Anda di halaman 1dari 11

Kisi-kisi tugas bu Eka Rosanti

1. Penyakit pink eye atau konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, rikettsia,
atau klamidia, dan penularannya dapat melalui kontak langsung dengan penderita,
kontak dengan benda yang terkontaminasi, debu, lalat, atau percikan air yang
tercemar oleh bakteri[1][2][8][9]. Beberapa langkah pencegahan konjungtivitis
meliputi:

1. Tidak menyentuh mata sebelum mencuci tangan terlebih dahulu.


2. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
3. Selalu membersihkan mata dengan baik setelah memakai make up mata.
4. Merawat dan menyimpan lensa kontak dengan benar.
5. Mencuci dan merawat kuas dan alat make up mata secara rutin.
6. Mencuci dan mengganti sarung bantal secara rutin.
7. Menghindari paparan debu dan alergen untuk mencegah konjungtivitis alergi[4][6].

Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko terkena konjungtivitis atau


menularkannya kepada orang lain.

Citations:
[1]
https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-penularan-konjungtivitis-penyebab-mata-mer
ah
[2]
https://berita.pesisirselatankab.go.id/berita/detail/antisipasi-penyakit-pink-eye-keswan-lusi-
lakukan-pengobatan-ternak
[3] https://www.essilor.co.id/en/vision/eye-problems/conjunctivitis
[4] https://www.alodokter.com/konjungtivitis/pencegahan
[5] https://wiki.isikhnas.com/images/c/c1/Penyakit_PINK_EYE.pdf
[6] https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/prevention.html
[7]
https://disnakeswan.lebakkab.go.id/mengenal-penyakit-pink-eye-mata-merah-pada-ternak-k
ambing-domba/
[8] https://www.halodoc.com/kesehatan/konjungtivitis
[9] https://sipora.polije.ac.id/12648/2/12.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
[10] https://www.alodokter.com/konjungtivitis
[11]
https://viooptical.com/konjungtivitis-pink-eye-penyebab-gejala-dan-pengobatan-yang-efekti
f
[12]
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/897-langkah-langkah-mudah-
untuk-mencegah-konjungtivitis
[13] https://hellosehat.com/mata/mata-lainnya/konjungtivitis/
[14]
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/3-jenis-konjungtivitis-pada-anak-
berdasarkan-penyebab
[15] https://milissehatyop.org/mata-merah-pinkeye/
2. Hepatitis A adalah infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus, ditularkan melalui
makanan dan minuman yang tercemar virus serta melalui kontak langsung[1].
Penyebaran virus hepatitis A terjadi melalui jalur fecal-oral, di mana virus masuk ke
mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja
penderita hepatitis A[3].

Beberapa langkah pencegahan hepatitis A meliputi:


1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin, terutama sebelum
makan, sebelum mengolah makanan, dan setelah dari toilet[8].
2. Tidak berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau handuk,
termasuk juga peralatan makan[8].
3. Selalu memasak makanan sampai matang dan merebus air sampai mendidih[8].
4. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk sistem sanitasi yang kurang bersih dan
pengolahan makanan yang tidak higienis[9].
5. Memberikan vaksin hepatitis A bagi mereka yang berisiko tinggi terserang hepatitis A,
misalnya pekerja dinas kebersihan, petugas pembersih toilet, orang yang aktif
berhubungan seksual, dan penyakit liver kronis[8].

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat meminimalisir


kemungkinan penyebaran hepatitis A dan menjaga kesehatan masyarakat.

