Desa Bersih Narkoba (Desa Bers inar) menjadi salah satu upaya
strategis dalam realisasi pelaksanaan program P4GN secara utuh
dan terintergasi antar bidang baik di internal BNN maupun lintas
sektor. Keberhasilan pelaksana an Desa Bersinar sangat
ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku
kepentingan.
Tujuan Penyusunan Petunjuk Tek nis ini sebagai acuan bagi BNNP
dan BNNKab/Kota untuk mengi mplementasikan Desa Bersinar
agar dapat terlaksana secara optimal, e fektif dan efisien.
Jakarta, 2019
PENDAHULUAN
Tujuan :
Mengimplementasikan Program P4GN dalam terwujudnya
pelaksanaan Desa Bersih Narkoba.
2. Fungsional;
Strategi fungsional dimaksudkan untuk melaksanakan
kegiatan dalam proses P4GN yang sifatnya taktis,
implementatif, baik dari pencegahan, tindakan maupun
rehabilitasi yang dilakukan oleh unsur kelembagaan yang
terlibat dalam pelaksanaan P4GN baik di pusat, daerah, dan
desa/kelurahan.
Untuk melaksanakan kerja Tim Terpadu P4GN Desa Bersinar
secara implementatif sebagai berikut:
- Pesisir;
- Perbatasan;
- Perindustrian;
- Tujuan Pariwisata;
- Desa/Kelurahan di Indonesia.
1. Pelindung : Bupati/Walikota
3. Pembina : Camat
4. Ketua : Kepala Desa/Lurah
5. Sekretaris : Sekretaris desa
6. Bendahara : Ketua PKK tingkat desa 7.
Pelaksana
Operasional : Babinkamtibmas,
Desa/Kelurahan
1. APBN;
2. APBD Provinsi;
3. APBD Kabupaten/Kota
Membangun komitmen
Pemilihan Desa
PenetapanDesa
Menyusun Pokja
Penganggaran
Pencanangan
2. Pelaksana:
a. Kepala Desa/Lurah;
b. Badan Pemerintahan Desa;
c. Sekretaris Desa;
d. Pelaksana Teknis Desa (Kasi Pemerintahan, Kasi Kesra,
Kasi Pembangunan, dan Kaur Keuangan, Kaur Umum);
e. Pelaksana Kewilayahan (Kepala Dusun);
f. Babinsa/Babinkamtibmas;
g. Lembaga Adat Desa (LAD);
h. Lembaga Kemasyarakatan Desa (Kader PKK, Karang
Taruna, Posyandu, RT/RW, dan lain-lain)
i. Lembaga Keagamaan;
j. Satlinmas Desa;
k. Pendamping Desa;
l. Relawan Anti Narkoba;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba |42
m. Agen Pemulihan. BAB 4
• Bidang Pencegahan;
• Bidang Rehabilitasi;
- Definisi
Skrining dan intervensi lapangan (SIL)
merupakan suatu pendekatan dengan cara
melakukan kontak kepada individu atau
kelompok yang sulit mengakses layanan
konvensional yang bersifat pasif. Kunci dari
SIL membangun hubungan dengan cara
yang bersahabat dan pada lokasi yang
nyaman bagi korban penyalahgunaan
narkotika dengan tetap menjaga
kerahasiaan.
- Tujuan
Tujuan dari layanan SIL adalah membuka
akses dan membina hubungan ke populasi
korban penyalahgunaan narkotika dengan
mengidentifikasi pecandu dan korban
penyalahgunaan narkotika, memfasilitasi
ke layanan yang dibutuhkan, mendukung
terjadinya perubahan perilaku pada
pecandu dan korban penyalahgunaan
narkotika.
- Sasaran
Sasaran SIL adalah populasi yang sulit
dijangkau atau tersembunyi dari
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba |49
lingkungan masyarakat, termarjinalkan
atau terstigma, atau berada di lokasi yang
secara geografis sulit mengakses layanan
terkait gangguan penggunaan narkotika
seperti daerah pedalaman atau pedesaan.
- Kegiatan Utama
• SIL dapat diterapkan di tempat umum,
lembaga pendidikan yang rentan
peredaran dan penyalahgunaan
narkotika, atau layanan langsung ke
rumah pecandu dan korban
penyalahgunaan narkotika seperti
mobile clinic, atau tempat yang dijadikan
drop-in-center
• Memberikan penguatan kepada
masyarakat yang terlibat dalam PBM
(Pemulihan Berbasis Masyarakat).
- Ruang Lingkup
Dalam konteks rehabilitasi, SIL hanya
menangani risiko penggunaan narkoba
ditingkat ringan dan tingkat resiko sedang
sedangkan tingkat resiko berat dapat
merujuk kepada lembaga rehabilitasi,
fasilitas kesehatan atau instasi terkait
lainnya.
2. Pemulihan Berbasis Masyarakat (PBM);
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba |50
- Definisi:
Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat di bidang rehabilitasi terhadap
korban penyalahgunaan narkotika dengan
memanfaatkan fasilitas dan potensi
masyarakat sejak perencanaan,
pelaksanaan hingga pemantauan kegiatan
melalui pendekatan kearifan lokal.
- Tujuan:
• Menemukenali korban penyalahgunaan
narkotika di wilayah setempat;
• Memberikan informasi tentang
bagaimana mengatasi masalah
penggunaan narkoba;
• Melakukan penjangkauan untuk
mengidentifikasi penggunaan narkoba
dan tingkat permasalahannya;
• Mendampingi dan memberikan
dukungan kepada korban
penyalahgunaan narkotika dengan
tingkat resiko rendah melalui intervensi
awal;
• Melakukan rujukan ke layanan
kesehatan dan sosial yang dibutuhkan
korban penyalahgunaan narkotika;
- Tujuan:
• Penyebaran informasi terkait
pemulihan korban penyalahgunaan
narkotika;
• menggerakkan masyarakat agar
peduli terhadap pemulihan korban
penyalahgunaan narkoba;
• Mengurangi stigma masyarakat
terhadap korban penyalahgunaan
narkotika;
• Mendorong pembentukan kelompok
dukungan sebaya di masyarakat;
PENUTUP
Ta
hun 2020