SAP - ASI - Eksklusif KOMUNITAS
SAP - ASI - Eksklusif KOMUNITAS
Sub Topik : Pengertian ASI eksklusif, tujuan ASI eksklusif, manfaat ASI bagi
ibu, bayi dan keluarga, kandungan ASI, pentingnya pemberian
ASI, perbedaan ASI dan susu formula, upaya-upaya
memperbanyak ASI, kiat memberikan ASI kepada bayi bagi ibu
yang bekerja, dan cara bagaimana cara menyusui yang benar
Waktu : 30 menit
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif ,ibu postpartum tersebut
mampu mengetahui pentingnya ASI Ekslusif bagi bayinya.
IV. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
VII. EVALUASI
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
a. Test awal
Menanyakan apa yang dimaksud ASI Ekslusif
b. Tes Akhir
- Menanyakan kepada ibu manfaat dari pemberian ASI Ekslusif,
- Menanyakan kepada ibu apa saja kandungan ASI
- Mananyakan kepada ibu bagaimana cara menyusui bayi yang benar.
2. Observasi
a. Respon/ tingkah laku ibu-ibu saat diberi pertanyaan : apakah diam atau
menjawab ( benar kurang tepat )
b. Ibu-ibu antusias atau tidak
c. Ibu- ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
2. Kolostrum
Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali pada 1-5 hari pascamelahirkan.
Kolostrum yang berwarna kekuningan ini mengandung immunoglobulin A yang tinggi.
Jadi, sangat penting menyusui sejak bayi lahir.
3. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa berfungsi sebagai energi untuk
otak.
4. Protein
Protein penting yang terkandung dalam ASI, yaitu whey dan kasein. Kandungan whey
pada ASI lebih tinggi dibanding susu formula. Sementara itu, kandungan kasein lebih
tinggi dibanding pada susu formula. "Kandungan kasein yang lebih tinggi pada susu
formula membuat bayi susah mencerna
5. Lemak
Kadar lemak pada ASI berfungsi untuk pertumbuhan otak. ASI kaya akan lemak omega 3
dan omega 6. ASI juga mengandung zat penting untuk otak, yaitu DHA dan ARA. ASI
juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi.
"Kalau susu sapi lebih banyak mengandung asam lemak jenuh," lanjut Falla.
6. Karnitin
Kartinin yang terkandung dalam ASI memiliki peran membantu proses pembentukan
energi. Hal ini diperlukan untuk memertahankan metabolisme tubuh.
setiap waktu, komposisi ASI dapat berubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Seperti pada
saat bayi baru lahir misalnya, lambung bayi memiliki ukuran yang angak kecil (sebesar
kacang tanah). Bunda bisa bayangkan bukan, sekecil apa lambung bayi saat itu. Dalam
kondisi lambung yang sangat kecil ini Allah telah menciptakan payudara seorang wanita
sedemikian rupa sehingga mampu mengeluarkan kolostrum dalam jumlah kecil.
Kolostrum adalah cairan ASI kekuningan yang memiliki kandungan zat kekebalan tinggi
yang berfungsi sebagai anti infeksi dan melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Seiring berjalannya waktu, lambung bayi juga akan bertambah besar sehingga semakin
lama ASI akan semaki ence sehingga jumlah ASI yang dikonsumsi bayi akan bertambah
banya setiap harinya. Komposisi ASI juga akan berubah ketika Bunda sedang sakit. Jika
Bunda sedang terserang flu, komposisi ASI akan ditambah dengan anti flu yang dapat
melindung bayi. Jauh berbeda bukan dengan kandungan susu formula yang tak dapat
berubah.
Enzim lipase adalah enzim yang membantu mencerna lemak (pencernaan bayi belum
sempurna untuk masuknya lemak). Enzim ini tidak terdapat pada susu formula.
ASI tidak menyebabkan bayi mengalami sembelit seperti yang sering dikeluhkan pada
bayi yang mengonsumsi formula. ASI juga tak menyebabkan bayi mengalami diare saat
tingkat kekentalannya berkurang.
