Anda di halaman 1dari 53

1

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)


GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) &
PERATURAN ORGANISASI (PO)

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


PERUBAHAN 2021

2
ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
ideologi negara dan falsafah bangsa Indonesia. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
menjadi keharusan bagi bangsa dan negara dengan segala tekad dan kemampuan baik secara
perorangan maupun bersama-sama. Mahasiswa merupakan bagian dari salah satu eksponen
pembaharu bangsa sebagai pengemban misi intelektual, berkewajiban bertanggung jawab
mengemban komitmen keindonesiaan demi meningkatkan harkat martabat manusia,
membebaskan bangsa Indonesia baik dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik
spiritual maupun material. Keluarga Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura merupakan
organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura sebagai sarana
pengembangan diri mahasiswa kearah peningkatan intelektual dan integritas kepribadian
untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Maka atas dasar inilah, disusunlah Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Keluarga Mahasiswa Universitas Trunojoyo
Madura sebagai berikut:

BAB I

NAMA, WAKTU, TEMPAT

Pasal 1

Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang selanjutnya
disingkat dengan KM UTM.
Pasal 2

KM UTM didirikan pada hari kamis 15 Januari 2004 sampai dengan batas yang tidak
ditentukan.
Pasal 3
KM UTM bertempat di kampus Universitas Trunojoyo Madura.

3
BAB II

ASAS, SIFAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 4
KM UTM berasaskan Pancasila.
Pasal 5

KM UTM Bersifat:

1. Otonom, artinya memiliki kebebasan dalam menjalankan organisasi baik dalam lingkup
internal maupun eksternal kampus sebagai representasi mahasiswa UTM;
2. Egaliter, artinya setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam organisasi;dan
3. Demokratis, artinya segala aspirasi dan keputusan organisasi didasarkan kepada
kehendak mahasiswa UTM yang dilakukan dengan prinsip-prinsip keterwakilan
demokrasi secara universal.

Pasal 6

Kedudukan KM UTM merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi perguruan


tinggi Universitas Trunojoyo Madura.

BAB III
KEDAULATAN
Pasal 7

Kedaulatan tertinggi KM UTM ada ditangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Kongres
KM UTM.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8
Tujuan
Terbentuknya mahasiswa yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa , berbudi luhur,
berwawasan luas, intelek, memiliki integritas, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya serta berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

4
Pasal 9

Fungsi
KM UTM mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:

1. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program


dan kegiatan kemahasiswaan;
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;

3. Komunikasi antar mahasiswa;

4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan
intelektual yang berguna di masa depan;
5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan
mahasiswa;
6. Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan
kesinambungan pembangunan nasional;dan
7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma
agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.

BAB V

VISI DAN MISI

Pasal 10

Visi

Terwujudnya KM UTM yang memiliki nilai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kerakyatan, pengembangan pengetahuan untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kemasyarakatan, dan kebudayaan lokal.
Pasal 11
Misi

KM UTM mempunyai misi sebagai berikut:

1. Memperjuangkan nilai-nilai, prinsip, dan semangat KM UTM dalam ruang lingkup lokal,
nasional maupun internasional;
2. Menjadi wadah aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa Universitas
Trunojoyo Madura maupun dengan mahasiswa nasional dan internasional serta
masyarakat pada umumnya;
3. Menjadi wadah untuk memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan masyarakat pada
5
umumnya;

4. Menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan moral mahasiswa.


BAB VI

KEPENGURUSAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN

Pasal 12

1. Pengurus KM UTM pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua


umum, sekretaris, bendahara dan anggota; dan
2. Pengurus ditetapkan melalui pemilihan dan mekanismenya ditetapkan oleh mahasiswa
pada masing-masing organisasi kemahasiswaan yang berada dibawah naungan KM
UTM.

Pasal 13

Keanggotaan KM UTM pada masing-masing tingkat adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar
dan masih aktif dalam kegiatan akademik.
Pasal 14

Masa Jabatan kepengurusan KM UTM maksimal 1 (satu) periode dan khusus untuk ketua
umum tidak dapat dipilih kembali.

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 15

Keuangan KM UTM dibebankan pada anggaran Perguruan Tinggi UTM dan/atau usaha lain
seijin pimpinan Perguruan Tinggi UTM dan dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16

Penggunaan dan pengelolaan keuangan KM UTM harus dapat dipertanggung jawabkan


keasliannya.
Pasal 17

Penggunaan dan pengelolaan keuangan KM UTM untuk selanjutnya akan diatur dalam
Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi yang selanjutnya disebut APBO KM UTM.

6
BAB VIII

BENTUK ORGANISASI
Pasal 18
1. Bentuk organisasi kemahasiswaan di Universitas Trunojoyo Madura adalah Keluarga
Mahasiswa;
2. Bentuk KM UTM dilaksanakan dengan mengembangkan pembagian lingkungan
berkegiatan yang bebas dengan struktur kepengurusan sesuai kultur dan kondisi ditingkat
universitas, fakultas, jurusan dan/atau program studi dengan tetap menjalin koordinasi
dengan baik; dan
3. Hal-hal yang belum diatur mengenai garis koordinasi dan kewenangan akan diatur
kemudian dalam peraturan-peraturan lainnya.

BAB IX

KELEMBAGAAN

Pasal 19

KM UTM terdiri dari:

1. Dewan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disebut DPM KM UTM adalah lembaga
tertinggi legislatif dalam kehidupan kemahasiswaan ditingkat Universitas Trunojoyo
Madura yang dipilih melalui pemilu mahasiswa;
2. Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disebut BEM KM UTM adalah lembaga
tertinggi eksekutif dalam kehidupan aktivitas kemahasiswaan ditingkat Universitas
Trunojoyo Madura yang dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih melalui pemilu
mahasiswa;
3. Mahkamah Konstitusi Mahasiswa yang selanjutnya disebut MKM KM UTM adalah
lembaga tinggi yudikatif dalam kehidupan aktivitas kemahasiswaan KM UTM;
4. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM KM UTM adalah lembaga
kemahasiswaan ditingkat universitas yang mengembangkan dan menyalurkan kegiatan
minat dan bakat mahasiswa;
5. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut DPM-F KM UTM
adalah lembaga tinggi legislatif dalam kehidupan aktivitas mahasiswa ditingkat fakultas
Universitas Trunojoyo Madura yang dipilih melalui pemilu mahasiswa tingkat fakultas;
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut BEM-FKM UTM adalah
lembaga tinggi eksekutif ditingkat Fakultas dalam kehidupan aktivitas kemahasiswaan

7
Universitas Trunojoyo Madura yang dipimpin oleh seorang Gubernur melalui pemilu
mahasiswa ditingkat Fakultas;
7. Himpunan Mahasiswa Prodi yang selanjutnya disebut HMP KM UTM adalah lembaga
tinggi eksekutif ditingkat prodi dalam kehidupan aktivitas kemahasiswaan ditingkat
fakultas yang dipilih melalui pemilu mahasiswa ditingkat prodi; dan
8. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut UKM-F KM UTM adalah
lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas yang mengembangkan dan menyalurkan
kegiatan minat dan bakat mahasiswa.

Pasal 20

Kepengurusan KM UTM adalah satu periode yaitu satu tahun.

BAB X

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 21

Mekanisme pengambilan keputusan bagi penyelenggaraan KM UTM dilaksanakan dengan:

1. Rapat bersama Presiden Mahasiswa UTM dan DPM KM UTM;


2. Rapat bersama DPM KM UTM, Presiden Mahasiswa, dan Mentri BEM KM UTM;
3. Rapat DPM KM UTM;
4. Rapat BEM KM UTM; dan
5. Rapat-rapat lain yang dibutuhkan.

BAB XI

PERUBAHAN DAN PERALIHAN


Pasal 22

Anggaran Dasar KM UTM ini dapat dirubah melalui Kongres dengan dukungan sekurang-
kurangnya ½ + 1 suara yang hadir.
Pasal 23

Ketentuan yang sudah ada masih tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar KM UTM.
Pasal 24

KM UTM dapat dibubarkan dengan keputusan kongres atau referendum.

8
BAB XII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar KM UTM ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART).

2. Anggaran Dasar KM UTM berlaku sejak tanggal disahkan.

Ditetapkan di : Bangkalan
Pada tanggal : 27 Agustus 2021
Waktu : 16.25 WIB

PIMPINAN SIDANG KONGRES XI KM UTM


Presidium Sidang I

Naufal Rizkiyanto
Presidium Sidang II Presidium Sidang III

Qusyairi Wita Purnama sari

9
ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 1

Lambang KM UTM ini adalah terdiri dari lambang logo Universitas Trunojoyo Madura
dengan tulisan ‘KM UTM' di bawahnya.
Pasal 2

Atribut KM UTM ini adalah bendera berwarna dasar almamater Universitas Trunojoyo
Madura serta terdapat lambang dengan tulisan ‘KM UTM' dibawahnya.

BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 3

1. Mengajukan aspirasinya kepada DPM ditingkat fakultas dan universitas;

2. Diperjuangkan aspirasinya oleh DPM ditingkat fakultas dan universitas;

3. Mendapat kesempatan yang sama dalam KM UTM;

4. Mengkritisi kebijakan dan program-program KM UTM; dan

5. Mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh KM UTM.

Pasal 4

Kewajiban anggota KM UTM

1. Menjaga nama baik KM UTM dan civitas akademika UTM;

2. Patuh terhadap AD/ART yang berlaku dan pimpinan organisasi; dan

3. Mendukung kebijakan dan program-program KM UTM selama tidak bertentangan


dengan sifat, asas, dan kedudukan KM UTM.

1
BAB III

MASA KEANGGOTAAN

Pasal 5

Keanggotaan KM UTM berakhir jika:

1. Diwisuda menurut jenjang akademik yang ditempuhnya;

2. Berhenti atau diberhenrikan sebagai mahasiswa UTM; dan

3. Meninggal dunia.

BAB IV

HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KM UTM

Pasal 6

Hierarki peraturan perundang-undangan KM UTM yaitu :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UTM;

2. Ketetapan Kongres KM UTM;

3. Undang-Undang/Peraturan Pengganti Undang-undang selanjutnya disebut PERPU KM


UTM;

4. Peraturan Presiden Mahasiswa selanjutnya disebut PERPRES;

5. Peraturan yang dikeluarkan oleh DPM F disebut PERDA;

6. Peraturan Gubernur selanjutnya disebut PERGUB;

7. Peraturan Bupati selanjutnya PERBUP;dan

8. Peraturan yang tidak disebutkan dalam hirarki peraturan perundang-undangan merupakan


bagian yang tidak terpisahkan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan di atasnya.

BAB V
DPM KM UTM
Pasal 7
Pembentukan DPM KM UTM
1. Pemilihan DPM KM UTM dilakukan melalui pemilu mahasiswa;
2. Jumlah anggota DPM KM UTM maksimal sebanyak 35 orang dari masing-masing

2
fakutas dibagi secara proporsional;
3. Anggota DPM KM UTM adalah keterwakilan masing-masing Fakultas;

4. DPM KM UTM dilantik Rektor dan disahkan melalui keputusan Rektor; dan

5. Anggota DPM KM UTM disebut Legislator dengan masa jabatan selama satu periode
dan dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
Pasal 8
Keanggotaan
1. Syarat-syarat anggota DPM KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura secara administratif;

b. Tidak terkena sanksi akademik maupun sanksi organisasi KM UTM;

c. Bukan pengurus organisasi Eksekutif dan Yudikatif pada periode yang sama;

d. IPK minimal 2.75 untuk fakultas eksakta dan 3.00 untuk fakultas noneksakta;

e. Minimal semester 5(Lima); dan

f. Bagi anggota DPM KM UTM terpilih dilarang mengundurkan diri dikarenakan


tawaran jabatan lain kecuali menjadi pengurus harian organisasi yang lain.

2. Masa keanggotaan DPM KM UTM adalah 1 tahun terhitung setelah dilantik sampai
dengan pelantikan pengurus terpilih;

3. Kenggotaan hilang apabila:

a. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

b. Terbukti melanggar AD/ART KM UTM;

c. Mengajukan pengunduran diri secara tertulis;dan

d. Meninggal dunia.

4. Calon pengganti antar waktu untuk kursi DPM KM UTM diserahkan sepenuhnya kepada
ketua DPM KM UTM atas persetujuan rapat internal DPM KM UTM; dan

5. Anggota pengganti antar waktu, menyelesaikan masa kerja anggota yang diganti.

3
Pasal 9

Fungsi DPM KM UTM

DPM KM UTM mempunyai fungsi:

1 Legislasi, Advokasi, Controlling, dan Budgeting;

2 Sebagai pengontrol garis kebijakan organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas


Trunojoyo Madura.
Pasal 10

Tugas DPM KM UTM

DPM KM UTM mempunyai tugas:

1. Membuat undang-undang selama tidak bertentangan dengan AD/ART KM UTM;

2. Melaksanakan kongres dan musyawarah mahasiswa;

3. Memberikan pertimbangan kepada presiden mahasiswa dalam memberikan sanksi


organisasi;
4. Menerima atau menolak laporan pertanggung jawaban akhir tahun dari Presiden
Mahasiswa yang disampaikan dalam rapat paripurna DPM KM UTM;
5. Menerima dan memeriksa setiap pelapor pelanggaran AD/ART dan/atau peraturan KM
UTM lainnya;
6. DPM KM UTM mewakili mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura; dan
7. DPM KM UTM melaksanakan rapat koordinasi dengan badan kelengkapan KM UTM
minimal 1 kali dalam 1 periode.

Pasal 11

Wewenang DPM KM UTM


DPM KM UTM mempunyai wewenang:

1. Membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk melaksanakan prinsip dan
tujuan KM UTM;

2. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindak lanjuti aspirasi mahasiswa kepada


pejabat yang berwenang; dan

3. Melaksanakan Sidang Istimewa.

4
Pasal 12

Hak DPM KM UTM

DPM KM UTM mempunyai:

1. Hak interpelasi yaitu meminta keterangan kepada badan eksekutif mahasiswa mengenai
kebijakan yang penting dan strategis serta berdampak luas kepada seluruh mahasiswa;

2. Hak angket yaitu hak untuk menghimpun pendapat dalam menyikapi sebuah kebijakan;
dan

3. Hak menyatakan pendapat yaitu menyatakan pendapat atas semua kebijakan yang
dikeluarkan di KM UTM.

Pasal 13

Kewajiban DPM KM UTM


DPM KM UTM berkewajiban:

1. Mematuhi AD/ART serta segala peraturan KM UTM;

2. Mengawasi pelaksanaan asas, tujuan, fungsi dan tugas organisasi KM UTM;

3. DPM KM UTM wajib melantik DPM-F KM UTM pada masing-masing Fakultas;

4. Melimpahkan setiap laporan pelanggaran AD/ART kepada MKM KM UTM setelah


diperikasa; dan

5. Melimpahkan setiap laporan sengketa hasil pemilu raya kepada MKM KM UTM setelah
diperiksa.

Pasal 14

Pimpinan DPM KM UTM


1. Ketua DPM KM UTM diangkat oleh dan dari anggota DPM KM UTM melalui rapat
anggota;
2. Ketua DPM KM UTM dapat membentuk struktur kepengurusannya sesuai dengan
kebutuhan; dan
3. Ketua DPM KM UTM tidak diperkenankan rangkap jabatan pengurus harian organisasi
apapun.

5
BAB VI
PRESIDEN MAHASISWA DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA
Pasal 15
Persyaratan Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden mahasiswa

1. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

2. Hafal pancasila, lagu Indonesia raya dan Mars UTM;

3. IPK minimal 2.75 untuk fakultas eksakta dan 3.00 untuk fakultas noneksakta;

4. Minimal semester 5 (Lima);

5. Pernah menjadi pengurus organisasi internal kampus minimal 1periode;

6. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

7. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.

Pasal 16

Tugas, wewenang dan kewajiban Presiden Mahasiswa

1. Presiden mahasiswa bertugas mengkoordinasikan seluruh lembaga kemahasiswaan di


lingkungan KM UTM;
2. Presiden mahasiswa KM UTM adalah pelaksana ketetapan Kongres dan Muswa KM
UTM;

3. Presiden mahasiswa berwenang memberikan sanksi kepada;

a. Anggota KM UTM yang melanggar AD/ART dan peraturan lain setelah putusan dari
MKM KM UTM;
b. Lembaga kemahasiswaan yang melanggar AD/ART dan peraturan lain setelah ada
putusan dari MKM dengan Pertimbangan DPM KM UTM; dan
c. Presiden mahasiswa berwenang membuat keputusan yang dianggap perlu dalam
pelaksanaan GBHO.
4. Presiden mahasiswa wajib melaksanakan hasil kongres dan muswa KM UTM;
5. Presiden mahasiswa wajib mengetahui keberadaan lembaga kemahasiswaan
dilingkungan KM UTM; dan
6. Presiden mahasiswa wajib melantik ketua UKM KM UTM dan Gubernur BEM-F KM
UTM.

6
Pasal 17

Tugas, wewenang dan kewajiban Wakil Presiden Mahasiswa

1. Membantu Presiden Mahasiswa dalam melakukan kewajibannya bertugas;

2. Menggantikan Presiden Mahasiswa sampai habis waktunya jika presiden mahasiswa


meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatan
yang telah ditentukan;

3. Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah penanganan menyangkut


internal BEM KM;

4. Melakukan pengawasan oprasional kegiatan BEM KM; dan

5. Wakil presiden mahasiswa wajib melaksanakan hasil kongres dan muswa KM UTM.

Pasal 18

Presiden Mahasiwa dan Wakil Presiden Mahasiswa dilantik Rektor dan disahkan melalui
keputusan Rektor.

Pasal 19

Berahkirnya Masa Jabatan Presiden Mahasiswa Dan Wakil Presiden Mahasiswa

1. Sudah menjalani satu periode jabatan; dan

2. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura.