Citations:
[1]
https://fk.ui.ac.id/infosehat/hindari-penularan-hepatitis-a-kenali-gejala-dan-cara-penceg
ahannya/
[2] https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/video/pencegahan-hepatitis-a
[3] https://www.alodokter.com/waspadai-penularan-hepatitis-a-dan-kenali-gejalanya
[4]
https://ayosehat.kemkes.go.id/-5-tips-pencegahan-hepatitis-akut-yang-harus-kamu-keta
hui
[5]
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-fakta-mengenai-hepatitis-a-yang-mudah-men
ular
[6] https://www.halodoc.com/artikel/ini-langkah-langkah-mencegah-hepatitis-a
[7]
https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-penyebaran-hepatitis-a-yang-harus-dipa
hami
[8] https://www.alodokter.com/hepatitis-a/pencegahan
[9] https://hellosehat.com/pencernaan/hati/berbagai-cara-penularan-hepatitis-a/
[10] https://www.halodoc.com/artikel/pengobatan-dan-pencegahan-hepatitis-a
[11]
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/hati-hati-ini-cara-penularan-
hepatitis-a-ke-tubuh-anda
[12] https://hellosehat.com/pencernaan/hati/pencegahan-hepatitis/
[13]
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20151216/5113886/mengenal-hepatitis-
a/
[14] https://ciputrahospital.com/penyakit-hepatitis/
[15] https://primayahospital.com/penyakit-dalam/penularan-hepatitis-akut/
[16] https://prodiadigital.com/id/artikel/langkah-penting-untuk-pencegahan-hepatitis-a

3. Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus dan dapat menular melalui
kontak darah dengan orang atau benda yang memiliki virus hepatitis B[1]. Beberapa
cara penularan infeksi hepatitis B meliputi hubungan seksual dengan orang yang
terinfeksi hepatitis B, membuat tato atau tindik dengan jarum yang tidak steril dan
mengandung virus hepatitis, serta melalui kontak langsung dengan darah, luka
terbuka, atau cairan tubuh orang yang memiliki virus hepatitis B[1]. Untuk mencegah
penyebaran hepatitis B, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Hindari penggunaan narkoba suntik dan jangan pernah berbagi jarum suntik dengan
orang lain.
2. Hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau handuk, termasuk juga
peralatan makan.
3. Gunakan kondom setiap hendak berhubungan seksual.
4. Selalu memasak makanan sampai matang dan merebus air sampai mendidih.
5. Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mencuci tangan, terutama sebelum makan atau
setelah beraktivitas di luar ruangan.
6. Pastikan Anda dan pasangan telah menjalani pemeriksaan dan terbebas dari hepatitis B
sebelum melakukan hubungan seksual.
7. Hindari membuat tato atau tindik dengan jarum yang tidak steril dan mengandung virus
hepatitis.
8. Bagi petugas medis, gunakan sarung tangan saat menangani pasien hepatitis B dan hindari
kontak langsung dengan darah[6][8].

Vaksinasi hepatitis B juga merupakan cara pencegahan yang efektif. Vaksin hepatitis B dapat
diberikan kepada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan
vaksin ini[6][8]. Dalam pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak, ibu hamil diimbau
untuk segera melakukan tes hepatitis ke fasilitas kesehatan[4]. Dengan menerapkan
langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat meminimalisir kemungkinan penyebaran
hepatitis B dan menjaga kesehatan masyarakat.

Citations:
[1] https://www.halodoc.com/artikel/bagaimanakah-cara-penularan-hepatitis-b
[2] https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-mencegah-penyebaran-hepatitis-b
[3] http://rsuddrloekmonohadi.kuduskab.go.id/?p=1404
[4]
https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/hepatitis-b-banyak-ditularkan-dari-ibu-ke-anak-ceg
ah-dengan-cara-ini
[5]
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-hepatitis-b-dan-cara-
mencegahnya
[6] https://www.alodokter.com/hepatitis-b/pencegahan
[7] https://ciputrahospital.com/cara-penularan-hepatitis-b/
[8] https://ciputrahospital.com/pencegahan-hepatitis-b/
[9] https://www.alodokter.com/kenapa-hepatitis-b-mudah-menyebar-di-Indonesia
[10] https://www.halodoc.com/kesehatan/hepatitis-b
[11] https://dinkes.kalbarprov.go.id/artikel/penularan-hepatitis-melalui-perilaku-berisiko/
[12] https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-mencegah-hepatitis-dengan-simple
[13]
https://health.kompas.com/read/2022/10/01/090100168/penyakit-hepatitis-b-menular-lew
at-apa-saja-
[14] https://klinikpintar.id/blog-pasien/penyakit-hepatitis-b-penularan

