Anda di halaman 1dari 27

i

MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran

Dosen Mata Kuliah :


Dr. Anas Arfandi, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok F
Muh. Abi Faturohman
Suci Nabila Lumalan
Muhammad Imran Hidajat Hamzah

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
Makassar, 2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang berjudul “Metode
Pembelajaran”.

Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini. Ucapan terimakasih ini juga disampaikan kepada dosen pengajar di
mata kulah Komunikasi Data yaitu Bapak Dr. Anas Arfandi, M.Pd.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai Metode Pembelajaran, mulai dari definisi,
jenis, hingga kelebihan dan kelemahannya.

Kelompok kami berharap makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
metode pembelajaran dan pentingnya dalam implementasi pendidikan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang materi kali ini. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Makassar, 28 Mei 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran ..................................................................................... 6
2.2 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran..................................................................................... 7
2.2.1 Metode Ceramah........................................................................................................ 7
2.2.2 Metode Diskusi (Discussion Method) ....................................................................... 8
2.2.3 Metode Demonstrasi (Demontration Method) .......................................................... 9
2.2.4 Metode Ceramah Plus .............................................................................................. 11
2.2.5 Metode Resitasi (Recitation Method) ...................................................................... 12
2.2.6 Metode Percobaan (Experimental Method) ............................................................. 13
2.2.7 Metode Karya Wisata .............................................................................................. 14
2.2.8 Metode Latihan Keterampilan ................................................................................. 15
2.2.9 Metode Mengajar Beregu (Time Teaching) ............................................................ 16
2.2.10 Metode Mengajar Sesama Teman ......................................................................... 17
2.2.11 Metode Pemecahan Masalah ................................................................................. 18
2.2.12 Metode Proyek ....................................................................................................... 19
2.2.13 Metode Bagian ....................................................................................................... 20
2.2.14 Metode Global ....................................................................................................... 21
2.2.15 Metode Discovery.................................................................................................. 22
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam membangun masyarakat
yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Oleh karena itu, proses belajar-
mengajar menjadi sangat krusial dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam proses belajar-
mengajar, metode pembelajaran memiliki peran yang sangat penting.

Pembelajaran adalah proses yang kompleks dan sangat penting dalam kehidupan manusia.
Setiap orang membutuhkan pembelajaran untuk tumbuh dan berkembang, baik secara fisik,
intelektual, maupun emosional. Dalam konteks pendidikan formal, pembelajaran menjadi
sangat penting karena menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, para pendidik dan pembelajar harus memahami metode-
metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Belajar dan pembelajaran merupakan proses yang kompleks dan sangat penting dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tidak hanya berkaitan dengan transfer
pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan sikap siswa. Oleh karena itu,
dalam proses belajar-mengajar, metode pembelajaran memegang peran yang sangat penting.

Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
materi pembelajaran dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini dapat
berupa penggunaan media pembelajaran, teknologi, atau strategi belajar mengajar tertentu.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
membantu siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik dalam konteks
pembelajaran formal. Namun, tidak semua metode pembelajaran cocok untuk semua siswa.
Seorang pendidik harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa yang diajar. Metode pembelajaran yang efektif harus mampu menstimulasi
pemikiran dan kreativitas siswa, serta membantu siswa untuk memahami dan mengingat materi
pembelajaran dengan baik.
2

Metode pembelajaran juga harus mampu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional
siswa. Pembelajaran bukan hanya tentang memahami materi pembelajaran, tetapi juga tentang
mengembangkan keterampilan hidup yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh, kolaborasi, komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim
adalah keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.

Dalam perkembangan zaman, metode pembelajaran telah mengalami berbagai macam


perubahan dan perkembangan. Dalam hal ini, pendekatan pembelajaran telah berubah dari yang
bersifat tradisional, seperti pengajaran lisan dan bacaan, hingga metode yang lebih modern dan
kreatif, seperti pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berbasis proyek.

Perubahan dalam metode pembelajaran didasari oleh perkembangan pendidikan dan teknologi,
serta perubahan dalam kebutuhan siswa. Semakin berkembangnya teknologi, banyak platform
pembelajaran online yang tersedia yang dapat digunakan oleh guru untuk mendukung proses
pembelajaran. Selain itu, banyak siswa yang lebih menyukai pembelajaran yang lebih kreatif
dan interaktif.

Dalam konteks pandemi COVID-19, metode pembelajaran menjadi sangat penting karena
sebagian besar siswa harus belajar dari jarak jauh. Guru harus mampu memilih dan
mengadaptasi metode pembelajaran yang tepat untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Hal
ini memerlukan pemahaman yang baik tentang metode pembelajaran yang efektif dan
kemampuan untuk mengaplikasikan metode tersebut dalam pembelajaran jarak jauh.

Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, pendidikan harus terus berkembang dan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan. Metode pembelajaran yang efektif harus mampu
mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam proses pembelajaran. Penggunaan teknologi
seperti aplikasi mobile, game edukasi, dan e-learning dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.

