Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN

https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk
Volume 02 | Nomor 02 | Mei | 2022
E-ISSN : 2747-2108

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem


Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra
Kusmiranti1, Narmi2, Kemal Idris3
1,2
Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Karya Kesehatan
3
Politekhnik Bina Husada

Korespodensi :
Narmi
Prodi S1 Keperawatan, STIKES Karya Kesehatan
Jl. Jend. A.H Nasution No. 89 Kendari
Email: narmikarkes@gmail.com

Kata Kunci : Organisasi, SDM, SIM RS, Teknologi


Keywords: Human Resources, Hospital Information System, Organization, Technology

Abstrak. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu sistem pengelolaan
informasi secara komprehensif mulai dari sistem pelayanan administrasi, sistem pelayanan medik dan
keperawatan, sistem pengelolaan sumberdaya hingga sistem keuangan dan akuntansi rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan
pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSU Bahteramas Prov.Sultra.
Penelitian ini dilakukan di RSU Bahteramas Prov. Sultra, jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
desain deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam
penelitian ini adalah tenaga kesehatan (admin) yang terlibat dalam pengelolaan SIMRS di RSU
Bahteramas sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner, sedangkan teknik
analisa data yang digunakan adalah chi square dengan menggunakan program komputerisasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sumber daya manusia dengan keberhasilan pelaksanaan
sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSUD Bahteramas 53,3% baik dan 46,7%
kurang baik. Faktor organisasi dengan keberhasilan pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) menunjukkan hasil 73,3% baik dan 26,7% kurang baik. Sedangkan faktor teknologi
dengan keberhasilan pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) menunjukkan
hasil 80 % baik dan 20% kurang baik. Hasil uji statistik Chi-square yang dilakukan diperoleh nilai p-
value = 0,00 < nilai α 0,05. Ini berarti terdapat hubungan antara sumber daya manusia, organisasi dan
teknologi dengan keberhasilan implementasi SIMRS di RSU Bahteramas Prov. Sultra

Abstract. The Hospital Management Information System (SIMRS) is a comprehensive information


management system ranging from administrative service systems, medical and nursing service
systems, resource management systems to hospital financial and accounting systems. This study aims
to determine the factors associated with the successful implementation of the Hospital Management
Information System (SIMRS) in Bahteramas Hospital, Province of Southeast of Sulawesi. This
research was conducted at Bahteramas Hospital Prov. Southeast of Sulawesi, this type of research is
quantitative with an analytical descriptive design that uses a cross sectional study approach. The
sample in this study were health workers (admins) who were involved in managing SIMRS at
Bahteramas Hospital as many as 30 people. Sampling in this study used total sampling technique. The

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 1


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

data collection technique used an instrument in the form of a questionnaire, while the data analysis
technique used was the SP square . The results of this study indicate that the human resource factor
with the successful implementation of the Hospital Management Information System (SIMRS) in
Bahteramas Hospital is 53.3% good and 46.7% not good. Organizational factors with the successful
implementation of the hospital management information system (SIMRS) showed 73.3% good results
and 26.7% poor results. While the technological factor with the successful implementation of the
Hospital Management Information System (SIMRS) showed 80% good results and 20% poor results.
The results of the Chi-square statistical test carried out obtained a p-value = 0.00 < value 0.05. This
means that there is a relationship between human resources, organization and technology with the
successful implementation of SIMRS at RSU Bahteramas Prov. Southeast Sulawesi.

