Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah explanatory research yang bertujuan

untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian

ini bermaksud menjelaskan keterikatan pengaruh antar avariabel penelitian dengan

harapan membenarkan atau memperkuat dugaan yang telah dirumuskan yang pada

gilirannya dapat mendukung teori. Dalam hal ini menjelaskan pengaruh lokasi, harga/biaya

pendidikan dan citra produk/sekolah terhadap keputusan memilih.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto 1998, h.130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan/program Keahlian Teknik

Audio Video yang berjumlah 75 Siswa

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 1998,

h.131). Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik

penarikan sampel purposif yaitu sampel yang digunakan jika dalam upaya

memperoleh data tentang masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang

memiliki kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu (Sugiana, 2008). Sugiyono

berpendapat bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut”. Arikunto menjelaskan apabila “populasi penelitian

berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun
apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”5

Melihat jumlah populasi yang keci atau < 100, maka data sampel sama

dengan jumlah populasi. Besarnya populasi diketahui sebesar 75 orang. Jadi besarnya

sampel yang digunakan adalah 75 reponden. Teknik pengambilan sampel adalah

Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012). Adapun pertimbangannya adalah dikhususkan pada siswa

jurusan/program keahlian Teknik Audio Video Tahun Pelajaran 2022/2023

SMK Palapa Kota Semarang

3.2.2 Sumber Data

Sumber data merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,

1998, h.30). Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data

skunder. Menurut Sari (dikutip dari Usman dan Akbar 2006). Data primer merupakan

data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama, sedangkan

data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan dimanfaatkan

oleh penelitian untuk kebutuhan penelitian yang dilakukannya

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang

diperoleh dari tanggapan responden terhadap kuesioner atau menjawab pertanyaan –

pertanyaan tentang lingkungan kerja, stres kerja dan kinerja karyawan dan data

skunder yang merupakan sumber – sumber pustaka perusahaan, misalnya mengenai

sejarah perusahaan.

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian merupakan metodeatau cara

yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode Kuesioner.


Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh

responden penelitian, agar peneliti memeroleh data lapangan/ empiris untuk

memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model

pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah tersedia jawaban, sehingga responden

hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya.

Pertanyaan tertutup tersebut menerangkan tanggapan responden terhadap variabel

lokasi, harga dan citra produk.

Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti

menentukan sebagai berikut:

1. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5

2. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4

3. Untuk jawaban Cukup Setuju responden diberi skor 3

4. Untuk jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

3.3 Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel di dasarkan pada satu atau lebih referensi yang di

sertai dengan alasan pengunaan definisi tersebut. Untuk memberikan gambaran yang

lebih jelas tentang indikator-indikator yang digunakan pada variabel penelitian maka di

sajikan tabel sebagai berikut :.

Variabel Penelitian Dimensi Variabel Instrumen Nomor


penelitian

Variabel Bebas (X)


Citra ( Baker ) Penawaran Inti Program Studi 1
Jurusan / (Kurikulum)
Sekolah Prospek kerja lulusan 2
Akreditasi 3
Kerjasama Industri 4
Penawaran Nyata
disiplin 5
Alat praktek lengkap 6
Penawaran Tambahan Tingkat Pelayanan 7
Harga ( David Uang Daftar Ulang Uang Daftar Ulang 1
Wijaya ) Uang SPP 2
Uang Gedung/Infaq 3
Uang Penyelenggaran Uang Buku 4
Pendidikan Uang Praktek 5
Uang ujian 6
semester
Uang Ujian 7
Lokasi ( Alma ) Akses Lokasi Strategis 1
Lokasi Mudah 2
dijangkau
transportasi umum
Vasibilitas Lokasi mudah dilihat dari 3
tepi
jalan
Lalu lintas Lokasi banyak dilalui 4
masyarakat
Tingkat kemacetan 5
menuju lokasi sekolah
Tempat Parkir Lokasi parkir yang 6
luas
Lokasi parkir yang 7
nyaman
Lokasi parkir yang 8
Aman

3.4 Analisis Kwantitatif

3.4.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrumen (Arikunto 1998, h.168). Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah.


Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak,

maka r yang diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan (rtabel) maka instrumen

dikatakan valid, dan apabila rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan valid, dan

apabila rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji validitas dapat

diperoleh denganmenggunakan bantuan program SPSS.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik (Arikunto 1998, h.170).