Namun, meskipun teknologi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, hal ini juga dapat
menjadi tantangan bagi pendidik dan pembelajar. Para pendidik dan pembelajar harus belajar
untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan menghindari dampak negatif dari teknologi,
seperti kecanduan dan gangguan konsentrasi. eknologi telah memungkinkan terciptanya
metode pembelajaran yang lebih efektif, seperti e-learning dan pembelajaran berbasis game.
3

Dalam konteks pembelajaran, penting untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan
metode pembelajaran yang baru dan inovatif. Dalam hal ini, metode pembelajaran berbasis
penelitian dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Metode pembelajaran berbasis penelitian memanfaatkan hasil penelitian terbaru dalam ilmu
pendidikan dan psikologi untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif.
Metode ini biasanya didasarkan pada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana otak
manusia belajar dan memproses informasi, serta cara-cara yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi pembelajaran yang efektif.

Di Indonesia, metode pembelajaran yang paling umum digunakan adalah pembelajaran


ekspositori atau ceramah. Metode ini sering kali dianggap sebagai metode pembelajaran yang
paling efektif karena dapat mencakup banyak materi dalam waktu yang singkat. Namun,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran ekspositori kurang efektif
dalam mempromosikan pemahaman dan pengingatan jangka panjang.

Penting untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif di
Indonesia. Pemerintah dan institusi pendidikan dapat memfasilitasi penelitian dan
pengembangan metode pembelajaran yang baru dan inovatif. Selain itu, para pendidik juga
perlu menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan
dan karakteristik siswa.

Dalam mata kuliah belajar dan pembelajaran, siswa akan mempelajari berbagai metode
pembelajaran yang telah dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Siswa juga akan
mempelajari prinsip-prinsip pembelajaran dan psikologi yang mendasari metode pembelajaran
yang efektif. Dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran dan mempelajari metode
pembelajaran yang beragam, siswa dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan
untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran di
Indonesia.

Latar belakang mengapa harus belajar metode pembelajaran terkait dengan kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Kualitas proses pembelajaran dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran, baik dari segi pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari, maupun dari segi kemampuan siswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan yang telah diperoleh.
4

Dalam kesimpulannya, pembelajaran adalah proses yang kompleks dan sangat penting dalam
kehidupan manusia. Metode pembelajaran yang efektif dapat membantu meningkatkan
efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Metode pembelajaran berbasis penelitian dapat menjadi alternatif yang efektif untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan
penelitian dan pengembangan metode pembelajaran yang baru dan inovatif.

Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang sukses, pemahaman tentang metode
pembelajaran yang efektif menjadi sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Pemilihan
metode pembelajaran yang tepat sangat penting. Metode pembelajaran yang efektif harus dapat
memenuhi kebutuhan siswa, mengembangkan keterampilan kognitif dan non-kognitif, dan
meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Makalah ini akan membahas berbagai macam
metode pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, serta
bagaimana metode pembelajaran dapat diadaptasi ke dalam lingkungan pembelajaran yang
berbeda-beda. Dalam makalah ini, akan dibahas tentang apa itu metode pembelajaran,
kemudian dibahas juga berbagai macam metode pembelajaran, kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing metode, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penerapan
metode pembelajaran. Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam
tentang metode pembelajaran dan membantu guru dalam memilih dan menerapkan metode
pembelajaran yang tepat dalam kelas.
5

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Metode Pembelajaran?

2. Apa tujuan Teknik Komunikasi Data Digital?

3. Apa saja jenis jenis Metode Pembelajaran?

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari tiap jenis Metode Pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Metode Pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan Teknik Komunikasi Data Digital
3. Untuk mengetahui jenis jenis Metode Pembelajaran
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tiap jenis Metode
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi perkuliahan
kepada mahasiswa yang sedang belajar. Pengertian lain menyatakan bahwa metode
pembelajaran adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta (penerima
informasi) terhadap suatu penyajian informasi/ bahan ajar (Daryanto, 2013).

Menurut J.R David dalam Teaching Strategies for College Class Room yang dikutip oleh
Abdul Majid, mengatakan bahwa pengertian metode adalah cara untuk mencapai sesuatu.
Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkan metode pengajaran tertentu.
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan
mengkhususkan aktivitas guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran.

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan
fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
dengan tekhnik adalah dua hal yang berbeda. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural,
yaitu berisi tahapan tahapan tertentu, sedangkan tekhnik adalah cara yang digunakan dan
bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode dapat sama, akan tetapi tekhniknya berbeda.

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, penggunaan metode
dapat dilakukan secara bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi akan memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak
membosankan bagi peserta didik. Akan tetapi, bisa saja penggunaan metode yang bervariasi
menjadikan kegiatan belajar tidak menguntungkan jika penggunaan metode variasinya tidak
tepat. Oleh karena itulah, dalam menggunakan metode pembelajaran dibutuhkan kompetensi
guru untuk memilih metode yang tepat. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya
b. Peserta didik yang berbagai macam tingkat usianya
c. Situasi yang berbagai macam keadaannya
d. Fasilitas yang berbagai macam kualitas dan kuantitasnya
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
7

2.2 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

2.2.1 Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang disampaikan dengan cara tenaga pendidik atau guru
menjelaskan panjang lebar di depan para siswa/audience. Tentu saja apa yang dibicarakan
sesuai dengan topik materi yang angkat.