Pasal 20

Pemberhentian Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa

Presiden dan/atau wakil presiden Mahasiswa dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh
DPM KM setelah ada putusan MKM apabila:

a. Melanggar AD/ART;

b. Meninggal dunia;

c. Dibebas tugaskan melalui Sidang Istimewa;

d. Menjalani hukuman kriminalitas;

e. Cacat permanen yang tidak dapat melakukan kewajiban; dan

f. Tidak memenuhi syarat sebagai Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden


Mahasiswa.
7
BAB VII
BEM KM UTM
Pasal 21
Pembentukan BEM KM UTM
1. Struktur kabinet mahasiswa ditentukan oleh Presiden Mahasiswa dan dibantu Wakil
Presiden Mahasiswa; dan
2. Pengurus harian tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus harian organisasi
apapun.

Pasal 22

Tugas BEM KM UTM

1. BEM KM UTM mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang


bersifat penalaran, keilmuan dan jenjang kaderisasi tingkat atas;
2. BEM KM UTM bertugas meminta laporan keuangan seluruh lembaga kemahasiswaan di
tingkat universitas;
3. BEM KM UTM melaksanakan rapat koordinasi dengan badan kelengkapan KM UTM
minimal 1 kali dalam 1 periode; dan
4. BEM KM UTM bertugas meminta laporan keuangan seluruh lembaga kemahasiswaan di
tingkat universitas.
Pasal 23
Kewajiban BEM KM UTM
1. Melaksanakan segala ketetapan kongres KM UTM dan musyawarah mahasiswa;

2. Menjaga dan memelihara nama baik almamater KM UTM; dan

3. Mengutamakan aspirasi dari anggota KM UTM dalam membuat rencana kerja organisasi.
Pasal 24
Kepengurusan
1. BEM KM UTM terdiri atas seorang presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa
dengan dibantu oleh kementrian sesuaikan kebutuhan;
2. Jumlah anggota BEM KM UTM disusun menurut kebutuhan;

3. Masa jabatan presiden mahasiswa dan anggota BEM adalah satu periode kepengurusan;

4. Persyaratan anggota BEM KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

8
b. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

c. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.


5. Anggota BEM KM UTM dilantik Presiden Mahasiswa dan disahkan melalui keputusan
Presiden Mahasiswa.

BAB VIII

MAHKAMAH KONSTITUSI MAHASISWA KM UTM

Pasal 25

Pembentukan dan kedudukan


1. Pemilihan anggota hakim konstitusi MKM KM UTM dilakukan dengan cara:
a. Pendaftaran calon anggota hakim konstitusi MKM KM UTM; dan

b. Uji kelayakan yang dilakukan oleh DPM KM UTM.

2. MKM KM UTM mempunyai 9 (sembilan) anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
Rektor UTM setelah melalui Uji kelayakan;
3. Masa jabatan anggota MKM KM UTM selama 1 tahun terhitung setelah dilantik sampai
dengan pelantikan pengurus terpilih;

4. MKM KM UTM berkedudukan sebagai lembaga yudikatif kemahasiswaan di Universitas


Trunojoyo Madura; dan
5. Aturan pemilihan anggota MKM KM UTM lebih lanjut diatur melalui aturan tersendiri
yang dibuat oleh MKM KM UTM.
Pasal 26
Keanggotaan
1. Syarat-syarat anggota hakim konstitusi MKM KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

b. Tidak terkena sanksi akademis maupun sanksi organisasi KM UTM;

c. Telah melalui uji kelayakan yang dilakukan oleh DPM KM UTM;

d. Bukan pengurus organisasi eksekutif dan legislatif KM UTM; dan

e. Memahami AD/ART dan aturan lain KM UTM.

2. Keanggotaan hilang apabila:

9
a. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

b. Mengundurkan diri;

c. Terbukti melanggar AD/ART dan aturan lain KM UTM; dan

d. Meninggal dunia.

3. Ketua MKM KM UTM dipilih dari dan oleh anggota hakim konstitusi MKM KM UTM;

4. Pergantian antar waktu untuk anggota MKM KM UTM dipilih sesuai dengan mekanisme
yang ditentukan oleh anggota MKM KM UTM; dan
5. Anggota pengganti antar waktu menyelesaikan masa kerja anggota yang digantikan.

Pasal 27

Fungsi MKM KM UTM

1. MKM KM UTM mempunyai fungsi yudikatif;


2. MKM KM UTM melakukan pemeriksaan terhadap setiap pembentukan dan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh lembaga legislatif KM UTM dan
kemahasiswaan lainnya.
Pasal 28
Wewenang MKM KM UTM
1. Melakukan pengujian peraturan yang dibuat oleh lembaga legislatif KM UTM dan
lembaga kemahasiswaan lainnya terhadap AD/ART KM UTM;
2. Memeriksa dan memutus sengketa hasil pemilu raya KM UTM pada semua tingkatan;

3. Memeriksa dan memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga KM UTM;


4. Memeriksa dan memutus sengketa keanggotaan yang melanggar AD/ART KM UTM;
dan
5. Berwenang menyelenggarakan pemilihan calon hakim MKM yang baru.

Pasal 29

Kewajiban MKM KM UTM


1. Menaati AD/ART dan segala peraturan KM UTM;

2. Melaksanakan fungsi dan wewenang MKM KM UTM;

3. Menjaga nama baik organisasi KM UTM;

4. Mahkamah Konstitusi Mahasiswa wajib memberikan putusan atas pendapat DPM KM


UTM mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden
10
mahasiswa menurut AD/ART;

5. Mahkamah Konstitusi Mahasiswa wajib memberikan putusan atas pendapat DPM F KM


UTM mengenai dugaan pelanggaran oleh Gubernur mahasiswa dan/atau wakil Gubernur
mahasiswa menurut AD/ART; dan

6. Mahkamah Konstitusi Mahasiswa wajib memberikan putusan atas pendapat DPM F KM


UTM mengenai dugaan pelanggaran oleh Bupati mahasiswa dan/atau wakil Bupati
mahasiswa menurut AD/ART.

Pasal 30

Peraturan tentang hukum acara mahkamah konstitusi lebih lanjut diatur didalam peraturan
yang dibentuk oleh anggota hakim konstitusi MKM KM UTM.

BAB IX

UNIT KEGIATAN MAHASISWA KM UTM

Pasal 31

Pembentukan
1. Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas sepanjang ruang lingkup
kegiatannya yang mendukung pencapaian visi dan misi KM UTM;
2. Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan Ormawa yang
telah ada;
b. Mempunyai calon anggota dari lintas Fakultas minimal 50% dari jumlah fakultas, dan
dibuktikan dengan kartu tanda mahasiswa;
c. Mempunyai calon anggota minimal 100 mahasiswa untuk organisasi tingkat
universitas;
d. Mendapatkan pengesahan dari DPM KM UTM disetujui oleh Presiden Mahasiswa
serta Mendapat surat rekomendasi pendirian organisasi kemahasiswaan dari wakil
rektor di bidang kemahasiswaan;
e. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART dan tidak
melanggar AD/ART KM UTM;
f. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi;
g. Mempunyai rancangan program kerja;
h. Mempunyai pembimbing yang berstatus dosen UTM minimal 1 (Satu) orang;
11
i. Melaksanakan musyawarah anggota;
j. Menyampaikan visi dan misi UKM di hadapan Tim pertimbangan yang dibentuk
oleh DPM KM UTM dan Presiden Mahasiswa;
k. Mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran yang disediakan oleh DPM KM UTM;
dan
l. Semua Persyaratan dilampirkan dalam bentuk proposal.
3. Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah dinyatakan sah,
mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 32
Keanggotaan

Anggota UKM KM UTM adalah mahasiswa yang tercatat dan menjalani peraturan masa
penerimaan anggota baru yang diselenggarakan masing-masing UKM KM UTM.
Pasal 33
Kepengurusan

1. Kepengurusan UKM KM UTM merupakan hak otonomi UKM menurut peraturan


masing-masing UKM KM UTM;
2. Ketua UKM KM UTM dipilih oleh unit masing-masing melalui mekanisme dimasing-
masing unit; dan
3. Ketua UKM KM UTM bertanggung jawab terhadap anggota UKM KM UTM dan kepada
DPM KM serta BEM KM sebagai laporan.

Pasal 34

Peraturan UKM KM UTM tidak boleh bertentangan dengan AD/ART KM UTM dan hierarki
peraturan diatasnya.
Pasal 35

Hubungan dengan kabinet KM UTM


1. UKM KM UTM berada dibawah naungan BEM KM UTM; dan

2. UKM KM UTM mempunyai hubungan koordinatif dengan BEM KM UTM

Pasal 36

Pembentukan UKM KM UTM lebih lanjut diatur dalam Pedoman Pembentukan Organisasi
(PPO) peraturan Rektor tentang Keorganisasian Mahasiswa.

