“Kak, daftar kesini yuk?, udah lama gak nari jadi kangen pentas
waktu masih SMP.” Ucap Wiyan kepada Riana yang pada saat itu
juga tertarik dengan sanggar itu.
Riana yang mendengar ajakan adiknya pun seketika menoleh,
“Serius lo mau nari lagi?, inget dulu lo pernah kecelakaan gara
gara nari.” Ucapnya sembari menunjuk kaki Wiyan dengan
dagunya.
“Itukan dulu atuh kak, sekarang udah gak kenapa napa, gue juga
gak trauma sama kejadian itu.” Jawab Wiyan yang kini masih
terus membujuk Riana untuk ikut masuk sanggar . “Kak
ayolahhhh, lo juga kan suka nari masa gamau ikutan sih,
mumpung deket dari rumah tau tempatnya.” Sambungnya.
“Eh! yaampun, maaf kak maaf gak keliatan.” Ucap Wiyan kepada
dua Perempuan yang sedang duduk dihadapannya, dan sesegera
mungkin mengambil botol tersebut.
“Iya iya gapapa kok santai aja.” Jawab salah satu Perempuan
cantik berambut coklat lurus itu dengan senyum yang lembut.
SEKAR
GUE ADA INFO!!!
Ada acara lomba seni kreasi di SMK Bunga Gugur, dibuka buat
umum, biaya pendaftaran masing-masing 70ribu buat grup,
35ribu buat individu.
Gue dapet informasi ini dari medsos mereka.
NATA
Dapet apa aja kalo menang?
SEKAR
Setau gue sih dapet sertifikat sama uang gitu, lumayan gede buat
acara anak sekolahan.
RIANA
Ikut nih?
SEKAR
Ayolah gas, kita cobain lomba, siapa tau iseng-iseng berhadiah
wkwkwkwk.
SHEILA
Itu kapan Kar kira-kira?, takutnya acara diadain waktu kita lagi
sekolah.
SEKAR
Pertengahan bulan November Shel, hari Minggu tanggal 20, kalo
kita ikut lombanya kita masih punya waktu satu bulan lebih buat
latihan, pendaftaran udah dibuka dari sekarang.
Gimana?, klo gue sih pengen ya.
SHEILA
Boleh juga, kalian semua mau?
NATA
Ayo aja sih.
RIANA
Gas lah ikutan.
WIYAN
Deg- degan ihh, belum apa-apa juga:(
NATA
Anak kecil emang ikut?, siapa yang ajak?.
WIYAN
BRISIK YANG TUA GAK DIAJAK.
SHEILA
??
WIYAN
hehehehe
SHEILA
Jadi ikutan nih serius?, @Sekar daftar aja Kar, buat biayanya
pake uang lo dulu ya cantik, nanti diganti.
RIANA
Kalo inget itu juga ya HAHAHAHA.
WIYAN
Bayarin sama Nata aja gak sih?, dia kan nak sultan.
NATA
Gue tau Yan kalo nama bapak gue tuh Sultan, tapi gak gitu juga
konsepnya. Lagian yang kasih info kan si Sekar.
SEKAR
Gue kasih info bukan berarti gue juga yang harus jadi tumbal
proyek ya anjeng!
NATA
70ribu doang Kar elah, gak bikin dompet lo langsung kering.
SEKAR
Beungeut maneh tah garing jiga kanebo.
RIANA
Pedazzzz
WIYAN
Hahahahahaha
SHEILA
Jadi gak nih teman-teman ku tercinta?
SEKAR
JADI INI GUE MAU DAFTARRR, tapi ntar bayar uang
udunannya ya:(
Keuangan gue lagi menipis banget dah asli, keureut ceuli aing.
WIYAN
Kalimat sakralnya keluar wkwkwk.
SEKAR
Bisi gak percaya mereka Yan.
NATA
Ck, butuh berapa duit sih lo?, gue ganti lebih deh tenang aja.
SEKAR
Stiker
RIANA
Ajarin dong puhhh sepuhhh aku kan masih pemula puhhh.
SEKAR
OKE UDAH GUE DAFTARIN YAW, UANGNYA JUGA UDAH
GUE TRANSFER!!!
WIYAN
YEAYYYY LOMBA PERTAMA KITA!!