Bisa dikatakan metode ini dilaksanakan dengan menyampaikan informasi pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pafa umumnya mengikuti secara pasif.

Salah satu alasan kenapa metode ceramah lebih sering digunakan dalam banyak kesempatan.
Karena memang tidak perlu banyak modal perangkat dan lain sebagainya. Hanya modal
penguasaan materi dan keterampilan menyampaikan pesan, metode ceramah bisa disampaikan
kepada anak-anak.

Ketika tenaga pendidik berceramah, peserta didik yang mendengarkan secara seksama. Secara
tidak langsung, anak harus fokus dengan apa yang disampaikan agar bisa dipahami dan
dimengerti. Kekurangan dari metode ini, tidak semua peserta didik memiliki kemampuan
mendengarkan dengan baik.
Metode ceramah tepat digunakan jika:
1) Tujuannya adalah untuk menyampakian materi baru.
2) Memberikan dasar-dasar (sebagai pengantar) untuk memahami materi yang lebih
kompleks.
3) Bahan yang akan dijelaskan tidak rumit
4) Kemampuan mahasiswa relatif sama dan jumlahnya banyak.
5) Waktu relatif sangat terbatas.
6) Fasilitas media pembelajaran sangat terbatas.
7) Dosen memiliki kemampuan retorika dan kreatif dalam menciptakan suasana yang
menyenangkan.

Metode ceramah ini akan efektif, jika dosen melakukan persiapan dan melakukan beberapa
aktivitas penting yang seharusnya dilakukan pada setiap tahap kegiatan.
8

2.2.2 Metode Diskusi (Discussion Method)

Diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah percakapan ilmiah oleh beberapa yang
tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau
bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
Menurut Wahab (2008:100) diskusi adalah suatu tugas yang benarbenar memerlukan keahlian
sedangkan menurut Sagala (2011:208) Diskusi adalah percakapan ilmiah yang reponsif
berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis
pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang
yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalahnya dan untuk mencari kebenaran.

Metode mengajar ini sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem
solving). Metode ini lazim disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi Bersama. Dalam
diskusi selalu ada suatu pokok yang dibicarakan. Dalam percakapan itu diharapkan para
pembicara tidak menyimpang dari pokok pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali
kepada pokok masalahnya. Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan, situasi lebih
santai kadang diselingi dengan humor. Dalam diskusi, semua anggota turut berfikir dan
diperlukan disiplin yang ketat.

Metode diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.

Metode ini tepat digunakan jika dosen dalam pembelajaran memiliki beberapa kepentingan
lain seperti:
1. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat, belajar
menghargai pendapat orang lain, bersikap positif dalam menerima kritik, dan
percaya diri.
2. Melatih mahasiswa merumuskan gagasan, konsep, dan teori dan
mengembangkannya berdasarkan informasi yang diterima.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpkir kreatif, menerima
perbedaan dengan argumentasi yang logis yang dikembangkan sendiri maupun orng
lain.
9

4. Mendapatkan umpan balik dari mahasiswa atas capaian tujuan pembelajaran .


5. Mengoptimalkan potensi mahasiswa dalam menyampaikan ide.

Metode diskusi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1) Suasana kelas menjadi lebih hidup dan tidak membosakan, karena mahasiswa terlibat
dalam diskusi yang dilakukan.
2) Mahasiswa lebih banyak belajar sendiri dalam memahami konsep, mengaplikasikan
teori, dan melihat realitas suatu teori.
3) Mahasiswa tidak hanya belajar memahami suatu konsep, tetapi juga belajar softskill
(belajar menghargai orang lain, melatih kepercayaan diri, keterampilan berkomunikasi,
bekerja tim, dan lain-lain).

Kelemahan dari metode diskusi adalah:

1) Terdapat kemungkinan adanya siswa yang tidak aktif, kurang berperan dalam proses
diskusi, sehingga secara personal siswa ini tidak memahami dengan baik topik yang
didiskusikan.
2) Adanya kecenderungan dominasi dari mahasiswa tertentu selama diskusi sehingga
mahasiswa yang memiliki ide cemerlang, namun kurang berani tidak dapat
memanfaatkan kesempatan untuk berkontribusi ide, akibatnya sering terjadi
kesimpulan yang salah karena pendapat yang dominan dianggap yang benar.
3) Peserta diskusi hanya mendapatkan informasi dari informasi yang diperoleh selama
diskusi.

2.2.3 Metode Demonstrasi (Demontration Method)

Metode demonstrasi merupakan suatu metode yang menggunakan peragaan untuk


memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu
kepada anak didik. (munjin nasih, 2013: 63). Menurut Abdul Majid (2015:197) metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri
10

ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
(Usman, 2002: 45).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa metode demonstrasi


adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses
dihadapan para siswa. Metode demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan
pembuatan sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya.

Contoh penggunaan metode demonstrasi adalah dalam pelajaran kimia, guru dapat
menggunakan reaksi kimia dengan memperlihatkan bagaimana zat-zat yang berbeda dapat
bereaksi satu sama lain dan menghasilkan produk yang baru. Atau dalam pelajaran
keterampilan memasak, guru dapat menunjukkan bagaimana membuat sebuah hidangan
dengan mengikuti langkah-langkah tertentu.

