https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk
Volume 02 | Nomor 02 | Mei | 2022
E-ISSN : 2747-2108
Korespodensi :
Narmi
Prodi S1 Keperawatan, STIKES Karya Kesehatan
Jl. Jend. A.H Nasution No. 89 Kendari
Email: narmikarkes@gmail.com
Abstrak. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu sistem pengelolaan
informasi secara komprehensif mulai dari sistem pelayanan administrasi, sistem pelayanan medik dan
keperawatan, sistem pengelolaan sumberdaya hingga sistem keuangan dan akuntansi rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan
pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSU Bahteramas Prov.Sultra.
Penelitian ini dilakukan di RSU Bahteramas Prov. Sultra, jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
desain deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam
penelitian ini adalah tenaga kesehatan (admin) yang terlibat dalam pengelolaan SIMRS di RSU
Bahteramas sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner, sedangkan teknik
analisa data yang digunakan adalah chi square dengan menggunakan program komputerisasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sumber daya manusia dengan keberhasilan pelaksanaan
sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSUD Bahteramas 53,3% baik dan 46,7%
kurang baik. Faktor organisasi dengan keberhasilan pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) menunjukkan hasil 73,3% baik dan 26,7% kurang baik. Sedangkan faktor teknologi
dengan keberhasilan pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) menunjukkan
hasil 80 % baik dan 20% kurang baik. Hasil uji statistik Chi-square yang dilakukan diperoleh nilai p-
value = 0,00 < nilai α 0,05. Ini berarti terdapat hubungan antara sumber daya manusia, organisasi dan
teknologi dengan keberhasilan implementasi SIMRS di RSU Bahteramas Prov. Sultra
data collection technique used an instrument in the form of a questionnaire, while the data analysis
technique used was the SP square . The results of this study indicate that the human resource factor
with the successful implementation of the Hospital Management Information System (SIMRS) in
Bahteramas Hospital is 53.3% good and 46.7% not good. Organizational factors with the successful
implementation of the hospital management information system (SIMRS) showed 73.3% good results
and 26.7% poor results. While the technological factor with the successful implementation of the
Hospital Management Information System (SIMRS) showed 80% good results and 20% poor results.
The results of the Chi-square statistical test carried out obtained a p-value = 0.00 < value 0.05. This
means that there is a relationship between human resources, organization and technology with the
successful implementation of SIMRS at RSU Bahteramas Prov. Southeast Sulawesi.
Sistem organisasi yang baik akan Penelitian ini juga sejalan dengan
mengarahkan setiap individu untuk terlibat penelitian Syaputra tahun 2016 di RS PKU
dalam suatu sytem secara positif, aktif dan Muhammadiyah Sruweng pada 111 sampel
dengan hasil penelitian yang menunjukan
berkualitas dalam implementasi SIMRS
bahwa tanggapan responden yang
(Suharsono, 2018). Hal tersebut dapat terjadi menggambarkan teknologi kurang sebanyak
karena system organisasi tersebut akan 3,02% dan teknologi yang baik sebanyak
mempengaruhi alam bawah sadar manusia 69,98%, dengan implementasi SIMRS yang
dalam bertindak dan berprilaku (Syaputra, baik sebanyak 78,81%, sehingga
2016). memperlihatkan bahwa teknologi informasi
Organisasi harus mempunyai yang baik berbanding lurus dengan
implementasi SIMRS (Syaputra, 2016).
kemampuan untuk menyiapkan sumber daya
Teknologi informasi yang baik akan
manusia untuk dapat menyesuaikan terhadap mempermudah operator atau admisi dalam
masalah yang mungkin terjadi dalam penerapan mengimplementasi SIMRS mulai dari proses
sistem informasi untuk mengurangi kendala respons, input, dan itegrasi data (Agustina,
dalam mengelola transformasi (Ruyatah, 2020). 2018). Disamping itu berbagai kesalahan kerja
Hal ini dapat dicapai melalui strategi dan juga dapat dihindarkan selama proses
implementasi SIMRS dengan teknologi yang
manajemen seperti dukungan pemimpin, kerja
baik (Raspaty, 2020). Teknologi informasi yang
tim, dan komunikasi efektif yang dibentuk
baik, digambarkan dalam tiga komponen yaitu
dengan melibatkan peran dan kemampuan System Quality, Information Quality dan
karyawan (PAIRSI, 2017; Ruyatah, 2020). Service Quality (Subandi, 2018).
System Quality merupakan fitur-fitur
yang terdapat pada sistem informasi dengan
Hubungan Teknologi dengan teknologi canggih namun sederhana dan mudah
Keberhasilan Implementasi SIMRS digunakan (Supriyanti, 2017). Information
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Quality merupakan proses informasi dan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna informasi yang dihasilkan mencangkup
antara faktor teknologi dengan keberhasilan kelengkapan, ketepatan, kemudahan
implementasi SIMRS di BLUD RSU pembacaan, ketersediaan, dan relevansi dan
Bahteramas, dengan 80% teknologi baik dan (Subandi, 2018; Supriyanti, 2017). Sedangkan
20% teknologi berkategori kurang. Hasil Service Quality merupakan pengukuran secara
penelitian ini selaras dengan teori yang keseluruhan dari dukungan penyedia jasa sistem
menguraikan bahwa organisasi menjadi faktor atau teknologi yang meliputi kecepatan respons
yang berkontribusi dalam menciptakan dan jaminann layanan (PAIRSI,2017;
efektifitas dan efisiensi dalam penerapan Supriypanti, 2017).
SIMRS (Agustina, 2018).
Penelitian yang mendukung hasil
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Simpulan Dan Saran
oleh Raspaty (2020) di Rumah Sakit Efarina Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Etaham Berastagi Kabupten Karo dengan ada hubungan faktor sumber daya manusia,
jumlah sampel sebanyak 109 responden, organisasi dan teknologi dengan keberhasilan
dimana 82,01% teknologi informasi berkategori pelaksanaan sistem informasi manajemen
baik dan hanya 17,99% yang berkategori rumah sakit (SIMRS) di RSUD Bahteramas
kurang baik, sedangkan pengaplikasian atau Prov. Sultra. Disarankan ini dapat dijadikan
penerapan SIMRS secara keseluruhan berada sebagai pengembangan ilmu pengetahuan
pada kategori baik yakni sebesar 91,07% denga khususnya dibidang manajemen keperawatan
nilai ρ = 0,006 (ρ<0,05) yang diinerpretasikan dapat menjadi bahan pembelajaran pada mata
adanya hubungan yang signifikan antara kuliah manajemen keperawatan yang berkaitan
teknologi dengan keberhasilan penerapan dengan SIMRS. Dan bagi RSUD Bahteramas
SIMRS (Raspaty, 2020). diharapkan dapat memperhatikan
pengembangan sumber daya manusia,