Pendahuluan pasien dan memburuknya penerapan pattien safety


(Supriyanti, 2017). Menurut Handiwidjojo (2015)
Sistem Informasi Manajemen Rumah dan Igiany (2019), dampak lain yang dapat terjadi
Sakit (SIMRS) merupakan suatu sistem adalah kekacauan pendokumentasian dan
pengelolaan informasi secara komprehensif pelaporan, meningkatnya kesalahan dalam
mulai dari sistem pelayanan administrasi, bekerja baik secara administratif maupun secara
sistem pelayanan medik dan keperawatan, pelayanan medik serta memperpanjang proses
sistem pengelolaan sumberdaya hingga sistem pelayanan.
keuangan dan akuntansi rumah sakit (Susilo & Studi pendahuluan yang dilakukan di
Mustofa, 2019). Menurut World Health BLUD RS Bahteramas Provinsi Sulawesi Tengara
Organiztion (WHO) (2019), Kualitas menunjukan bahwa jumlah sumberdaya
pelayanan rumah sakit yang baik dengan manusia pada tahun 2019-2020 sebanyak 981
peningkatan produktifitas kerja, kecepatan, orang yang terdiri atas tenaga medis sebanyak 87
akurasi, keterpaduan, keamanan dan efisiensi, orang, tenaga paramedis perawatan sebanyak
hanya dapat terwujud jika SIRMS nya 478 orang, tenaga para medis non perawatan
berkualitas. sebanyak 251 orang, tenaga non medis sebanyak
Data WHO (2019) menunjukan bahwa 165 orang danyang terlibat dalam pengelolaan
jumlah rumah sakit yang memiliki sistem SIMRS sebanyak 30 orang (BLUD RS
informasi dengan teknologi terbaik di Benua Bahteramas, 2020). Hasil wawancara terhadap 6
Eropa mencapai angka 81,1%, sedangkan di orang perawat rawat inap, 4 orang tenaga
Asia Tenggara hanya sebesar 23% dari total administrasi bagian loket pendaftaran dan 2 orang
rumah sakit yang ada. Sementara itu menurut tenaga administrasi bagian diklat di BLUD RSU
Kemenkes RI (2018), menyatakan bahwa dari Bahteramas, ditemukan bahwasebanyak 75%
2.813 rumah sakit di Indonesia, hanya 14,23% menyatakan tidak pernah mendapatkan pelatihan
yang telah memiliki sistem informasi yang baik terkai SIMRS, 58,33% menyatakan tidak
dan berkualitas. pernah mendapatkan sosialisasi penggunaan
Pelaksanaan Sistem Informasi Rumah aplikasi SIMRS, dan 66,67% menyatakan sering
Sakit dipengaruhi oleh beberapa hal seperti mengalami kerusakan jaringan koneksi internet
ketersediaan data, kognisi personil, kapabilitas ataupun kerusakan perangkat komputerisasi
personil, manajemen dan lingkungan (Furi et sehingga lebih memilih melakukan proses secara
al, 2021). Sedangkan menurut Mulyani (2016), manualBerdasarkan latar belakang
secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tersebut, maka peneliti tertarik untuk
faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah melakukan penelitian tentang ”Faktor- faktor
dan budaya masyarakat serta faktor internal yang berhubungan dengan keberhasilan
seperti keuangan, sumber daya manusia, implementasi sistem informasi manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) di RSU Bahteramas
organisasi dan teknologi.
Prov. Sultra”.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang
tidak berkualitas dapat memberi dampak
negatif bagi penyelenggara pelayanan
kesehatan seperti meningkatnya ketidakpuasan

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 2


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

23 orang (76,7 %), dan terendah adalah laki-


Metode laki yang berjumlah 7 orang (7,5 %).
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Disamping itu, sebagian besar responden
dengan desain deskriptif analitik yang memiliki latar belakan pendidikan Sarjana
menggunakan pendekatan cross sectional study (S1) yakni 17 orang (56,7 %) dan 13 orang
yakni pendekatan penelitian yang menganalisis (43,3 %) lainnya berpendidikan Diploma III
dinamika korelasi antara variabel independen (DIII).
dengan dependen. Penelitian ini dilaksanakan
di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi 2) Variabel Penelitian
Tenggara pada bulan Juli tahun 2021. Populasi Tabel 4.2. Distribusi frekuensi
dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga variabel penelitian
kesehatan (admin) yang terlibat dalam Variabel Penelitian n (%)
penegelolaan SIMRS disetiap unit RSU Sumber Daya Manusia
Bahteramas yakni sebanyak 30 orang. Baik 16 53,3
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kurang 14 46,7
dengan menggunakan data primer dan Jumlah 30 100
sekunder dengan uji analisis chi square. Organisasi
Baik 22 73,3
Hasil Dan Pembahasan Kurang 8 26,7
Hasil Penelitian Jumlah 30 100
Teknologi
1) Karakteristik Responden Baik 24 80.0
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Kurang 6 20.0
Responden Jumlah 30 100
Karakteristik Responden n % Keberhasilan Implementasi
20-30 8 26,7 SIMRS
31-40 13 43,3 Baik 22 73,3
Usia (Tahun) 41-50 6 20,0 Kurang 8 26,7
Jumlah 30 100
51-60 3 10,0
Sumber : data primer, 2021
Jumlah 30 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden
Laki-Laki 7 23,3 dengan sumber daya manusia yang baik
Jenis Kelamin Perempuan 23 76,7 sebanyak 16 orang (53,3%), dan responden
Jumlah 30 100 dengan sumber daya manusia yang kurang
SMA/SPK 0 0 sebanyak 14 orang (46,7%). Disamping itu
Diploma III (DIII) 13 43,3 responden dengan organisasi baik sebanyak 22
Pendidikan Sarjana (S1) 17 56,7 orang (73,3%), dan organisasi kurang sebanyak
8 orang (26,7%).
Magister (S2) 0 0
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden
Jumlah 30 100 dengan teknologi yang baik sebanyak 24 orang
Sumber : data primer, 2021 (80,0%), dan responden dengan teknologi yang
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 kurang sebanyak 6 orang (20,0%). Tabel 2 juga
responden, kelompok usia 31-40 tahun menunjukkan bahwa responden dengan
merupakan kelompok usia terbanyak yang keberhasilan implementasi SIMRS yang baik
berjumlah 13 orang (43,3%) dan kelompok sebanyak 22 orang (73,3%), dan responden
usia yang paling sedikit adalah 51-60 tahun dengan keberhasilan implementasi SIMRS yang
yakni berjumlah 3 orang (10%). Usia 20-30 kurang sebanyak 8 orang (26,7%).
tahun berjumlah 8 orang (26,7%) dan usia 41-
50 berjumlah 6 Orang (20%).
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa
responden dengan kelompok jenis kelamin
terbanyak adalah perempuan yang berjumlah