Tujuan dari metode demonstrasi adalah untk memperjelas pengertian suatu konsep atau
menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran, sehingga siswa akan semakin memahami
dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat atau kegunaan
metode demonstrasi secara umum adalah:

1) Perhatian anak dapat lebih dipusatkan


2) Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak.

Sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki beberapa kelebihan di antaranya


sebagai berikut:
a. Melalui metode demonstrasi, terjadinya verbalisme akan dapat dihindari karena siswa
disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang jelas
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik karena siswa tak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi
c. Dengan mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian, siswa akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran. (Majid, 2015:199)
d. Dapat mengurangi kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca buku, karena siswa
telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan langsung.
11

e. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab di waktu
mengamati demonstrasi. (Tayar, 1995: 51)

Dalam pelaksanaanya metode demonstrasi juga memiliki kekurangan di antaranya:


a. Dalam pelaksanaannya demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang cukup matang,
sehingga dapat menyita waktu yang cukup banyak
b. Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga yang tidak sedikit
(jika memakai alat-alat yang mahal)
c. Tidak semua hal yang didemonstrasikan di dalam kelas. Hal ini dapat terjadi misalnya bila
alat-alat peraga demonstrasi sangat berat/besar, atau berada di tempat jauh. Dalam bidang
agama masalah Tauhid atau keimanan misalnya sulit diterapkan melalui metode ini. Sebab
masalah keimanan bersifat abstrak dan tidak dapat divisualisasikan.

2.2.4 Metode Ceramah Plus

Metode ceramah plus merupakan salah satu variasi dari metode ceramah yang dilakukan
dengan menambahkan beberapa elemen tambahan untuk membuat pembelajaran lebih
interaktif dan efektif. Dalam metode ceramah plus, guru tidak hanya memberikan penjelasan
lisan tentang materi, tetapi juga menggunakan berbagai media dan teknik pembelajaran yang
berbeda untuk menarik perhatian siswa dan memperjelas pemahaman mereka.
Beberapa contoh elemen tambahan yang dapat digunakan dalam metode ceramah plus antara
lain:
1) Penggunaan media visual seperti gambar, video, atau presentasi slide untuk
memperjelas materi yang disampaikan.
2) Penggunaan contoh-contoh yang relevan dan mudah dipahami untuk mengilustrasikan
konsep yang sedang dibahas.
3) Menyertakan interaksi dengan siswa, seperti diskusi, tanya jawab, atau brainstroming,
untuk memperkuat pemahaman mereka.
4) Menyajikan materi dalam bentuk cerita atau narasi untuk memudahkan siswa
memahami konsep yang kompleks.

Metode ceramah plus sangat efektif dalam mengajarkan konsep-konsep yang kompleks atau
sulit dipahami secara teoritis. Dengan menambahkan elemen tambahan seperti media visual
atau contoh-contoh yang relevan, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan
mengaplikasikan konsep yang dipelajari dalam situasi nyata.
12

Namun, seperti halnya metode ceramah lainnya, metode ceramah plus juga memiliki
kelemahan. Terlalu banyak penggunaan media visual atau elemen tambahan lainnya dapat
mengalihkan perhatian siswa dari materi yang sebenarnya, dan jika tidak disampaikan dengan
baik, ceramah plus dapat menjadi monoton dan membosankan.

Oleh karena itu, guru harus memilih elemen tambahan yang tepat untuk mendukung tujuan
pembelajaran dan mempertimbangkan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari sebelum
mengimplementasikan metode ceramah plus. Selain itu, guru juga harus memastikan bahwa
interaksi dan partisipasi siswa di dalam kelas tetap terjaga agar siswa dapat terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran.

Secara keseluruhan, metode ceramah plus adalah salah satu metode pembelajaran yang efektif
dan dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang
dipelajari. Namun, seperti halnya metode pembelajaran lainnya, metode ceramah plus juga
memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan oleh guru dalam mengimplementasikannya di
dalam kelas.

2.2.5 Metode Resitasi (Recitation Method)

Metode pembelajaran resitasi adalah salah satu metode yang dapat diterapkan oleh Guru Pintar
di sekolah. Menurut Syah (2006: 148) metode resitasi adalah penyajian bahan pelajaran dengan
memberikan tugas tertentu kepada siswa atau peserta didik yang dapat dilakukan di dalam dan
di luar kelas, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel atau di rumah. Dengan kata lain,
metode resitasi dalam pembelajaran adalah metode penyajian bahan atau materi pelajaran
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar.
Sedangkan menurut Majid (2013), pengertian metode resitasi adalah metode belajar yang
mengkombinasikan antara menghafal, pembacaan, pengulangan, pengujian, serta pemeriksaan
atas diri sendiri.Metode penugasan sering-sering disebut untuk penyebutan metode resitasi ini.