4. Hepatitis C adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus dan dapat menular melalui
kontak darah dengan orang atau benda yang memiliki virus hepatitis C[1][7].
Beberapa cara penyebaran infeksi hepatitis C meliputi penggunaan jarum suntik
bersama, hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis C, membuat tato
atau tindik dengan jarum yang tidak steril dan mengandung virus hepatitis, serta
melalui kontak langsung dengan darah, luka terbuka, atau cairan tubuh orang yang
memiliki virus hepatitis C[1][7]. Untuk mencegah penyebaran hepatitis C, beberapa
langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Hindari penggunaan narkoba suntik dan jangan pernah berbagi jarum suntik dengan
orang lain.
2. Hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau handuk, termasuk juga
peralatan makan.
3. Gunakan kondom setiap hendak berhubungan seksual.
4. Selalu memasak makanan sampai matang dan merebus air sampai mendidih.
5. Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mencuci tangan, terutama sebelum makan atau
setelah beraktivitas di luar ruangan.
6. Pastikan Anda dan pasangan telah menjalani pemeriksaan dan terbebas dari hepatitis C
sebelum melakukan hubungan seksual.
7. Hindari membuat tato atau tindik dengan jarum yang tidak steril dan mengandung virus
hepatitis.
8. Bagi petugas medis, gunakan sarung tangan saat menangani pasien hepatitis C dan hindari
kontak langsung dengan darah[2][8].

Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C[2]. Namun, ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penularan, seperti yang telah disebutkan di
atas. Selain itu, penting untuk melakukan tes hepatitis C secara rutin, terutama bagi mereka
yang berisiko tinggi tertular penyakit ini[1][7]. Dengan menerapkan langkah-langkah
pencegahan ini, kita dapat meminimalisir kemungkinan penyebaran hepatitis C dan menjaga
kesehatan masyarakat.

Citations:
[1] https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-hepatitis-c-bisa-menular-dengan-cara-ini
[2] https://www.alodokter.com/hepatitis-c/pencegahan
[3] https://ciputrahospital.com/hepatitis-c-menular/
[4] https://www.halodoc.com/kesehatan/hepatitis-c
[5] https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-hepatitis-c-yang-menular
[6] https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-pencernaan/hepatitis-c
[7] https://www.alodokter.com/menghalau-hepatitis-akut-tipe-c
[8] https://www.halodoc.com/artikel/tips-mencegah-penularan-hepatitis-c
[9] https://mhahs.org.au/index.php/id/hepatitis/hepatitis-c-what-you-need-to-know
[10] https://linksehat.com/artikel/hepatitis-c
[11] https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/hepatitis-c
[12] https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-mencegah-hepatitis-dengan-simple
[13] https://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/962/hepatitis-ini
[14] https://ciputrahospital.com/penyakit-hepatitis/
[15] https://primayahospital.com/penyakit-dalam/hepatitis-c/

5. Penyebaran virus campak (measles) terjadi melalui udara, kontak langsung, dan
cairan tubuh penderita. Pencegahan dapat dilakukan melalui vaksinasi campak yang
efektif dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan[3].
Sementara itu, penyebaran hepatitis A terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi virus serta kontak langsung. Langkah pencegahan meliputi vaksinasi,
menjaga kebersihan diri, makanan, dan minuman, serta menghindari konsumsi air yang tidak
aman[2].

Untuk hepatitis C, penyebarannya terutama melalui kontak darah. Pencegahan penularan


dapat dilakukan dengan menghindari berbagi jarum suntik, penggunaan kondom saat
berhubungan seks, dan menjalani tes secara rutin, terutama bagi individu yang berisiko
tinggi tertular penyakit ini[6].