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 3


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

3) Analisis Bivariat Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 30


Hasil analisis bivariat dalam penelitian ini responden terdapat 22 responden dengan
menggunakan uji chi square yang dapat dilihat organisasi yang baik dan 8 responden dengan
pada tabel berikut : organisasi yang kurang. Diantara 22 responden
Tabel 4.3.Analisis Hubungan Sumber Daya yang memiliki organisasi yang baik, terdapat 22
Manusia dengan Keberhasilan Implementasi responden (100,0%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang baik dan 0
SIMRS RSU Bahteramas
responden (0.0%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang kurang. Selanjutnya
diantara 8 responden yang memiliki memiliki
organisasi yang kurang, terdapat 0 responden
(0,0%) dengan keberhasilan implementasi
SIMRS yang baik dan 8 responden (100,0%)
dengan keberhasilan implementasi SIMRS yang
kurang. Hasil uji statistik Chi-square yang
dilakukan diperoleh nilai pvalue =0,00 < nilai α
0,05, jadi H1 diterima. Ini berarti terdapat
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 hubungan antara organisasi dengan
responden terdapat 16 responden dengan keberhasilan implementasi SIMRS di BLUD
sumber daya manusia yang baik dan 14 RSU Bahteramas.
responden dengan sumber daya manusia yang
kurang. Diantara 16 responden yang memiliki Tabel 4.5. Analisis Hubungan Teknologi
sumber daya manusia yang baik, terdapat 15 dengan Keberhasilan Implementasi SIMRS
responden (68.2%) dengan keberhasilan di RSU Bahteramas
implementasi SIMRS yang baik dan 7
responden (31.8%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang kurang. Selanjutnya
diantara 16 responden yang memiliki memiliki
sumber daya manusia yang kurang, terdapat 1
responden (12,5%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang baik dan 7
responden (87,5%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang kurang.
Hasil uji statistik Chi-square yang Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 30
dilakukan diperoleh nilai pvalue =0,02 < nilai α responden terdapat 24 responden dengan
0,05, jadi H1 diterima. Ini berarti terdapat teknologi yang baik dan 6 responden dengan
hubungan antara sumber daya manusia dengan teknologi yang kurang. Diantara 24 responden
keberhasilan implementasi SIMRS di BLUD yang memiliki teknologi yang baik, terdapat 21
RSU Bahteramas. responden (95,5%) dengan keberhasilan
implementasi SIMRS yang baik dan 3
Tabel 4.4. Analisis Hubungan responden (37,5%) dengan keberhasilan
Organisasi dengan Keberhasilan implementasi SIMRS yang kurang. Selanjutnya
Implementasi SIMRS di RSU diantara 6 responden yang memiliki memiliki
Bahteramas teknologi yang kurang, terdapat 1 responden
(4,5%) dengan keberhasilan implementasi
SIMRS yang baik dan 5 responden (62,5%)
dengan keberhasilan implementasi SIMRS yang
kurang.
Hasil uji statistik Chi-square yang
dilakukan diperoleh nilai pvalue =0,00 <
nilai α 0,05, jadi H1 diterima. Ini berarti
terdapat hubungan antara teknologi dengan

