.
b. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (Ghozali 2018:137) mengemukakan bahwa uji heteroskedastisitas
mempunyai tujuan untuk mendeteksi perbedaan varians residual antar observasi
dalam model regresi. Homoskedastisitas merujuk pada varians residu yang
konstan antar observasi, sementara heteroskedastisitas merujuk pada variasi
varians antar observasi. Dikarenakan pengumpulan data melibatkan bermacam
bentuk (besar, kecil, dan sedang), maka bentuk regresi yang diinginkan ialah
yang homoskedastis atau yang bukan mengalami heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji auto korelasi memiliki tujuan guna mengetahui suatu kesalahan
konfounding di periode t dan periode sebelumnya (t-1) memiliki korelasi dalam
model regresi linier atau tidak, sesuai dengan penjelasan Ghozali (Ghozali
2018:111). Jika terdapat korelasi, ini disebut sebagai masalah autokorelasi, yang
terjadi ketika beberapa pengamatan saling terkait dari waktu ke waktu.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan guna menilai sebuah variabel residual atau
faktor pada model regresi mempunyai distribusi yang normal atau tidak.
Asumsinya adalah jika tingkat residu mengikuti distribusi normal, yang diuji
dengan uji t dan F yang sudah dikenal. Validitas uji statistik dapat terganggu
pada sampel kecil jika asumsi ini tidak terpenuhi. Terdapat dua metode, yaitu
uji statistik dan analisis grafis, yang digunakan untuk menilai apakah residu
memiliki distribusi normal atau tidak (Petriglia 2018: 161).
Adapun persmaan umum regresi liner ganda yang digunakan oleh Sugiono (2017:305)
dapat dijabarkan seperti berikut ini:
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y : Variabel tergantung (Kepuasan Pelanggan)
a : Tetap
b1 : Koefisien regresi Kualitas Layanan
b2 : Koefisien Regresi Tarif
b3 : Koefisien Regresi Tempat
X1 : Variabel Kualitas Layanan
X2 :Variabel Tarif
X3 : Variabel Tempat
e : Kesalahan dari istilah
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
Kd : Ukuranseberapa besar koefisiendeterminasi
R : Tingkat hubungan antar variabel, dinyatakan dalam koefisien korelasi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji parsial)
Uji t dipakai guna menilai dampak variabel bebas seperti Kualitas Pelayanan,
Harga, serta Lokasi kepada variabel terikatnya, yakni Kepuasan Pelanggan.
5. Uji F (Uji simultan)
Dipakai guna mengevaluasikan dampak dengan bersamaan oleh variabel bebas,
seperti Kualitas Pelayanan (X1), Harga (X2), dan Lokasi (X3), kepada variabel
dependen yakni Kepuasan Pelanggan (Y). Landasan pengambilan keputusan dapat
ditemukan melalui analisis hasil uji tersebut:
a. Hipotesis nol (Ho) bisa diterima dan hipotesis alternatif (Ha) dapat ditolak pada
uji simultan jika nilai signifikansi melebihi 0,05 atau jika nilai F hitung lebih
rendah dari nilai F tabel.
b. Jika hipotesis terbukti, Ho ditolak dan Ha diterima jika tingkat signifikansi
kurang dari 0,05 atau nilai F hitung melebihi nilai F tabel.
Hipotesis alternatif yang dapat diterima adalah jika seluruh variabel bebas
dengan bersamaan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel tergantung dengan
pengujian menggunakan statistik F. Keputusan ini diambil apabila nilai signifikansi F
kurang dari 0,05, seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2018:179).