Sardiman (1987: 28) menyatakan bahwa penekanan pada metode pembelajaran resitasi adalah
adanya penugasan yang diberikan oleh guru dalam mencapai proses belajar siswa secara
maksimal di dalam, di luar kelas, dan selama itu berada dalam lingkungan sekolah. Tugas-
tugas tersebut dapat dikerjakan oleh siswa di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium,
di perpustakaan, di bengkel, dan dimanapun selama itu berada di lingkungan sekolah.
13

Metode pembelajaran resitasi ini juga menekankan pada kegiatan pengulangan, pembacaan,
pengujian, serta pemeriksaan diri sendiri berdasarkan jumlah yang diberikan guru pada siswa
di luar jam sekolah dengan rentang waktu yang telah ditentukan dan bisa
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan juga beragam, boleh berupa pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran, permasalahan yang harus diselesaikan
dengan berdiskusi, essay, dan lain sebagainya.
Setiap metode pembelajaran yang dipilih oleh guru sudah pasti memiliki tujuannya tertentu.
Begitupun pembelajaran resitasi ini. Tujuan pembelajaran resitasi menurut Hamdayama (2014)
ada beberapa poin, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai materi pelajaran yang telah
disampaikan dan juga telah mereka pelajari.
2. Siswa terlatih untuk dapat belajar sendiri dan mandiri dalam mengerjakan tugas.
3. Siswa terlatih untuk dapat memanfaatkan dan membagi waktu sebaik mungkin antara
bermain, belajar dan menyelesaikan tugas.
4. Siswa terlatih untuk dapat berpikir dan menyelesaikan tugasnya sendiri dengan cara yang
tepat.
5. Siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih baik dari kegiatan yang dilakukan di
luar kelas.

Ditambahkan oleh Djamarah dan Zain (2010), dengan menggunakan metode resitasi siswa
lebih aktif belajar, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kelompok. Hal ini
dikarenakan metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk bisa saling mengoreksi dan
membandingkan hasil pekerjaan orang lain. Tentu saja jangan sampai hal ini membuat siswa
minder, akan tetapi supaya siswa lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, siswa juga akan
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas, kaya dan dalam.

2.2.6 Metode Percobaan (Experimental Method)

Metode percobaan adalah metode pembelajaran yang menggunakan percobaan sebagai alat
untuk menguji hipotesis atau konsep-konsep yang diajarkan dalam mata pelajaran tertentu.
Dalam metode ini, siswa terlibat secara aktif dalam melakukan eksperimen atau percobaan,
sehingga mereka dapat memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan lebih baik.
14

Metode percobaan sering digunakan dalam mata pelajaran sains, seperti fisika, kimia, dan
biologi. Dalam metode ini, guru memberikan siswa kesempatan untuk melakukan percobaan
atau eksperimen dengan menggunakan alat-alat atau bahan-bahan tertentu yang disediakan.
Selain itu, guru juga memberikan panduan dan instruksi kepada siswa tentang cara melakukan
percobaan dengan benar dan aman.

Metode percobaan dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan
dalam mata pelajaran dengan lebih baik dan lebih nyata. Dengan melakukan percobaan, siswa
dapat melihat langsung bagaimana konsep-konsep tersebut bekerja dalam kehidupan nyata,
sehingga mereka dapat memahaminya dengan lebih mudah.

Selain itu, metode percobaan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis
dan logis. Dalam melakukan percobaan, siswa harus dapat merancang percobaan dengan benar,
menganalisis data dengan cermat, dan menarik kesimpulan yang tepat dari hasil percobaan
yang telah dilakukan.

Namun, metode percobaan juga memiliki beberapa kelemahan. Metode ini memerlukan alat
atau bahan yang cukup banyak dan kadang-kadang sulit untuk diperoleh. Selain itu, metode
percobaan juga memerlukan waktu dan ruang yang cukup besar, sehingga tidak semua sekolah
atau kelas dapat melaksanakan metode ini.

Oleh karena itu, guru perlu memastikan bahwa metode percobaan digunakan secara bijak dan
disesuaikan dengan kemampuan siswa serta kondisi yang ada di sekolah atau kelas. Selain itu,
guru juga perlu memberikan panduan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan
percobaan dengan benar dan aman.

2.2.7 Metode Karya Wisata

Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa para siswa
mengunjungi objek yang akan dipelajari, yang biasanya terletak di luar kelas.12 Dalam proses
pembelajaran siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek
yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya
dengan melihat kenyataannya. Metode karyawisata ialah cara mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari/menyelidiki sesuatu. Berbeda halnya dengan tamasya, orang yang pergi ke suatu
15

tempat hanya mencari kesenangan atau sebagai hiburan. Melalui metode karyawisata
siswasiswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah.
Dengan melaksanakan metode karyawisata diharapkan:
a). Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya.
b). Siswa dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanya jawab
untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum.
c). Siswa dapat melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya agar dapat
mengambil kesimpulan, sekaligus dapat mempelajari beberapa mata pelajaran

Kelebihan metode karyawisata adalah sebagai berikut:


a). Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pelajaran.
b). Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di
masyarakat.
c). Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
d). Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan actual.

Kekurangan metode karyawisata adalah sebagai berikut:


a). Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa
atau sekolah.
b). Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c). Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tak terjadi tumpang tindih
waktu dan kegiatan selama karyawisata.