12
BAB X

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS

Pasal 37

Pembentukan DPM-F
1. Pemilihan DPM-F KM UTM dilakukan melalui pemilu mahasiswa tingkat Fakultas;

2. Jumlah kursi DPM-F KM UTM maksimal sebanyak 25 kursi; dan

3. Anggota DPM-F KM UTM adalah keterwakilan mahasiswa dari tingkat Prodi.


Pasal 38
Keanggotaan

1. Syarat-syarat anggota DPM-F KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;


b. Tidak terkena sanksi akademik maupun sanksi organisasi KM UTM;
c. Bukan pengurus organisasi Eksekutif dan Yudikatif pada periode yang sama;
d. IPK minimal 2.75 untuk fakultas eksakta dan 3.00 untuk fakultas noneksakta;
e. Minimal semester 3 (Tiga); dan
f. Bagi anggota DPM terpilih dilarang mengundurkan diri dikarenakan tawaran jabatan
lain kecuali menjadi pengurus harian organisasi yang lain.
2. Masa keangotaan DPM F KM UTM adalah 1 tahun terhitung setelah dilantik sampai
dengan pelantikan pengurus terpilih;

3. Keanggotaan hilang apabila:

a. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

b. Terbukti melanggar AD/ART dan peraturan lain; dan

c. Meninggal dunia.

4. Calon pengganti antar waktu untuk kursi DPM F KM UTM diserahkan sepenuhnya
kepada anggota DPM F KM UTM; dan
5. Calon pengganti antar waktu menyelesaikan masa kerja anggota yang digantikan.

Pasal 39

Fungsi DPM-F

DPM-F KM UTM mempunyai fungsi;

1 Legislasi, Advokasi, controlling, dan budgeting;


13
2 Sebagai pengontrol garis kebijakan organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas.

Pasal 40

Tugas DPM-F
1. Membuat Peraturan lembaga mahasiswa tingkat fakultas (Peraturan Daerah) selama tidak
bertentangan dengan peraturan diatasnya;
2. Melaksanakan musyawarah mahasiswa tingkat fakultas;

3. Memberikan pertimbangan kepada Gubernur BEM Fakultas dalam memberikan sanksi


organisasi;
4. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban akhir tahun dari Gubernur BEM- F
KM UTM yang disampaikan dalam rapat paripurna DPM-F KM UTM;
5. Menerima dan memeriksa setiap pelapor pelanggaran peraturan lembaga mahasiswa
tingkat fakultas;
6. DPM F KM UTM mewakili mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di tingkat
fakultas; dan
7. DPMF KM UTM melaksanakan rapat koordinasi dengan badan kelengkapan di tingkat
fakultas minimal 1 kali dalam 1 periode.
Pasal 41
Wewenang DPM-F KM UTM
1. Membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk melaksanakan prinsip dan
tujuan KM UTM; dan
2. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa di tingkat
fakultas kepada pejabat yang berwenang.
Pasal 42

Hak DPM-F KM UTM


DPM-F KM UTM mempunyai hak:

1. Hak interpelasi yaitu meminta keterangan kepada badan eksekutif mahasiswa mengenai
kebijakan yang penting dan strategis serta berdampak luas kepada seluruh mahasiswa di
tingkat fakultas;

2. Hak angket yaitu hak untuk menghimpun pendapat dalam menyikapi sebuah kebijakan;
dan

3. Hak menyatakan pendapat yaitu menyatakan pendapat atas semua kebijakan yang
dikeluarkan di KM UTM tingkat fakultas.

14
Pasal 43

Kewajiban DPM-F KM UTM


1. Berkewajiban mentaati AD/ART serta segala peraturan KM UTM;

2. Berkewajiban mengawasi pelaksanaan asas, tujuan, fungsi dan tugas organisasi KM


UTM ditingkat fakultas;
3. Melimpahkan setiap laporan pelanggaran AD/ART kepada MKM KM UTM setelah
melalui DPM KM UTM; dan
4. Melimpahkan setiap laporan sengketa hasil pemilu raya kepada MKM KM UTM.

Pasal 44

Pimpinan DPM-F
1. Ketua DPM-F KM UTM diangkat oleh dan dari anggota DPM-F KM UTM melalui rapat
Anggota;
2. Ketua DPM-F KM UTM dapat membentuk struktur kepengurusannya sesuai dengan
kebutuhan; dan
3. Ketua DPM-F KM UTM tidak diperkenankan rangkap jabatan pengurus harian organisasi
apapun.

BAB XI
GUBERNUR MAHASISWA DAN WAKIL GUBERNUR MAHASISWA
Pasal 45
Persyaratan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa

1. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

2. Hafal pancasila, lagu Indonesia raya dan Mars UTM;

3. IPK minimal 2.75 untuk fakultas eksakta dan 3.00 untuk fakultas noneksakta;

4. Minimal semester 3 (Tiga);

5. Pernah menjadi pengurus organisasi internal kampus minimal 1periode;

6. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

7. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.

15
Pasal 46

Tugas, wewenang dan kewajiban Gubernur Mahasiswa

1. Gubernur bertugas mengkoordinasikan seluruh lembaga kemahasiswaan dilingkungan


fakultas;
2. Gubernur KM UTM adalah pelaksana ketetapan Muswa fakultas;

3. Gubernur wajib mengetahui keberadaan lembaga kemahasiswaan dilingkungan fakultas;

4. Gubernur wajib melantik ketua UKM F KM UTM, Ketua dan wakil ketua HMP KM
UTM; dan

5. Gubernur fakultas bertanggungjawab kepada seluruh komponen mahasiswa dimasing-


masing fakultas melalui musyawarah mahasiswa fakultas.

Pasal 47

Tugas, wewenang dan kewajiban Wakil Gubernur Mahasiswa

1. Membantu Gubernur mahasiswa dalam melakukan kewajiban tugasnya:

2. Menggantikan Gubernur mahasiswa sampai habis waktunya jika gubernur meninggal


dunia, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatan yang telah
ditentukan;

3. Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah penanganan menyangkut


internal BEM F;

4. Melakukan pengawasan oprasional kegiatan BEM F; dan

5. Wakil Gubernur mahasiswa wajib melaksanakan hasil muswa Fakultas.

Pasal 48

Gubernur Mahasiwa dan Wakil Gubernur Mahasiswa dilantik oleh Presiden Mahasiswa dan
disahkan melalui keputusan Dekan.

Pasal 49

Berakhirnya Masa Jabatan Gubernur Mahasiswa Dan Wakil Gubernur Mahasiswa

1. Sudah menjalani satu periode jabatan;

2. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

3. Meninggal dunia;
16
4. Dibebas tugaskan melalui Muswa;

5. Menjalani hukuman kriminalitas; dan

6. Cacat permanen yang tidak dapat melakukan kewajiban.

BAB XII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KM UTM
Pasal 50
Pembentukan BEM F KM UTM
1. Struktur BEM F KM UTM ditentukan oleh Gubernur Mahasiswa; dan
2. Pengurus harian tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus harian organisasi
apapun.
Pasal 51
Tugas, wewenang dan kewajiban BEM-F KM UTM

1. BEM-F KM UTM mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang


bersifat penalaran, keilmuan dan Jenjang Kaderisasi Tingkat Menengah;
2. BEM-F KM UTM bertugas untuk melakukan control terhadap setiap kebijakan di
internal dan eksternal Fakultas;
3. BEM-F KM UTM berkewajiban membuat program kerja;

4. BEM-F KM UTM berkewajiban mentaati AD/ART KM UTM dan Peraturan Daerah yang
disahkan DPM F KM UTM;

5. BEM F KM UTM berkewajiabn menaatin Peraturan Fakultas yang disahkan pada saat
musyawarah mahasiswa selanjutnya disebut MUSWA;

6. BEM-F KM UTM berkewajiban menjadi katalisator pengembangan keilmuan ditingkat


fakultas;

7. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa; dan

8. Menjaga nama baik almamater KM UTM.


Pasal 52
Kepengurusan
1. BEM F KM UTM terdiri atas seorang gubernur mahasiswa dan wakil gubernur
mahasiswa dengan dibantu oleh Departemen sesuai kebutuhan;
2. Kepengurusan BEM-F KM UTM merupakan hak otonomi BEM-F KM UTM menurut
peraturan masing-masing BEM fakultas;
17
3. Jumlah anggota BEM F KM UTM disusun menurut kebutuhan; dan
4. Persyaratan anggota BEM F KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

b. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

c. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.

Pasal 53

Kedudukan
1. BEM F KM UTM berkedudukan ditingkat fakultas di Universitas Trunojoyo Madura;
dan

2. BEM F KM UTM merupakan badan kelengkapan organisasi KM UTM.


Pasal 54
Keanggotaan
Anggota BEM F KM UTM adalah seluruh mahasiswa dimasing-masing fakultas.

Pasal 55

BEM F KM UTM mempunyai hak otonomi ditingkat fakultas.

Pasal 56

Hubungan
1. BEM F KM UTM memiliki hubungan koordinatif dengan kabinet KM UTM;

2. BEM F KM UTM memiliki hubungan koordinatif dengan Lembaga Kemahasiswaan


Universitas;
3. BEM F KM UTM memiliki hubungan koordinatif dengan Lembaga Kemahasiswaan
ditingkat Fakultas;
4. BEM F KM UTM memiliki hubungan kemitraan dengan pimpinan Fakultas;
5. Untuk kegiatan internal BEM F KM UTM memiliki otonomi sedangkan untuk kegiatan
eksternal yang membawa nama Universitas Trunojoyo Madura harus mengetahui DPM F
KM UTM dan kabinet KM UTM;
6. Pelaksanaan kegiatan yang terpusat yang dilaksanakan oleh kabinet, BEM F KM UTM
harus berada dibawah koordinasi kabinet KM UTM; dan
7. BEM-F KM UTM berada dibawah naungan Kabinet KM UTM.