ASI memiliki protein jenis whey yang sangat mudah dicerna sehingga bayi lebih mudah
merasa lapar. Dengan demikian nutrisi yang diserap bayi akan lebih banyak.
Susu formula mengandung lebih banyak protein jenis kasein yang sulit dicerna oleh
sistem pencernaan bayi lebih rentan terkena alergi dan obesitas.
Pada tahun pertama, bayi sangat rentan terhadap penyakit. ASI mengandung sel darah
putih dan sejumlah zat anti infeksi. ASI juga mengandung zat antibodi terhadap berbagai
penyakit yang pernah Bunda derita sebelumnya. Berikut rincian penjelasannya.
Bayi yang diberi ASI 7 kali lebih jarang terkena radang paru-paru dan 4 kali lebih
jarang tekena radang otak atau meningitis dibandingkan dengan bayi yang diberi susu
formula.
Zat besi pada ASI dapat dicerna hingga 50% oleh bayi, sedangkan zat besi pada susu
formula hanya dapat dicerna maksimal 10%. Padahal zat besi sangat dibutuhkan
untuk perkembangan otak dan mencegah bayi terkena anemia.
Kandungan DHA dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga lebih mudah
dicerna. Sedangkan dalam susu formula, kandungan DHAnya berlebihan sehingga
membahayakan metabolisme bayi karena tubuhnya dipaksa untuk mengeluarkan
asam lemak.
G. Upaya-upaya Memperbanyak ASI
ASI tidak mencukupi, biasanya disebabkan Ibu/bayinya/keduanya untuk menambah
kesediaan ASI maka,
Untuk ibu:
1. Sarankan ibu beristirahat cukup
2. Pengaturan makanan yang baik
Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah makanan pengganti seperti mie,
jagung, ubi, kentang, roti, dan sebagainya.
Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan nabati seperti telur, daging,
ayam, ikan segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan
sebagainya.
Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk,
wortel, buncis, dan sebagainya. Karena sayuran tersebut dapat membantu
merangsang produksi ASI.
Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, tomat, dan
sebagainya yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6 gelas dalam 1 hari
akan lebih bermanfaat bila ibu menyusui minuman cairan bergizi seperti susu,
air, kacang-kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun hijau dan
sebagainya.
Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas, terlalu dingin, terlalu
panas, mengandung alkohol untuk menjaga alat-alat pencernaan.
Tidak disarankan untuk minum jamu setelah melahirkan.
Yakinkan kembali pada ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI lebih banyak.
3. ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es.
4. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih.
5. ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai dirumah.
Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan agar proses menyusui mudah dan
menyenangkan bagi ibu dan bayi:
1. Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman
Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini dimaksudkan agar
bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga dengan tangan ataupun mengganjal
dengan bantal. Kemudian, tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan
mendorong bayi membuka mulutnya.
2. Mendekatkan bayi ke payudara
Ketika bayi mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu, maka dekatkan bayi ke
payudara ibu. Tunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan posisi lidah ke arah
bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat membimbing bayi dengan dengan
menyentuh lembut bagian bawah bibir bayi dengan puting susu ibu.
3. Perlekatan yang benar
Posisi perlekatan terbaik bayi menyusui yaitu mulut bayi tidak hanya menempel pada
puting, namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Perlekatan ini
merupakan salah satu syarat penting dalam cara menyusui dengan benar. Tanda bahwa
perlekatan sudah baik yaitu ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan
bayi memperoleh ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi menelan
ASI.
4. Membetulkan posisi bayi
Jika ibu merasa nyeri, lepas perlekatan dengan memasukan jari kelingking ke dalam
mulut dan letakkan di antara gusinya. Gerakan ini akan membuatnya berhenti
menyusu sementara Anda bisa menyesuaikan posisi bayi.
5. Waktu menyusui
Bayi menyusu sekitar 5 hingga 40 menit, tergantung kebutuhannya. Untuk bayi yang
baru lahir, biasanya bayi perlu disusui setiap 2 – 3 jam dengan dengan waktu menyusu
15 – 20 menit setiap kalinya. Umumnya dibutuhkan beberapa waktu untuk adaptasi
ibu dan bayi, agar proses menyusui berjalan lancer.