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 4


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

keberhasilan implementasi SIMRS di Sumber daya manusia yang baik


BLUD RSU Bahteramas. sebaiknya memiliki pengalaman pelatihan
SIMRS, keterampilan mengoperasikan SIMRS
Pembahasan dengan berbagai fitur yang ada sesuai standar
prosedur, ketanggapan dalam menerima dan
Hubungan Sumber Daya Manusia
menginput informasi, serta keterampilan atau
dengan Keberhasilan Implementasi
kemampuan dalam mengintegrasikan data ke
SIMRS berbagai unit yang ada (PAIRSI,2017).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara sumber daya manusia dengan Hubungan Organisasi dengan
keberhasilan implementasi SIMRS di BLUD Keberhasilan Implementasi SIMRS
RSU Bahteramas, dengan 53,3% sumber daya Berdasarkan hasil penelitian yang
manusia yang baik dan 46,7% sumber daya dilakukan dapat diketahui bahwa faktor
manusia yang kurang. Hasil penelitian ini organisasi berhubungan secara signifkan
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh dengan keberhasilan implementasi SIMRS di
Hasibuan yang mengatakan bahwa sumber daya BLUD RSU Bahteramas pada 30 responden
manusia merupakan komponen penting yang dengan distribusi kategori organisasi baik
akan bergerak dan melakukan aktifitas untuk sebesar 73,3% dan yang kurang sebesar 26,7%.
mencapai tujuan (Hasibuan, 2015). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa dengan organisasi
yang dilakukan oleh ruyatah (2020) di flores yang baik, keberhasilan yang optimal dalam
pada 120 responden ditemukan 79,2% pelaksanaan suatu system atau program dapat
merupakan sumber daya manusia dengan tercapai (Suharsono, 2018).
kualitas yang baik dengan 72,9% pelaksanaan Hasil penelitian ini diperkuat oleh
SIMRS sangat baik, serta didapatkan nilai ρ = penelitian yang dilakukan Odelia tahun 2018
0,00 (ρ<0,05) sehingga terdapat hubungan yang secara kualitatif tentang pengembangan
signifikan antara faktor sumber daya manusia kapasistas organisasi melalui penerapan SIMRS
dengan pelaksanaan SIMRS (Ruyatah, 2020). di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya
Hasil penelitian ini juga selaras dengan pada 47 sampel, dengan hasil yang menjelaskan
penelitian yang dilakukan oleh Sheykhotayefeh bahwa kapasitas organasi merupakan elemen
et al pada tahun 2017 di Iran terhadap 248 penentu keberhasilan penerapan SIMRS
sampel dengan hasil penelitian yang (Odelia, 2018). Penelitian Ruyatah tahun 2020
menjelaskan bahwa sumber daya manusia atau juga menegaskan bahwa selain sumber daya
user merupakan faktor yang sangat menentukan manusia, faktor organisasi juga memiliki
baik dan buruknya pelaksanaan SIMRS dengan hubungan yang sangat bermakna dengan
nilai corelation ρ = 0,00 (Sheykhotayefeh et a, keberhasilan penerapan SIMRS dengan nilai
2017). korelasi ρ = 0,01 (ρ<0,05) (Ryatah, 2020).
Penelitian yang sama dilakukan oleh Organisasi yang baik merupakan suatu
Andalas (2019) tentang hubungan sumber daya pengelolaan sistem yang mampu mendukung,
manusia dengan keberhasilan pelaksanaan menunjang, dan mengkondisikan iklim yang
SIMRS di Rumah Sakit Ibu dan Anak postif sehingga sumber daya manusia taat pada
Pemerintah Aceh dengan hasil penelitian yang system yang sedang diterapkan (Manulang,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang 2015). Organisasi yang baik dan terintegrasi
bermakna antara sumber daya manusia dengan akan membuat SIMRS berjalan dengan efisien
keberhasilan pelaksanaan SIMRS atau terdapat dan efektif sehingga kendala-kendala seperti
96,3% sumber daya manusia kategori baik yang redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data
mampu mengimplementasikan SIMRS dan dapat dihindarkan, dan pengguna sistem dapat
hanya 3,7% sumber daya manusia dalam memperoleh manfaat yang dirasakan secara
kategori kurang dalam mengimplementasikan langsung (Hakam, 2017).
SIMRS (Andalas, 2019).