18
BAB XIII
BUPATI MAHASISWA DAN WAKIL BUPATI MAHASISWA
Pasal 57
Persyaratan Calon Bupati Mahasiswa dan Wakil Bupati Mahasiswa

1. Mahasiswa aktif prodi Universitas Trunojoyo Madura;

2. Hafal pancasila, lagu Indonesia raya dan MarsUTM;

3. IPK minimal 2.75 untuk fakultas eksakta dan 3.00 untuk fakultas non eksakta;

4. Minimal semester 3 (Tiga) untuk Bupati dan semester 1 (satu) untuk Wakil Bupati;

5. Pernah menjadi pengurus organisasi internal kampus minimal 1 periode;

6. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

7. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.

Pasal 58

Tugas, wewenang dan kewajiban Bupati Mahasiswa


1. Bupati Mahasiswa adalah pelaksana ketetapan Muswa Prodi; dan
2. Bupati Mahasiswa bertanggung jawab kepada seluruh komponen mahasiswa dimasing-
masing prodi melalui musyawarah mahasiswa prodi.

Pasal 59

Tugas, wewenang dan kewajiban Wakil Bupati Mahasiswa

1. Membantu Bupati mahasiswa dalam melakukan kewajibannya bertugas;

2. Menggantikan Bupati mahasiswa sampai habis waktunya jika bupati meninggal dunia,
berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatan yang telah
ditentukan;

3. Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah penanganan menyangkut


internal HMP;

4. Melakukan pengawasan oprasional kegiatan HMP; dan

5. Wakil Bupati Mahasiswa wajib melaksanakan hasil muswa Prodi.

Pasal 60

Bupati Mahasiwa dan Wakil Bupati Mahasiswa dilantik oleh Gubernur Mahasiswa dan

19
disahkan melalui keputusan Ketua Prodi

Pasal 61

Berahkirnya Masa Jabatan Bupati Mahasiswa Dan Wakil Bupati Mahasiswa

1. Sudah menjalani satu periode jabatan;

2. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

3. Meninggal dunia;

4. Dibebas tugaskan melalui sidang istimewa;

5. Menjalani hukuman kriminalitas; dan

6. Cacat permanen yang tidak dapat melakukan kewajiban.

BAB XIV

HIMPUNAN MAHASISWA PRODI (HMP) KM UTM

Pasal 62

Kedudukan

HMP KM UTM berkedudukan ditingkat Prodi pada Universitas Trunojoyo Madura.

Pasal 63

Keanggotaan
Anggota HMP adalah mahasiswa yang aktif ditingkatan Prodi dan terdaftar pada Prodi
tersebut.

Pasal 64

Kepengurusan
1. Bupati dan wakil bupati mahasiswa dipilih oleh anggota HMP KM UTM dimasing-
masing Prodi melalui pemilu raya ditingkat Fakultas;
2. Bupati mahasiswa bertanggung jawab terhadap anggota HMP;
3. Kepengurusan HMP KM UTM merupakan hak otonomi HMP KM UTM menurut
peraturan masing-masing HMP;
4. Jumlah anggota HMP KM UTM disusun menurut kebutuhan; dan
5. Persyaratan anggota HMP KM UTM:

a. Mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura;

20
b. Mahasiswa aktif masing-masing prodi maksimal semester 5 (Lima);

c. Tidak terkena sanksi akademik maupun organisasi KM UTM; dan

d. Tidak rangkap jabatan dalam struktur organisasi intra kampus.

Pasal 65

HMP KM UTM mempunyai hak otonomi ditingkat Prodi.

Pasal 66

Hubungan
1. HMP KM UTM memiliki hubungan koordinatif dengan kabinet KM UTM melalui BEM
F KM UTM;
2. Untuk kegiatan internal kampus, HMP KM UTM memiliki kewenangan tersendiri
sedangkan untuk kegiatan eksternal kampus yang membawa nama Universitas Trunojoyo
Madura harus mengetahui DPM F KM UTM dan BEM F KM UTM; dan
3. Melaksanakan kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh HMP KM UTM yang berada
dibawah koordinasi BEM F KM UTM.
Pasal 67

Tugas, wewenang dan kewajiban HMP

1. HMP KM UTM mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang


bersifat penalaran, keilmuan dan jenjang kaderisasi tingkat Dasar;
2. HMP KM UTM berwenang membuat program kerja;

3. HMP KM UTM berkewajiban mentaati AD/ART KM UTM, Peraturan Daerah dan


ketetapan MUSWA Prodi;

4. HMP KM UTM berkewajiban menjadi katalisator pengembangan keilmuan ditingkat


Prodi;

5. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa di tingkat Prodi;dan

6. Menjaga nama baik almamater KM UTM.

21
BAB XV
UKM F KM UTM
Pasal 68
Pembentukan
1. Pendirian UKM F KM UTM hanya dimungkinkan sepanjang ruang lingkup kegiatannya
mendukung pencapaian tujuan, visi dan misi KM UTM;
2. Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan tidak sama atau tidak sejenis dengan kegiatan organisasi
kemahasiswaan yang telah ada di Fakultas masing-masing;
b. Mempunyai calon anggota lintas Jurusan/Program Studi 50 % yang dinyatakan
dengan tanda tangan seluruh calon anggota dan dilampiri Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM);
c. Memiliki jumlah anggota terdaftar sebanyak 75 mahasiswa;
d. Mendapatkan pengesahan dari DPM F KM UTM disetujui oleh Gubernur dan
mendapatkan rekomendasi pembentukan organisasi kemahasiswaan yang
dikeluarkan oleh wakil dekan di bidang kemahasiswaan;
e. Mempunyai peraturan dan tata tertib organisasi dalam bentuk AD dan ART;
f. Dilengkapi dengan susunan pengurus dan struktur organisasi;
g. Mempunyai rancangan program kerja;
h. Mempunyai pembimbing yang berstatus dosen UTM minimal 1 (satu) orang;
i. Melaksankan musyawarah anggota;
j. Menyampaikan visi dan misi UKM di hadapan Tim pertimbangan yang dibentuk
oleh DPM F KM UTM dan Gubernur;
k. Mengisi dan melengkapi formulir yang disediakan oleh DPM F KM UTM; dan
l. Semua Persyaratan dilampirkan dalam bentuk proposal.
3. Organisasi yang telah memenuhi dan melengkapi persyaratan, serta telah dinyatakan sah,
mempunyai hak dan kewajiban yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 69

Kedudukan

UKM F KM UTM berkedudukan ditingkat fakultas di Universitas Trunojoyo Madura.

22
Pasal 70

Keanggotaan
Anggota UKM F KM UTM merupakan mahasiswa di tingkat fakultas dimana UKM F KM
UTM berada yang telah menjalani masa penerimaan anggota baru yang diselenggarakan oleh
UKM F KM UTM.

Pasal 71

Kepengurusan
1. Kepengurusan UKM F KM UTM merupakan hak otonomi UKM F KM UTM menurut
peraturan masing-masing;
2. Ketua UKM F KM UTM dipilih oleh anggota UKM F KM UTM sesuai mekanisme
dimasing-masing UKM F KM UTM; dan
3. Ketua UKM F KM UTM bertanggung jawab kepada anggota UKM F KM UTM, BEM F
KM UTM dan mengetahui DPM F KM UTM.

Pasal 72

UKM F KM UTM KM UTM mempunyai hak otonomi ditingkat fakultas dibawah koordinasi
BEM F KM UTM.
BAB XVI
PENCABUTAN DAN PEMBEKUAN
Pasal 73
1. Presiden Mahasiswa berhak mencabut hak organisasi di tingkat universitas dan fakultas
dengan persetujuan DPM KM UTM apabila terbukti:

a. Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban pelaksanaan proses


pendidikan serta hal-hal lain yang merugikan AD/ART KMUTM;
b. Melakukan kegiatan ilegal atau kegiatan yang tidak mendapat izin dari yang
berwenang;
c. Melanggar ketentuan dan Perundang-undangan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Peraturan Rektor dan AD/ART KM UTM serta peraturan heirarki lainnya;
dan
d. Tidak mencetak prestasi selama satu periode kepengurusan.
2. Presiden Mahasiswa berhak membekukan organisasi di tingkat universitas dan fakultas
dengan persetujuan DPM KM UTM apabila terbukti:
a. Melanggar AD/ART KM UTM; dan
b. Tidak melakukan aktivitas selama satu periode kepengurusan berjalan.
23
BAB XVII
PEMILU MAHASISWA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Pasal 74
Pemilu Mahasiswa

Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut Pemilu Mahasiswa dilakukan untuk
memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, DPM KM, Gubernur dan wakil
Gubernur, DPM F dan Bupati dan wakil bupati KM UTM
1. Pemilu Mahasiswa dilaksanakan untuk memilih anggota DPM KM UTM dan DPM-F
KM UTM, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa UTM, Gubernur dan
wakil Gubernur dan Bupati dan wakil bupati KM UTM dari unsur mahasiswa;

2. Pemilu Mahasiswa diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (yang


selanjutnya disebut KPUM) yang bersifat sementara dan mandiri;

3. KPUM Universitas dibentuk melalui panitia seleksi oleh DPM KM UTM dan disetujui
Presiden Mahasiswa UTM;
4. KPUM Fakultas dibentuk melalui panitia seleksi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas disetujui Gubernur;

5. Pemilu Mahasiswa dilaksanakan satu kali dalam satu periode atau lebih tepatnya pada
akhir periode kepengurusan KM UTM;
6. Pemilu Mahasiswa merupakan bagian dari mewujudkan kedaulatan mahasiswa;

7. Penyelenggaraan Pemilu Mahasiswa menjadi tanggung jawab DPM KM UTM di tingkat


universitas, DPM- F KM UTM di tingkat fakultas; dan
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemilu Mahasiswa diatur dengan Peraturan Pemilu.