2.2.8 Metode Latihan Keterampilan

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa di ajak ke tempat
latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan
keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

Dalam metode latihan keterampilan, siswa akan diajarkan teknik-teknik dan prosedur-prosedur
yang digunakan dalam suatu keterampilan, kemudian diberikan latihan untuk menguasai
keterampilan tersebut. Latihan ini dapat dilakukan dengan cara simulasi atau praktek langsung
di lapangan.
16

Contoh keterampilan yang dapat diajarkan melalui metode latihan keterampilan antara lain
keterampilan komunikasi, keterampilan memasak, keterampilan memperbaiki barang
elektronik, dan keterampilan berbicara di depan umum.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat
dan menggunakanalat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :


a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang
monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.

2.2.9 Metode Mengajar Beregu (Time Teaching)

Team teaching (collaborative teaching) merupakan pengajaran beregu/kelompok yang


beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama.Sesuai
yang dijelaskan oleh Martiningsih (2007) bahwa Metode pembelajaran team teaching adalah
suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas. Sedangkan definisi Team Teaching menurut Ahmadi dan Prasetya, bahwa
Team Teaching (pengajaran beregu) adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh
beberapa orang. Team teaching adalah sekelompok fasilitator yang bekerja sama untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran, dimana tim dapat
berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama.

Dalam metode ini, siswa belajar secara aktif dan bekerja sama dalam memecahkan masalah
atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
17

Setiap anggota regu memiliki peran masing-masing dan saling membantu dalam mencapai
tujuan bersama. Dalam proses pembelajaran mengajar beregu, siswa akan belajar untuk saling
bekerja sama, saling membantu, dan saling bertanggung jawab.

Beberapa kelebihan metode pembelajaran mengajar beregu adalah:

1. Meningkatkan partisipasi siswa: Dalam metode ini, setiap siswa diharapkan aktif
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar.
2. Meningkatkan kemampuan sosial: Dalam kerja sama dalam kelompok atau regu, siswa
akan belajar untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan kemampuan
sosial seperti komunikasi, negosiasi, dan kerja sama.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Dalam proses pembelajaran mengajar
beregu, siswa diharapkan untuk mengambil keputusan secara kolektif, menganalisis
masalah, dan mencari solusi bersama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis.

Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

1. Tidak semua siswa dapat bekerja sama dalam kelompok atau regu: Ada beberapa siswa
yang lebih suka belajar sendiri dan sulit beradaptasi dalam kelompok atau regu.
2. Masalah dalam pembagian tugas: Ada kemungkinan terjadi ketidakadilan dalam
pembagian tugas atau peran dalam kelompok atau regu.
3. Menghabiskan waktu yang lebih lama: Proses pembelajaran dengan metode ini
memerlukan waktu yang lebih lama karena melibatkan banyak siswa dalam satu
kelompok atau regu.

2.2.10 Metode Mengajar Sesama Teman

Metode mengajar sesama teman atau peer teaching adalah suatu metode pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam proses mengajar dan belajar. Dalam metode ini, siswa menjadi
pengajar bagi teman sebayanya untuk membantu memperdalam pemahaman materi pelajaran.

Dalam peer teaching, siswa memilih pasangan atau kelompok kecil yang saling membantu
dalam mempelajari materi pelajaran. Setiap siswa bertanggung jawab untuk memahami dan
menguasai materi pelajaran, sehingga dapat memberikan penjelasan yang jelas dan tepat
18

kepada teman sebayanya. Proses peer teaching dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti
diskusi, tanya jawab, presentasi, atau membuat materi pembelajaran.

Beberapa kelebihan metode peer teaching adalah:

1. Meningkatkan pemahaman materi pelajaran: Siswa yang mengajar akan memperdalam


pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dan memperoleh pengalaman dalam
menjelaskan materi secara efektif.
2. Meningkatkan partisipasi siswa: Dalam proses peer teaching, siswa akan aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi
dan minat belajar.
3. Meningkatkan kemampuan sosial: Proses peer teaching juga dapat meningkatkan
kemampuan sosial siswa seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, dan saling
membantu.

Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

1. Tidak semua siswa dapat menjadi pengajar yang efektif: Beberapa siswa mungkin
kurang percaya diri dalam memimpin proses pembelajaran dan kurang mahir dalam
menjelaskan materi.
2. Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman: Siswa yang merasa tidak nyaman dengan
metode ini mungkin enggan untuk aktif berpartisipasi atau menjadi pengajar bagi teman
sebayanya.
3. Dibutuhkan persiapan yang matang: Proses peer teaching membutuhkan persiapan
yang matang agar dapat berjalan efektif, seperti mempersiapkan materi pelajaran,
membuat bahan ajar, atau mengatur kelompok kecil.

2.2.11 Metode Pemecahan Masalah

Metode pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu metode pembelajaran yang fokus pada
pengembangan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri dan kreatif.
Dalam metode ini, siswa diberikan situasi atau masalah yang harus dipecahkan dengan
menggunakan kemampuan berpikir logis dan kreatif.

Dalam metode ini, siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah tersebut, mencari solusi alternatif, memilih solusi terbaik, dan
19

mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Proses ini akan membangun kemampuan berpikir kritis
dan kreatif, kemampuan bekerja dalam kelompok, dan kemampuan mengambil keputusan yang
baik.