NATA
OMO! OMO! OMO!
SHEILA
Nah kalo gitu besok kita kumpul di sanggar kayak biasa jam 8
pagi, kita obrolin buat nanti kita tampil mau pake lagu apa sama
tariannya mau gimana, sedikit-sedikit juga kita latihan buat
koreo, okey?.
SEKAR
SIAP BU KETUUU!!!
WIYAN
SYAPPP
RIANA
Baik.
Tak lama muncul sebuah mobil hitam yang sudah tidak asing
dimata mereka, itu mobil milik Nata. Umpatan demi umpatan
dilontarkan oleh Sekar dan Riana, mereka jengkel, sungguh Nata
selalu bertindak
seenaknya, dia telat selama satu jam?!, hey!! ayolah, dia bukan
orang penting yang harus selalu kami tunggu!.
Jendela mobil perlahan terbuka, terlihat Nata menyapa teman
temannya, dengan wajah tanpa dosa tentunya.
"Ayo naik, kita cari sanggar." Ucapnya.
"Jelema gelo." Rutuk Riana didalam hati.
"Sabar kak." Bisik Wiyan, tanpa berkata apapun Wiyan sudah
paham dengan mimik wajah kesal dari kakaknya itu.
kriettt.....
puk!
Satu bulan berlalu, tak terasa acara lomba sudah didepan mata,
BUDAYA SQ sudah bekerja keras berlatih untuk menunjukan
penampilan yang memuaskan nantinya.
"K-kita menang?......"
"Kak, aku gapapa?.
"Siapapun tolong tampar pipi gue, gue takut gue lagi halu." Ucap
Nata tidak percaya.
PLAK!
"ADUH!!, KENAPA LO NAMPAR GUE RIANA?!."
"Gimana sih, tadi nyuruh nampar giliran beneran ditampar kok
ngamok."
"Jangan keras-keras juga gila namparnya!, makeup gue bisa
luntur!."
"Eh haah lah, makeup lo nempel di telapak tangan gue
hahahaha."
"KITA MENANG SEMUANYA KITA MENANG
YEAYYYYYY!!."
Libur akhir tahun telah tiba, Sheila, Riana, Sekar, dan Wiyan, kini
sedang berada dirumah Nata, mereka memutuskan untuk
menginap dirumah Nata untuk beberapa hari, tidak ada yang
special, kelimanya hanya menonton sebuah Drama Korea terbaru,
memesan makanan, lalu pergi tidur. Tak terasa malam berlalu
dengan cepat, Sekar terbangun lebih awal karena urusan perutnya
mulasnya, itulah rutinitas Sekar dipagi hari. Saat hendak pergi ke
kamar mandi disana terlihat Nata yang sudah siap memakai
pakaian olahraga lengkap dengan handuk kecil bertengger
dilehernya.
“Masih pagi Nat, mau kemana?.”
“Keluar."
“Ngapain?.”
“Ambil paket.”
“Buset, tukang paket mana yang nganterin paket pagi pagi buta
begini.”
“Astaga Kar masih pagi loh ini, gue udah pake baju olahraga
kayak gini lo percaya gue mau ambil paket?,”
"Siapa tau gitu yakan."
Nata hanya bisa menghela nafas, "Terus lo mau kemana sekarang
udah bangun, panggilan alam lagi?."
"Betul sekali."
"Yaudah sana selesaiin panggilan alam lo, gue mau sepedahan
dulu."
Jam sudah menunjukan pukul 07.00, Sheila dan yang lainnya pun
sudah terbangun, karena bingung mau melakukan apa, ditambah
Nata yang belum juga kembali akhirnya mereka memutuskan
memesan makanan untuk sarapan. 25menit berlalu, terdengar
suara pintu terbuka, saat pintu terbuka terlihat Nata pulang
dengan menjinjing dua kantong kresek ditangannya.
"Kalian yang pesen makanan?," tanyanya.
"Loh udah sampe?, kenapa gak kedengeran ya." Ucap Sheila
bingung, pasalnya ia sedaritadi menunggu di kursi balkon kamar
Nata.
"Waktu abangnya nyampe kebetulan gue juga baru balik
sepedahan." Semuanya ber-oh ria sebagai jawaban.
"Sarapannya di meja makan aja jangan dikamar, gue mau mandi
dulu."