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 5


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

Sistem organisasi yang baik akan Penelitian ini juga sejalan dengan
mengarahkan setiap individu untuk terlibat penelitian Syaputra tahun 2016 di RS PKU
dalam suatu sytem secara positif, aktif dan Muhammadiyah Sruweng pada 111 sampel
dengan hasil penelitian yang menunjukan
berkualitas dalam implementasi SIMRS
bahwa tanggapan responden yang
(Suharsono, 2018). Hal tersebut dapat terjadi menggambarkan teknologi kurang sebanyak
karena system organisasi tersebut akan 3,02% dan teknologi yang baik sebanyak
mempengaruhi alam bawah sadar manusia 69,98%, dengan implementasi SIMRS yang
dalam bertindak dan berprilaku (Syaputra, baik sebanyak 78,81%, sehingga
2016). memperlihatkan bahwa teknologi informasi
Organisasi harus mempunyai yang baik berbanding lurus dengan
implementasi SIMRS (Syaputra, 2016).
kemampuan untuk menyiapkan sumber daya
Teknologi informasi yang baik akan
manusia untuk dapat menyesuaikan terhadap mempermudah operator atau admisi dalam
masalah yang mungkin terjadi dalam penerapan mengimplementasi SIMRS mulai dari proses
sistem informasi untuk mengurangi kendala respons, input, dan itegrasi data (Agustina,
dalam mengelola transformasi (Ruyatah, 2020). 2018). Disamping itu berbagai kesalahan kerja
Hal ini dapat dicapai melalui strategi dan juga dapat dihindarkan selama proses
implementasi SIMRS dengan teknologi yang
manajemen seperti dukungan pemimpin, kerja
baik (Raspaty, 2020). Teknologi informasi yang
tim, dan komunikasi efektif yang dibentuk
baik, digambarkan dalam tiga komponen yaitu
dengan melibatkan peran dan kemampuan System Quality, Information Quality dan
karyawan (PAIRSI, 2017; Ruyatah, 2020). Service Quality (Subandi, 2018).
System Quality merupakan fitur-fitur
yang terdapat pada sistem informasi dengan
Hubungan Teknologi dengan teknologi canggih namun sederhana dan mudah
Keberhasilan Implementasi SIMRS digunakan (Supriyanti, 2017). Information
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Quality merupakan proses informasi dan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna informasi yang dihasilkan mencangkup
antara faktor teknologi dengan keberhasilan kelengkapan, ketepatan, kemudahan
implementasi SIMRS di BLUD RSU pembacaan, ketersediaan, dan relevansi dan
Bahteramas, dengan 80% teknologi baik dan (Subandi, 2018; Supriyanti, 2017). Sedangkan
20% teknologi berkategori kurang. Hasil Service Quality merupakan pengukuran secara
penelitian ini selaras dengan teori yang keseluruhan dari dukungan penyedia jasa sistem
menguraikan bahwa organisasi menjadi faktor atau teknologi yang meliputi kecepatan respons
yang berkontribusi dalam menciptakan dan jaminann layanan (PAIRSI,2017;
efektifitas dan efisiensi dalam penerapan Supriypanti, 2017).
SIMRS (Agustina, 2018).
Penelitian yang mendukung hasil
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Simpulan Dan Saran
oleh Raspaty (2020) di Rumah Sakit Efarina Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Etaham Berastagi Kabupten Karo dengan ada hubungan faktor sumber daya manusia,
jumlah sampel sebanyak 109 responden, organisasi dan teknologi dengan keberhasilan
dimana 82,01% teknologi informasi berkategori pelaksanaan sistem informasi manajemen
baik dan hanya 17,99% yang berkategori rumah sakit (SIMRS) di RSUD Bahteramas
kurang baik, sedangkan pengaplikasian atau Prov. Sultra. Disarankan ini dapat dijadikan
penerapan SIMRS secara keseluruhan berada sebagai pengembangan ilmu pengetahuan
pada kategori baik yakni sebesar 91,07% denga khususnya dibidang manajemen keperawatan
nilai ρ = 0,006 (ρ<0,05) yang diinerpretasikan dapat menjadi bahan pembelajaran pada mata
adanya hubungan yang signifikan antara kuliah manajemen keperawatan yang berkaitan
teknologi dengan keberhasilan penerapan dengan SIMRS. Dan bagi RSUD Bahteramas
SIMRS (Raspaty, 2020). diharapkan dapat memperhatikan
pengembangan sumber daya manusia,

JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 6


Kusmiranti, Narmi, Kemal Idris. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSU Bahteramas Prov. Sultra

organisasi dan teknologi untuk selalu mencapai Airlangga. 2018.