Citations:
[1] https://repositori.kemdikbud.go.id/22085/1/X_Biologi_KD-3.4_Final.pdf
[2] https://prodiadigital.com/id/artikel/langkah-penting-untuk-pencegahan-hepatitis-a
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Measles
[4] https://wiki.isikhnas.com/images/c/c1/Penyakit_PINK_EYE.pdf
[5]
https://repository.uinmataram.ac.id/1068/1/FEBI-PS-Laporan%20Pen-Tamimi%26Hariono.p
df
[6] https://hellosehat.com/pencernaan/hati/pencegahan-hepatitis/
[7] https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/video/pencegahan-hepatitis-a
[8] https://www.cdc.gov/measles/symptoms/photos.html
[9]
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/3-jenis-konjungtivitis-pada-anak-
berdasarkan-penyebab

6. Hantavirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan gangguan pada


paru-paru dan penyakit zoonosis, yang penyebarannya dimulai dari hewan ke
manusia. Penularan infeksi hantavirus ke manusia umumnya terjadi melalui kontak
langsung dengan feses, urine, dan air liur tikus yang terinfeksi[2]. Gejala infeksi
hantavirus mirip dengan penyakit lain, termasuk pneumonia dan flu. Pencegahan
infeksi hantavirus meliputi:

1. Menjauhkan hewan pengerat dari rumah dan tempat kerja.


2. Proses pembersihan yang aman juga dapat membantu mencegah penyebaran virus[3].
Selain itu, untuk mencegah penularan hantavirus, disarankan untuk melakukan pemeriksaan
berkala jika seseorang memiliki risiko terpapar hantavirus, misalnya karena bekerja di balai
pengendalian hama atau tinggal di area yang banyak sarang tikus[2].

Citations:
[1] https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/penyakti-virus-hanta
[2] https://www.alodokter.com/hantavirus
[3] https://www.halodoc.com/kesehatan/hantavirus
[4] https://repositori.kemdikbud.go.id/22085/1/X_Biologi_KD-3.4_Final.pdf
[5] https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/682/hantavirus

7. Penyakit Lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi bakteri Borrelia
burgdorferi dan Borrelia mayonii. Kutu ini umumnya menginfeksi hewan seperti rusa,
burung, atau tikus, dan penularan penyakit terjadi ketika seseorang digigit oleh kutu
jenis Ixodes scapularis atau Ixodes pacificus. Gejala yang sering muncul adalah ruam
kemerahan di kulit dengan bentuk khas, serta gejala seperti leher kaku, nyeri sendi,
dan jantung berdebar. Pencegahan penyakit Lyme meliputi:

1. Memakai pakaian tertutup saat berada di daerah yang berpotensi terdapat kutu.
2. Menggunakan insektisida yang mengandung DEET pada pakaian atau kulit.
3. Memeriksa tubuh setelah berada di daerah yang berpotensi terdapat kutu, dan segera
menghilangkan kutu yang ditemukan.
4. Membersihkan dan mengatur halaman rumah agar bebas dari kutu, seperti dengan
membersihkan tumpukan kayu dan memindahkan mainan anak ke tempat yang terkena
sinar matahari.
5. Menggunakan perlindungan kutu pada hewan peliharaan.
6. Menghindari berjalan di rerumputan tinggi atau semak belukar[1][2][4][5].

Citations:
[1] https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-serangga/lyme-disease/
[2]
https://umsu.ac.id/artikel/penyakit-lyme-penyebab-gejala-diagnosis-pengobatan-dan-pence
gahan/
[3] https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2579/penyakit-lyme
[4] https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-lyme
[5] https://www.alodokter.com/penyakit-lyme

8. Penyebaran virus West Nile (WNV) terjadi selama musim nyamuk, yang dimulai pada
musim panas hingga musim gugur. Virus ini dapat menginfeksi burung, kuda, dan
beberapa mamalia lainnya, serta manusia melalui gigitan nyamuk betina yang
terinfeksi[1]. Untuk mencegah penyebaran virus West Nile, beberapa langkah
pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Ganti air di tempat mandi burung dan mangkuk hewan peliharaan secara teratur[1].
2. Singkirkan penggunaan gigi dan perawatan gigi seperti perawatan gigi profesional dan gigi
nyaman[1].
3. Menghindari beraktivitas di luar ruangan, terutama pada musim panas, karena virus West
Nile banyak terdisembar di musim ini[1].
4. Menggunakan lotion nyamuk dan baju lengan panjang untuk melindungi dari getaran
nyamuk[1].
5. Rutin membersihkan lingkungan sekitar, termasuk tempat berkistir dan area di tempat
mandi[1].
6. Mengendalikan populasi nyamuk dengan menggunakan lotion nyamuk yang mengandung
DEET[2].