Pasal 75

Pembentukan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa


1. KPUM Universitas dibentuk melalui panitia seleksi oleh DPM KM UTM dan disetujui
Presiden Mahasiswa UTM; dan
2. KPUM Fakultas dibentuk melalui panitia seleksi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas disetujui Gubernur.
Pasal 76
Tugas Dan Wewenang KPUM
1. KPUM bertugas menyelenggarakan pemilu mahasiswa; dan
2. KPUM memiliki wewenang untuk membuat peraturan pelaksana pemilu di masing-
masing tingkatan.
24
BAB XVIII

KONGRES & MUSWA KM UTM

Pasal 77

1. Kongres KM UTM:

a. Kongres dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali oleh DPM KM UTM; dan

b. Kongres mempunyai wewenang membahas dan mengesahkan AD/ART, GBHO, PO,


dan Pembentukan peraturan-peraturan lain.
2. Musyawarah Mahasiswa:

a. Muswa dilaksanakan tiap 1(satu) periode;

b. Muswa dilaksanakan oleh panitia muswa yang terdiri dari anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa;

c. Muswa mempunyai wewenang membahas dan mengesahkan APBO dan


Rekomendasi;

d. LPJ Presiden Mahasiswa disahkan oleh DPM KM UTM; dan

e. LPJ DPM KM UTM disahkan oleh anggota DPM KM UTM.

3. Musyawarah Mahasiswa Fakultas:

a. Muswa Fakultas dilaksanakan tiap 1 (satu) priode;


b. Muswa Fakultas dilaksanakan oleh panitia Muswa Fakultas yang terdiri dari anggota
DPM F KM UTM;
c. Muswa Fakultas mempunyai wewenang membahas dan mengesahkan APBO dan
Rekomendasi;
d. LPJ Gubernur disahkan oleh DPM F KM UTM;dan
e. LPJ DPM F KM UTM disahkan oleh anggota DPM F KM UTM.
4. Musyawarah Mahasiswa Prodi:
a. Muswa Prodi diadakan tiap 1(satu) periode;
b. Muswa Prodi dilaksanakan oleh panitia Muswa prodi yang dipilih oleh DPM-F KM
UTM; dan
c. Muswa Prodi mempunyai wewenang untuk mengesahkan LPJ Bupati.

25
Pasal 78

Peserta Kongres, dan Muswa KM UTM

1. Peserta Kongres adalah anggota DPM KM UTM dan delegasi dari pengurus KM UTM
yang mekanismenya akan diatur oleh DPM KM UTM;

2. Peserta Muswa tingkat universitas adalah anggota DPM KM UTM dan delegasi dari
pengurus KM UTM tingkat Universitas Trunojoyo Madura mekanismenya akan diatur
oleh DPM KM UTM;

3. Peserta Muswa Fakultas adalah anggota DPM F KM UTM dan delegasi dari pengurus
Ormawa tingkat Fakultas mekanismenya akan diatur oleh DPM F KM UTM; dan

4. Peserta Muswa Prodi adalah perwakilan dari masing-masing kelas tingkat Prodi
mekanismenya akan diatur oleh DPM F KM UTM.

BAB XIX
SIDANG ISTIMEWA
Sidang Istimewa di Tingkat Universitas
Pasal 79
1. Sidang Istimewa adalah sidang dilaksanakan oleh DPM KM dalam hal-hal yang bersifat
mendesak; dan
2. Sidang yang sebagaimana disebutkan ayat 1 dilaksanakan untuk:
a. Pemberhentian Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahawsiswa atas
putusan MKM KM; dan
b. Penetapan Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa penganti.
Pasal 80

1. Kewenangan Sidang Istimewa adalah:


a. Melakukan mekanisme referendum pemberhentian Presiden Mahasiswa dan/atau
Wakil Presiden Mahasiswa; dan
b. Mengangkat pejabat sementara Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden
Mahasiswa, yang dipilih oleh anggota DPM KM UTM.
2. Sidang Istimewa dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota
DPM KM UTM menggunakan hak pilihnya untuk menyetujui adanya Sidang istimewa;
dan

3. Keputusan atas pemberhentian Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa

26
harus diambil dalam Sidang Istimewa yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari
jumlah anggota DPM KM UTM dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota DPM KM UTM yang hadir, setelah Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil
Presiden Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang
Istimewa.
Sidang Istimewa di Tingkat Fakultas
Pasal 81
1. Sidang Istimewa di Tingkat Fakultas adalah sidang yang dilaksanakan oleh DPM-F KM
UTM dalam hal-hal yang bersifat mendesak; dan
2. Sidang yang sebagaimana disebutkan ayat 1 dilaksanakan untuk:
a. Pemberhentian Gubernur Mahasiswa dan/atau Wakil Gubernur Mahasiswa, Bupati
Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa atas putusan MKM KM; dan
b. Penetapan Gubernur Mahasiswa dan/atau Wakil Gubernur Mahasiswa, Bupati
Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa penganti.
Pasal 82

1. Kewenangan Sidang Istimewa di Tingkat Fakultas adalah:


a. Melakukan mekanisme referendum pemberhentian Gubernur Mahasiswa dan/atau
Wakil Gubernur Mahasiswa, Bupati Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa;
dan
b. Mengangkat pejabat sementara Gubernur Mahasiswa dan/atau Wakil Gubernur
Mahasiswa, Bupati Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa , yang dipilih oleh
anggota DPM-F KM UTM.
2. Sidang Istimewa dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota
DPM-F KM UTM menggunakan hak pilihnya untuk menyetujui adanya Sidang istimewa;
dan
3. Keputusan atas pemberhentian Gubernur Mahasiswa dan/atau Wakil Gubernur
Mahasiswa, Bupati Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa harus diambil dalam
Sidang Istimewa yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota DPM-F
KM UTM dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPM-F KM
UTM yang hadir, setelah Gubernur Mahasiswa dan/atau Wakil Gubernur Mahasiswa,
Bupati Mahasiswa dan/atau Wakil Bupati Mahasiswa diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan dalam Sidang Istimewa.

27
BAB XX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 83
1. Usul perubahan pasal-pasal AD/ART KM UTM hanya dapat dilakukan dalam Kongres
KM UTM;
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal AD/ART KM UTM diajukan secara lisan dan/atau
tulisan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya;
dan
3. Untuk mengubah pasal-pasal AD/ART KM UTM, usulan harus disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari peserta penuh Kongres KM UTM yang hadir.

BAB XXI

ATURAN PERALIHAN
Pasal 84

Ketentuan yang sudah ada masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ART KM
UTM.

28
BAB XXII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 85

1. Hal-hal yang belum diatur dalam ART akan diatur dalam peraturan perundang- undangan
yang lainnya.
2. ART KM UTM ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bangkalan
Pada tanggal : 28 Agustus 2021
Waktu : 14.53 WIB

PIMPINAN SIDANG KONGRES XI KM UTM

Presidium Sidang I

Naufal Rizkiyanto
Presidium Sidang II Presidium Sidang III

Qusyairi Wita Purnama Sari

29
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I

PENDAHULUAN

Pasal 1

Pengertian
1. GBHO KM UTM adalah pedoman pelaksanaan progam kerja sebagai pernyataan
kehendak mahasiswa Universitas Trunojoyo yang hakekatnya merupakan suatu pola
umum progam kerja yang ditetapkan dalam kongres KM UTM; dan
2. Pola umum progam kerja tersebut merupakan progam kegiatan yang menyeluruh, terarah,
terpadu dan berkesinambungan.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Maksud ditetapkannya GBHO KM UTM adalah:

a. Sebagai pedoman pengurus KM UTM dalam menyusun rencana progam kerja; dan

b. Sebagai saran untuk meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa Universitas


Trunojoyo madura.
2. Tujuan ditetapkannya GBHO KM UTM adalah:

a. Meningkatkan kemampuan berfikir dalam bertindak kritis dan analisis terhadap


permasalahan internal dan eksternal; dan
b. Meningkatkan budaya ilmiah pada mahasiswa Universitas trunojoyo madura untuk
membangun landasan kehidupan bangsa Indonesia yang madani.
Pasal 3
Landasan
GBHO disusun berdasarkan Tri Dharma perguruan tinggi dan AD/ART KM UTM.