Beberapa kelebihan dari metode pembelajaran pemecahan masalah adalah:

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Metode ini mendorong siswa
untuk berpikir logis dan kreatif dalam memecahkan masalah.
2. Meningkatkan motivasi dan minat belajar: Siswa akan merasa tertantang dan
termotivasi dalam memecahkan masalah sehingga meningkatkan minat belajar.
3. Meningkatkan kemampuan bekerja dalam kelompok: Proses pemecahan masalah
dalam kelompok akan membangun kemampuan siswa dalam bekerja sama dan
berkomunikasi dengan baik.

Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama: Proses pemecahan masalah membutuhkan


waktu yang lebih lama daripada metode pembelajaran lainnya.
2. Dapat menimbulkan ketidakpastian: Proses pemecahan masalah dapat menimbulkan
ketidakpastian atau kebingungan pada beberapa siswa, terutama pada awal
pembelajaran.
3. Membutuhkan persiapan yang matang: Guru perlu mempersiapkan materi
pembelajaran dan memberikan panduan yang jelas agar siswa dapat memecahkan
masalah dengan baik.

2.2.12 Metode Proyek

Metode proyek atau project method adalah suatu metode pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung dan mengembangkan keterampilan sosial,
keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan kreatif. Dalam metode ini, siswa diberi tugas
untuk melakukan proyek atau proyek-proyek yang kompleks dan menantang dalam waktu yang
ditentukan.

Proyek-proyek ini biasanya melibatkan penelitian, analisis, perencanaan, dan pelaksanaan.


Selama proses pembelajaran, siswa akan bekerja sama dalam kelompok atau tim,
20

mengidentifikasi masalah, mencari solusi alternatif, memilih solusi terbaik, dan mengevaluasi
hasil yang telah dicapai.

Beberapa kelebihan dari metode pembelajaran proyek adalah:

1. Memotivasi siswa untuk belajar: Dalam metode ini, siswa memiliki tanggung jawab
yang lebih besar dalam mengelola pembelajaran mereka, sehingga dapat meningkatkan
motivasi mereka untuk belajar.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Proyek-proyek yang kompleks
membutuhkan siswa untuk berpikir logis dan kreatif dalam memecahkan masalah.
3. Meningkatkan kemampuan bekerja dalam kelompok: Proses kerja sama dalam
kelompok atau tim dapat membangun kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan
bekerja sama dengan baik.

Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama: Proses proyek membutuhkan waktu yang lebih
lama daripada metode pembelajaran lainnya.
2. Memerlukan persiapan yang matang: Guru perlu mempersiapkan materi pembelajaran
dan menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas.
3. Memerlukan sumber daya yang memadai: Proyek-proyek yang kompleks
membutuhkan sumber daya yang memadai, seperti waktu, tenaga, dan dana.

Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan karakteristik siswa dan situasi pembelajaran
sebelum menggunakan metode pembelajaran proyek. Selain itu, guru juga perlu memberikan
bimbingan dan pengarahan yang tepat untuk membantu siswa dalam menyelesaikan proyek
serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2.2.13 Metode Bagian

Metode Bagian atau Parts Method adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan
untuk mengajarkan keterampilan atau konsep yang kompleks dengan membagi materi
pembelajaran menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan mudah dipahami. Metode ini
terutama digunakan dalam mata pelajaran yang memerlukan pemahaman mendalam, seperti
ilmu pengetahuan dan matematika.
21

Dalam metode bagian, guru akan membagi materi pembelajaran menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil dan kemudian membahas setiap bagian secara terpisah dengan tujuan agar siswa
dapat memahami dan menguasai setiap bagian tersebut dengan baik. Selanjutnya, setelah
semua bagian dipelajari, guru akan mengintegrasikan semua bagian tersebut kembali menjadi
suatu kesatuan yang utuh dan lebih mudah dipahami oleh siswa.

Metode bagian banyak digunakan dalam pembelajaran matematika, sains, dan bahasa, karena
materi pada mata pelajaran tersebut seringkali kompleks dan memerlukan pemahaman
mendalam. Metode ini juga dapat membantu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk
belajar, karena materi yang awalnya sulit dipahami menjadi lebih mudah dan terstruktur.

Contoh penerapan metode bagian dalam pembelajaran matematika adalah saat pembelajaran
geometri. Seorang guru dapat membagi topik geometri menjadi beberapa bagian seperti
"sudut", "persegi", "persegi panjang", "segitiga", "lingkaran", dan seterusnya. Kemudian, guru
akan membahas setiap bagian secara terpisah, memberikan contoh dan penjelasan yang jelas
tentang setiap topik. Setelah semua bagian dibahas, guru akan mengintegrasikan semua bagian
tersebut kembali menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu dalam bentuk penggunaan geometri
untuk menyelesaikan masalah.

Dalam penerapannya, metode bagian dapat digabungkan dengan metode pembelajaran lain,
seperti diskusi, tanya jawab, atau simulasi, untuk memperkuat pemahaman siswa tentang
materi yang dipelajari.