PAIRSI. Audit Sistem Informasi Manajemen
keberhasilan implementasi SIMRS yang baik.
Rumah Sakit: Konsep & Alat Ukur.
Jakarta: Gemilang. 2017.
Daftar Rujukan Raspaty,M.Pengaruh Teknologi informasi
Agustina,Y. Perkembangan Teknologi dengan keberhasilan penerapan SIMRS.
Komunikasi Dan Informasi.. Jakarta: A Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020.
Yoci. 2018 5(1).43-62.
Andalas, Hubungan Sumber Daya Manusia Rustiyanto, E.. Sistem Informasi Manajemen
dengan Keberhasilan Implementasi Rumah Sakit yang Terintegrasi.
SIMRS di RSUP Dr. M. Jamil. Jurnal Yogyakarta: Gosyen Publising. 2016
Manajemen Kesehatan. 2(2).58-66. Ruyatah, R. Hubungan organisasi dan
2019. Sumberdaya manusia dengan Sistem
BLUD RS Bahteramas. Profil BLUD RS Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Bahteramas. Kendari:BLUD Jurnal Kesehatan. 2020. 3(1).27-33
bahteramas. 2020. Syaputra,A.B.Identifikasi faktor-faktor
Furi, F.N.A., Sandra,C & Witcahyo, E. Faktor keberhasilan implementasi sistem
yang Mempengaruhi Persepsi informasi manajemen rumah sakit.
Kemudahan dan Kemanfaatan Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi
Penggunaan Sistem Informasi Pembangunan. 2016. 19(3).135-148
Manajemen RSU Kaliwates Jember. Sheykhotayefeh, M. et al., Hospital
Journal Pustaka Kesehatan.9(1).34-36 Information Systems Implementation:
Hakam, F. Rencana Strategis Sistem Informasi An Evaluation of Critical Success
dan Teknologi Informasi (Renstra SI- Factors in Northeast of Iran. Global
TI) Yang Harus Ada Di Rumah Sakit. Journal of Health Science. 2017. 9 (2).
Yogyakarta : Teknosain. 2017 Subandi.Konsep dasar Sistem Informasi Rumah
Handiwidjojo,W. Sistem informasi manajemen Sakit. Yogyakarta: Cipta Ilmu. 2018.
rumah sakit. Jurnal EKSIS. 2015. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
2(2).32-38 Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2016
Inggian, P.D. Systematic Review: Faktor yang Suharsono. Pengetahuan Dasar Organisasi
Mempengaruhi Implementasi Sistem Cetakan Ke-2. Jakarta: Mitra Wacana
Informasi Manajemen Rumah Sakit Media. 2018.
(SIMRS). Seminar Nasional INAHCO Supriyanti. Aplikasi Technology Acceptance
(Indonesian Anemia & Health Model Pada Sistem Informasi
Conference). 2019 Manajemen Rumah Sakit.Jurnal Bisnis
Hasibuan Sayati. Manajemen Sumber Daya danmanajemen. 2017. 17(1).81-102
Manusia, Pendekatan Non Sekuler. Susilo,B.B.B & Mistofa. Evaluasi Penerapan
Surakarta: Muhamadiyah University Sistem Informasi Manajemen
Press. 2015. Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD Praya
Kemenkes RI.Sistem Informasi manajemen Kabupaten Lombok Tengah Nusa
Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Tenggara Barat. Journal of Information
Kemenkes RI.2018. Systems for Public Health.
Manulang.Organisasi: Konsep & Aplikasi. 2019.4(1).1-15.
Jakarta: Citra Utama. 2015. WHO.Management Information System.
Mulyani, S. Sistem Informasi Manajemen World Health Organization. 2019.
Rumah Sakit: Analisis dan 6(4). 127-130.
Perencanaan. Bandung: Abdi
Sistematika. 2016.
Odelia,E.M.Pengembangan Kapasitas
Organisasi Melalui Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) untuk Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan di RSUD dr.
Muhamad Soewandhie Surabaya
(Skripsi). Surabaya: Universitas
JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME 02 | NOMOR 02 |MEI |2022 7

Anda mungkin juga menyukai