Pasal 4

Pokok-pokok penyusunan dan penjabaran GBHO KM UTM untuk meberikan gambaran


tujuan yang diinginkan, maka GBHO KM UTM perlu disusun dan dituangkan dalam progam
kerja KM UTM secara sistematis yaitu pola kerja KM UTM satu periode kepengurusan.

1
BAB II

POLA UMUM PROGAM KERJA KM UTM

Pasal 5

Modal Dasar Pengembangan KM UTM

Modal dasar kegiatan KM UTM:

1. Modal rohaniyah dan mental yaitu kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa;

2. Karakteristik mahasiswa yaitu insan akademis yang bersifat intelektual kritis, analisis dan
sistematis; dan
3. Potensi efektif KM UTM adalah segala sesuatu yang bersifat potensi dan produktifitas
yang dimiliki perlu diolah dan dikembangkan.
Pasal 6

Wawasan Pengembangan KM UTM

1. Pengembangan KM UTM harus mampu membina watak dan moral yang luhur serta
bertanggung jawab; dan
2. Pengembangan KM UTM harus memiliki ciri kemandirian, baik dalam ide dialektika
wacana pengembangan progam kegiatan, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kemahasiswaan dalam pelaksanaan dan administrasi.

BAB III
PEDOMAN KEGIATAN
Pasal 7
Pendahuluan
Suatu organisasi kemahasiswaan harus tumbuh dan berkembang dengan mengikuti
perkembangan dan mampu menjawab permasalahan yang ada.
Pasal 8
Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan KM UTM merupakan penjabaran dari ketetapan kongres KM UTM;

2. Kegiatan KM UTM bersifat:

a. Konsolidasi yaitu adanya koordinasi internal dengan seluruh badan kelengkapan KM


UTM, hubungan yang terjalin bersifat koordinatif yang berdasarkan kepentingan

2
bersama KM UTM; dan

b. Rekomendasi yaitu adanya pernyataan tertulis atas dasar kepedulian terhadap


berbagai permasalahan yang terjadi di internal maupun eksternal kampus.
Pasal 9

Lingkungan Penyelenggaraan Kegiatan

1. Internal adalah pelaksanaan progam kemahasiswaan di Universitas Trunojoyo Madura


yang dibawahi oleh Kabinet KM UTM; dan
2. Eksternal adalah pelaksanaan progam kemahasiwaan yang diselenggarakan diluar
Universitas Trunojoyo Madura dengan mengetahui Kabinet KM UTM.
Pasal 10
Mandat
1. BEM KM UTM memberikan mandat kepada organisasi kemahasiswaan yang
dibawahinya dan/atau perseorangan dan/atau kepanitiaan tertentu untuk melaksanakan
kegiatan;

2. BEM F KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu dan/atau perseorangan


dan/atau organisasi kemahasiswaan yang dibawahi untuk melaksanakan kegiatan
ditingkat fakultas;
3. DPM KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu untuk melaksanakan
kegiatan dilingkupnya;
4. DPM F KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu untuk melaksanakan
kegiatan dilingkupnya;
5. HMP KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu dan/atau perseorangan
untuk melaksanakan kegiatan ditingkat prodi;
6. UKM KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu dan/atau perseorangan
untuk melaksanakan kegiatan ditingkatan UKM; dan
7. UKM F KM UTM memberikan mandat kepada panitia tertentu dan/atau perseorangan
untuk melaksanakan kegiatan ditingkatan UKM F.
Pasal 11
Laporan Kegiatan
1. Laporan kegiatan yang dilaporkan selambat-lambatnya setelah pelaksanaan kegiatan
berisi laporan hasil kegiatantersebut; dan
2. Laporan paripurna adalah laporan yang disampaikan pada akhir kepengurusan yang berisi
prestasi sekurang-kurangnya laporan kegiatan, kondisi umum organisasi dan evaluasi

3
kegiatan yang disampaikan oleh:
a. Presiden yang dibantu kabinet memberikan laporan pertanggung jawaban yang
disampaikan dalam laporan paripurna baik secara lisan maupun tulisan didepan DPM
KM UTM sekaligus merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan mandat;
b. DPM KM memberikan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan dalam
laporan paripurna baik secara lisan maupun tulisan didepan Anggotanya;
c. MKM memberikan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan dalam laporan
paripurna baik secara lisan maupun tertulis kepada PRESMA, DPM dan Wakil
Rektor bidang kemahasiswaan;
d. GUBERNUR memberikan laporan pertanggung jawaban didepan DPM F atas
kegiatan yang dilakukan dalam satu periode kepengurusan;
e. DPM KM UTM dan DPM F KM UTM memerikan laporan pertanggung jawaban
yang disampaikan dalam laporan paripurna baik secara lisan maupun tulisan didepan
anggotanya sesuai dengan lingkupnya;

f. Ketua UKM KM UTM memberikan laporan pertanggung jawaban di depan BEM


KM UTM dan anggota UKM KM UTM atas kegiatan yang dilakukan dalam satu
periode kepengurusan sesuai dengan lingkupnya;

g. Ketua UKM F KM UTM memberikan laporan pertanggung jawaban di depan BEM-


F KM UTM dan anggota UKM F KM UTM atas kegiatan yang dilakukan dalam
satu periode kepengurusan sesuai dengan lingkupnya; dan
h. Ketua HMP Memberikan Laporan Pertanggung Jawaban yang disampaikan dalam
laporan paripurna baik secara lisan maupun tulisan didepan Muswa Jurusan atas
kegiatan yang dilakukan dalam satu Periode kepengurusan.
Pasal 12
Lembar Pengesahan
1. Untuk kegiatan ditingkat universitas harus ditandatangani Ketua Umum, Ketua
Pelaksana, dengan mengetahui Presma, DPM KM UTM, Pembina di orgasisasi masing-
masing, dan wakil rektor dibidang kemahasiswaan tanpa surat rekomendasi presma;
2. Untuk kegiatan BEM KM UTM harus ditandatangani Presma, Ketua Pelaksana, dengan
mengetahui DPM KM, Pembina dan wakil rektor dibidang kemahasiswaan;
3. Untuk kegiatan DPM KM harus ditandatangani Ketua Pelaksana, Ketua Umum dengan
mengetahui pembina dan wakil rektor dibidang kemahasiswaan;
4. Untuk kegiatan ditingkat fakultas harus ditandatangani Ketua Umum, Ketua Pelaksana,

4
dengan mengetahui Gubernur, DPM F, pembina dan wakil dekan dibidang
kemahasiswaan
5. Untuk kegiatan BEM F harus ditandatangani Gubernur, Ketua Pelaksana, dan mengetahui
DPM F, pembina dan wakil dekan dibidang kemahasiswaan; dan
6. Untuk kegiatan DPM F harus ditandatangani Ketua Pelaksana, Ketua Umum dan
mengetahui pembina dan wakil dekan dibidang kemahasiswaan.

BAB IV
KEUANGAN
Pasal 13
Sumber Dana Organisasi
Sumber dana organisasi berasal dari:

1. Dana Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut dana DIPA;

2. Subsidi Universitas Trunojoyo madura;

3. Sumbangan yang sah, tidak mengikat dan tidak melanggar AD/ART KM UTM; dan

4. Usaha-usaha lain yang tidak melanggar AD/ART KM UTM.

5
BAB V

PENUTUP

Pasal 14

Hal-hal yang belum diatur dalam GBHO akan diatur kemudian dalam ketentuan yang
dikeluarkan oleh DPM KM UTM sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.

Ditetapkan di : Bangkalan
Pada tanggal : 28 Agustus 2021
Waktu : 15.15 WIB

PIMPINAN SIDANG KONGRES XI KM UTM


Presidium Sidang 1

Naufal Rizkiyanti
Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3

Qusyairi Wita Purnama sari

6
PERATURAN ORGANISASI
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Anggaran Dasar/Anggara Rumah Tangga yang selanjutnya disebut dengan AD/ART
adalah pedoman yang memuat peraturan bagi anggota organisasi dalam menjalankan
kegiatan organisasi;
2. Garis Besar Haluan Organisasi yang selanjutnya disebut dengan GBHO adalah pedoman
pelaksanaan progam kerja sebagai peryataan kehendak mahasiswa Universitas Trunojoyo
yang hakekatnya merupakan suatu pola umum progam kerja yang ditetapkan dalam
kongres KM UTM;
3. Peraturan Organisasi adalah ketentuan mengenai tertib administrasi dalam
penyelenggaraan organisasi yang meliputi tertib kesekretariatan dan atribut organisasi
yang berlaku tunggal untuk seluruh Organisasi Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura yang selanjutnya disingkat ORMAWA KM UTM;
4. Kongres adalah pertemuan yang dilakukan tiga tahun sekali dengan membahas dan
mengesahkan AD/ART, GBHO, dan PO;
5. Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan adalah pimpinan dan penanggung jawab utama
terselenggaranya kegiatan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura;
6. Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan adalah pemimpin dan penanggung jawab atas
terselenggaranya kegiatan tingkat Fakultas di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura;
7. Ketua Program Studi adalah pemimpin dan penanggung jawab tertinggi Program Studi
tingkat fakultas yang ada di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura;
8. Bagian Administrasi Kemahasiswaan adalah bagian yang memberikan pembinaan
Administrasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura;
9. ORMAWA KM UTM adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi
bakat, minat dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan keorganisasian
dan ekstra kurikuler;
10. Hubungan instruktif adalah hubungan yang dikarenakan satu pihak memiliki kedudukan
lebih tinggi dibanding dengan pihak yang lainnya;