2.2.14 Metode Global

Metode Global adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran
secara menyeluruh atau holistik, di mana siswa belajar dengan melihat hubungan antara
berbagai aspek dan konsep dalam suatu topik secara utuh, bukan hanya memahami masing-
masing konsep secara terpisah. Metode ini juga dikenal dengan sebutan metode tematik atau
integratif.

Dalam metode global, guru akan memilih suatu topik atau tema tertentu yang terkait dengan
beberapa mata pelajaran, seperti "pengembangan diri" atau "perencanaan kota". Kemudian,
siswa akan diberikan pengalaman belajar yang holistik dan terintegrasi, di mana mereka dapat
memahami dan menghubungkan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran.
22

Metode global sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis
siswa, karena siswa diharuskan untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep dalam
konteks yang lebih luas dan kompleks. Selain itu, metode global juga dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa, karena siswa dapat melihat keterkaitan antara materi yang
dipelajari dengan dunia nyata.

Contoh penerapan metode global dalam pembelajaran adalah saat mempelajari topik "makanan
sehat". Siswa akan mempelajari konsep-konsep tentang gizi, kesehatan, dan keberlanjutan
dalam mata pelajaran biologi, kesehatan, dan ekonomi. Selanjutnya, siswa akan melakukan
penelitian tentang makanan sehat, menghasilkan produk-produk yang terkait dengan topik
tersebut, seperti membuat poster tentang makanan sehat, atau merancang program makanan
sehat untuk masyarakat. Selama proses pembelajaran, siswa akan berdiskusi, berkolaborasi,
dan mempresentasikan hasil karyanya secara kolektif, sehingga dapat memperkaya
pemahaman dan perspektif siswa tentang topik tersebut.

Dalam penerapannya, metode global membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara guru dari
berbagai mata pelajaran, serta dukungan dari kepala sekolah dan lembaga pendidikan untuk
menentukan topik dan mengembangkan kurikulum yang terintegrasi.

2.2.15 Metode Discovery

Metode discovery atau penemuan merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada proses
eksplorasi, observasi, dan eksperimen dalam rangka menemukan atau menemukan kembali
konsep atau prinsip-prinsip tertentu. Dalam metode ini, siswa dihadapkan pada situasi atau
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitar, kemudian siswa
diminta untuk mencari jawaban atau solusi atas masalah tersebut.

Metode discovery melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, di mana mereka
dapat menciptakan dan menemukan pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri melalui
interaksi dengan materi pembelajaran. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri dan mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kritis.

Metode discovery banyak digunakan dalam pendidikan STEM (Science, Technology,


Engineering, and Mathematics) atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), di mana siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan eksperimen dan melakukan observasi yang mengarah pada
pemecahan masalah atau penemuan konsep baru.
23

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pembelajaran, penggunaan metode yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, sehingga penting
bagi para pendidik untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dalam pembelajaran yang efektif, siswa harus aktif terlibat dalam proses
pembelajaran dan didorong untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan penting seperti
keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, dan keterampilan pemecahan masalah.

Beberapa metode pembelajaran yang telah dibahas dalam percakapan ini, antara lain metode
ceramah plus, metode resitasi, metode pembelajaran pemecahan masalah, metode percobaan,
metode karya wisata, metode latihan keterampilan, metode mengajar beregu, metode
pembelajaran sesama teman, metode proyek, dan metode bagian. Setiap metode memiliki
kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih metode yang tepat
untuk digunakan dalam pembelajaran.

Penting untuk diingat bahwa dalam proses pembelajaran, bukan hanya metode pembelajaran
yang penting, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kualitas materi pembelajaran, lingkungan
pembelajaran yang kondusif, dan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai
pendidik, kita harus memperhatikan kebutuhan siswa dan mengadopsi metode yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Siswa harus diberikan kesempatan untuk terlibat secara aktif
dalam pembelajaran dan didorong untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan penting
yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.

Dalam penutup, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran, pemilihan metode


pembelajaran yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam memilih
metode, perlu dipertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode serta
kebutuhan siswa. Selain itu, faktor-faktor lain seperti kualitas materi pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan peran guru juga memiliki peran penting dalam pembelajaran yang efektif.
24

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan metode
pembelajaran. Semarang: Unissula.
Sulastri, E. (2019). 9 Aplikasi Metode Pembelajaran. Guepedia.
Mulyatiningsih, E. (2016). Pengembangan model pembelajaran. Diakses dari http://staff. uny.
ac. id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-
mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran. pdf. pada September.
Prof. Dr. Dra. Tatik Suryani, P. M. (2018). MODUL PKT. 04 - METODE PEMBELAJARAN.
Google scholar
Yogica, R., Muttaqiin, A., & Fitri, R. (2020). Metodologi pembelajaran: strategi,
pendekatan, model, metode pembelajaran. IRDH Book Publisher.
Febnasari, S. D., Arifin, Z., & Setianingsih, E. S. (2019). Efektifitas Penggunaan Metode
Pembelajaran Diskusi Kelas dengan Strategi “TPS” untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(3), 310-318.
Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Stanne, M. B. (2000). Cooperative learning methods: A
meta-analysis.
Nasution, M. K. (2017). Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar
siswa. STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11(01).

Anda mungkin juga menyukai