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat meminimalisir


kemungkinan penyebaran virus West Nile dan menjaga kesehatan masyarakat.

Citations:
[1]
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/bahaya-virus-west-nile-yang-perlu
-anda-waspadai
[2]
https://www.neliti.com/id/publications/57699/west-nile-virus-epidemiology-classification-a
nd-molecular-basic
[3]
https://repository.uinmataram.ac.id/1068/1/FEBI-PS-Laporan%20Pen-Tamimi%26Hariono.p
df
[4]
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/pharmacon/article/download/41740/37056/910
92
[5] https://prodiadigital.com/id/artikel/langkah-penting-untuk-pencegahan-hepatitis-a

9. Penyakit common cold atau pilek disebabkan oleh virus dan dapat menyebar melalui
tetesan udara ketika seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk. Pencegahan pilek
meliputi menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur,
menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan menggunakan masker saat
berada di tempat umum[1][2][4].

Sementara itu, penyebaran hepatitis A terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi virus serta kontak langsung. Langkah pencegahan meliputi vaksinasi,
menjaga kebersihan diri, makanan, dan minuman, serta menghindari konsumsi air yang tidak
aman[3][5].

Untuk mencegah penyebaran virus West Nile, beberapa langkah pencegahan yang dapat
dilakukan meliputi menghindari beraktivitas di luar ruangan pada musim panas hingga
musim gugur, menggunakan lotion nyamuk dan baju lengan panjang untuk melindungi dari
gigitan nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan[1].

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat meminimalisir


kemungkinan penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.

Citations:
[1] https://www.rsmurniteguh.com/artikel/Common-Cold?page=3
[2] https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/common-cold
[3] https://prodiadigital.com/id/artikel/langkah-penting-untuk-pencegahan-hepatitis-a
[4] https://ciputrahospital.com/bagaimana-cara-penyebaran-penyakit-flu/
[5] https://hellosehat.com/pencernaan/hati/pencegahan-hepatitis/

10. Penyebaran dan Pencegahan Tinea Pedis (Athlete's Foot):

### Penyebaran
Tinea pedis, atau yang dikenal sebagai athlete's foot, disebabkan oleh infeksi jamur pada
kaki. Penyebarannya dapat terjadi melalui penggunaan kaos kaki yang sama berulang,
sepatu tertutup yang lembab, keringat berlebihan, serta lembab dan sering
mandi/membiarkan kaki basah terlalu lama[2][3].

### Pencegahan
Langkah-langkah pencegahan tinea pedis meliputi[2][3]:
- Menjaga kaki tetap kering dan bersih.
- Mengganti kaos kaki secara teratur.
- Memakai alas kaki seperti sandal atau sepatu apabila berada di area publik.
- Mengeringkan kaki segera setelah selesai mandi.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat meminimalisir


kemungkinan terkena tinea pedis dan menjaga kesehatan kaki.

Citations:
[1]
https://www.sariasih.com/artikel/kesehatan/athlete-s-foot-tinea-pedis-penyakit-kulit-yang-u
mum-pada-kaki
[2]
https://www.alomedika.com/penyakit/dermatovenerologi/tinea-pedis/edukasi-promosi-kes
ehatan
[3] https://www.halodoc.com/kesehatan/tinea-pedis
[4] https://prodiadigital.com/id/artikel/langkah-penting-untuk-pencegahan-hepatitis-a
[5] https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-kulit/tinea-pedis

Anda mungkin juga menyukai