1
11. Hubungan koordinatif adalah hubungan yang dikarenakan satu pihak memiliki
kedudukan yang sama dengan pihak yang lainnya;
12. Pembina adalah tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang diangkat dan
diberhentikan oleh Wakil Rektor III atau Wakil Dekan III yang membina dan
mengarahkan kegiatan ORMAWA;
13. Pelatih adalah orang yang memiliki kemampuan khusus secara profesional di bidang
tertentu diangkat dan diberhentikan oleh Wakil Rektor III atau Wakil Dekan III atas
pengajuan pembina UKM;
14. Pendamping/pembimbing adalah tim yang terdiri atas tenaga pendidik atau tenaga
kependidikan yang ditugaskan Wakil Rektor III atau Wakil Dekan III yang membina dan
mengarahkan kegiatan kemahasiswaan;dan
15. Surat adalah sarana komunikasi timbal balik yang mengandung pesan-pesan resmi
organisasi yang tertulis diatas kertas yang khusus diperlukan untuk kepentingan tersebut.

Pasal 2
Maksud
Peraturan tentang ORMAWA ditetapkan sebagai penyempurna AD/ART dan GBHO serta
peraturan bagi Organisasi Mahasiswa di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura dalam
menjalankan, mengelola organisasi, dan koordinasi dengan Organisasi Mahasiswa lainnya
dalam rangka untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Universitas melalui pengembangan
softskill dan hardskill dalam membentuk dan mewujudkan mahasiswa yang unggul.
Pasal 3
Tujuan
Sebagai peraturan bagi mahasiswa dalam membentuk Ormawa dan peraturan bagi Ormawa
dalam menyelenggarakan kegiatannya agar dapat mendukung pencapaian visi dan misi
Universitas.
BAB II
PRINSIP ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 4
Prinsip
1. Organisasi Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura diselenggarakan berdasarkan
prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa; dan
2. Penyelenggaraan kegiatan Organisasi Mahasiswa berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Organisasi KM UTM.

2
Pasal 5
Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Mahasiswa
1. AD dan ART ORMAWA KM UTM beserta penjelasannya yang disusun melalui
musyawarah mahasiswa dengan memuat norma, kaidah, ketentuan, dan aturan organisasi
yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota; dan
2. AD dan ART ORMAWA KM UTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
bertentangan dengan AD dan ART serta GBHO KM UTM.

BAB III
PERATURAN PENYELENGGARAN TERTIB ADMINISTRASI
Bagian Pertama
Pasal 6
Ketentuan surat yang berlaku dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus memenuhi
ketentuan-ketentuan, dan peraturan yang berlaku.
Pasal 7
Sistematika Surat

1. Nomor Surat yang selanjutnya disingkat dengan No;


2. Lampiran surat yang selanjutnya disingkat dengan Lamp;
3. Perihal surat disingkat dengan Hal.

Pasal 8
Jenis Surat
1. Surat Keputusan yang selanjutnya disingkat (SK);
2. Surat Undangan yang selanjutnya disingkat (SU);
3. Surat Permohonan yang selanjutnya disingkat (SPm);
4. Surat Pemberitahuanyang selanjutnya disingkat (SPb);
5. Surat Peminjaman yang selanjutnya disingkat (SPj);
6. Surat Pernyataanyang selanjutnya disingkat (SPn);
7. Surat Mandatyang selanjutnya disingkat (SM);
8. Surat Tugasyang selanjutnya disingkat (ST);
9. Surat Keterangan yang selanjutnya disingkat (SKet);
10. Surat Rekomendasi yang selanjutnya disingkat (SR);
11. Surat Balasanyang selanjutnya disingkat (SB);

3
12. Surat Delegasi yang selanjutnya disingkat (SDel);
13. Surat Peringatanyang selanjutnya disingkat (SP);dan
14. Surat yang berhubungan dengan keorganisasian.
Pasal 9
Stempel dan kop surat wajib digunakan pada setiap surat resmi oleh pengurus ORMAWA
KM.

Bagian Kedua

Bagian-Bagian Surat

Pasal 10

Bagian-bagian surat terdiri dari:


1. Kepala Surat;
2. Tanggal Surat;
3. Nomor Surat;
4. Lampiran;
5. Perihal;
6. Alamat Dalam;
7. Tujuan;
8. Salam Pembuka;
9. Isi Surat;
10. Salam Penutup;
11. Nama Jabatan;
12. Tembusan.
Bagian Ketiga
Prosedur Surat Menyurat
Pasal 11
1. Surat masuk
a) Surat masuk diletakkan pada buku arsip surat dan dicatat pada buku surat masuk;
b) Surat yang masuk disampaikan pada yang bersangkutan oleh sekretaris jendral atau
yang mewakili;dan
c) Tidak diperkenankan membawa surat masuk tanpa izin sekretaris jendral.
2. Surat keluar
a) Surat keluar dibuat oleh masing-masing organisasi dan ditanda tangani oleh
pimpinan organisasi yang bersangkutan;

4
b) Surat keluar dicatat pada buku keluar;
c) Untuk setiap surat keluar dibuat rangkap sebagai arsip;
d) Penggunaan atas nama hanya diperkenankan seizin pihak yang bersangkutan, dan
yang berhak menandatangani adalah pihak yang bersangkutan atau jabatan
dibawahnya sesuai struktur organisasi; dan
e) Semua surat keluar organisasi harus ditandatangani oleh Ketua.
Bagian Keempat
Penomoran Surat
Pasal 12
1) Surat Keputusan
Nomor:XX/Jenis Surat/Nama Organisasi/KM/UTM/Bulan pengeluaran
Surat/Tahun Berjalan
Contoh
Nomor : XX/SK/DPM/KM/UTM/I/2021
Keterangan
XX : Nomor surat
SK : Surat keterangan
DPM KM UTM : (cukup jelas)
I : Kode bulanan
2021 : Tahun berjalan
2) Surat selain surat keputusan
Nomor:XX/Jenis Surat/Pihak Yang mengeluarkan/Nama
Organisasi/KM/UTM/Bulan Pengeluaran Surat/Tahun Berjalan
Contoh
Nomor : XX/SU/SP.J/DPM/KM/UTM/I/2021
Keterangan
XX : Nomor surat
SU : Jenis surat (lihat daftar jenis surat)
SP.J : Pihak Yang mengeluarkan (lihat kode surat)
DPM KM UTM : (cukup jelas)
I : Kode bulanan
2021 : Tahun berjalan

5
Kode Bulan Berjalan
I : Januari VII : Juli
II : Februari VIII : Agustus
III : Maret IX : September
IV : April X : Oktober
V : Mei XI : November
VI : Juni XII : Desember

3) Peraturan disesuaikan dengan Peraturan Fakultas

BAB IV
Pasal 13
Penutup

Hal-hal yang belum diatur dalam PO akan diatur dan dapat ditinjuan kembali, sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ART.

Ditetapkan di : Bangkalan
Pada tanggal : 28 Agustus 2021
Waktu : 15.30

PIMPINAN SIDANG KONGRES XI KM UTM


Presidium Sidang 1

Naufal Rizkiyanti
Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3

Qusyairi Wita Purnama sari

6
KETETAPAN
KONGRES XI KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
NO:07/KONGRES KE XI/KM-UTM/VIII/2021
TENTANG
PENGESAHAN KONGRES XI KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
TTRUNOJOYO MADURA 2021

Bismillahirahmanirrahim
KONGRES XI KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TTRUNOJOYO MADURA

Menimbang:
Bahwa demi memberikan kepastian hukum maka dipandang perlu untuk mengesahkan
hasil KONGRES XI (AD/ART, GBHO, dan PO) KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA.
Mengingat:
1. Ketetapan AD KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA.
2. Ketetapan ART KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA.
3. Ketetapan GBHO KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA.
4. Ketetapan PO KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA.
5. Hasil KONGRES XI (AD/ART, GBHO, dan PO) KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA.
Menetapkan:
1. Hasil KONGRES XI (AD/ART,GBHO, dan PO) KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA.
2. Keputusan ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila di kemudian hari ada kekeliruan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ditetapkan di : Bangkalan
Pada tanggal : 28 Agustus 2021
Waktu : 15.41 WIB

Presidium Sidang 1

Naufal Rizkiyanto
Presidium Sidang 2 Presidium Sidang 3

Qusyairi Wita Purnama sari


Mengetahui
Ketua DPM KM UTM

LUTFILLAH
17011110078

Anda mungkin juga menyukai