Saat dimeja makan, semuannya menikmati makanan yang sudah
mereka beli, diselingi dengan mengobrol kecil dan bercanda.
"Eh gue jadi pengen ketemu bule deh." Ujar Wiyan tiba tiba.
"Gue kan bule Yan." Menaik-turunkan alisnya Sekar dengan
bangga menjawab ucapan Wiyan.
"Bule kampung lo Kar." "Anjir lo, awas aja kalo nanti minta
diajak ke Canada waktu gue pulang kampung, ya walaupun
kampung gue sebenernya di Bandung sih hahahahaha."
"Numpang lahir doang lo disana."
"Kita ke Bali aja yuk?, mau ketemu bule kan?." Ajak Nata,
sontak semuanya terdiam.
"Semudah itukah lo ngajak kita pergi ke Bali?."
"Pelan pelan pak supir, minimal kalo ngajak main yang deket
deket dulu ngapa."
"Gue tau lo anaknya Pak Sultan, tapi gak gini juga Nat."
"Lo lagi demam apa gimana?." Begitulah kira kira jawaban yang
diberikan yang lain saat mendengar ajakan Nata.
"Emang kenapa sih?, gue bisa minta tiketnya langsung kok ke
bokap gue kalo kalian mau, jadi kalian tinggal bawa diri sama
barang bawaan aja."
"Terus nanti kita disana mau luntang lantung gak bawa uang
sepeser pun?." Sahut Riana.
"Aaaa kasian aaaa."
"Ck gampang itu mah, mau gak?, mumpung libur masih lama
nih."
"Uang keluarga lo gak pernah abis ya Nat?."
"Hahahaha alhamdulillah sih ada terus Shei."
"Orang tua lo lagi butuh anak angkat gak Nat?, gue siap kok jadi
nak bungsu keluarga lo."
"Kayaknya butuh sih Yan."
"Gue bilangin bapak lo ya Wiyan." Sahut Riana. "Bapak lo juga
ya kak btw." Jawabnya.
"Jadi mau gak?, duh gue kebetulan pengen kesana sih, udah lama
juga gak liburan ke Bali."
"Tapi Nat, emangnya gapapa lo langsung minta gitu aja ke bokap
lo?." Tanya Sheila merasa tidak enak, pasalnya ini bukan pertama
kalinya Nata seperti ini, contohnya saja pada saat Sekar akan
pergi ke Canada selama seminggu karena urusan keluarnganya
disana, tak segan segan Nata langsung membelikan tiket pesawat
untuk mereka pergi ke Canada bersama keluarga Sekar.
"Gapapa Shei, kayak yang baru kenal aja sama gue, lagian ini
bisa jadi peluang kita buat cari tau tentang tarian tarian di Bali
bener gak?, ini bisa jadi ide projek kita selanjutnya coyy."
"I-iya sih...."
"Okelah berangkat ya kita, emm enaknya kapan ya?, mending
lusa atau kapan?."
"Atur-atur aja deh Nat, gue ngikut." Ucap Riana.
"Oke, bentar gue kebawah dulu mau ke ruangan bokap."
Sepeninggalan Nata, kini keempatnya hanya bisa terdiam
meratapi kehidupan mereka masing masing.
"Gue yakin si Nata emang lagi demam." Celetuk Sekar.
"Andai hidup semudah itu." Ucap Sheila lirih.
BRAK!!
NakBUDAYA
NATA
Sayangku,cintaku lopelope, besok kumpul dirumah gue ya, kita
langsung pergi ke bandaranya rame rame.
SEKAR
Wkwkwk sama
SEKAR
Buset dah mau pindah rumah kalian?
RIANA
Segitu udah di cukup cukupin didalem koper anjir, aslinya mah
gak muat sama sekali.
NATA
HAHAHAHA gapapa kalo ada yang kurang bisa beli disana.
SHEILA
Bawa yang sekirannya penting aja biar muat.
Aman.
SEKAR
Keliatan ya mana bawaan orang normal sama orang gak normal.
RIANA
Daripada lo orang gila yang cuman pake tas gendong buat pergi
ke Bali.
SEKAR
Sembarangan lo, gue juga pake koper ya.
WIYAN
Mangeak??
SEKAR