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden

untuk memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas

damaksudkan untuk mengetahui seberapa tingkat konsistensi internal (intenal

consistency) jawaban responden terhadap instrumen untuk mengukur variabel

lokasi , harga dan citra produk (Eko Aria 2008, h.50).

Suatu instrumen pengukuran yang menghasilkan koefisien alpha cronbach kurang

dari 0,6 dipertimbangkan kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 baik (Eko

Aria 2008, h.50). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS

3.5 Uji Asumsi Klasik

3.5.1 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2013). Dalam penelitian tersebut penggunaan uji

statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov. Analisis statistik bertujuan


mendeteksi normalitas, dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov, yang

melihat nilai Z hitung dari Kolmogorov-Smirnov. Test variabel dependen

dibandingkan dengan Z tabel. Ada cara yang lebih mudah dengan melihat nilai

Asymp. Untuk menguji apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka

penelitian ini dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov Test. Dengan kriteria

sebagai berikut :

1) Angka signifikansi (SIG) > 0,05 maka data berdistribusi normal

2) Angka signifikansi (SIG) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

3.5.2 Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran tersebut ditunjukkan pada setiap

variabel independen yang mana akan dijelaskan pada variabel independen lainnya.

Dalam penjelasan sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

serta diregras berdasarkan variabelindependen lainnya. Kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut :

1) Jika nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi

multikolonieritas sehingga bisa dilakukan ke pengujian selanjutnya

2) Jika nilai tolerance di bawah 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10 maka terjadi

multikolonieritas

3.5.3 Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke


pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka hal ini disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Analisis hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glejser dengan kriteria

pengambilan keputusannya yaitu apabila nilai T hitung pada masing-masing < t tabel

atau nilai probabilitas (Asymph.Sig) > 0,05 dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013)

3.6 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka

digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis

regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel

penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi

rata-rata populasi atau nilai- nilai variabel dependen berdasarkan nilai

variabel independen yang diketahui(Ghozali, 2005).

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau

lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel

independen diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi

dalam penelitian ini disebut regresi berganda.


Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapabesar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Lokasi (X1),

Harga (X2), Citra (X3) dan terhadap Keputusan memilih (Y).

Rumus matemastis dari regresi berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + e

Y = Keputusan memilih

A = constanta

b1 = Koefisien regresi antara lokasi dengan keputusan memilih

b2 = Koefisien regresi antara harga/biaya dengan keputusan memilih

b3 = Koefisien regresi antara citra dengan keputusan memilih

X1 = Variabel lokasi

X2 = Variabel harga

X3 = Variabel citra

E = error disturbances

3.6.2 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat

diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak),

sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah dimana Ho diterima ( Ghozali, 2001).


3.6.3 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien

determinasi majemuk dalam populasi, R2, sama dengan nol. Uji signifikansi

meliputi pengujian signifikansi persamaan regresi secara keseluruhan serta

koefisien regresi parsial spesifik. Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan

menggunakan statistik F .

Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan k dan

(n- k-1) (Malhotra, 2006). Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih

koefisien regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan 0

Uji F parsial meliputi penguraian jumlah total kuadrat regresi SSreg

menjadi komponen yang terkait dengan masing-masing variabel independen.

Dalam pendekatan yang standar, hal ini dilakukan dengan mengasumsikan

bahwa setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan

regresi setelah seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Kenaikan

dari jumlah kuadrat yang dijelaskan, yang disebabkan oleh penambahan sebuah

variabel independen Xi , merupakan komponen variasi yang disebabkan

variabel tersebut dan disimbolkan dengan SSxi . Signifikansi koefisien regresi

parsial untuk variabel, diuji dengan menggunakan sebuah statistik F

inkremental (Malhotra, 2006) .

3.6.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

independen(Ghozali, 2001).
Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:

1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan

Hipotesis Alternatif (H1)H0 : β1 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing

variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).

H1 : β0  0

Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing

variabel bebas (X1,X2,X3)terhadap variabel terikat (Y).

2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi

dan taraf derajatkebebasan

▪ Taraf signifikansi = 5% (0,05)

Derajat kebebasan = (n-1-k)

3.6.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabelindependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untukmemprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2001)


15

Anda mungkin juga menyukai